All Chapters of DI BALIK MENGHILANGNYA ISTRIKU: Chapter 41 - Chapter 50
121 Chapters
Buket Bunga Keranjang
“Detektif Toni, kita hentikan saja disini!” perintah direktur itu.Elena tersenyum, sementara aku masih bingung. Kenapa direktur itu sangat mudah melepaskanku hanya dengan permohonan sederhana dari pengacara yang dibawa Elena.“Chef Bastian, terima kasih anda sudah meluangkan waktu yang lama untuk kami,” direktur itu menoleh padaku.Aku hanya mengangguk, bingung. Ada apa ini? Kemudian mereka semua bersiap untuk bubar.“Detektif Toni…” seseorang masuk ke dalam ruang rapat dengan tergesa-gesa dan membisikkan sesuatu lalu menyerahkan selembar kertas.“Ayo, semuanya kembali bekerja!” seru si direktur.Aku melirik jam lagi, sudah pukul empat tepat.“Tunggu sebentar!” tegas Pak Toni.“Diujung pisau yang ditemukan di TKP, ditemukan darah Bastian,” detektif Toni menoleh padaku dengan tatapan elangnya. Sementara semua orang memeriksa laporan tersebut.Deg!Apa-apan ini, kenapa bisa ada darahku disana? Elena memang tidak bisa dipercaya!“Karena ada sidik jari Denis di pisau, sedangkan diujung p
Read more
Jessica Berlutut
Pak Toni membuka surat itu perlahan. Semua orang saling melempar pandangan tak sabar menunggu apa isinya. Lalu detektif Toni mulai membacakan surat itu.“Surat ini ditujukan kepada semua personel terkait yang terlibat dalam investigasi. Harap teruskan surat ini ke seniorku, Kak Elena. Aku adalah Denis. Kak Elena… empat tahun lalu, aku melukismu saat itu, kamu selalu menjadi kerinduanku. Aku selalu ingin bersamamu. Jika melempar kejahatan pada suamimu yang selingkuh, kamu seharusnya kembali padaku, kan? Aku selalu percaya, tapi melihat betapa bahagianya dirimu pada saat meninggalkan rumah sakit, mimpiku runtuh begitu saja. Tapi aku tidak bisa menuruti perkataanmu untuk menyerah, aku tidak bisa memilih itu. Karena aku berpikir, selama dua orang itu bisa mati, kamu bisa mendapatkan kembali kebebasan. Tapi aku tahu, kamu dan aku tidak berpikiran sama. Sekarang, segalanya sudah tidak ada lagi artinya. Yang aku inginkan bukanlah uang, jadi aku membakar 10 miliar itu bersamaan dengan hangusn
Read more
Karung Biji Kopi
“Apakah kamu tidak bertanya, tentang catatan bunuh diri yang dikirimkan tepat jam empat?” tanya Elena.“Sekarang tidak perlu, karena aku percaya padamu,” ucapku seraya tersenyum getir. Masih ada rasa takut terhadapnya, sungguh!Elena malah tersenyum remeh dan mengatakan, “sekarang kamu percaya padaku?”Aku menghampirinya dan duduk di dekatnya, “sekarang aku berpikir, ternyata selama ini aku selalu menerima bantuanmu. Secara jujur, aku selalu merasa berterima kasih padamu,” ucapku.“Sebenarnya aku.. bertemu Denis semalam,” kata Elena.“Jangan bicarakan tentang itu,” ujarku.“Kamu harus mendengarkanku dulu sampai selesai. Aku memohon pada Denis untuk satu hal…” ucapannya terjeda, mata istriku mulai berembun. Dari raut wajahnya dia benar-benar sedih.“Aku memohon padanya untuk meninggalkan catatan bunuh diri, cari tempat sejauh mungkin dan bersembunyi seolah dia benar bunuh diri,” suara Elena terdengar lirih.“Apakah kamu benar-benar tidak membunuhnya?” tanyaku sedikit ragu.Elena menat
Read more
Kutemukan 10 Miliar
"Halo sayang.. good morning!" Aku menyapanya dengan ceria saat telepon tersambung."Aku baru saja menerima kartu pos di kotak surat," ucapnya terdengar cemas."Kartu pos?" tanyaku ulang.Namun apa pentingnya kartu pos yang dia temukan di dalam kotak surat itu? Aku pastikan ini adalah panggilannuntuk yang terakhir kalinya antara aku dan Elena, sebagai suami istri."Ini dari Denis," sambung Elena."Oh.. apa?" Aku pura-pura terkejut."Dia mengirimkan informasi kontak terbarunya, dia ingin memberitahuku sesuatu," jelas Elena dari seberang sana.Keningku berkerut sejenak, "maksudmu?" tanyaku."Ini berarti pada awalnya Denis tidak memiliki pikiran untuk bunuh diri," suara Elena terdengar cemas. Sudah pasti dia hanya berpura-pura. Aku tahu Denis tidak bunuh diri, melainkan dibunuh oleh istriku."Haha, iya. Ada lebih dari satu hal yang perlu dicurigai," aku tertawa kecil sambil mengibaskan uang segepok yang kupegang.Seperti pisau yang jatuh di garasi mobilku, kenapa bisa muncul saat Denis te
Read more
Bang Rozi Ketahuan
"Sayang.. suamiku..! Kamu baik-baik saja!" Suara berisik Elena sekaligus tamparan kecil di pipiku, membuatku tersadar."Elena..." aku terduduk kaget, lantas melihat sekeliling, uang itu sudah tidak ada. Sial, Jessica berkhianat. Dia membawa semua uang itu. Dasar wanita licik!"Apa yang terjadi disini, kenapa kacau sekali?" Elena berujar sambil memperhatikan sekitar."Tadi aku sedang menyangrai biji kopi, tiba-tiba ada orang yang.. awww," aku memekik kesakitan sambil memegang leher bagian belakang.Elena meraih alat setrum di belakangku. Matanya menyorot tajam sambil memindai sekeliling. Karung kopi yang terbuka, kantung plastik yang sudah koyak, dan biji kopi yang berserakan, membuat Elena terlihat murka. Wajar saja, uang yang dia sembunyikan dengan rapi diketahui orang dan bahkan dicuri."Siapa orang itu?" desis Elena."Aku gak tau, gak sempat liat siapa orangnya. Karena tiba-tiba leherku langsung disengat listrik oleh alat itu, dan aku pingsan," jelasku.Sepetinya Elena tak begitu y
Read more
Kaki Tangan
"Ada apa?""Kita harus cepat pergi, ganti bajumu. Sepertinya Elena sudah tau semuanya!" "Kok bisa?""Gak tau! Udah cepetan bersiap, aku ngerasa harus segera kabur.." aku masih sibuk kesana kemari mencari paspor yang tak kunjung kutemukan. "Baiklah.." Jessica berlari menuju ruang ganti karyawan dan bergegas membawa barang-barangnya.Sementara aku mengunci rapat tas berisi uang ini. Perlahan aku menuruni tangga dengan sikap tenang dan normal. Sedangkan paspor yang tadi kucari tak kutemukan di dalam ruang kerjaku. Mungkin tertinggal di mobil.Salah satu karyawanku bertanya saat melihatku membawa tas besar."Mau kemana bos?""Oh, itu. Saya harus pergi beberapa hari untuk bertemu klien," jawabku.Kemudian salah satu karyawanku datang hendak membantuku membawakan tas ini."Ow..ow..." aku terlonjak kaget."Saya cuman mau bantu bawain, Bos. Keliatannya berat banget," ucapnya tak enak hati, melihatku seketika menepis tangannya saat hendak memegang tas ini."Oh.. maaf. Tidak apa, saya bisa m
Read more
Sheza Diculik
Setelah tidak ada lagi yang dibicarakan, kedua detektif itu memutuskan untuk kembali ke kantor polisi. Meskipun menaruh curiga terhadap Jessica karena mantel yang dipakainya sangat mirip seperti yang dipakai wanita dalam Video CCTV, namun tak ada bukti yang kuat untuk membuktikan bahwa pelakunya adalah Jessica.Aku memutuskan untuk mempercayai Jessica. Jika memang Jessica pelaku aslinya, itu tak masalah, selama tujuan kami masih sama, yaitu uang 10 miliar."Oke, aman!" Ucap Jessica saat memastikan kedua detektif itu sudah benar-benar pergi dari lingkungan restoran, dia mengintip dari balik tirai jendela."Ayo, sekarang!" Ajakku.Kami keluar melalui pintu belakang restoran lalu berlari menuju parkiran, sebelum Elena datang. Akhirnya kami berdua masuk mobil dengan aman. Aku segera mematikan ponsel."Kenapa dimatiin?" Jessica bertanya seraya memakai sabuk pengaman."Menghindari istriku melacak, supaya dia tidak mengikuti kita. Kamu juga harus matikan ponsel!" jawabku dengan napas tersen
Read more
Kabar Kematian Denis (POV Elena)
POV ElenaKabar kematian Denis membuatku merasa bersalah dan sangat menyesal. Pria malang itu dibutakan oleh cintanya padaku, sehingga dengan rela menuruti semua permintaanku.Tetapi malam itu, aku hanya memintanya pergi jauh dan bersembunyi seolah dia bunuh diri. Kenapa dia harus melakukan itu sungguhan.Aku berangkat ke restoran pagi-pagi dengan alasan belajar menyangrai kopi. Suamiku masih tertidur pulas, aku sengaja tidak membangunkannya. Kutulis pesan di secarik kertas, lalu menaruhnya diatas meja makan.Sampai di restoran, kurir mengantarkan sekarung pesanan biji kopi yang waktu itu kupesan dengan Denis. Di dalam karung ini, Denis sudah menggantinya dengan uang 10 miliar yang dibungkus dengan kantung plastik hitam.Waktu pengiriman memang sudah diatur untuk hari ini, bertepatan dengan kasus bunuh dirinya Denis. “Kenapa kamu sungguh-sungguh melakukan itu, Denis? Apakah kamu menyerah, dan menganggap semua ini sudah berakhir?” gumamku.Namun, hati kecilku mengatakan, Denis tidak bu
Read more
Uang 10M Hilang
Pengacaraku mengajak pihak kepolisian yang terlibat dalam investigasi kematian Denis untuk berkumpul membicarakan masalah yang menimpa suamiku sehingga menjadi tersangka, lantas kami meminta mereka untuk membebaskan suamiku dari tuduhan.Cukup sulit untuk meyakinkan detektif Toni yang bersikap kritis, meski direktur mereka dengan mudah menyeru untuk membebaskan suamiku karena minimnya bukti.Sampai akhirnya ditemukan hasil lab yang mengatakan bahwa terdapat darah Bastian di ujung pisau milik Denis. Tentu saja itu membuat situasi semakin rumit, mereka menyangka bahwa sebelumnya ada perseteruan antara suamiku dan Denis.Lalu aku menjelaskan bahwa sebelumnya Denis pernah menyerang suamiku di garasi. Dari situlah darah suamiku berasal. Namun itu pun tak cukup menjadi bukti. Pukul empat sudah lewat lima menit, namun kiriman bunga dan surat catatan kematian Denis yang kami rencanakan belum juga datang. Aku harus mencari cara untuk mengulur waktu agar mereka tak langsung menangkap suamiku.
Read more
Rencana Selanjutnya
Aku bergegas meninggalkan restoran. Tapi, saat melewati tong sampah di dekat dapur, aku merasa ada yang janggal. Setelah kupikir-pikir, ternyata surat kiriman paket kopi hilang. Aku ingat, setelah merobeknya, lalu membuangnya ke tong sampah itu. Kemudian, Bang Rozi datang. Baiklah, aku tahu apa yang harus kulakukan sekarang.Pertama, aku pulang ke rumah. Mengambil anggur beracun yang kusembunyikan di dalam pot bunga. Kemudian, meneteskan anggur itu kepada sebuah permen. Aku menyiapkan beberapa buah permen, dan hanya salah satunya saja yang akan kugunakan nantinya.aku semakin marah, ini adalah pilihan yang kubuat. Bagaimana pun hanya ada satu jawaban. Orang yang telah merebut benda berhargaku, aku tidak akan memakai perasaan untuk melenyapkannya!Hanya dengan dua miligram racun ADTX ini, orang yang memakannya dalam 12 jam, akan meninggal dengan gagal organ. Aku ingin menggunakan racun yang mereka rencakan padaku, lalu mengambil kembali 10 miliarku.Aku menyiapkan beberapa makanan untu
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status