All Chapters of DI BALIK MENGHILANGNYA ISTRIKU: Chapter 51 - Chapter 60
121 Chapters
Menculik Sheza
Baiklah kalau kalian ingin bermain denganku. Dengan senang hati aku meladeninya. Tujuan pertamaku adalah sekolah Sheza. Sebelumnya aku sudah membelikannya sepaket mainan anak perempuan. Lengkap dengan boneka dan rumah-rumahannya.Kuhentikan mobil di depan gerbang sekolah, tak lama kemudian gadis kecil itu keluar sambil cemberut karena tak ada yang menjemput."Sheza!!!" Aku memanggilnya sambil melambaikan tangan."Tante Elena..." gadis kecil berseragam SD dan memakai tas berwarna pink itu berlari menghampiriku dengan raut wajah gembira."Kenapa? Kamu pasti kaget ya, tante jemput kamu?" Aku membungkuk menatap wajahnya yang berubah ceria.Aku lantas mengeluarkan mainan yang kubeli tadi."Ta..da... kamu harus menyukai ini," ucapku bangga."Waaah.. aku suka banget, Tante. Tapi kenapa Tante tiba-tiba memberiku hadiah?" Raut wajah Sheza berubah bingung."Karena ketika Tente keluar dari rumah sakit, kamu yang paling bersemangat menyambut tante, iya kan?" Untung saja aku sudah menyiapkan al
Read more
Surat Persetujuan Cerai
"Anak saya.. Sheza. Dimana dia?" Ucapnya lirih."Kamu bertanya dia dimana? Hahaha.. kenapa Abang mendadak bicara formal begitu.." aku terkekeh mendengar Bang Rozi berbicara formal sambil berlutut, apalagi nada bicaranya sedikit gemetar.Pria berkemeja lusuh itu semakin memelas, seakan putus asa begitu mendalam."Ah, kenapa dengan ekspresimu itu, Bang? Kamu hanya menghadapi ibu rumah tangga biasa, loh.. kamu sungguh rela berlutut seperti itu.. hahahaha," aku tertawa terbahak-bahak. Benar-benar lucu sekali melihat ekspresi Bang Rozi yang ketakutan.Bukannya dia bilang aku hanya ibu rumah tangga biasa dan tak mampu mengalahkannya? "Dimana Sheza???!!!" Dia berteriak penuh emosi. Wajahnya memerah. Aku baru kali ini melihat pria yang suka cengengesan itu marah seperti ini."Ups... sabar.. sabar! Baiklah, uangnya mana? Aku mau lihat dulu uang itu," ucapku setelah tawaku reda.Bastian dan Bang Rozi tergesa-gesa memperlihatkan uang dalam tas yang mereka pegang masing-masing."Ini.. lihat! Se
Read more
Jalan Keluar
POV BASTIAN"Apa ini, Bang?" "Gue akan membunuh wanita itu!" ucapnya geram.Aku masih bergeming, Jessica melotot disebelahku melihat foto Sheza dalamnkeadaan tersekap."Cepat bawa uang itu! Kalau gak, gue akan bunuh kalian berdua!"Tanpa pikir panjang, aku segera membongkar kembali uang yang sudah kami kubur. Jessica menarik tanganku, mencegahku agar tidak membongkar kembali uang yang sudah kami kubur."Sayang.. sayang..! Jangan! Kamu akan mengantar uang itu kesana? Itu adalah masalah mereka, kita tidak harus memberikan uang ini pada mereka!" Jessica mencengkram lenganku.Aku menatap lekat manik mata Jessica yang tampak putus asa."Maaf, aku tidak bisa melibatkan anak kecil, ini tentang keselamatan Sheza. Kalau aku tidak segera menghentikan istriku, semua orang akan dalam bahaya," ujarku lemas.Saat aku berhasil mengeluarkan tas besar berisi uang itu, Jessica merebutnya."Jangan! Aku tidak mau kehilangan ini, kita sudah susah payah mendapatkannya, tidak! Jangan!" Jessica memeluk tas
Read more
Jessica Selingkuh
"Selamat tinggal, Elena! Istri monsterku." Aku menarik koper dan dua tas berisi uang 10 miliar itu, setelah kurebahkan tubuh Elena diatas sofa kemudian menyelimutinya.Aku segera menuju garasi, rasanya ini adalah akhir dari kisah menyeramkan dalam hidupku. Selama aku masih menjadi suaminya, aku tidak akan bisa kabur.Kuletakkan uang itu ke bagasi mobil. Bibirku melengkung menyambut kemenangan ini. Uang 10 miliar sepenuhnya akan menjadi milikku. Lalu, aku berhasil kabur dari Elena.Aku menghembuskan napas lega, "ah.. akhirnya bebas!"Tujuan pertamaku adalah ke kosan Jessica, aku ingin mengajaknya merayakan kemenangan ini. Namun, ketika aku sampai disana, sebuah taksi berhenti. Disusul dengan turunnya seorang pria yang merangkul Jessica dalam keadaan mabuk.Aku bersembunyi sambil menutupi keterkejutanku. Jessica memeluk tubuh pria itu dengan erat, mereka berciuman mesra. Aku berusaha tenang, dan mengambil kesempatan untuk mengabadikan pengkhianatan ini. Karena ternyata pria selingkuhann
Read more
Elena Amnesia
"Jika surat kematian Denis itu palsu, kita berdua perlu bicara! Kami mendapatkan laporan khusus, bahwa sebelum Denis meninggal, dia bertemu seorang wanita," kata Pak Toni.Aku terdiam."Katanya, di jari manis wanita ini ada perban lukanya," imbuhnya.Aku masih terdiam, namun pikiranku langsung tertuju pada seseorang. Aku merasa apa yang dipikirkan Pak Toni juga sama.Aku mengangguk, "baiklah.. kalau begitu saya pamit pulang dulu!" Kedua detektif itu tidak menghiraukanku lagi. Mereka berdua hanya menatap kepergianku sampai aku canggung dan tersandung sebelah kakiku sendiri.*** Sampai di rumah, aku segera memasukkan mobil ke bagasi yang tadi hanya terparkir di depan rumah. Aku sangat mengkhawatirkan uang itu dari pada istriku.Saat tiba di garasi, aku langsung membuka bagasi mobil memeriksa keadaan uangnya. Ternyata masih aman. Ku keluarkan satu persatu untuk membawanya ke tempat aman.Tiba-tiba Jessica datang memeluk salah satu tas uang yang sudah ku keluarkan."Kamu sungguh hebat,
Read more
Ikuti Sandiwaranya
"Kenapa semuanya berubah drastis.. kamu juga.." Elena kembali bingung sambil menatapku kikuk."Kamu sungguh tidak ingat? Masalah pernikahan kita juga?" selidikku."Tentu aku ingat, kita sudah menikah. Sekarang kita adalah pasangan suami istri. Sebentar lagi pernikahan kita memasuki satu tahun, kan?" Aku mendekati Elena, "kita sudah enam tahun menikah!" ucapku dengan suara pelan sedikit berbisik.Elena mengangah, dia tempak sangat terkejut. Lalu memegang kepalanya sambil memekik kesakitan."Aww.. aku seperti hampir gila. Bagaimana bisa kamu bilang kita sudah menikah enam tahun? Apa yang sebenarnya terjadi?" Aku memutar bola mata, jengah dengan sandiwaranya."Tunggu, aku ingat masih awal pernikahan. Kamu berkata... ah, bagaimana hal ini bisa terjadi.." Elena terus meracau tak jelas.Sreekkk..Tiba-tiba pintu ruangan dibuka. Sheza menyembulkan kepalanya sambil tersenyum manis."Tante Elenaaaa...!" Sheza berlari sambil merentangkan tangannya.Aku segera neyambutnya dengan tangan terbuka
Read more
Bagaimana Kehidupan Rumah Tangga Kita?
"Jessica? Ya ampun. Sini masuk, kenapa berdiri disitu?" Elena mempersilahkan, memecah keheningan.Wanita berbaju coklat itu masuk dengan senyum sopan sambil membawa buket bunga. Berjalan menghampiri Elena, lantas memberikan buket itu."Aduh.. terima kasih ya," ucap Elena sambil mencium buket, hadiah dari Jessica yanh sudah berada di tangannya sekarang.Kekasihku itu melirik ke arahku dengan tatapan heran dan bingung."Sepertinya kamu tidak ingat dia," ujar wanita tetangga yang aku pernah mendengar namanya dari Elena, yaitu Melisa."Ah, itu... bukan berarti aku tidak mengingat masalah beberapa tahun lalu, tapi.. aku masih mengingatmu, kok!" Elena berujar tidak jelas, aku tidak bisa memahami perkataannya. Dia menatap Jessica sambil tersenyum.Kembali Jessica melirikku, dia memijit dahinya seolah meminta jawaban. Jangankan dia, aku sendiri pun masih bingung dan ragu dengan kondisi Elena saat ini."Bunga ini wangi sekali.. terima kasih, ya!" Elena berujar sambil terus menciumi buket bung
Read more
Kembali Pulang
Keesokan harinya, Elena sudah diperbolehkan pulang. Saat kami sedang bersiap, dokter masuk ke ruangan untuk memberikan sedikit nasihat pada Elena."Untuk mengembalikan ingatan, stabilitas emosional sangatlah penting. Tetap di rumah akan membantumu untuk hal itu," ucap sang dokter."Baiklah," jawab Elena."Terima kasih," sahutku.Sejurus kemudian, sang dokter pamit undur diri.Elena manarik napas kasar. Dia mengotak atik ponselnya sedari tadi. Wajahnya cemberut. Dia tampak sangat gelisah. Berkali-kali seperti menelepon seseorang namun selalu kecewa yang didapatkan.Sementara aku masih sibuk mengemas barang-barang untuk dibawa pulang."Hmmm.. kenapa gak diangkat-angkat," gumamnya mengeluh."Siapa?" tanyaku."Mama dan Papaku..." Elena berujar lirih.Aku mengernyit sejenak sembari menghentikan kegiatanku mengemas barang."Bagaimana bisa mereka tidak datang menjengukku saat putri semata wayangnya sakit," ucap Elena, mengeluh dan kesal.Aku masih terdiam, bingung ingin mengucapkan apa dan b
Read more
Mengingat Hal Itu
Pagi harinya, aku bangun lebih dulu. Memasak untuknya. Istriku itu benar-benar sudah berubah, dia bangun kesiangan bahkan sesuka hatinya. Biasanya sikat gigi di wastafel, membuang air bekas kumur terlalu menunduk supaya airnya tidak berserakan. Tapi kali ini, dia meludah sembarangan, meletakkan sikat gigi berserakan tidak rapi dan teratur seperti biasanya.Entah aku harus senang atau waspada. Bisa saja dia hanya menjalani trik sandiwara baru untuk mengelabuiku.Saat sedang sibuk memasak di dapur, Elena turun dan menghampiriku."Wuaahh.. chef Bastian! Bukannya kamu bilang sudah lama tidak memasak?" Elena bertanya sambil menyandarkan kedua tangannya di atas meja makan, memperhatikanku dari sana sambil mengedipkan mata, menggodaku."Bagaimana bisa aku berhenti memasak untukmu, sayang.." ujarku menggombalinya."Adduuhh.. kelihatannya enak bangett.. jadi gak sabar mau makan masakan Chef Bastian yang terkenal sejagat raya ini.." Elena kembali menggodaku, dia berlari menghampiriku lalu memel
Read more
Bertolak Belakang
Sejak saat itu, Elena menghindariku. Dia juga tidak pernah lagi datang ke lembaga pelatihan meracik kopi. Hari itu, saat dia selesai menjadi juri perasa hasil racikan kopi, lebih tepatnya dia datang sebagai penikmat, Aku mengejarnya sampai ke lift dan dia sama sekali tidak melirikku, pintu lift tertutup, aku kehilangan cahaya hatiku. Hatiku terus merindukannya. Tapi, tidak tahu sejak kapan semua orang harus menunjukkan rasa cinta dalam pernikahan, sama sepertiku dan Elena sebagai pasangan suami istri. Aku tersadar dari lamunanku tentang pertemuan pertamaku dengan Elena. Ku pandang wajah cantik istriku yang sedang terpejam lelap dalam tidurnya. *** Hari ini aku tetap pergi bekerja seperti biasanya. Sebelum itu, aku menghidangkan makanan diatas meja agar Elena bisa menyantapnya setelah dia bangun. Semua berjalan seperti biasanya. Jessica juga tak banyak bicara. Kami lebih banyak diam dan cuek.Malam harinya, aku pulang lebih cepat. Setelah menyangrai kopi, aku tidak kemana-mana la
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status