Semua Bab JODOH-JODOH DARI TUHAN: Bab 41 - Bab 50
119 Bab
MJ Bab 12
"Mayang sudah punya pacar. Sudahlah, Mas! Tak perlu mengejar, menunggu ataupun mengharapkan dia," seru Syahid seraya menghempaskan bobot tubuhnya ke atas kursi ruang tamu. Rasa kesal mendominasi hatinya sepulang dari mengantarkan Mayang tadi. Syahid merasa usahanya akan sia-sia karena gadis itu mengatakan kalau dia sudah mengagumi seseorang. "Darimana kamu tahu?" tanya sang Kakak penasaran. Laki-laki yang di panggil Mas itu adalah Kakak laki-laki Syahid. "Dia yang mengatakan sendiri kalau sedang mengagumi seseorang.""Kagum belum tentu pacaran, Syahid.""Lalu namanya apa!" Seru Syahid dengan kesal. Entah kenapa Kakaknya ini bisa tertarik dengan wanita seperti Mayang, hanya karena terpesona pada pandangan pertama. Kagum dengan pemikiran dan kedewasaannya. Sampai-sampai dia harus jadi tumbal, bertanya tentang kesiapan Mayang untuk menikah. Dan sekarang dia dianggap mengejar-ngejar wanita keras kepala itu. "Kalau kamu suka sama dia, datangi langsung saja bapaknya, Mas. Jangan kayak
Baca selengkapnya
MJ Bab 13
Tepat saat Mayang membuka pintu kosan, terlihat olehnya laki-laki sedang duduk di atas motor, seolah menunggu dirinya. Waktu sudah beranjak malam. Tadi saat hendak keluar kamar, dan melihat jam yang ada di ponselnya menunjukkan angka 20.30, tergolong malam untuk ukuran kota kecil seperti kotanya ini. "Kakak nungguin Afifah?" tanya Mayang, begitu jarak mereka sudah cukup dekat.Bukan tanpa sebab Mayang bertanya begitu. Syahid sendiri mengatakan kalau dia tidak tertarik pada Mayang. Pria itu bertanya tentang kesiapan Mayang menikah saat di kantin dulu, karena disuruh seseorang. Kemudian tadi siang dia melihat pemuda itu berbicara dengan Afifah, tentu saja membuat Mayang berpikir kalau Syahid mungkin saja mencari temannya, Afifah."Naiklah aku akan mengantarmu ketemu dengan Afifah, tunjukkan jalannya," sahut Syahid tanpa mau menjawab pertanyaan Mayang."Dari mana kakak tahu aku akan bertemu dengan Afifah.""Sudah naik saja tidak perlu banyak bertanya aku akan mengantarmu daripada kamu n
Baca selengkapnya
MJ Bab 14
"Dialah permata yang dicari...." Afifah bersenandung, menyanyikan lagu nasyid yang digemari oleh Mayang.Mayang mendengus kesal merasa dikerjai oleh sahabatnya. Bibirnya cemberut, matanya mendelik pada Afifah. "Sudahlah, toh kamu tidak mau dengan laki-laki itu, kan. Untuk apa kamu mengenalnya," celetuk Laily."Penasaran saja, Ly," sahut Mayang dengan wajah masih cemberut."Kalau pengen tahu, bilang saja sama Kak Syahid, suruh pria itu menampakkan diri. Kenapa kamu tidak coba bertemu dengannya saja, siapa tahu suka," sela Afifah. "Aku belum siap menikah, kan dia menanyakan kesiapan pernikahan. Aku tidak mau memberi harapan pada anak orang," sahut Mayang. "Tidak siap menikah tapi siap pacaran," gerutu Afifah. " Aku gak pacaran, Mey. Mulai deh," sahut Mayang. "Sudah, sudah, tidak usah berdebat lagi. Lebih baik kita tidur. Dan besok segera angkat kaki dari rumah ini." Laily melerai perdebatan mereka. "Kamu mengusir kami?" seru Afifah dan Mayang bersamaan. Laily tidak menjawab, hany
Baca selengkapnya
MJ Bab 15
"Kenapa Kakak menanyakan hal itu? kak Furqon udah siap nikah?" Mayang balik bertanya. "Belum sih, masih mau lanjut S2.""Terus kenapa malah mau pergi dari kota ini, bukankah Kak Furqon bisa juga lanjut S2 di tempat Kakak menuntut ilmu sekarang.""Aku akan S2 di Madinah."Hening. Sesaat yang lalu, Mayang merasa bahagia dengan gombalan dan angan tentang Furqon. Namun saat mendengar perkataan lelaki itu, yang hendak melanjutkan studi di Madinah membuatnya bersedih. Butuh waktu beberapa lama mereka terpisah jarak yang begitu jauh. Apa Furqon akan tetap ingat padanya saat berada di kota tempat Masjid Nabawi itu berada. "Aku akan tetap menghubungimu meskipun ada di sana," ucap Furqon, seakan dia bisa membaca kekhawatiran Mayang. "Aku akan memberitahumu nomor baruku, kamu juga bisa menghubungiku lewat media sosial," sambungnya lagi. "Atau kamu mau aku beri nomor telepon Kakak perempuanku, biar kamu bisa telponan dengannya?" Lagi, Furqon berusaha meyakinkan Mayang, karena tidak ada jawaban
Baca selengkapnya
MJ Bab 16
Motor yang dikendarai oleh ojek pangkalan menebus jalanan kota kecil ini. Hendak mengatarkan seorang gadis bertemu kekasih hati. Mayang akhirnya memutuskan untuk mengikuti ajakan Furqon bertemu dengannya tanpa Afifah. Awalnya Furqon menawarkan untuk menjemputnya, tapi gadis itu memilih untuk menemuinya dan mereka bertemu di tempat biasa, di depan Masjid Agung Kota.Saat Mayang turun dari kendaraan roda dua tersebut, dari tempatnya berdiri, di pinggir jalan, gadis itu sudah bisa melihat seorang pemuda sedang menunggunya di tangga masjid. Senyum mengembang saat matanya bersitatap dengan mata Mayang. Membuat jantung gadis itu ikutan berdebar kencang. Pelan, Mayang mengayunkan langkah menuju tempat di mana Furqon sedang menunggunya. Saat jarak mereka sudah cukup dekat, Furqon menuruni tangga untuk menghampiri Mayang di anak tangga paling bawah. "Sudah lama menunggu, Kak?" tanya Mayang tanpa berani menatap wajah pria yang ada di depannya."Belum terlalu lama, ayo!" ajak Furqon sambil ber
Baca selengkapnya
MJ Bab 17
Furqon tersenyum melihat Mayang yang terlihat tegang, kepalanya menunduk dalam-dalam. "Aku hanya bercanda, aku akan menyimpannya saat nanti kita sudah terikat dengan janji suci." Furqon berkata sambil melangkahkan kakinya mundur ke belakang.Mayang mengangkat wajahnya dan menarik nafas lega. Bagaimana jadinya jika pria itu benar-benar mengajaknya melakukan hal tersebut. Apa dia akan sanggup menolaknya. "Ayo pergi dari sini sebelum kita ikutan kesambet," ajak Furqon sambil tertawa. Mayang mengikuti langkah kaki Furqon, mereka keluar dari taman tersebut. Taman itu memang sangat nyaman, sejuk dan juga tenang, tapi ternyata di dalamnya menyimpan sesuatu yang tidak bisa dibayangkan. "Ngobrol di sana, yuk!" ajak Furqon sambil menunjuk tempat orang berjualan makanan yang ada di seberang jalan. Warung itu tidak terlalu ramai, tampak luas dan bersih. Furqon mengulurkan tangannya pada Mayang saat hendak menyeberang jalan. Mayang menatap ke arah Furqon tanpa berniat menyambut uluran tangan
Baca selengkapnya
MJ Bab 18
"Kamu bilang, kamu adalah Doraemon yang akan mengabulkan semua permintaanku. Jangankan mengabulkan permintaan, bahkan kamu sudah menghilang tanpa berita." Mayang berbicara pada boneka Doraemon pemberian Furqon sambil terisak-isak. "Sudahlah, May. Luapkan dia, mungkin dia memang bukan jodohmu. Sekarang fokuslah lagi ke kuliah dan studi," tegur Afifah. Afifah tidak ingin sahabatnya larut dalam kesedihan seperti itu. Sudah seminggu Mayang seperti itu, bersedih, menangis dan mogok makan."Selama ini, aku tetap fokus kuliah, Afif," sanggah Mayang tidak terima. "Bukan itu maksudku, May. Sebentar lagi kita kan akan KKN. Kamu yang jadi sekertarisnya. Udah siapin proposal yang diminta oleh Kak Syahid, belum?" tanya Afifah mengingatkan sahabatnya akan tugas yang harus dia lakukan. Seperti sebuah karma, Mayang benar-benar harus satu team dengan Syahid saat melakukan Kuliah Kerja Nyata di sebuah desa, dan Mayang menjadi sekretarisnya. Orang yang mengurus berbagai hal dalam bentuk laporan tuga
Baca selengkapnya
MJ Bab 19
May, kenapa kamu, May," ucap Afifah lagi seraya menguncang bahu temannya. Tidak ada jawaban dari Mayang, gadis itu hanya terus menangis dan makin kencang saja tangisnya. Sedu sedannya seakan menunjukkan jika gadis itu begitu sedih. Tidak mendapatkan jawaban dari temannya, Laily segera melihat ponsel Mayang, tapi sambungan telepon sudah terputus. "Kenapa kamu, May. Siapa yang menelponmu, pria itu bukan? Kenapa kamu menangis seperti ini, jangan membuat kami khawatir." Laily berkata sambil memeluk tubuh temannya, berusaha untuk menenangkan. "Furqon yang telepon?" tanya Afifah penasaran. Mayang menggeleng sambil terisak-isak. "Lalu siapa? Emak atau Bapak, mereka sakit?" tanya Laily dengan khawatir. Lagi-lagi Mayang menggeleng."Lalu siapa, May. Jangan bikin kami khawatir!" bentak Afifah dengan gemas. "Wanita itu, wanita itu, bilang, hiks ... hiks," Mayang kembali menangis sebelum menyelesaikan kalimatnya. "Minum dulu," ucap Laily sambil menyodorkan segelas air pada Mayang. Mayan
Baca selengkapnya
MJ Bab 20
"Ada yang salah, Dek Mayang?" tanya sang Ustadz yang sedang mengisi kajian. "Tidak, Pak Us. Maaf tadi ada nyamuk yang menganggu saya, mau ditepok malah kena meja," jawab Mayang beralasan. "Oh, saya kira ada masalah dengan yang saya sampaikan. Boleh saya melanjutkan penjelasan?" "Silahkan, Pak," jawab Mayang sambil mengangguk. Barusan Mayang dengan geramnya menepuk meja karena teringat akan Furqon yang mungkin saja memang terpikat dengan wanita lain, yang lebih segala-galanya dari dirinya. Semua remaja yang berada di Masjid tersebut kembali fokus dengan apa yang di jelaskan oleh Ustadz Rahmat. "Sampai mana tadi?" tanya Ustadz Rahmat. "Sampai laki-laki terpikat oleh wanita lain, Ust," sahut Afifah. "Halah, bocah ini sengaja banget kayaknya mau nyidir aku!" batin Mayang sambil melotot pada sahabatnya. "Iya, gimana jadinya kalau setelah berkomitmen tau-tau salah satunya malah menikah dengan orang lain? Ya gak gimana-gimana, wong mereka belum terikat pada pernikahan jadi sah-sah s
Baca selengkapnya
MJ Bab 21
"Ada yang bisa dibantu, Nak?" tanya Bu Muslim, nama wanita yang sudah melahirkan Syahid dan juga Ustadz Rahmat. Afifah menyikut badan Mayang, meminta gadis itu untuk menyampaikan maksud dan tujuan mereka datang ke rumah itu. Sedangkan pikiran Mayang masih kosong, mengembara entah kemana. "Kami ingin bertemu dengan Ustadz Rahmat, Bu," jawab Afifah pada akhirnya. "Oh, orangnya masih di ladang. Mungkin sebentar lagi pulang, mau menunggu?" tanya Bu Muslim. "Boleh tidak, Bu, kami titip pesan saja. Kami minta tolong agar beliau mengisi acara buka bersama sekaligus penutupan acara kami di desa yang berada di atas sana," ucap Mayang menjelaskan. "Wah, kok mendadak sekali. Khawatirnya dia ada acara sendiri, jadi kalian tunggu saja sebenar, ya," pinta Bu Muslim. Mayang menghela nafas panjang, harus menunggu dalam keadaan seperti ini. Rasanya dia ingin pergi ke kamar mandi, mendadak pengen buang air kecil. "Tunggu saja, May. Kalau bukan Ustadz Rahmat, siapa yang mau ngisi acara?" bisik Af
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status