Semua Bab Istana Dengan 2 Ratu : Bab 21 - Bab 30
76 Bab
SEMBUH
" Selamat Pagi Bu Ria" sapa dokter pagi itu. Askara yang tertidur di ranjangku segera bangun dan merapihkan pakaiannya." Saya periksa dulu ya Bu, apa yang dirasa sekarang?" Tanya dokter itu, Tiba-tiba Rayanza juga masuk ke dalam ruangan membawa jinjingan makanan." Sudah baikan Dok, cuman masih pusing saja" ucapku pada Dokter yang memeriksaku." Pagi Dokter Yanza, saya visit hari ini" ujar dokter itu pada Rayanza sambil mengenai tubuhku."Berapa tekanan darahnya?" Tanya Rayanza." 100/90" ucap Dokter itu." Kau agak demam Ria," ucap Rayanza padaku sambil memgang leherku." suhu 38 Dok" Ujar dokter yang memeriksaku." Ibu Ria belum bisa pulang ya, kita akan pantau sehari lagu untuk istirahat totalnya"" Iya Dok " ucapku pada dokter itu yang kemudian pamit meninggalkan kami." Ria aku bawa sarapan, aku bawa juga untuk Bi Sari dan Kamu Askara " ucap Rayanza pada kami semua.Askara tetap terdiam, tangannya memegang tanganku erat." Ayo Ria makanlah, kau harus minum obat dulu, nanti aku p
Baca selengkapnya
TANGGUNG JAWAB
POV ASKARAPrakkk bunyi gelas yang jatuh, Anita dia sedang mematung terbelalak menyaksikan Aku dan Ria berc*uman. Anita langsung menangis dan meninggalkan kamar Ria, sontak aku kaget. Ria menyuruhku mengejar Anita, dia khawatir pada Bayi yang Anita Kandung.Aku segera menyusul Anita, dia langsung ke kamar, mengeluarkan semua pakaiannya." An, Hei please kita bisa bicarakan ini baik baik""Jahat kamu Askara, Tega kau lakukan itu dibelakangku" ucap Anita sambil menangis dengan penuh kemarahan." An, oke aku akan jelaskan tolong bersabar dulu jangan begini" ucapku pada Anita yang terus mengeluarkan pakaiannya ke dalam koper." An, aku dan Ria itu suami Istri, apakah salah aku menyukai dia juga?"Ucapku pada Anita yang sudah tidak bisa di kontrol lagi." Salah kau bilang? Salah? Kau sendiri yang bilang kalau kau dan Ria hanya pura-pura, kau tidak mencintai dia sama sekali, untuk itulah kau mau aku menjadi istrimu, aku rela Askara, aku menikah siri menjadi istri yang tidak diakui, selalu
Baca selengkapnya
KETAHUAN
POV RIABaru pukul dua belas malam diluar sudah gaduh, Anita dan Askara bertengkar hebat, aku langsung cepat-cepat keluar dari kamar ingin tahu apa yang terjadi." Dasar laki-laki kejam, jahat kamu As"teriak Anita sambil memukuli Askara dengan tangan lemah." ada apa ini? An kenapa?"" Kau, kamulah penyebabnya, kamu pakai guna guna apa pada suamiku hah? tega teganya Askara menyebut namamu saat dia memeluku, dia menyebut namamu dengan sebutan Ria sayangku, dasar laki-laki jahat" teriakan Anita diakhiri dengan tangisan Anita. Askara terus berusaha membuat Anita tenang, tapi Anita terus berontak." Kami bilang kamu akan mencintaiku, sekarang kamu buktikan semuanya, kamu jahat Askara" teriak Anita dengan menangis.Aku mulai terpancing dengan keadaan itu." selama ini aku diam saja bukan berarti aku lemah Anita." ucapku pada Anita, karena mulai kesal dengan perbuatannya." apa aku pernah marah saat Askara lebih menyayangimu, padahal aku istrinya juga, apa aku pernah Meminta Askara bersamak
Baca selengkapnya
GELAP
" Ria"Aku tiba-tiba terhentak saat sedang melamun di samping jendelaku. Ayah masuk ke kamar, dengan wajah yang masih sayu, Ayah segera menghamiriku di samping jendela, Ayah mendekatiku dan duduk dihadapanku." Ayah tidak tahu harus bagaimana lagi, melihatmu terpuruk seperti ini, membuat ayah sangat hancur. Ayah harus apa agar kamu bisa kembali ceria, kembali menjadi Riani anak Ayah yang manis dan perhatian"Ucap Ayah sambil hampir berkaca-kaca, aku hanya bingung harus bereaksi apa dengan semua kejadian ini, aku terlalu buta kah selama ini? Kenapa aku mencintai lelaki dengan terlalu dalam seperti pada Askara." selama Ayah hidup, Ayah hanya memilikimu, Ibumu singgah sangat sementara, Ayah bahkan tidak bisa mencintai oranglain selain dirimu, Ayah habiskan sisa hidup Ayah untuk merawatkmu dengan sepenuh hati, Ayah tidak mau menyakitimu seujung kukupun. Kemana kamu mau bersekolah, kamu ingin apa Ayah selalu kabulkan itu, meskipun Ayah harus banting tulang karenanya. Sekarang didepan mata
Baca selengkapnya
Memulai Perjalanan
Aku bangun dari pingsanku, kulihat Rayanza sedang duduk dan mengaji untuku, samar lantunan ayat suci terdengar senakin nyaring. aku melihatnya lagi, ahh... sekelebat memang seperti Askara, tapi Bukan. Aku coba membuka mataku, pandanganku mulai jernih, namun bibirku membeku, badanku juga membeku."Oh Ria syukurlah kau sudah siuman, iniDi rumah sakit kamu pingsan sudah sekitar satu hari yang lalu aku membawamu ke rumah sakit karena khawatir, Ayahmu sedang membeli makanan. Ria kamu tidak apa-apa? ada yang sakit atau pusing atau apa yang kamu rasakan sekarang? Oh... ayolah jangan sakit Ria"Rayanza terlihat sangat perhatian sekali, kulihat bagaiamana kekhawatiran dari sorotan matanya, tulus sama seperti dulu, tapi kenapa ya Tuhan, sulit sekali mencintai dia, kenapa selalu Askara yang menang dalam kisahku." Oh,,, Ria, kau sudah bangun nak, alhamdulillah... " Ayah tiba-tiba datang dan langsung memelukku.Suasana menjadi cukup hangat, Ayah Memberiku minum, dan menceritakan apa yang terjad
Baca selengkapnya
KEMBALI
" Kau benar-benar tidak mau makan Za?" Ucapku karena Yanza tampak enggan menyentuh makanan yang ada dihadapanya." Kau mau kusuapi?" Ucapku lagi karena Yanza masih mematung tidak menjawabku.Aku pindah tempat duduk ke samping Rayanza, aku suapi Yanza pelan, tapi dia sama sekali tidak meresponku, badannya terlihat menggigil.Aku pegang kening Yanza." Astaghfirullahaladzim, kau benar-benar demam Za" ucapku yang mulai memperhatikan raut wajah Rayanza yang mulai pucat.Aku panik, aku cari bantuan disekitar, aku menanyakan tempat pengobatan terdekat, semuanya mengatakan tidak ada tempat pengobatan yang dekat di kampung itu, kalau mau aku harus putar balik, artinya aku harus bertemu dua preman yang tadi lagi, apalagi hari semakin malam. ah... kenapa Rayanza harus membawaku ke tempat seperti ini." Neng, coba saja ke Pa Mantri Husen, tempatnya tidak Jauh, paling satu Jam tiga puluh menit saja dari sini" kata seorang Ibu Ibu di Warung itu." oh iya tidak apa, kemana arahnya?" Ucapku semangat
Baca selengkapnya
Rencana dibalik Cinta
POV ASKARA" Bu, Askara minta maaf, tolong Bu jangan Usir kami, Anita Hamil Bu, lihat ibu akan mendapatkan cucu, itu yang selalu ibu impikan seorang cucu kan?"Aku memohon maaf pada Ibu yang tidak ada Ampun padaku, rasanya sungguh sakit ketika ibu terus menerus mencoba untuk menjauhiku." Ku beri kau waktu sampai besok sore Askara, kau tinggalkan rumah ini, ibu lebih baik menganggap kamu mati, daripada harus menerima penghinaan seperti ini, kau sakiti Ria, berarti kau sakiti aku juga" ucap Ibu dengan penuh emosi padaku." kenapa harus Selalu Ria Bu, aku juga anakmu, aku cinta Ria juga, aku juga tahu Ria mencintaiku, keadaan yang membuat aku harus berlaku seperti sekarang "" Kau cinta Ria? Kau tidak tahu betapa bahagianya ibu seandainya kau ucapkan itu saat kau akan dinikahkan dengannya, sekarang sudah terlambat, Ayah Ria aka membenci ibu, Askara asal kau tahu perusahaan kita sudah hampir bangkrut hutang Ayahmu dimana mana, kau tahu siapa yang menyelamatkan usaha kita? Ayah Ria, Pak He
Baca selengkapnya
CINTA RIA
***POV RIA" Aku menceritakan kisahku pada Pa Tatang, hingga sampailah aku disini Ria, aku dan pa Tatang baru selesai ke Kota, aku lihat Mobil Rayanza, makanya aku langsung turun di Rumah makan Bi Sumi, dan melihat kamu akan membawa Rayanza, jadi aku langsung menghampirimu"Tanpa terasa Air mata meleleh dari mataku, ah.. Askara, kenapa semalang ini nasibmu, kau dikelilingi orang-orang yang ingin menghancurkanmu, seketika aku melihat ke arah Askara, lagi... aku merasa sakit yang dalam, pertemuan dan kenyataan dari askara tidak membuat aku merubah pandanganku sedikitpun padanya." Ria, kau pasti malu melihat aku yang sekarang, aku sering juga malu melihat diriku sendiri, tapi aku senang,karena ada Rayanza sekarang, dia laki-laki yang tepat untukmu, bersamanya kau akan bahagia Ria"" Kau ingin berpisah dariku As?" Ucapku dengan mata masih memerah." Tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiranku untuk melakukan itu Ria, jika harus berpisah, itu adalah keadaan yang memaksa, sementara
Baca selengkapnya
Melamar
Makanan sederhana buatan aku dan askara tersaji, hanya ikan Goreng, tumis kangkung, sambel dan lalapan." Askara, ajak Neng Ria keliling Kampung, dia pasti suka dengan suasana disini" Ucap Pa Husein kepada Askara." Iya Ria, aku da pak Husein akan berdiskusi masalah pengobatan Tradisional disini, jadi kalian keluarlah" tambah Rayanza menimpali ucapan Pak Husein.Akhirnya aku dan askara berkeliling kampung. Askara membawaku ke area perkebunan dan persawahan." Warga disini hampir semua bertani dan bertenak Ria, Hampir semua rumah punya sawah, kebun dan binatang Ternak"" Wahhhh.... Indah sekali Askara.. itu air terjun." Ucapku pada Askara yang sedang menjelaskan tentang desa itu.Bagaimana aku tidak takjub sepanjang mata memandang adalah persawahan hijau yang luas, setiap sawah berdampingan dengan kebun sayuran, banyak tanaman konsumtif yang ditanam disana. Dikejauhan tampak Air Terjun dari pegunungan yang sangat Indah, Sungai juga mengalir disepanjang Jalan yang kami lalui. Airnya san
Baca selengkapnya
Kembali Pulang
Kami melanjutkan perjalanan ke perkampungan, kulihat sangat asri sekali, warga disini memiliki taman didepan rumah dengan tanaman buah buahan dan sayuran, disamping nya ada kandang ayam, belakang rumah kandang Sapi dan kambing." Rata rata setiap rumah punya ternak, Pakan ayam dan bebek dari dedak padi, pakan sapi dari jerami padi, sementara pakai kambing dari rumput rumput yang ada disekitar sawah dan perkebunan, alam sudah menyediakan semuanya disini."kenapa bisa ada desa yang Indah seperti ini, jalanan disini penuh dengan rumput hijau yang indah dan terawat, Askara memegang tanganku, dan kita masuk ke dalam Perkampungan itu."OM Koreaa ganteng.... aaaa...." Ucap para gadis desa ketika Askara dan aku sampai di sana, Baju kami yang setengah Basah ini malah membuat lekuk tubuh Askara yang eksostis terlihat, askara memang Tampan dan perkasa, pasti setiap perempuan akan tergila-gila padanya." Ehm.. siapa ini a?" Tanya seorang wanita yang tiba-tiba menghampiri kami." Oh iya wi, kenalk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status