Istana Dengan 2 Ratu

Istana Dengan 2 Ratu

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-30
Oleh:  Reni RiyaniOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
76Bab
1.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Aku mencintai Askara, Jauh sebelum Ia mengenalku. Hari itu aku diundang pada sebuah pernikahan Megah, Keluarga konglomerat ternama Askara Putra Sanjaya. Namun yang mengherankan tidak ada kerumunan orang seperti sebuah pernikahan sesungguhnya, hanya tangisan seorang Ibu disudut ruangan dan beberapa kerabat yang seolah mencoba membuatnya tenang, Askara Laki-laki itu sedang terbaring aku hanya melihatnya dibalik celah pintu yang terbuka sedikit, ada apa ini. Seseorang membawa Kursi Roda berlari ke kamar yang aku lihat Askara didalamnya. Ayahku menuntunku pada Ibu yang masih bersedih di sudut ruangan itu. "Ini Putriku, Ria. dia yang akan menjadi pengantin Wanita untuk Putramu" "Putraku Cacat Herman, Calon menantuku lari karenanya" "Jaga harga dirimu, Tetap gelar pernikahannya, Ria akan menjadi menantu yang baik untukmu".

Lihat lebih banyak

Bab 1

UNDANGAN PERNIKAHAN

Aku mencintai Askara, Jauh sebelum Ia mengenalku.

Hari itu aku diundang pada sebuah pernikahan Megah, Keluarga konglomerat ternama Askara Putra Sanjaya. Namun yang mengherankan tidak ada kerumunan orang seperti sebuah pernikahan sesungguhnya, hanya tangisan seorang Ibu disudut ruangan dan beberapa kerabat yang seolah mencoba membuatnya tenang, Askara Laki-laki itu sedang terbaring aku hanya melihatnya dibalik celah pintu yang terbuka sedikit, ada apa ini. Seseorang membawa Kursi Roda berlari ke kamar yang aku lihat Askara didalamnya. Ayahku menuntunku pada Ibu yang masih bersedih di sudut ruangan itu.

"Ini Putriku, Ria. dia yang akan menjadi pengantin Wanita untuk Putramu"

"Putraku Cacat Herman, Calon menantuku lari karenanya"

"Jaga harga dirimu, Tetap gelar pernikahannya, Ria akan menjadi menantu yang baik untukmu".

****

Hari itu Ayahku tiba-tiba mengetuk pintu kamarku dengan sangat keras, pelan-pelan aku membuka pintu tersebut Aku memang paling patuh pada ayah hanya Ia yang aku miliki waktu kecil ayah dan ibu memiliki pilihan yang sulit yaitu membiarkanku hidup tanpa ibu atau membiarkan Ibu Hidup Tanpa ku, namun Ibu tetap ingin meneruskan kehamilannya hingga lahirlah aku, satu hal yang membuatku sangat Terpukul bahwa Kelahiranku adalah penyebab dari kematian ibuku.

Meskipun lahir tanpa Ibu dibesarkan tanpa kasih sayang seorang ibu tapi ayah benar-benar memenuhi semua kasih sayang dan cinta padaku, menjadi seorang putri di keluarga Herman Aditya membuat aku menjadi paham menjadi kuat Aku bahkan tidak pernah menangis karena sekali aku menangis Ayahku akan menitikan air mata lebih deras daripada aku, Dan itu adalah salah satu kelemahanku.

Kali ini entah ada angin apa Ayah datang ke kamarku mengetuk pintu dengan sangat keras aku lihat tatapan wajahnya seperti ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting

" Ayah ada apa Kenapa ayah tiba-tiba mengetuk pintuku begitu keras, ayah bisa memanggilku pelan" katakku pada Ayahku saat itu.

" Hari ini kamu harus ikut ayah ada pernikahan anak teman ayah yang sungguh istimewa buat Ayah kita harus datang ke sana"

" pernikahan ? pernikahan siapa ?" Tanyaku heran

" Kau pasti mengenal dengan baik keluarga Sanjaya bukan?

"Keluarga Sanjaya bukannya mereka hanya memiliki satu Putra? apakah yang menikah itu adalah Askara?" "Iya betul Askara Putra Sanjaya hari ini adalah hari pernikahan dari sahabat Ayah itu Ayah ingin kita berdua hadir ke sana, berdandanlah yang cantik Putri Ayah , Ayah tahu tidak ada malaikat yang lebih cantik darimu"

"Baiklah yah, aku akan bersiap"

Aku bergegas untuk mengganti pakaianku rasanya sulit dipercaya aku akan menghadiri pernikahan Askara mungkin ini bagian terpenting dari hidupku. kekosongan dalam hidupku yang begitu dalam adalah tentang Askara, kami di satu sekolah yang sama dari mulai SD SMP SMA bahkan Universitas namun tidak sekalipun Laki laki itu melihatku.

Askara adalah laki-laki tertampan di sekolahku, Ia tidak dipungkiri Dari kecil aku sudah tertarik kepadanya banyak puisi-puisi, novel, cerpen, yang aku buat khusus untuk menggambarkan Betapa Aku mengagumi Askara, namun hari ini novel puisi semuanya sirna karena Askara Putra Sanjaya yang selama ini menjadi inspirasi dan orang yang paling aku kagumi akan menikah dengan orang lain, dan aku diundang di pernikahannya apa yang akan aku katakan pada askara nanti, bertahun-tahun aku menyukainya tapi tidak sekalipun dia melirik padaku, lalu apa yang harus aku lakukan mengubur semuanya? tentu tidak mungkin aku mencintai suami orang lain itu sangat bertentangan dengan prinsipku, ya tapi sejauh ini aku tidak tahu kalau askara ternyata memiliki pasangan dan hari ini akan menikah sungguh semuanya di luar dari dugaanku, aku pernah bermimpi sekali, bermimpi untuk menjadi istrinya suatu saat nanti dan ku kubur semuanya saat ini.

Aku tatap wajahku di cermin pakaianku sudah baik riasanku juga sudah baik, tidak berlebihan kurasa karena aku tidak ingin terlihat begitu mencolok di pesta pernikahan orang lain. Aku keluar dari kamarku Ayah sudah menyiapkan mobil di depan, aku mendengar Ayah membuka pintu mobil dan menyalakan mobilnya, aku bergegas menemui ayah lalu kami berangkat bersama-sama.

Sepanjang perjalanan Ayah hanya berkata

"Apapun yang terjadi Kau Tetap Menjadi putriku dan aku mencintaimu lebih dari hidupku, apapun yang aku lakukan itu semua untuk kebaikanmu"

Ayah selalu mengatakan itu namun kali ini aku rasa perkataan Ayah ini punya makna yang lebih tapi tidak apa, lagi pula aku suka dengan perkataan Ayah itu.

Aku sampai di sebuah Hotel ternama aku hanya mengikuti langkah ayah, ayah yang menuntunku untuk masuk ke dalam ruangan demi ruangan akhirnya kami sampai di sebuah ballroom. ya seperti dugaanku pernikahan askara bukanlah pernikahan orang biasa, hiasannya begitu megah pernak-pernik di sana-sini sangat cantik sekali, aku lihat juga terpampang inisial nama namun aku tidak tahu siapa perempuan yang saat ini bersanding dengan askara, hanya huruf A dan Aitulah nama yang menjadi inisial dari dekorasi pernikahan yang aku lihat tersebut pastilah calonnya askara ini namanya berawalan huruf A. aku sangat terpesona dengan dekorasi yang begitu indah tersebut Namun satu hal yang membuatku heran kenapa tidak ada kerumunan orang yang menyaksikan pernikahan, lagipula di pelaminan tidak ada orang, tidak ada yang duduk di sana Lalu kenapa aku ada di sini sementara aku lihat beberapa orang justru seolah akan berlari ke suatu tempat

" Ayah mana pengantinnya Kenapa dia tidak ada di pelaminan?"

"Sebentar Ayah akan menghubungi dulu seseorang"

Ayah terlihat menelepon namun aku tidak tahu dia Menelepon siapa hanya terdengar samar-samar Ayah mengatakan

"di rumah aku sudah sampai ke gedung, Baiklah aku akan segera ke rumah sekarang tunggu ya"

"Oh Iya sayang ternyata Bukan di sini tempatnya Ayo ikut ayah"

" loh tapi itu..."

"Ayolah ikut Ayah sekarang ya kita harus menemui dulu seseorang"

Ayah menarik tanganku dengan cepat bergegas kami menuju ke lobby dan menuju ke parkiran lalu ayah menyalakan mobilnya. mobil melaju dengan sangat kencang seperti terburu-buru, aku tidak kaget Ayah memang sering membawaku seperti ini kalau dalam situasi yang genting namun ada apa ini seperti pertanda buruk ada di hadapanku.

Aku sampai di sebuah rumah yang sangat megah rumah itu juga ada tenda pernikahan di depannya seperti tenda untuk menyambut tamu Apakah Askara akan menikah di sini Kenapa tidak ada pelaminannya ini cuma tenda saja .

"Ayo kita masuk ke dalam nak, kau akan mengerti ketika di dalam"

Ayah kembali menuntunku masuk ke rumah tersebut di sana ada beberapa orang yang Aku lihat mungkin itu kerabat-kerabatnya sekarang mereka pasti di sini untuk mempersiapkan pernikahan, aku lihat tanggal pernikahannya besok Kenapa ayah membawaku hari ini harusnya kita datang besok saja.

tapi aku ingat dulu aku pernah dibawa oleh Bi Dedeh untuk menghadiri sebuah pernikahan ternyata itu bukan jadwalnya, acaranya masih besoknya lagi, Bi Dedeh cuman menyerahkan amplop lalu kami pulang kembali katanya itu bukan undangan tapi tradisi memberi kepada kerabat sebelum pernikahan, itu memang terjadi Ya baiklah mungkin Ayah membawaku ke sini karena hal yang sama.

'Tunggu Apa Ayah sudah Menyiapkan Amplop?'

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
76 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status