Lahat ng Kabanata ng Penghakiman sang Penguasa Dunia: Kabanata 31 - Kabanata 40

Sekarang Azazel hanya perlu melangkah melihat ke arah papa tersebut. “Banyak juga kertas yang ditempelkan di sini, kira-kira quest seperti apa yang dapat aku lakukan?” Tangan Azazel memegangi dagu.“Anoo....”Azazel menoleh setelah mendengar suara yang mengganggu konsentrasinya. “Huh? Apa ada sesuatu yang salah?”Seorang gadis dengan potongan rambut bob sudah muncul, dia menjadi sangat malu untuk memulai pembicaraan.“Ada apa dengan gadis ini? Apa dia sedang dalam keadaan masalah?” Azazel melihat sekelilingnya.“Bisakah Anda membantu saya menyelesaikan quest?” “Quest... apakah kau memiliki keberanian untuk membayar diriku?”Dia tidak dapat menjawab ucapan Azazel.“Kalau kau tidak memilikinya, lebih baik kau cari orang lain saja!”“Sebenarnya quest ini memiliki bayaran yang tinggi, tapi aku tidak dapat menyelesaikannya sendirian! Kalau boleh, Anda bisa membantu saya menyelesaikannya, aku tidak keberatan kalau hanya dibayar 20% atau lebih rendah lagi....”“Tapi, kalau kau berani melak

Pipi Ceylin dibuat kagum oleh sikap Azazel yang begitu dingin, namun juga memiliki jiwa kesatria.“Gunakanlah uang ini untuk kepentinganmu, dan jangan biarkan orang lain merendahkan dirimu!”Dia kemudian pergi dari sana. “Huh... ini sudah merupakan tindakan yang benar, aku tidak perlu merasa seperti orang yang bersalah!”Azazel hanya mengambil uang untuk membuatnya bisa menginap, dan itu tidaklah buruk. Dia bisa bermalam di sebuah penginapan yang murah.“Ini dia, Tuan...” Seorang wanita menunjukkan kamar yang akan dijadikan tempat untuk Azazel beristirahat.“Terima kasih!”Uang Azazel berikan sebagai biaya penginapan sampai besok.Suasana kemudian menjadi hening ketika dia berada di dalam kamar, tampak banyak orang-orang yang berlalu-lalang dalam beraktivitas.“Tidak aku sangka akan berada di sini, tapi memang tidaklah buruk untuk menjalani kehidupan ini!” Azazel duduk sambil melihat tangannya. “Saat itu makhluk tersebut telah memberikan aku misi, tapi mengapa dia memilih diriku untuk

Azazel kemudian pergi ke arah sebuah toko, di sana dia memang ingin menjual kristal magis yang telah didapatkannya.Seorang pria dengan kumis tebal sedang membersihkan beberapa benda berkilau.Dia melirik ke arah Azazel dengan serius, dari ujung kaki hingga rambut dilihatnya dengan. Tampak kalau dia tidak merasa yakin dengan kehadiran Azazel.“Apa ada yang bisa saya bantu?” tanyanya dengan nada serius.“Aku ingin menjual benda ini....” Azazel tahu kalau risiko menjual kristal itu kemungkinan akan berdampak buruk.Matanya menjadi kaget dengan kristal yang diberikan Azazel. “Apa, bagaimana kau menemukan benda ini?”“Itu hanya kebetulan aku menemukannya di dalam quest yang aku jalankan...”Pria itu seketika mengubah sikapnya yang kaget menjadi lebih serius. “Hmm... untuk harga benda ini, aku berikan 100 koin perak...”“Hanya seratus?” Azazel meruncingkan alis matanya. “Apakah pria ini ingin menipu diriku?”“Yeah, kalau kau menjual di tempat lain, kemungkinan harga yang akan diberikan jug

“Begitu ya!” Dari cerita yang didengarnya, Azazel dapat menyimpulkan kalau ini semua bukanlah hal yang dapat dilakukan oleh orang normal.“Bisakah aku tahu kenapa Anda mencari benda ini? Apa yang membuat Anda tertarik untuk mendapatkannya?”“Ada beberapa alasan, pertama kenapa kristal ini memiliki kemampuan untuk memanipulasi seseorang, kedua aku ingin tahu sosok seperti apa yang menggunakan kristal ini, dan yang terakhir bagaimana kekuatan ini akan digunakan pada tingkat tertinggi!”“Dari ucapanmu itu, kau tampaknya begitu penasaran dengan semua ini!”“Yeah, aku memang ingin mencari tahu apa yang terjadi dengan kristal ini!”Carvina menghela napas. “Aku akan menceritakan bagaimana kristal ini dapat muncul! Dulu ada sebuah ledakan yang berasal dari langit, semua menjadi hancur akibatnya! Ada radiasi dari benda aneh yang beterbangan sehingga membunuh setiap makhluk yang ada, dan di sana kebetulan ada bebatuan yang awalnya normal kemudian mulai menyerap radiasi sehingga menyebabkan kris

Setelah itu, Azazel menemukan sebuah kota, di sana dirinya berharap untuk bisa menjual kristal tersebut.“Tapi, aku pikir kalau menjual kristal ini tidaklah begitu bagus, aku sebaiknya mencari informasi tentang apa yang terjadi di lokasi ini....”Ada sebuah Guild petualang ditemui oleh Azazel, dia pun tertarik untuk memasukinya. Setelah berada di dalamnya, di sana ada beberapa orang yang sedang bergembira sembari bersulang. Dan, ada beberapa orang yang juga menjadi pelanggan untuk makan.“Tampak normal....” Masa lalu yang Azazel tidak sengaja ingat kembali, dan ini sungguh ironi untuk dirinya.Di depan meja, dia telah disambut oleh seorang perempuan.“Selamat datang, apa ada yang bisa saya bantu?”“Yeah, apa ada free quest?”“Free quest?” Dia tentu tidak akan memahami istilah yang dulu pernah digunakan oleh Azazel di dalam kehidupan sebelumnya.“Bagaimana aku menjelaskannya, aku ini bukanlah seorang petualang yang terdaftar, apakah aku bisa melaksanakan quest di sini?”Dia melihat wa