Sebagai seorang ibu, tentu saja ibunya Amanda paham dengan perubahan sikapku yang memang berbeda dari biasanya. Namun, saat ini aku memilih untuk tidak bercerita dan membagikan kesedihanku kepada orang lain karena aku tidak ingin membebani orang lain atas masalah dan kegundahan hati yang tengah aku rasakan sekarang."Ibu, terima kasih banyak sudah memeluk Nia dan memperlakukan Nia seperti anak kandung Ibu sendiri," ucapku dalam isak tangis dan kesedihan hati ini.Sejujurnya, aku sangat merindukan mamaku, apalagi sejak hubunganku dengan sang ibu tidak baik-baik saja, sehingga hidupku terasa kosong dan hampa, seolah ada sesuatu yang hilang dalam diriku ini. Aku seperti cangkang kosong yang tidak memiliki raga, dan sejujurnya aku benar-benar sangat merindukan belaian dan pelukan mama."Sekarang kamu mandilah, Manda pasti sebentar lagi pulang, kita makan sama-sama ya, Nak."Ibunya Amanda melepaskan pelukannya dariku, menghapus air mata yang mengalir membasahi pipiku ini, kemudian tersenyum
Baca selengkapnya