All Chapters of Suami Hilang, Dapat Jodoh Dadakan : Chapter 71 - Chapter 80
126 Chapters
71
Firman kembali ke kantor dengan sebuah amarah. Dia tidak rela jika Nada malah terlihat akrab dengan pria selain dirinya. Ya, orang yang tadi melihat interaksi Nada dan Akbar adalah Firman.Firman berniat untuk menjemput Nada dan Nazril. Namun, dalam perjalanan menuju sekolah Nazril ia justru harus melihat pemandangan yang membuat hatinya panas.Prank...."Kurang ajar! Brengsek! Kenapa pria itu selalu selangkah lebih dulu? Kenapa dia merebut segalanya,? Aku yang sudah setengah mati menunggu tapi malah orang lain yang dia pilih. Apa jangan-jangan... nada memang tidak berniat menerimaku? Apa dia memang ingin mempermainkan ku? Dia ingin memberikan aku harapan palsu?" Gumam Firman, bahkan memikirkannya saja tangannya sampai terkepal erat jangan lupakan napasnya yang naik turun menahan amarahnya."Baiklah,, karena kamu yang memulai duluan maka kamu harus merasakan akibatnya. Selama ini aku mencoba untuk bertahan, mencoba untuk bersabar. Padahal, aku bukan tipe pria pengemis cinta. Tapi han
Read more
72.
Firman kini berada di restoran yang sudah ia janjikan dengan Nada. Berulang kali ia melirik ke arah tangannya, di mana sebuah jam mahal terpasang di sana.Ia menunggu kedatangan Nada dengan tak sabaran, menunggu adalah sesuatu yang sangat ia benci. Namun, entah kenapa ia mampu menunggu Nada selama dua tahun ini. Meskipun hasil dari menungggunnya adalah sebuah kesia-siaan.Pada akhirnya, Nada tidak memilih dirinya. Karena sudah tidak sabaran, Firman bermaksud untuk menelpon Nada. IA ingin menanyakan keberadaan Nada. Apa masih di rumah atau dalam perjalanan menuju restoran tempat mereka ketemuan.Belum juga sempat Firman menghubungi Nada, orang yang ditunggunya kepalang datang. Firman pun langsung menoleh ke arah datangnya Nada."Assalamualaikum, maaf aku sepertinya terlambat." Ujar Nada. Ia meminta maaf karena telat setengah jam.Firman tersenyum, "Tidak apa-apa, duduklah!" Oerinths Firman dan Nada pun langsung duduk."Aku benar-benar gak enak, kita janjian pukul delapan dan ini sudah
Read more
73.
Pulang dari kantor Akbar tidak langsung ke rumah miliknya. Ia memutuskan untuk ke rumah Ilham. Ia ingin pamer jika dirinya akan menikah dengan Nada.Dia ingin semua orang tahu jika dirinya akan menikah dengan wanita yang sangat ia cintai. Penantian panjangnya sebentar lagi akan berakhir. Akbar masuk rumah Ilham, saking hatinya sedang senang. Ia sama sekali tidak mengucapkan salam. Bahkan Lidya dan Ilham yang tengah duduk di ruang keluarga saja tidak terlihat olehnya. Melihat hal aneh pada Akbar membuat Ilham melempar Akbar dengan sendal miliknya. Ilham sengaja melepas sendal yang ia pakai.Puk!"Aww," Akbar langsung merintih, ia memegangi kepalanya yang terkena lemparan sendal. Memang tidak sakit tapi sukses membuat Akbar tersadar."Dasar adik tidak ada akhlak! Masuk main masuk aja. Memang kamu kira Kakak dan Lidya setan!" Gerutu kesal Ilham.Akbar menoleh mengikuti sumber suara. Akbar bisa melihat jelas jika di sofa ada Ilham dan Lidya. "Ya Allah, maaf, gak lihat! Akbar kira gak
Read more
74.
Nada menggenggam erat baju gamisnya. Tatkala ia teringat sesuatu. Jika tadi, saat di restoran Firman melakukan sesuatu hingga membuatnya tak sadarkan diri. Dan kini, saat ia tersadar malah berada di dalam mobil. Ia tidak tahu akan dibawa ke mana. Nada tidak menyangka jika Firman begitu nekat melakukan hal ini.Tak lama, mobil berhenti. Firman keluar, lalu ini dijadikan kesempatan Nada untuk menghubungi seseorang. Ia buru-buru mengambil handphonenya, saat ia hendak menskol mencari nomor Firman tiba-tiba datang.Maka tanpa melihat, Nada asal pencetak nomor dan langsung menyembunyikan handphonenya di bawah jok mobil. Saat Firman masuk ia dikejutkan dengan Nada yang langsung menikamnya menggunakan power bank tepat di kepala Firman.Firman langsung menoleh dan memberikan tatapan nyalangnya. Ia juga terkejut karena Nada bangun lebih cepat."Nada! Kau! ""Kamu mau bawa aku ke mana Firman? Tolong turunkan aku!" Pinta Nada pada Firman.Firman yang saat ini masih sibuk memegangi kepalanya yang
Read more
75
Nada terbaring di ranjang king size dalam keadaan tidak sadar. Sementara, Firman ia tengah menatap Nada dari ujung kepala sampai ujung kakinya. Firman tersenyum penuh arti. Perlahan, ia berjalan mendekat ke arah Nada. Ia naik ke atas ranjang. Sejurus kemudian duduk dan kembali menatap Nada."Apa pun itu, dan bagaimana pun caranya kau harus jadi milikku. Hanya dengan cara ini kau bisa jadi milikku Nada." Gumam Firman.Tangan firman lalu terulur, ia melepas jilbab yang dikenakan Nada. Terlihat wajah mengagumi pada wanita di hadapannya ini.", kenapa kamu terlihat semakin cantik? Jika seperti ini maka aku ingin memilikimu seutuhnya," racau Firman Puas merancau dan menatap Nada. Tangannya kini mulai tertuju pada kancing gamis Nada. Tanpa rasa takut Firman mulai membuka satu persatu kancing baju Nada. Senyuman lebar terus tercipta di bibir Firman. Bahkan tatapan penuh mesum kini menyelimuti pikiran dan matanya."Sungguh, aku tidak bisa berhenti mengagumimu, Nada. Kau memang sudah memilik
Read more
76
"Akbar sebaiknya kamu bawa pergi Nada. Pria brengsek ini biar kakak yang atasi." Ujar Ilham saat berhasil melerai Akbar dan Firman.Akbar menatap sang kakak, ia begitu terharu karena sang kakak begitu perhatian padanya."Terima kasih, Kak. Tolong beri pria banci ini pelajaran yang berharga. Dia hanyalah pria banci yang bisanya memanfaatkan seorang wanita yang tidak berdaya." Ujar Akbar. Ia bahkan berkata dengan memberikan tatapan membunuh pada Firman."Tenang saja. Kakak tahu bagaimana cara memberi pelajaran pada pria banci ini. Apa kau ingin tahu pelajar apa yang akan kakak berikan?" Tanya Ilham pada Akbar. Tak jauh berbeda Ilham pun memberi tatapan membunuh pada Firman. Bahkan tatapan itu lebih tajam dari sebilah pisau sekali pun.."Ya, Akbar ingin tahu. Memang apa yang akan kakak lakukan?""Gampang, kita buat ia tidak bisa menghasilkan keturunan. Kau tahu bukan apa yang kakak maksud?" Tanya Ilham.Sungguh kedua kakak beradik itu malah terlihat saling berdiskusi. Mereka sibuk membe
Read more
77
Akbar meletakkan Nada di jok depan mobil. Sebelum ia beranjak, dirinya kembali menatap teduh wajah Nada. Wajah yang sudah lama ia rindukan. Saking rindunya membuat ia gila, ia benar-benar hampir kehabisan akal sehatnya.Saat Akbar hendak beranjak, Nada tersadar. Ia lalu langsung menarik Akbar dan memeluknya dengan tubuh yang menggigil ketakutan. Jangan lupa air matanya menjadi pelengkap betapa ia sangat takut."Aku takut, jangan tinggalin aku. Nazril benar saat bersamamu aku dan Nazril akan aman. Aku takut," racau Nada di dalam pelukan Akbar.Mungkin karena dalam keadaan takut membuat Nada bertindak seperti ini. Karena jika ia sadar tidak mungkin ia memeluk dirinya erat seperti ini.Melihat Nada ketakutan membuat hati Akbar terenyuh, ia tidak tega melihat Nada menangis dan terlihat seputus asa ini. Akbar tahu Nada bukanlah tipe wanita mudah putus asa i. Dia adalah wanita kuat. Jika dia seperti ini artinya dia benar-benar dalam keadaan sangat ketakutan.Refleks, Akbar langsung mengangk
Read more
78.
Setelah merasa lebih baik, Nada siap untuk pulang. Terlebih saat ia tahu jika Nazri sudah tidur. Sepanjang perjalanan pulang, Nada hanya diam dengan sorot mata yang terlihat kosong. Jangan lupakan kepalanya yang ia senderkan pada jendela mobil. Membuat orang yang melihat merasa kasihan, Nada terlihat memprihatinkan.Sesekali Akbar menoleh pada Nada. Posisinya masih sama, tidak berubah sedikitpun. Akbar pun tetap membiarkan Nada seperti itu, mungkin Nada memang membutuhkan diam. Lalu, pikiran Akbar pun teringat pada kejadian tadi. Kejadian sebelum dirinya menemukan Nada.Andai saja dirinya datang terlambat, hidup Nada pasti akan hancur di tangan pria banci model Firman. Dan jika hal itu terjadi, ia tidak akan pernah memaafkannya. Beruntungnya kenalan Ilham bisa menemukan keberadaan Nada tepat waktu. Hanya dengan melancak nomor handphone keberadaan Nada bisa ditemukan.Hal yang membuat Akbar marah dan khawatir adalah saat mengetahui fakta jika titik signal dari handphone Nada ada di se
Read more
79.
Akbar duduk di mobilnya, rupa-rupanya ia memilih tidak pulang setelah ia mendapatkan kabar dari Ilham jika Firman melarikan diri. Akbar tahu jika sang kakak ahli dalam memberikan pelajaran kepada orang-orang tak berakhlak seperti Firman. Jika sang kakak kecolongan itu artinya firman bukanlah Pria sembarangan . Akbar Semakin cemas dengan keselamatan nada dan Nazril.Akbar takut jika sewaktu-waktu firman datang menemui nada dan Nazril .yang lebih Akbar takuti jika firman semakin ingin menyakiti nada.Nada yang saat itu terbangun sekitar pukul empat pagi. Ia punya kebiasaan membuka gordeng. lalu netranya melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah. Mobil yang sangat ia kenali siapa pemiliknya.Nada lalu hendak mengambil handphone namun ia baru ingat, handphone miliknya ada di mobil Firman. Terpaksa ia pun menggunakan handphone cadangan miliknya. Setelah handphone cadangan miliknya ia genggam, Nada langsung menghubungi pemilik mobil itu, seraya ia berdiri melihat dari balik jendela."H
Read more
80
"Aw, pelan-pelan! Apa kau sengaja, hah?"Seseorang berteriak kesakitan, saat lukanya diobati. Meskipun begitu dia masih sempat marah-marah."Kenapa kamu membentak ku? Harusnya kamu bersyukur aku sudah menyelamatkan kamu. Kalau tidak? Aku yakin hari ini kau tinggal nama,'' ujar seorang wanita pada pria dihadapannya."Kau terlalu berbangga hati." Sinis pria itu."Firman!" Bentaknya.Ya, pria yang tengah diobati itu adalah Firman. Dia berhasil lolos berkat bantuan Sofi wanita yang sejak dulu mengejar dirinya. Namun, kehadiran Sofi sama sekali tidak pernah dianggap ada.Malam itu, Sofi baru saja bertemu ayahnya di hotel di mana Firman menyekap Nada. Sofi melihat Firman tengah dipayang dengan keadaan babak belur. Sofi tahu jika firman dalam masalah, oleh karena itu dengan bantuan anak buahnya. Ia bisa membawa kabur Firman."Kenapa sih kamu kaya gini ke aku? Kenapa pula kamu ngejar terus janda itu. Aku tau kamu seperti ini karena dia kan? Sekarang, setelah kejadian ini apa Kamu akan berhen
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status