Semua Bab BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH: Bab 21 - Bab 30
77 Bab
Bab 13B
"Sabar, Raisa. Mbak tahu ini masalah yang besar. Kamu perempuan kuat. Kamu perempuan hebat karena Allah memberikan cobaan ini ke kamu benar-benar yakin kamu bisa menghadapi ini. Kamu bisa menghadapi semua ujian ini.""Terima kasih ya, Mbak. Aku titip dulu Reyhan kalau udah butuh apa-apa berikan saja dulu. Sekarang aku juga mau pergi ke Bank. Aku mau tahu berapa banyak uang yang sudah dibayarkan Mas Emran untuk cicilan Rumah kami. Aku sudah pada keputusanku untuk menjual Rumah itu, semoga saja ada yang mau membelinya. Uang sisa penjualan itu akan ku lunaskan agar semuanya cepat selesai dan aku tidak punya hubungan apa-apa lagi secepatnya dengan Mas Emran dan keluarganya. Setelah aku mengajukan gugatan perceraian," ucapku."Iya, Raisa. Kamu nggak perlu khawatir. Reyhan aman bersama Mbak. Pokoknya siapapun yang ingin membawanya, Mbak nggak akan izinkan. Mbak terus mengawasi Reyhan. Yang penting masalah kamu cepat selesai."Setelah berbicara beberapa saat dengan Mbak Rita. Akhirnya kami m
Baca selengkapnya
Bab 14A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 14.**POV AUTHOR"Lia, aku udah nggak betah tinggal di tempat yang kecil seperti ini! Apa nggak bisa kita menyewa Rumah aja. Lagi pula, kenapa kita harus menyewa kamar yang benar-benar kecil kayak gini!"Boni menggerutu, dia sebenarnya nggak tahu apa-apa tentang masalah yang terjadi dengan Rindu. Namun, ketika membaca artikel dan melihat di sosial media. Kini Boni merasa yakin. Dia terkejut, sekarang mereka malah tinggal di kamar kos yang ukurannya kecil. Apa nggak bisa mereka menyewa satu rumah sederhana saja.Biasanya, Liana punya banyak uang. Kenapa sekarang ini dia jadi tersiksa, kalau begini caranya dia tidak mau lagi berhubungan dengan Liana. Menyusahkan saja.Dia menjalin hubungan dengan Liana untuk bersenang-senang, mengambil uangnya dan mereka happy-happy. Sekarang Boni dan Liana terpuruk setelah terjadi masalah besar ini, Boni sendiri mengklaim kalau dia tak sadar me-le-ceh kan Rindu. Dia dibawah pengaruh alkohol. Saat itu dia merasa sa
Baca selengkapnya
Bab 14B
"Saya mau saja, Mbak. Nanti saya datang lagi," kata Liana.Wanita itu kemudian duduk sembari menunggu makanannya dibungkus. Dia mengambil gawainya yang ada di saku. Liana tersentak, ini bukan gawainya melainkan gawai Boni. Liana salah bawa, sekarang dia tidak tahu kunci untuk membuka gawai laki-laki itu.Kenapa Boni bisa mengunci gawainya segala? Padahal sebelumnya mereka tidak ada privasi sama sekali. Sepertinya laki-laki itu sudah mulai melakukan hal yang mencurigakan sehingga mengunci gawainya.Liana mengenal Boni saat menyuruh Reyhan dan Rindu mengemis. Boni selalu saja membantunya, pertemuan yang cukup intens akhirnya mereka menjalin hubungan tanpa ketahuan Emran. Awal-awal menjalin hubungan Boni itu sangat tulus ke Liana. Namun, makin ke sini, Boni semakin membuat Liana naik darah.[Sayang, udah lama kita gak ketemu. Kamu di mana sih. Telepon aku juga gak diangkat. Kamu lagi apa? Aku kangen.]Sebuah pesan masuk dari perempuan bernama Mutiara. Darah Liana semakin mendidih dengan
Baca selengkapnya
Bab 15A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 15.**PoV Author.Raisa terdiam sebentar teringat masa lalunya. Faisal memperhatikan Raisa yang terdiam kemudian dia menggerak-gerakkan tangannya tepat di wajah Raisa. Apakah wanita itu sedang menghayal? Apa yang sedang dihayalkannya? Raisa memang memikirkan hal yang lain. Dia tiba-tiba tersentak."Raisa ...,""Eh, maaf. Nomor handphone ku?" tanya Raisa heran."Iya, Apakah aku bisa minta nomor handphone kamu, Raisa. Mungkin ada sesuatu hal yang penting atau terkait masalah Liana. Aku akan segera menghubungimu."Raisa berpikir beberapa saat sepertinya apa yang dikatakan Faisal benar adanya. Mungkin dia nggak masalah memberikan nomor handphone ke Faisal dan laki-laki itu bisa menghubungi untuk membantunya menemukan Liana yang masih DPO. Raisa berusaha berpikir positif saja."Baik, Mas."Raisa kemudian memberikan nomor handphonenya ke Faisal sembari dia berharap Liana segera ditemukan dan faisal mau membantunya kalau bertemu Liana dan segera melapor
Baca selengkapnya
Bab 15B
Raisa hanya bisa pasrah mendengarkan ucapan pengacaranya. Ya seperti inilah hukum dan kita harus patuh terhadap hukum dan ketentuan yang berlaku. Raisa menyerahkan semuanya ke Pengacara dan Polisi berharap mereka bekerja dengan baik, benar-benar memberikan keadilan ke masyarakat.**"Cuci piring yang benar. Piring masih berminyak. Kamu itu bisa kerja nggak sih!" kata Nunung, teman sepekerjaan Liana sekarang. Liana terpaksa bekerja menjadi tukang cuci piring untuk menyambung hidupnya. Apalagi setelah Boni tertangkap. Dia harus mencari uang bahkan menjadi pengemis pun dia rela asalkan dia bisa makan."Kamu selalu aja nyuruh aku mencuci piring. Sedangkan kamu cuma mengelap piring sambil nonton internet. Bukankah tugas cuci piring itu tugas kita berdua!" Liana protes."Heh! Kamu jadi orang jangan b a c o t dan kamu jadi orang nggak usah banyak omong! Lagian kamu itu anak baru yang baru aja kerja di sini, jadi kamu harus menaati perintahku sebagai senior yang sudah malang melintang di duni
Baca selengkapnya
Bab 16A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 16.**PoV Raisa.Aku berjalan menuju Rumah Sakit hendak melihat, bagaimana kondisi Rindu. Beberapa waktu putriku kutinggalkan, bersyukur Mbak Rita ada di sana bersama Reyhan. Aku berharap Mbak Rita menjaga Reyhan dan Rindu dengan baik.Kupercepat langkahku, aku ingin sekali memeluk Mbak Rita. Ingin mengungkapkan perasaan yang ada dalam diriku. Bagaimana aku menghadapi begitu banyak persoalan ini seorang diri. Rasanya dadaku berdentum-dentung sungguh sangat sesak untuk melalui semua ini seorang diri."Raisa ...""Mbak ...," kataku memeluk Mbak Rita yang sedang duduk di luar ruang Rindu di rawat intensif.Mbak Rita heran melihatku. Mungkin dia tahu kalau aku sedang menghadapi masalah yang berat. Begitu juga dengan Reyhan yang kasihan kepadaku."Apa yang terjadi, Raisa?""Mbak, pelaku utama sudah ditemukan. Tetapi, masih diproses. Mohon doanya ya, Mbak. Semoga dia bisa dihukum dengan hukumannya setimpal dan berat atas apa yang dilakukannya ke Rindu.
Baca selengkapnya
Bab 16B
"Baik, Mas. Saya ke sana segera," kataku.Sambungan teleponku pun ku akhiri. Aku kemudian meminta izin ke kakakku untuk pergi lagi. Aku tahu mungkin Kakak aku juga lelah. Dia baru saja sampai dan dia harus menjaga Rindu di sini serta menjaga Reyhan. Sedangkan aku mengurus banyak hal, kalau tidak ada kakakku. Aku tidak tahu anakku ini mau dijaga oleh siapa, aku tidak percaya dengan siapapun.Aku hanya berharap selama seminggu ini. Masalah kami cepat selesai. Semuanya beres. Aku bisa menata kembali hidupku dan juga Reyhan bisa sekolah lagi. Itu yang ku inginkan. Rindu juga cepat pulih dan sadarkan diri."Mbak, mohon maaf kalau aku harus segera pergi karena tadi yang menghubungiku adalah Faisal dan dia mengatakan Kalau bertemu dengan Liana jadi aku minta sama Mbak tetap di sini untuk menjaga Reyhan dan juga Rindu.""Iya, Raisa. Nggak apa-apa. Lagi pula Mbak di sini juga untuk membantu kamu. Mbak berharap Liana benar-benar segera ditangkap dan masalah kamu cepat selesai kamu nggak perlu k
Baca selengkapnya
Bab 17A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 17.**PoV Raisa.Aku merasa lega saat Liana sudah di tangkap Polisi. Kami mendatangi lokasi di mana sudah gaduh. Aku bersyukur Liana digiring ke Kantor dan akan menerima akibat dari perbuatannya.Kami mendatangi lokasi tersebut. Liana tidak sengaja melihat ku dan juga Faisal. Dia menatapku sangit. Namun dia juga meronta mohon tidak ingin ditangkap dan dimasukkan ke mobil untuk dibawa ke Kantor Polisi.Dia tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya fokus untuk melepaskan diri dari cengkraman polisi, akhirnya dia tidak bisa apa-apa dan mobil Polisi pun pergi meninggalkan lokasi tersebut."Sekali lagi terima kasih ya, Mas. Bantuan kamu akhirnya Liana tertangkap.""Kamu nggak perlu berterima kasih, Raisa. Kita sesama manusia harus saling tolong-menolong. Aku juga ada perasaan marah sama Liana, dia sudah menyakitiku. Sudah berbuat yang jahat kepadaku. Hmmm ... Bagaimana kalau kita minum kopi dulu ataupun aku traktir kamu sebagai bentuk rasa terima kasih kam
Baca selengkapnya
Bab 17B
Kami pun bergegas melihat kerumunan warga. Kami masuk perlahan dalam kerumunan warga. Ternyata terjadi kecelakaan. Seorang perempuan membonceng anak kecil yang berusia sekitar 5 tahun dan terjadi tabrak lari di mana pelaku melarikan diri begitu saja.Namun naas korban mengerang kesakitan. Sepertinya kakinya patah. Dia tidak bisa berjalan dan ada darah juga di bagian kepala dan juga gores-goresan di beberapa bagian tubuhnya. Sementara anaknya pingsan tidak sadarkan diri, tidak tahu kondisinya seperti apa."Tolong ... Tolong ...,"Alangkah aku terkejutnya melihat perempuan yang meminta tolong dan mengerang kesakitan tersebut sambil memeluk anaknya. Seketika, aku teringat ke anakku yang kini terbaring tak sadarkan diri di Rumah Sakit. Kami sama-sama seorang ibu. Terlepas dia begitu membenciku dan aku nggak tahu kesalahanku apa padanya."Astagfirullah, Lala!" pekik ku.Ternyata yang kecelakaan itu adalah wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan adik iparku. Dia adalah Lala adik kandu
Baca selengkapnya
Bab 18A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 18.**PoV Raisa.Bu Enya menatapku dengan sangit. Mertuaku itu datang kemari ingin menjenguk anaknya Lala yang kecelakaan. Ada rasa sedih juga dalam diriku karena dia bahkan tidak ada rasa peduli kepada cucunya sendiri, Rindu juga dirawat di Rumah Sakit yang sama. Tapi, dia tidak meluangkan waktunya untuk datang kemari."Lala, gimana kondisi kamu, Nak. Apa yang terjadi? Terus gimana keadaan Doni?" tanya Bu Enya tanpa mempedulikan ku."Kata Dokter kakiku mengalami kondisi patah, Bu. Tapi belum diperiksa secara menyeluruh sedangkan Doni, sudah ditangani dan untung cepat di bawah jadi dia tidak mengalami luka yang serius.""Astagfirullah, Nak. Ibu khawatir sekali. Ibu udah menghubungi suami kamu dan katanya besok dia akan pulang.""Alhamdulillah makasih banget Ibu udah mau menghubungi suamiku."Setelah berbicara dengan putrinya. Bu Enya tetap menatapku dengan perasaan tidak suka. Aku masih terdiam mendengarkan mereka berbicara. Dia lalu mengalihkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status