Semua Bab BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH: Bab 71 - Bab 77
77 Bab
Bab 38B
"Untuk apa kita harus selalu bertemu. Kita tidak punya hubungan apa-apa. Kita memang saling mengenal tapi hubungan kita tidak lebih dari memang saling mengenal. Tolong permasalahan dulu jangan kamu ungkit. Dulu aku memang menyukaimu tapi itu dulu. Sekarang semuanya udah berubah. Aku sudah mengubur segalanya. Aku juga tidak ingin menjalin hubungan dengan laki-laki manapun sekarang jadi tolong hormati dan hargai Aku!" kata Raisa serius. Raisa berlalu darinya. Faisal seakan-akan belum mengerti juga dengan ucapan yang keluar dari bibir Raisa. Dia terus berjalan di samping sang wanita mengejar langkahnya. "Raisa. Aku mengerti perasaanmu. Aku tahu kamu marah sekali. Baiklah mungkin kamu butuh waktu. Tapi kita masih bisa tetap berteman, 'kan?" "Untuk berteman sudah pasti kita memang masih tetap berteman tetapi tolong jangan meminta yang lebih. Aku meminta kamu menghargai perasaanku." "Ya, Aku akan terus menunggumu Raisa semoga hati kamu tidak terpaut ke laki-laki lain." Tidak mengurus p
Baca selengkapnya
Bab 39A
BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 39.**PoV Author.Arjuna tidak konsentrasi bekerja seharian ini berpikir tentang ucapan Nami yang menjodohkannya dengan Raisa. Padahal selama ini anaknya itu tidak pernah menyukai siapapun wanita yang akan dijadikan mamanya. Tapi entah kenapa dengan Raisa tiba-tiba Nami klik saja dan ingin dijadikan mamanya.Selama ini ibu kandung Arjuna, Bu Ani, dia yang paling sering menjodohkan Arjuna dengan perempuan-perempuan pilihannya. Apalagi mamanya itu kan wanita sosialita. Jadi selalu saja mencari wanita yang akan dijodohkan dengan Arjuna. Walaupun putranya itu belum siap untuk menikah lagi.Arjuna adalah lelaki sibuk, ketika istrinya meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit. Arjuna memang belum membuka diri. Saat itu Namira masih kecil sudah kehilangan ibunya tetapi Arjuna jadi garda terdepan untuk mengasuh anaknya dibantu juga dengan mamanya dan pengasuh Namira. Walau terkadang sering lalai juga karena kesibukan di Kantor, tapi, Namira tidak pe
Baca selengkapnya
Bab 39B
Faisal juga merasa nggak enak kenapa dia tiba-tiba jadi menceritakan masalah Raisa. Tapi memang itu apa adanya. Bosnya bertanya dan dia menceritakan secara gamblang saja. Sebenarnya Faisal juga males mau bercerita. Namun memang Raisa cukup akrab dengan anaknya. Faisal terbersit rasa tidak suka juga. Faisal juga nggak bisa memaksa hati Raisa untuk bisa menerimanya semuanya. Butuh waktu dan proses."Astaga saya sama sekali menyangka kalau ini yang terjadi dengan dia.""Begitulah, Pak, ceritanya. Tapi tolong jangan katakan ini ke Raisa dari saya karena dia pasti akan marah sekali kalau saya cerita masa lalunya. Dia kemari untuk melupakan segalanya. Tolong jangan buka luka lamanya lagi.""Iya tentu saja aku tidak akan bercerita secara gamblang ke dia. Tapi saya heran kenapa tiba-tiba dia ada di daerah ini. Kenapa bisa terpikir kemari? Mungkin dia punya saudara di sini?" tanya Arjuna."Saya nggak tahu dia punya saudara atau tidak. Saya juga nggak tahu kenapa dia tiba-tiba bisa bekerja di P
Baca selengkapnya
Bab 40A
BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 40.**POV AUTHORRaisa sengaja datang ke pondok pesantren untuk mengunjungi anaknya. Dia juga membawakan makanan buat anaknya. Reyhan pasti senang dengan masakan yang dimasaknya.Raisa juga akan bercerita ke anaknya kalau dia sekarang sudah tinggal di Panti, sesekali hanya ke rumah sewa mereka karena memang belum habis sewanya. Nanti sewanya mungkin tidak akan dilanjutkan lagi. Raisa betah tinggal di sana. Dia merasa tidak sendirian lagi. Ada banyak orang yang menghiburnya. Ada anak-anak yang menyenangkan hatinya."Bunda ..."Reyhan menggunakan kopiahnya dan pakaian khas santri berjalan ke arah Raisa sambil tersenyum. Raisa juga mengulas senyum semringah menatap anaknya. Anaknya sudah semakin segar saja tidak seperti dulu yang terlihat layu ketika mereka menghadapi banyak masalah dan persoalan.Anaknya terlihat bahagia tinggal di pondok pesantren yang memang harganya cukup mahal. Tidak mengapa buat Raisa, dia akan bekerja keras dan menyisihkan tab
Baca selengkapnya
Bab 40B
Dia merasa nggak enak anaknya nggak bisa lepas dari Panti dan selalu saja membicarakan Raisa. Apalagi memakan makanan Raisa dan tidak pernah membayar mungkin Raisa merasa di rugikan. Mereka juga kekurangan tapi harus berbagi. "Gak apa, Pak. Saya juga sedekahin. Bagi-bagi, alhamdulillah rezeki selalu lancar. Ada aja yang beli," kata Raisa."Terima kasih, Mbak. Anda sudah baik dengan anak saya," ucap Arjuna. Akhirnya mereka tiba di Panti. Raisa bersama Namira langsung bergandengan tangan masuk ke dalam Panti. Arjuna melihat pemandangan itu. Dia teringat ketika masih ada istrinya. Nami pasti sangat bahagia sekali dengan ibunya kalau masih hidup tapi sekarang dia juga terlihat ceria dengan perempuan bernama Raisa.Teringat perkataan Faisal kalau Raisa memiliki masa lalu yang kelam. Terpaksa datang kemari untuk melupakan anaknya yang menjadi korban kekerasan oleh suami dan selingkuhan suaminya.Arjuna memperhatikan kegiatan mereka seakan-akan dia nggak ada pekerjaan. Dia sudah menangguhk
Baca selengkapnya
Bab 41A
BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 41.**PoV AuthorBerhari-hari Arjuna berpikir terus tentang mimpinya. Bukan cuma sekali saja mimpi itu datang tetapi sampai tiga kali. Dia heran kenapa dia harus bermimpi seperti ini. Pasti ada makna dalam mimpinya.Perasaan Arjuna gelisah. Entah kenapa dia ingin melihat seseorang yang bermain dalam mimpinya. Hari ini akan mengajak anaknya untuk mengunjungi Panti Asuhan. Sekaligus mencari tahu bagaimana perasaannya dan apa yang dirasakannya setelah beberapa kali mimpi seperti ini."Jadi Papa mau nemenin Nami lagi ke panti? Kenapa tiba-tiba Papa jadi suka ke Panti? Biasanya Papa nggak suka Nami sering-sering main ke sana?" tanya Nami penuh selidik."Iya sekarang Papa suka dan senang kamu main di sana. Ternyata di sana banyak memberikan dampak positif untukmu. Kamu jadi sering belajar, kamu jadi rajin mengaji tambah pintar dan tambah semangat," ucap Arjuna ke Namira sekaligus pengacak rambut Putri kecilnya itu."Serius hanya karena itu? Bukan karena
Baca selengkapnya
Bab 41B
Dahi Bu Husna berkerut ketika Arjuna mengatakan itu. Arjuna buru-buru mengubah mindset wanita paruh baya itu agar tidak berpikir macam-macam."Begini maksud saya, Bu. Namira beberapa kali main kemari dan juga belajar mengaji saya berpikir ingin Bu Raisa juga bisa mengajarkan anak Saya mengaji di rumah secara privat. Tidak rame-rame jadi ilmunya lebih sampai seperti itu makanya saya bertanya ke Ibu. Apakah dia berkompeten untuk mengajari Namira menurut pendapat Ibu bagaimana?" tanya Arjuna meringis."Oh begitu."Arjuna membuang napas kasar ketika Bu Husna sepertinya tidak salah paham dengan pertanyaan dan ucapannya."Alhamdulillah. Bu Raisa sungguh berkompeten apalagi Namira akrab sama dia. Dia juga suka membuat kue menjualkannya dan sebagian uangnya kadang diberikan kepada anak-anak Panti. Sebagian lagi akan diberikan Bu Raisa kepada putranya yang ada di pondok."Arjuna menganggukkan kepalanya Karena dia sudah tahu kalau Raisa punya anak di pondok pesantren seorang anak laki-laki yang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status