All Chapters of BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH: Chapter 51 - Chapter 60
77 Chapters
Bab 28B
"Mas, aku bawa Mbak Raisa seperti yang Mas minta," kata Lala pelan berbisik ke telinga Mas Emran."Sudahlah nggak perlu dibangunkan. Mungkin saja dia sedang istirahat. Kalau seperti itu kami menunggu di luar saja ya," ucapku.Lala menganggukkan kepalanya. Mungkin saat ini kami datang di waktu yang tidak tepat. Lala tadi mengatakan Mas Emran memanggil namaku ingin membicarakan sesuatu. Kami akan menunggu. Saat ini dia sedang tertidur pulas karena kondisinya yang cukup memprihatinkan.Saat kami hendak beranjak, Mas Emran memegang tangan Lala. Itu membuat kami tidak jadi pergi, Mas Emran sadar perlahan-lahan. Dia membuka mata. Lala memandang ke arahnya kemudian dia perlahan menatap ke arah kami. Wajahnya sendu melihatku dan Reyhan yang sudah ada di sini."Alhamdulillah, Raisa. Kamu sudah ada sini. Terima kasih kamu sudah mau datang menjenguk Mas. Memang ada sesuatu hal yang penting yang ingin aku sampaikan kepadamu," katanya pelan."Ya, aku datang atas permintaan Lala, sepertinya kamu in
Read more
Bab 29A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 29.**PoV Author.Emran tak dapat tidur. Dia menghembuskan napas gusar, teringat perkataan Raisa yang selalu memojokkannya. Emran merasa bersalah akibat perbuatannya yang menyebabkan Rumah Tangga mereka hancur.Emran flashback kebelakang, dia teringat akan masa lalu yang memporak-porandakan pernikahannya dengan Raisa. Kala itu Emran membantu Liana yang kesusahan mengangkat barang. Itulah awal mula hubungannya dengan Liana.Dari sana Emran dan Liana bertukar nomor telepon. Kemudian Liana sering sekali menghubunginya. Emran yang bodoh merasa nyaman karena dia bisa menjalin hubungan dengan wanita yang dekat dengannya.Saat itu Raisa pergi ke Hongkong untuk menjadi tulang punggung keluarga. Raisa jauh dari sang suami, lelaki itu menemukan lagi kehangatan dalam hubungan bersama Liana. Tanpa sadar, Emran dan Liana bagaikan remaja yang sedang di mabuk asmara.Cinta yang mendalam dalam diri mereka berdua dan perasaan yang bergejolak. Apalagi Liana sangat
Read more
Bab 29B
Saat itu para narapidana sedang membersihkan Lembaga Pemasyarakatan. Mereka ada yang menyapu ada yang memotong rumput dan lain sebagainya. Hari ini Emran harus menuntaskan aksinya. Apapun yang terjadi dia nggak peduli. Mau dihukum lebih lama juga dia nggak peduli. Mungkin ini adalah imbas dari perbuatannya. Emran dengan cermat memperhatikan sipir penjara yang sibuk menjaga mereka. Beberapa saat kemudian sipir itu lengah. Mungkin sudah terbiasa dengan keadaan narapidana sekitar. Emran berpura-pura menyapu hingga sampailah di tempat Boni yang membersihkan rumput. "Apa hubunganmu dengan Liana. Kau selingkuhannya? Sejak kapan kalian berselingkuh? Dan apa motifmu melakukan pelecehan ke Rindu? Kau seorang psikopat dan pedofil!" kata Emran marah. Boni menghentikan pekerjaannya. Dia menatap Emran sesaat. Sepertinya laki-laki itu menyimpan dendam sekali kepadanya. Mungkin laki-laki itu ada hubungan khusus dengan Liana dan juga Rindu. tiba-tiba dia datang kemari dan mempertanyakan hal itu.
Read more
Bab 30A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 30.**PoV Author."Mas, kenapa kamu nekat nyaris membunuh lelaki itu? Kamu tahu gak kalau hukuman kamu bisa lebih di beratkan!" kata Lala saat mengunjungi Emran.Dokter mengatakan kondisi Emran sudah jauh lebih baik dan dia dipulangkan lagi ke sel tahanan. Lala mengunjungi di Lapas. Ternyata mengunjungi di Rumah Sakit tidak boleh terlalu sering, dibatasi, akhirnya dia kembali lagi ke lapas untuk mengunjungi Emran setelah mengetahui Emran sudah berada kembali di tahanan."Mas sudah tahu konsekuensinya makanya melakukan ini. Ini terpaksa ku lakukan. Mas tidak tahu lagi apa yang bisa Mas lakukan untuk keluarga, untuk Raisa dan untuk Reyhan. Mas benar-benar menjadi suami yang tidak bertanggung jawab untuk mereka dan ayah yang tidak baik untuk kedua anak-anak. Bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur dan tidak ada lagi gunanya hanya ini bisa Mas lakukan untuk mereka."Lala mendesah menatap Emran, Abang kandungnya. Mungkin benar apa yang dikatakan Emra
Read more
Bab 30B
Tak lama berselang keluarlah perempuan tersebut yang seakan-akan dari rautnya dia tidak menunjuk rasa bersalah sama sekali atas apa yang sudah dilakukannya ke Abang kandungnya, Emran dan secara tidak langsung membunuh Rindu.Liana membunuh dengan cara perlahan yaitu menyiksa perlahan-lahan. Hal itu lebih menyakitkan daripada dia membunuh secara langsung dan di akhir gejolak yang ada. Dia membenturkan kepala Rindu dengan cukup keras, sehingga mengakibatkan keponakannya itu koma. Beberapa waktu tak sadarkan diri hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Lala mendengar juga berita kalau keponakannya itu dilecehkan orang terdekat Liana yaitu kekasih gelapnya. Liana bukan lagi manusia tapi jelmaan Iblis yang gak punya rasa bersalah."Ada keperluan apalah kamu datang mengunjungiku? Tidak mungkin kamu datang kemari mengunjungiku tanpa sesuatu yang ingin kamu sampaikan.""Aku juga sebenarnya nggak mau datang mengunjungimu. Tetapi aku terpaksa datang kemari atas perintah dari Mas Emran, ja
Read more
Bab 31
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 31.**PoV Raisa.Aku lega sekali, ketika sudah selesai semuanya. Sudah berakhir. Mas Emran juga dihukum atas perbuatan yang telah dilakukannya, bersikap tidak peduli ke anak-anak, menganiaya mereka dan tidak menafkahi sesuai kebutuhan. Aku sudah berjuang sekuatnya dan inilah hasilnya.Liana pun dihukum atas perbuatan yang dilakukannya. Mungkin hukuman itu terlalu kecil untuknya. Aku cuman bisa bersabar dan berharap, dia mendapat balasan yang lebih besar lagi atas perbuatan yang dilakukannya.Sedangkan laki-laki yang membuat Rindu celaka, sekarang terbaring koma di rumah sakit. Aku berharap laki-laki itu menemui ajalnya seketika dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah karena sudah berbuat jahat ke Rindu yang masih anak-anak.Hari ini aku dan Reyhan menyusuni pakaian. Tidak ada gunanya lagi kami tinggal di sini. Alhamdulillah Rumah juga sudah terjual. Walaupun harga rumah miring, yang penting laku saja biaya Rumah itu akan aku alok
Read more
Bab 31B
"Sedih banget Raisa. Kamu bakalan ninggalin aku. Tapi apapun itu. Kamu harus tetap kuat. Kamu pasti bisa melewati hal ini dengan baik aku akan mendukungmu.""Iya Terima kasih ya. Aku nggak bisa berada di tempat ini, ada banyak luka di sini dan aku harus mencari tempat baru, kehidupan baru untuk Reyhan dan yang terbaik untuknya.""Terus bagaimana kakak kamu? Apakah tahu dan dia mendukung kamu?""Mbak Rita tahu dan dia sebenarnya nggak mengizinkan. Dia menginginkan ku berada dekat dengannya saja. Aku harus memikirkan masa depan anakku dan kehidupan yang lebih baik setelah ini."Panggilanku dengan Lastri pun diakhiri. Lasri mengatakan kalau dia bakal datang ke sini dan mengantar kami ke stasiun.Kami sudah rapi kami hanya tinggal berangkat saja. Sebelum pergi, aku meyakinkan Reyhan untuk menyiapkan hati dan mental. Selain kehidupan kami berubah yang aku juga nggak tahu seperti apa. Aku akan mencari pekerjaan yang baik di sana.Aku yakin pasti ada pekerjaan yang baik untukku. Kalaupun tid
Read more
Bab 32A
BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 32. **PoV RaisaKulihat putraku yang tidak terlalu bersemangat menerima surat dari Mas Emran. Ketika kuberikan kepadanya dia mengambilnya juga dengan malas. "Rayhan. Tante tahu kamu masih marah sama Ayah. Tapi bagaimanapun dia tetap ayahmu. Maafkanlah dia karena Tante melihat dia juga menyesali perbuatannya." Lala berkata pelan dan hati-hati ke Reyhan. Reyhan menghela nafas panjang. Dia hanya diam saja tidak menanggapi. Aku tidak bisa memaksakan, apakah Reyhan harus memaafkan Mas Emran. Jujur saja aku yang tidak mengalami langsung kekejaman mereka, belum bisa memaafkan kelakuan Mas Emran. Bagaimana pula dengan dirinya yang mampu memaafkan kelakuan ayahnya. Urusan hati adalah persoalan Reyhan jadi aku tidak bisa memaksakan kehendaknya. Aku hanya orang tua yang akan selalu mendukung keinginan putraku. Butuh waktu untuk dirinya agar dia bisa keluar dari tekanan yang begitu besar. Jadi memang butuh waktu yang lama. Seberapa lama itu aku juga tid
Read more
Bab 32B
Begitu sampai di sana. Aku melihat mantan ibu mertuaku terbaring lemah. Kata Lala dia stress menghadapi masalah keluarga. Ibu terkena tekanan darah tinggi dan beberapa hari yang lalu suhu tubuhnya panas. "La, kamu udah datang," katanya lemah sembari membuka matanya. Ketika mantan ibu mertua membuka matanya. Dia mungkin terkejut melihat kami semua sudah ada di ruangannya. Dia melihat aku, Lastri dan juga cucunya Reyhan. "Iya, Bu. Lala di sini. Sekarang kondisi Ibu kata dokter sudah jauh lebih baik. Tetapi Ibu nggak boleh banyak pikiran. Ibu harus banyak-banyak istirahat dan makan yang banyak supaya segera bisa pulang ke Rumah." Lala berkata lembut ke Ibunya. "Kenapa mereka ada di sini, La? Apakah kamu yang menyuruh Raisa datang kemari? Ibu nggak mau melihat dia. Gara-gara dia, kehidupan keluarga kita jadi berantakan. Emran dipenjara yang cukup lama dan gara-gara dia juga Emran melakukan tindakan pembunuhan ke orang lain. Semua itu hanya gara-gara Raisa. Pergi kamu, Raisa! Pergi!" ka
Read more
Bab 33A
BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 33. PoV Raisa. **Kami sudah berada di dalam kereta. Ku perhatikan putraku tertidur nyenyak, mungkin lelah dan banyak pikiran yang melanda dirinya. Aku meletakkan tanganku di kepala putraku sambil beberapa kali menepuknya dengan perlahan. Rasa sayangku begitu besar ke Reyhan. Hanya dia yang kumiliki saat ini. Saat ini aku masih bisa memeluknya, menciumnya layaknya seorang anak kecil. Tak terasa usianya sudah 12 tahun. Setelah nanti di khitan mungkin aku tidak bisa melakukannya lagi karena sebenarnya putraku sudah tumbuh remaja. Ada rasa kecewa sampai usianya 12 tahun tak teringat Mas Emran untuk meng-khitan Reyhan. Aku nggak tahu apa fungsi dia sebagai seorang ayah. Tapi sudahlah aku ingin melupakan semua jejak masa lalu berharap jejak itu memang benar-benar terhapus dari ingatan kami berdua. Pandanganku lurus dan aku teringat saat sebelum naik ke kereta ketika itu Faisal datang. Aku nggak tahu kenapa dia bisa datang dan mengejar kami sampai
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status