Semua Bab Perjalanan Pendekar Tangan Satu: Bab 51 - Bab 60
218 Bab
51. Tantangan Fisik - Keseimbangan
"Bagaimana bentuk tantangan fisik ini, Master?" tanya Rawindra laagi karena kurang menyimak ucapan Master Arkantra sebelumnya.."Tantangan fisik ini terbagi dua bagian yaitu Keseimbangan dan Kekuatan!" jelas Master Arkantra..Rawindra dengan serius mendengarkan penjelasan dari Master Arkantra. Pemuda ini tidak menyadari kalau Master Arkantra sedang melatih ulang dirinya agar bisa kuat dengan kemampuannya sendiri.Selama ini kekuatan dirinya berasaal dari Iblis Dimensi sertaa Kekuatan Tersembunyi yang masih belum diketahuinya."Tantangan Keseimbangan itu seperti apa?" tanya Rawindra.“Mari kita ke halaman belakang!” ajak Master Arkantra sambil tersenyum.Terlihat oleh Rawindra barisan tiang kayu yang tingginya tidak sama satu sama lainnya."Kamu lihat tiang-tiang kayu di sana?” tanya Master Arkantra.."Bagaimana Master bisa membangun tiang-tiang kayu ini dengan begitu cepat?' ujar Rawindra yang kagum dengan kehebatan Master Arkantra.“Hahaha ... tiang-tiang kayu ini sering kupakai untuk
Baca selengkapnya
52. Tantangan Fisik - Kekuatan
"Aku harus bisa melewati tantangan ini!" tekad Rawindra dalam hati.Rawindra memejamkan matanya berusaha konsentrasi penuh mengingat formasi tiang kayu ini."Aku harus menginjak tiang kayu di pinggiran dahulu yang melingkar ini!" gumamnya.Tiba-tiba Rawindra mulai mendapatkan gambaran formasi tiang kayu ini di pikirannya."Kok aku sekarang bisa mengetahui letak tiang-tiang kayu ini ya?" pikirnya tidak masuk akal. "Apa ini kemampuan dari kekuatan yang tersembunyi lama di dalam diriku?"Rawindra yang awalnya tidak percaya diri mampu melewati tantangan ini, mendadak mendapat kepercayaan diri yang tinggi saat mata batinnya bisa melihat keseluruhan posisi tiang kayu ini."Aku hanya perlu melompat dan mendarat di atas tiang kayu ini," katanya menyemangati dirinya sendiri.Pendekar ini tanpa ragu mulai melompat ke tiang kayu selanjutnya.Sempat terjadi ketidak seimbangan dirinya tapi Rawindra berhasil bertahan dan berdiri tegak di atas tiang kayu dengan satu kaki.Hufh!"Hampir saja nyawaku
Baca selengkapnya
53. Tantangan Fisik - Kekuatan Tersembunyi
"Ayo, Rawindra! Kamu sudah harus bisa menarik bongkahan batu ini secepat mungkin sebelum lantai jebakan terbuka!" teriak Master Arkantra memberi semangat padanya.Master Arkantra yang semula tidak begitu perhatian dengan tantangan ini mulai bersemangat saat melihat Rawindra berhasil menyelesaikan tantangan keseimbangan yang sangat sulit dilakukan."Kenapa sulit sekali menggerakkan batu besar ini?" pikir Rawindra yang mulai putus asa.Sekuat tenaga Rawindra menarik rantai besar ini tapi batu besar ini tidaak bergeser sedikitpun.Apalagi dia hanya memiliki satu tangan saja yang sangat menyulitkan dirinya untuk menarik batu besar ini dengan sekauat tenaganya,Master Arkantra yang melihat kegagalan Rawindra menarik batu besar ini mulai cemas kalau pemuda ini akan mengalami kegagalan untuk melewati lantai jebakan.Kesulitan menarik rantai besar ini, Rawindra bergerak ke arah belakang batu besar, kemudian dengan sekuat tenaga mendorong batu besar ini dengan tubuhnya.Entah kekuatan apa yang
Baca selengkapnya
54. Tantangan Mental -Ketepatan
Dewi Naga yang muncul dengan balutan pakaian baru yang mempesona membuat Rawindra sejenak tidak bisa berkata-kata.“Kamu tinggal di sini?” tanyanya.“Aku diundang Master untuk tinggal sementara di Pulau Pedang untuk mengawasi seleksi lamjutan dari peserta seleksi perguruan.”Rawindra yang sebenarnya masih dipenuhi banyak pertanyaan memilih untuk tidak terlalu mendesak Dewi Naga ini agar Master Arkantra juga tidak curiga terhadap dirinya."Selamat Rawindra! Kamu berhasil melewati tantangan pertama yang sangat menguras tenagamu! Saatnya untuk tantangan Kedua!" seru Master Arkantra.Rawindra yang tampak kelelahan masih bisa tersenyum dan bersiap melanjutkan tantangan selanjutnya yaitu tantangan mental."Tantangan seperti apa yang akan Master berikan?" tanya Rawindra."Pulau Pedang ini sangat indah, tapi ada satu tempat yang sangat dijauhi oleh murid Perguruan yaitu Hutan Hantu!" sahut Master Arkantra."Hutan Hantu? Apa ada hantunya?" tanya Rawindra."Kamu akan tahu nanti, Rawindra! Tanta
Baca selengkapnya
55. Hawa Murni Naga
Dewi Naga menemani Rawindra keluar dari kediaman Master Arkantra.“Kamu semakin hebat, Windra!” puji Kumala Dewi.“Tidak sehebat dirimu, Kumala Dewi! Aku hanya berusaha untuk menjadi yang terbaik!” sahut Rawindra.“Kamu ingin aku hadir tidak saat tantangan ketakutan nanti malam?” tanya Kumala Dewi.“Tentu saja, kalau kamu punya waktu!” ujar Rawindra.Berada di dekat Dewi Naga ini membuat detak jantung Rawindra semakin kencang.“Kamu kenapa?” tanya Kumala Dewi dengan lembut.“A-Aku ...”Rawindra tidak kuasa melanjutkaan ucapannya.“Kamu mau tidak aku temani sampai tengah malam nanti?”Tiba-tiba Dewi Naga mengajukan pertanyaan yang membuat Rawindra sedikit bingung.“Maksud kamu?” tanya Rawindra.“Kamu tertarik tidak sih sama aku?” tanya Dewi Naga lagi yang membuat Rawindra semakin gugup dan salah tingkah.“Laki-laki bodoh kalau tidak tertarik sama gadis secantik kamu ... tapi aku hanya anak penggembala domba, tidak pantas untukmu!”“Hush! Jangan bicara seperti itu! Aku tanya sekali lagi
Baca selengkapnya
56. Tantangan Mental - Hutan Hantu
Dewi Naga terbangun lebih dahulu.Setelah mengenakan pakaiannya kembali, gadis ini membelai wajah rawindra kemudian pergi meninggalkan pemuda ini sendiri.“Maafkan aku, Windra! Aku harus menghadap guru sekarang! Aku janji akan menjelaskannya padamu suatu hari nanti! Maaaf juga, aku ingkar janji tidak bisa menemanimu menjalankan tantangan ketakutan ... aku yakin kamu akaan berhasil melalui semua itu!”Malam itu juga, Dewi Naga pergi meninggalkan Pulau Pedang menggunakan perahu yang disembunyikannya di antara tebing karang Pulau Pedang.“Sampai jumpa, Windra! Semoga kita bisa bertemu lagi di kemudian hari!”Hati Kumala Dewi sangat sedih meninggalkan Pulau Pedang.Di saat dirinya menemukan pria yang dicintainya dan beberapa sahabat yang mendukungnya, dia harus meninggalkaan itu semua demi sebuah mustika energi yang maasih misterius yang diambilnya dari dalam tubuh Rawindra.Mustika yang setelah dikeluarkan dari dalam tubuhnya berbentuk kristal bulat hitam yang bercahaya.*****“Kumala De
Baca selengkapnya
57. Tantangan Akal - Teka Teki
"Selamat untukmu karena telah berhasil melewati dua tantangan sebelumnya, Rawindra!" seru ketua sekte Pedang Patah ini saat mereka sedang berjalan kembali ke rumah Master Arkantra."Terima kasih, Master!" sahut Rawindra sopan."Kalau kamu berhasil lolos tantangan ketiga ini maka kita bisa teruskan ke tahap selanjutnya untuk mempelajari Jurus Pedang Patah ini!" seru Master Arkantra."Tantangan akal ini seperti apa ya, Master?" tanya Rawindra."Kamu akan mengetahuinya nanti saat tantangan ini dimulai! Semoga saja kamu bisa melewatinyaa dengan mudah, karena seharusnya tidak akan sulit melewati tantangan akal ini setelah berhasil di tantangan fisik dan mental!" sahut Master Arkantra.Rawindra mengikuti Master Arkantra ke dalam rumahnya.Tidak terlihat adanya Dewi Naga di sana yang membuat Rawindra bertanya-tanya."Perlu kamu ketahui, tantangan yang seharusnya mudah ini tidak pernah berhasil dilewati satupun dari juara seleksi dari tahun ke tahun!" ujar Master Arkantra. “Terkadang aku mene
Baca selengkapnya
58. Jurus Pedang Patah
Rawindra bangun dengan tubuh yang segar bugar. Sangat jauh berbeda dengan sebelumnya yang tubuhnya masih merasakan sakit dan lelah.“Kumala Dewi benar tentang satu hal. Hawa murni naga benar-benar menjaga tubuhku tetap sehat dan kuat!” batin Rawindra.Hari ini, Master Arkantra akan mulai mengajarinya ilmu Pedang Patah. Hatinya agak was-was, khawatir tidak sanggup menerima pelajaran ilmu pedang ini.“Semoga saja aku bisa cepat mempelajari keseluruhan ilmu Pedang patah ini, jadi aku bisa segera kembali ke Desa Matahari untuk menemui kakek. Aku harus tahu yang sebenarnya ... semoga saja ibu salah menilai tentang kakek.”Rawindra masih berharap kalau kakeknya tidak seperti yang dikatakan ibunya, karena selama ibu perlakuan kakeknya terhadap dirinya baik-baik saja. Tidak ada unsur balas dendam dengan menyakiti dirinya.“Kenapa ibu mengatakan kalau kakek itu jahat ya?” pikir pemuda ini.Harapan ...Hanya itu yang tersisa dari dalam diri Rawindra untuk tetap bertahan dan mempelajari keseluru
Baca selengkapnya
59. Teknik 8 Jurus Pedang Patah - I
“Jurus Pedang Pembelah Gunung!”Master Arkantra mulai menyilangkan pedang di dadanya kemudian menggerakkan pedang seperti sedang mengiris sesuatu.“Jurus ini dapat memotong gunung kalau menurut rumor ceritanya, tapi untuk sekarang pedang bisa memotong batu besar menjadi dua bagian dengan permukaan yang mulus dengan sekali tebassaja! Kuncinya adalah teknik pernafasan dengan menyerap energi semesta yang ada di sekeliling kita. Jangan pernah menggunakan tenaga dalam sedikit pun karena akan menggagalkan jurus ini!” ujar Master Arkantra. “Coba kamu bawa batu besar di ujung halaman ini!”Rawindra dengan susah payah menggulingkan batu besar ini ke arah Master Arkantra.CLASH!Pedang Master Arkantra langsung menebas batu besar ini yang terpotong menjadi dua bagian bagaikan membelah semangka menjadi dua bagian saja.“Wah! Ini berkat ketajaman pedang Master atau energi alam semesta? Kenapa energi di sekeliling kita ini begitu hebat?” tanya Rawindra.“Coba kamu peragakan jurus yang telah kuperli
Baca selengkapnya
60. Teknik 8 Jurus Pedang Patah - II
“Tentu saja! Kita harus selesaikan hari ini!” sahut Master Arkantra.Ketua Perguruan Pedang Patah ini sesekali menggelengkan kepalanya melihat akibat yang ditimbulkan oleh jurus Pedang Patah ini. “Kita lanjutkan Jurus Pedang Angin Ribut!”Pedang Angin Ribut merupakan jurus pedang dengan gerakan cepat menerjang ke arah lawan dengan posisi tangan memegang pedang dan memutar pedang terus menerus bagaikan pusaran angin yang menimbulkan suara bergemuruh.“Perhatikan, Rawindra!” kata Master Arkantra sambil memperagakan jurus ini ke arah pepohonan di ujung bukit. “Sebenarnya jurus ini merupakan kombinasi dengan jurus pukulan tapak angin. Jadi sambil tangan kanan menyerang dengan cepat, tangan kiri mencari celah untuk melancarkan pukulan. Tapi ini tidak berlaku untukmu, jadi kamu harus menggunakan kakimu untuk mencari celah menendang pertahanan lawan yang terbuka karena serangan pedang hanya pengalih perhatian saja.”BRAAAK!Pukulan tangan kiri Master Arkantra langsung menghancurkan satu poh
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
22
DMCA.com Protection Status