All Chapters of Pedang Penguasa Kegelapan : Chapter 11 - Chapter 20
403 Chapters
Pusaka Cincin Ruang
Hiatttttt!!Baik Lin Jiang dan siluman monyet sama-sama melompat dan mengerahkan sisa tenaga dalam yang mereka miliki. Siluman monyet dengan cakar tajamnya, dan Lin Jiang dengan tusukan toya setan. Dua kekuatan tersisa yang mereka miliki sama-sama digunakan untuk menentukan kelanjutjan hidup mereka. Brakkkkkkk!!Ujung Toya setan yang jauh lebih panjang dari pada cakar siluman monyet, menusuk dada siluman itu. Crasssss!Saking kuatnya dorongan dan tenaga dalam yang Lin Jiang gunakan, dada siluman monyet itu koyak, dan tembus oleh Toya setan di tangan Lin Jiang.Argggggg!!Siluman monyet itu meraung sangat keras, ia merasakan rasa sakit yang tak tertahan di tubuhnya karena tusukan dari toya setan di tangan Lin Jiang."Matilah!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Lin Jiang menarik Toya setan dari dada siluman monyet, dan angkat Toya setan ke atas. "Hantaman dari langit!"Brakkkkkkk!!Kepala siluman monyet pecah karena hantaman dari toya setan, dan itu cukup untuk membunuh siluman yang
Read more
Senior Yang Angkuh
Memiliki kitab seribu satu ilmu pengobatan ternyata tak serta merta Lin Jiang mampu meramu obat, bahkan ia tak tahu bagaimana caranya untuk mengobati luka di dadanya. "Mungkin bukan bakatku di ilmu pengobatan!" ucap Lin Jiang dan memutuskan masukkan lagi kitab seribu satu ilmu pengobatan ke dalam cincin ruang. Lin Jiang memilih untuk membiarkan lukanya itu, karena ia yakin luka itu akan sembuh dengan sendirinya. Dengan itu, Lin Jiang memutuskan masuk lagi ke dalam hutan yang dihuni oleh bangsa siluman. Tujuan Lin Jiang sudah jelas, membunuh bangsa siluman sebanyak mungkin. Jeldaarrrr!!Baru saja Lin Jiang tiba di tengah hutan siluman, Lin Jiang sudah mendengar suara ledakan yang sangat keras. Itu menarik perhatian Lin Jiang, dan ia segera mencari dari mana datangnya suara ledakan itu. Saat Lin Jiang tiba, Lin Jiang melihat ada dua orang yang sedang bertarung melawan satu siluman beruang. Keduanya orang itu cukup kuat, dan mampu imbangi kemampuan siluma beruang yang sudah mencapa
Read more
Permintaan Tetua Phi An
Lin Jiang yang termangu karena masuknya cahaya merah dari siluman monyet ke tubuhnya, membuat Kun Liong dan Mi Li, melihat ke arahnya dengan mata yang curiga. "Hei, bodoh, kenapa kau diam?" tanya Kun Liong sambil menepuk pundak Lin Jiang.Plakk!Dengan refleks yang cepat, karena kaget, Lin Jiang menepis tangan Kun Liong, dan itu kagetkan Kun Liong karena reaksi Lin Jiang."Apa yang kau lakukan bodoh?" bentak Kun Liong."Eh, maaf! Maafkan sikap senior!" kata Lin Jiang dengan cepat dan menyatukan dua tangan di hadapan Kun Liong."Apa kau pikir bisa kalahkan kami?" bentak Mi Li."Tidak senior Li, aku tak mampu kalahkan kalian!" Kun Liong yang masih kesal tunjukkan mustika siluman monyet di hadapan Lin Jiang."Apa kau juga inginkan mustika siluman ini?" "Senior yang membunuh siluman monyet itu, jadi mustika siluman itu milik senior!" "Bagus jika kau tahu diri!" kata Kun Liong.Tangan Kun Liong dengan kasar menampar pelan wajah Lin Jiang, dan itu jelas sikap yang menunjukkan kalau kean
Read more
Sekte Tengkorak Putih
Sekte tengkorak putih, sekte yang ada di dunia bawah, dan sudah memiliki nama besar di dunia persilatan negeri bawah.Tetua Phi An, memimpin sekte itu sudah lebih dari dua puluh tahun, dan dibawah kepemimpinan tetua Phi An, sekte tengkorak putih semakin besar dan terkenal. Namun, beberapa tahun belakangan ini, sekte tengkorak putih mengalami kemunduran karena tidak memiliki murid yang memiliki bakat yang tinggi. Hal itu terbukti di turnamen bela diri yang terakhir, yaitu lima tahun yang lalu, murid sekte tengkorak putih satu pun tak ada yang melaju ke babak berikutnya. Langsung kalah di babak pertama turnamen yang biasa dilakukan lima tahun sekali.Masih ada tiga tahun lagi untuk menuju ke turnamen yang berikutnya, dan memikirkan itu tetua Phi An sudah cukup pusing. Selama dua tahun, sejak turnamen bela diri terakhir dilaksanakan, tetua Phi An mencoba mencari dan menemukan murid yang berbakat, namun semua usahanya gagal. Tapi kini, saat ia bertemu dengan Lin Jiang, harapan untuk m
Read more
Dipilih Pusaka
Dengan langkah yang semangat Lin Jiang ikuti tetua Phi An berjalan di tengah kota Sampa, dan akhirnya mereka sampai di sebuah toko senjata yang sangat besar."Guru tidak akan larang kau memilih senjata yang kau sukai Lin Jiang, ambil mana yang kau inginkan!" kata tetua Phi An."Benarkah itu guru?" tanya Lin Jiang."Iya!" Saat mereka masuk, pelayan toko senjata itu menyambut kedatangan mereka."Selamat datang tetua Phi An! Apa tetua akan beli senjata lagi?" "Iya, bawa kami ke bagian pedang!" "Baik, mari tetua!" kata pelayan itu. Bersama pelayan itu, Lin Jiang dan tetua Phi An masuk ke dalam sebuah ruangan yang khusus untuk senjata pedang. Belasan rak senjata berjejer di dalam ruangan itu, dan semua itu merupakan pedang dari kualitas terbaik hingga kualitas biasa. "Pedangnya untuk siapa tetua Phi An?" tanya pelayan itu. "Untuk muridku, biarkan dia memilih pedang yang ia inginkan!" kata tetua Phi An dan duduk di kursi yang ada di ruangan itu. "Iya, tetua Phi An! Aku akan siapkan
Read more
Tantangan Nona Cantik
Dengan wajah berbinar, Lin Jiang keluar dari toko senjata dengan memeluk pedang api putih yang baru saja ia dapatkan di toko senjata. "Apakah harus seperti itu kau memegang senjata itu Lin Jiang?" "Guru, pusaka ini sangat hebat, aku takut nanti diambil orang!" "Tidak akan ada yang bisa gunakan pedang itu selain dirimu, Lin Jiang. Pedang itu sudah memilih dirimu, jadi hanya kau yang bisa gunakan kekuatan yang ada di pedang itu!" kata tetua Phi An dan membawa Lin Jiang masuk ke dalam rumah makan yang mewah. "Makan yang banyak, muridku!" kata tetua Phi An saat di atas meja makan mereka dipenuhi dengan berbagai macam makanan. "Terima kasih guru!" Tanpa ragu Lin Jiang menikmati tiap masakan yang ada di atas meja. Sudah cukup lama rasanya Lin Jiang tak makan sebanyak itu. Belum juga Lin Jiang menikmati makanan yang di atas meja, dua orang lelaki datang dan duduk di kursi meja mereka. "Tetua Phi An, sepertinya kalian tidak akan bisa habiskan semua makanan ini. Apa kalian ingin kami
Read more
Menerobos Tahap Alam Langit
Pertarungan uji tanding antara Lin Jiang melawan Mei Lin di halaman belakang sekte tengkorak putih masih terus berlanjut.Setelah pertarungan tangan kosong, Mei Lin yang merasa terdesak mencabut pedang yang berada di pinggangnya, dan ayunkan pedang itu ke dada Lin Jiang.Huppppp!!Lin Jiang bersalto dua kali ke belakang, dan setelah itu tersenyum manis pada Mei Lin."Cabut senjatamu Lin Jiang, jika tidak tubuhmu akan terbelah dua oleh senjata ini!" teriak Mei Lin yang sudah dipenuhi amarah."Untuk saat ini aku tak akan gunakan senjata! Aku rasa aku masih hadapi dirimu tanpa senjata Mei Lin!" ucap Lin Jiang."Sombong! Haaaa!" Mei Lin berteriak keras, dan mengalirkan tenaga dalam ke bilah pedang yang ada di genggaman tangannya.Lin Jiang juga tak mau kalah, Lin Jiang segera mengeluarkan jurus-jurus hebat dari sekte tengkorak putih.Hiatt!!Dengan satu teriakan, dan memutar pedang di depan, Mei Lin maju dengan cecaran serangan dengan pedang ke tubuh Lin Jiang.Lin Jiang berputar-putar, m
Read more
Janji Dua Rival
Lin Jiang yang baru saja mencapai tingkat alam langit, memilih untuk bersemadi beberapa saat di dalam kamarnya, dan itu Lin Jiang lakukan agar tenaga dalam dan tingkatan yang baru itu mampu ia kendalikan. Tenaga dalam di tubuh Lin Jiang masih bergejolak, karena itulah Lin Jiang harus mengendalikan kekuatan yang baru itu."Tetua Phi An, apa kualitas tulang dan seluruh aliran darah Lin Jiang sudah sempurna?" tanya tetua An Chi."Masih jauh dari kata sempurna, tetua An Chi! Aku bingung pada kondisi tubuh bocah itu!" kata tetua Phi An."Kenapa?" tanya tetua An Chi."An Chi, kau adalah sahabatku, dan aku akan ceritakan padamu siapa sesungguhnya Lin Jiang!" kata tetua Phi An dan berjalan untuk duduk di bawah pohon rindang di belakang sekte tengkorak putih."Aku tak mengerti apa maksudmu, Phi An!" "Ini rahasia besar Lin Jiang, dan hanya padamu akan aku ceritakan. Mungkin kau bisa berikan solusi!" Tetua An Chi penasaran, dan memilih untuk duduk di dekat tetua Phi An."Sesungguh Lin Jiang t
Read more
Menuju Wilayah Barat
Sepeninggal Lin Jiang yang mengejar tetua An Chi dan Mei Lin, tetua Phi An memikirkan perkataan tetua An Chi agar membawa Lin Jiang menemui tetua So Un, salah satu tetua paling kesohor di seluruh negeri itu."Mungkin aku harus ikuti apa yang dikatakan oleh tetua An Chi? Memang benar, Lin Jiang harus dipertemukan dengan tetua So Un!" ucap tetua Phi An.Memutuskan hal itu, tetua Phi An segera menyiapkan apa saja yang akan ia bawa. Karena ia tahu, perjalanan mereka akan cukup jauh.Dari kabar yang ia dengar, tetua So Un ada di sebuah gunung yang terletak di pinggiran lautan barat, dan jarak itu cukup jauh dari kota itu. "Tidak ada pilihan lain. Jika aku ingin Lin Jiang menang di turnamen bela diri, seluruh kemampuan Lin Jiang harus dilepaskan, dan tidak hanya itu, kualitas tulang, darah yang murni serta seluruh dantian Lin Jiang harus di sempurnakan!" ucap tetua Phi An.Tetua Phi An baru saja selesai menyusun apa saja yang akan ia bawa, dan bertepatan pula Lin Jiang telah tiba di sekte
Read more
Kemarahan Yang Tertunda
"Hahahah, bocah ini menantang diriku?" teriak pemimpin bandit itu."Ketua Bu Tong, bunuh saja dia!" teriak anggota bandit itu.Whusssssssss!!Namun sebelum ketua Bu Tong menjawab, satu bayangan dengan pakaian putih sudah melesat cepat ke arahnya. Dan gulungan gelombang pedang pun sudah ada di hadapan ketua Bu Tong, sangat cepat dan mengagetkan ketua bandit itu. "Keparat!" Ketua bandit itu mengerahkan penghalang di tubuhnya sekuat mungkin, dan itu untuk menahan ayunan pedang yang sudah tak mungkin ia hentikan dan hindari lagi. Bammmmmmm!!Pedang dengan hawa panas menghantam penghalang ketua Bu Tong, dan itu cukup untuk memberikan ledakan yang keras di hutan itu. Tubuh ketua Bu Tong terlempar ke belakang, meskipun ia tak alami luka, namun hal itu membuat ia sangat marah. Amarahnya semakin memuncak saat melihat siapa yang menyerang dirinya. Hal yang tak ia duga sama sekali. "Bocah ini!" desis ketua Bu Tong tak percaya. Ya, yang menyerang ketua Bu Tong adalah Lin Jiang, Lin Jiang
Read more
PREV
123456
...
41
DMCA.com Protection Status