Semua Bab Pedang Penguasa Kegelapan : Bab 41 - Bab 50
403 Bab
Aura Bangsa Dewa
"Itulah guna dari semua meridian terbuka Lin Jiang, kau akan memiliki kemampuan untuk menyerap energi alam!" jelas tetua So Un."Ini luar biasa!" kata Lin Jiang yang berkali-kali menyerap energi alam. "Cukup, jangan menyerap energi alam sesukamu!" bentak tetua Shun. "Eh, kenapa guru?""Tubuhmu juga memiliki batasan untuk menyerap energi alam, jangan sampai energi alam lebih besar dari pada tenaga dalam yang kau miliki!" "Ternyata ada juga batasannya!" ucap Lin Jiang."Iya, jadi kau harus pandai-pandai menyerap energi alam, jangan sampai energi alam yang kau serap malah tak ada artinya!""Baik, guru! Lin Jiang akan ingat ini!""Energi alam akan sangat berguna di saat kau kehabisan tenaga dalam, terutama di dalam pertarungan melawan lawan yang tangguh!""Iya, guru!""Baik, mari kita pulang! Guru akan tanamkan tiga mustika raja siluman ke dalam tubuhmu, maka kau akan jadi pendekar yang siap untuk menaklukkan dunia!" "Aku akan ikut apapun yang guru rencanakan!" kata Lin Jiang.Huppppp
Baca selengkapnya
Rencana Guru Lin Jiang
Tangan Lin Jiang bergetar saat menerima kitab pemberian tetua So Un, namun wajahnya berbinar seolah sedang dapatkan mainan yang baru."Masih ada empat purnama lagi untukmu sebelum berangkat menuju kota Su, jadi pelajari jurus tangan kosong itu, Lin Jiang," kata tetua So Un."Baik, guru!""Di kitab itu akan kau dapatkan jurus tangan kosong yang kau butuhkan. Jurus tinju, jurus tapak, dan juga jurus cakar! Aku jamin kau akan suka pada jurus di kitab itu!" kata tetua So Un lagi. "Terima kasih guru!" Lin Jiang menyembunyikan kitab tinju api penggetar langit ke dalam cincin ruang yang ia miliki."Guru juga tidak mungkin biarkan dirimu lupakan guru!" kata tetua Shun. Dia keluarkan sebuah kitab, dan memberikan itu pada Lin Jiang. Sebuah kitab yang mungkin akan berguna untuk Lin Jiang di masa depan."Itu kitab yang mungkin tak akan banyak berguna untukmu Lin Jiang, namun kitan itu pastinya akan berguna di saat yang penting!" kata tetua Shun.Kitab itu adalah kitab penawar racun, bagi Lin J
Baca selengkapnya
Berlatih Jurus Tangan Kosong
Lin Jiang membuka kitab tinju api penggetar langit, dan Lin Jiang menemukan jurus-jurus tangan kosong yang begitu lengkap dan mudah untuk dia pelajari."Guru sungguh tahu apa yang aku butuhkan?" kata Lin Jiang.Yang pertama Lin Jiang lakukan adalah menggerakan tubuhnya dan pelajari jurus pertama di kitab itu, yaitu jurus tinju api.Saat pelajari itu, Lin belum gunakan tenaga dalam hingga Lin Jiang merasa yakin sudah mampu pahami jurus itu. Haaaaaaaaaaa!!Barulah Lin Jiang alirkan tenaga dalam ke tinju yang ia kepal, dan Lin Jiang merasakan tenaga dalam mengalir di tangannya itu. "Tinju api!"Whusssssssss!!Lin Jiang bergerak dengan cepat, dan gerakan tubuhnya sesuai dengan yang ia latih melalui kitab yang diberikan oleh tetua So Un.Bammmmmmm!!Satu pohon jadi sasaran untuk serangan Lin Jiang, dan hasilnya, batang pohon itu koyak, namun hasilnya tak sesuai dengan yang Lin Jiang harapkan.Awalnya Lin Jiang sangat yakin kalau jurusnya itu akan robohkan pohon itu, namun nyatanya pohon
Baca selengkapnya
Kegelisahan Ketua Sekte
Satu purnama sebelum tinggalkan hutan, Lin Jiang memilih untuk mengumpulkan tanaman obat, dan memilih untuk belajar sedikit ilmu pengobatan dari kitab seribu pengobatan.Selain itu Lin Jiang juga memikirkan cara agar saat ia meningkatkan kualitas tulang, ia tak lagi merasakan rasa sakit."Memang setiap menuju tingkatan selalu saja ada rasa sakitnya!" gumam Lin Jiang setelah tak menemukan cara untuk menghilangkan rasa sakit saat meningkatkan kemampuan.Kini di dalam cincin ruang Lin Jiang dipenuhi dengan tanaman obat, mustika siluman, dan juga koin emas yang begitu melimpah. Di usianya yang ke empat belas, Lin Jiang kini tak ubahnya seorang pangeran yang memiliki harta yang berlimpah yang tak akan habis tujuh keturunan sekalipun.Malam itu, Lin Jiang duduk merenung, dan ia melihat purnama di langit begitu cerah dan itu artinya besok ia akan menuju ke selatan.Kota Su adalah tujuan Lin Jiang, dan ia akan akhiri semua latihan yang ia lakukan selama lebih dari satu tahun lamanya. Kini s
Baca selengkapnya
Terlambat Datang
Setengah purnama telah berlalu dan hampir semua peserta yang ingin ikut dalam turnamen sudah berkumpul di sekte naga emas.Seorang gadis berjalan di sekitar sekte, dan pandangan matanya liar mencari seseorang. "Apa si keparat itu tak akan datang!" ucap gadis tu kesal. Wajah gadis itu lumayan cantik, dan menarik perhatian para peserta yang datang ke sekte naga emas itu. Hingga ia pada akhirnya tiba di sebuah ruangan yang khusus untuk sekte tengkota putih."Paman Phi An, dimana Lin Jiang?" "Nona Mei Lin? Kau disini?""Sudah jelas aku disini, dimana Lin Jiang, paman?" tanya Mei Lin."Dia akan segera datang, nona Mei Lin," kata Kun Liong."Cih, kalau ia tak datang, maka dia akan dapatkan julukan dariku, Lin Jiang si pengecut!" Saat gadis itu bicara, tetua An Chi, gurunya datang dan bertemu dengan sahabatnya tetua Phi An."Apakah dia belum tiba, Phi An?" "Belum, aku takut ia lupa akan turnamen ini!""Aku penasaran pada kemampuan muridmu itu, apakah kemampuan yang ia miliki sudah meni
Baca selengkapnya
Calon Juara
Wajah Tetua Phi An langsung berubah cerah saat tahu kalau Lin Jiang sudah tiba di sekte naga emas, namun itu hanya sesaat saja. "Kau terlambat Lin Jiang," kata tetua Phi An."Terlambat, kenapa tetua?" tanya Lin Jiang."Pencabutan nomor urut sudah selesai, kau tidak mungkin bertarung di atas arena lagi," jawab tetua Phi An dengan wajah yang lemas. Namun meskipun begitu, tetua Phi An tetap bersemangat karena melihat kehadiran Lin Jiang."Maafkan Lin Jiang guru!" ucap Lin Jiang.Lin Jiang tak katakan kalau ia sudah dapatkan nomor urut, Lin Jiang ingin jadikan itu kejutan untuk gurunya itu."Hahah, tidak apa-apa, muridku. Kau datang saja itu sudah cukup membuat guru senang!" kata tetua Phi An."Siapa saja utusan sekte kita guru?" tanya Lin Jiang."Kami!" jawab satu suara. Itu adalah suara dari Kun Liong dan keluar bersama dengan kekasihnya, Mi Li."Salam hormat senior!" kata Lin Jiang berikan hormat pada dua murid sekte tengkorak putih, mereka adalah manusia pertama yang Lin Jiang jump
Baca selengkapnya
Babak Penyisihan
Hari pertama di babak penyisihan turnamen pendekar muda susah di mulai, yang mana sekte-sekte kecil biasa Kana jadi korban pertama yang akan hancur di babak penyisihan itu. Dari belasan pertarungan, belum ada satu pun yang membuat kejutan. Sekte-sekte besar di dunia bawah masih melaku dengan mudah, dan tak ada yang hentikan mereka. Hingga hari pertama, sudah ada puluhan orang yang melaju ke babak kedua, namun belum ada satu pun murid sekte tengkorak putih yang bertarung.Lin Jiang yang memiliki nomor urut paling belakang, sudah dipastikan akan bertarung paling akhir. Apalagi gurunya belum tahu kalau sebenarnya Lin Jiang mendapatkan nomor urut, hanya berharap pada dua muridnya, yaitu Kun Liong dan Mi Li."Kun liong, Mi Li, kalian lihat baik-baik setiap pertandingan, karena salah satu dari yang menang akan jadi lawan kalian jika melaju dari babak penyisihan ini!" kata tetua Phi An."Iya, guru!" kata Kun Liong dan Mi Li bersamaan."Ini pertandingan terakhir untuk hari ini. Besok kalia
Baca selengkapnya
Sasaran Golongan Hitam
Semua orang yang menyaksikan apa yang baru saja terjadi di atas arena pertandingan berdiri melihat kekuatan aura membunuh Lin Jiang.Bahkan mereka yang memiliki kemampuan tingkat atas, merasakan kalau aura membunuh Lin Jiang bukan aura membunuh dari manusia yang biasa. "Apa ini kartu tersembunyi milik sekte tengkorak putih?" gumam tetua Su Pi.Pandangan ketua sekte naga emas itu tertuju pada tetua Phi An yang pandangan matanya juga tertuju pada Lin Jiang yang ada di atas arena. "Dia juga kaget dengan kemampuan muridnya, apa dia baru tahu kemampuan muridnya itu?" ucap tetua Su Pi.Untuk sejenak halaman sekte naga emas sepi karena melihat hal itu, namun pengawas arena buru-buru kendalikan keadaan. "Untuk hari ini cukup sekian. Babak Penyisihan sudah berakhir. Dua hari lagi kita akan mulai babak kedua dari turnamen ini!" teriak pengawas pertandingan. Barulah orang-orang sadar dan melepaskan napas, baru sadar untuk bernapas dengan lancar. Lin Jiang segera turun dari atas arena dan be
Baca selengkapnya
Penyerang Gelap
Lin Jiang di dalam ruangan yang ada di sekte naga emas duduk santai dan tak memikirkan apa yang baru saja ia lakukan. Baginya itu hal yang biasa, dan tak memikirkan konsekuensi dari yang baru saja ia lakukan di atas arena. "Apa yang salah dari yang aku lakukan, kenapa guru sangat marah padaku?" ucap Lin Jiang."Karena itu bisa jadi bahaya untuk nyawamu, Lin Jiang!" jawab satu suara. "Paman An Chi!" sambut Lin Jiang dan bangkit berdiri. Tanpa diminta oleh Lin Jiang, tetua An Chi menjelaskan kenapa tetua Phi An marah padanya. Dan Lin Jiang hanya bisa terdiam dan menatap gurunya. "Itulah mengapa guru marah padamu. Karena apa yang kau lakukan di atas arena itu akan jadi bahaya untukmu, muridku!" kata tetua Phi An."Maafkan kebodohan Lin Jiang, guru!" "Sudah, semuanya sudah terjadi, mulai hari ini hingga seterusnya, kau tidak boleh sendirian lagi Lin Jiang!""Iya, guru! Aku tahu!" Setelah itu mereka bertiga duduk santai di dalam ruangan itu. Duduk santai namun memikirkan bagaimana a
Baca selengkapnya
Kejutan Dari Lin Jiang
Tidak ada satu pun yang tahu penyerangan yang dialami oleh Lin Jiang, karena tetua Phi An memilih untuk diamkan hal itu. Itu juga permintaan Lin Jiang, hingga masalah itu tak keluar dari dalam ruangan itu. Hanya sekte tengkorak putih yang tahu akan masalah itu."Senior Kun Liong, bagaimana kondisimu?" tanya Lin Jiang."Aku baik-baik saja, luka ini tak akan berpengaruh pada pertandingan besok!" kata Kun Liong.Lin Jiang tersenyum, namun ia tetap berikan sebuah jamur obat untuk Kun Liong."Mungkin ini akan banyak membantu obati luka senior!" Namun Kun Liong terlihat ragu untuk mengambil tanaman obat itu, karena ia tahu tanaman obat itu termasuk langka di dunia persilatan."Jangan ragu Kun Liong, ambil saja!" kata tetua Phi An."Tapi guru, jamur obat adalah tanaman obat yang cukup langka, dan aku tak ingin gunakan itu untuk hal yang tak terlalu penting," kata Kun Liong."Apa senior tak anggap turnamen ini penting?" Mendengar itu Kun Liong ambil jamur obat, dan masukkan ke dalam kanton
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
41
DMCA.com Protection Status