Semua Bab Pedang Penguasa Kegelapan : Bab 71 - Bab 80
405 Bab
Meminta Pendapat
Tanpa menunda waktu, Lin Jiang segera buka mata pikirannya, dan masuk ke dalam pembicaraan lewat pikiran dengan sosok yang kirimkan suara lewat pikirannya."Aku tetua Ho!" "Ada apa tetua?" tanya Lin Jiang."Apa kau yakin ingin bertarung dengan, In Don? Apa kau tahu siapa dia?" tanya tetua Ho. "Aku yakin meskipun aku tak tahu siapa dia?" jawab Lin Jiang."Baiklah, tapi ingat, kau harus hati-hati! Tujuan mereka datang ke turnamen ini hanya untuk membunuhmu, Lin Jiang!""Aku tahu, tapi aku bingung ada masalah apa dia dengan diriku?" tanya Lin Jiang."Tidak ada masalah antara kalian, namun asal kau tahu, dia adalah pemuja bangsa iblis, dan kau adalah pewaris pedang penguasa kegelapan. Itu alasannya," kata tetua Ho. "Jadi dia diutus bangsa iblis untuk hentikan diriku memiliki pusaka pedang penguasa kegelapan?" tanya Lin Jiang."Tepat! Jadi jika kau tak hati-hati melawan dia, maka kau akan mati!" Lin Jiang diam. Dia tak tahu harus berkata apa untuk tanggapi ucapan tetua Ho."Tapi kau ja
Baca selengkapnya
Pemuja Iblis
Di sebuah ruangan kamar penginapan di kota Su, sebuah ruangan yang ditutup dengan sangat rapat. Tidak hanya itu, di seluruh dinding kamar itu juga dilapisi dengan kain hitam, seolah tak ingin ada yang mendengar apa yang terjadi di dalam kamar itu. "Apa kau siap, In Don?" "Iya, guru! In Don sudah siap!" Tetua Ca Ba memulai membacakan sebuah mantra lewat bibirnya, dan asap tebal mulai memenuhi ruangan kamar itu. Di hadapan mereka berdua, ada sebuah cawan kecil yang terus mengeluarkan asap yang tebal, asap yang memenuhi seluruh ruangan kamar itu. "Lakukan, In Don!" kata tetua Ca Ba berikan perintah pada muridnya itu. In Don angguk kepala, dan dari tempat tidur, ia ambil satu bayi yang masih berusia tak lebih dari lima bulan. Bayi itu hanya diam, suaranya sudah ditotok, hingga untuk menangis pun bayi itu tak bisa. "Lakukan, kita akan memberikan korban untuk junjungan kita," kata tetua Ca Ba."Iya, guru!'Crasssssss!!Tanpa ada rasa kasihan, In Don menggorok leher bayi kecil itu,
Baca selengkapnya
Mengaku Kalah
"Siapa, guru?" tanya In Don ingin tahu. "Guru tidak tahu, namun yang jelas ia sepertinya memata-matai kita," jawab tetua Ca Ba.Wajah In Don pucat karena jawaban dari gurunya, dia takut kalau orang tahu tentang ritual pemujaan iblis yang baru saja mereka berdua lakukan."Jangan takut, In Don, semua ini bukan masalah. Meskipun mereka tahu, kalau kita sudah bunuh bocah dari sekte tengkorak putih itu, maka semuanya tidak akan ada gunanya lagi mereka tahu," kata tetua Ca Ba."Tapi, bagaimana kalau mereka tahu lebih cepat, guru?" tanya In Don."Tidak akan, aku yakin ia belum tahu apa yang kita lakukan. Jadi besok kau harus bunuh pewaris pedang penguasa kegelapan itu, jadi tak ada lagi yang kita takuti," kata tetua Ca Ba."Baik, guru! Aku akan ikuti semua yang guru minta itu!" "Iya, In Don. Hanya dengan bunuh bocah itu maka kita akan berkuasa di dunia persilatan dan juga di seluruh negeri yang ada di dunia bawah ini," kata tetua Ca Ba."Aku paham, guru!" kata In Don.Tetua Ca Ba maish ber
Baca selengkapnya
Final Kepagian
"Lin Jiang berhadapan dengan In Don!" teriak pengawas pertandingan.Lin Jiang menarik napas saat namanya sudah dipanggil untuk naik ke atas arena."Giliranku, guru!" kata Lin Jiang.Tetua Phi An menepuk pundak, Lin Jiang. "Jangan kalah!" "Akan aku usahakan untuk tidak kalah, guru!" ucap Lin Jiang dan berjalan maju ke arah arena yang sudah berada di hadapan matanya. Di sisi lain halaman sekte naga emas, tetua Ca Ba tersenyum lebar, tujuan mereka datang ke kota Su akan segera terlaksana hari ini, tujuan untuk membunuh Lin Jiang."Jangan harap setelah hari ini kau akan hidup, bocah!" katanya dan menatap ke arah muridnya."Habisi dia, dan jangan berikan ampun!" ucap tetua Ca Ba."Aku mengerti guru," kata In Don. In Don juga melangkah menuju ke arah arena, dan dengan sikap yang sangat tenang, In Don naik ke atas arena, dan matanya menatap fokus pada Lin Jiang yang juga sudah ada di atas arena.Pengawas arena merasakan tekanan dari pendekar muda yang sebenarnya terlalu cepat bertemu di
Baca selengkapnya
Kekuatan Hitam Tetua Ca Ba
Pertarungan antara Lin Jiang melawan In Don, dari awal sudah berlangsung sangat seru, dan langsung menunjukkan betapa salah satu dari mereka berdua akan jadi calon juara di turnamen itu. Namun, tiba-tiba saja In Don mengeluarkan kekuatan yang tak mungkin terduga, yaitu kekuatan hitam iblis. Hal itu memaksa, tetua empat arah mata angin berdiri yang mana mereka sudah ada di bangku penonton."Jangan coba bunuh muridku!" teriak tetua So Un.Haaaaaaaaaaa!!Tetua So Un melepaskan aura membunuh, dan semua itu ia arahkan pada In Don yang di tangannya sudah ada pedang hitam iblis.Huppppp!!Tetua Ca Ba yang dari awal sudah waspada melompat ke In Don dan menyentuh pundak muridnya itu. Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ca Ba alirkan tenaga dalam ke tubuh muridnya itu, dan hasilnya, aura membunuh tetua So Un lepas dari tubuh muridnya. Haaaaaaaaaaa!!Dan tanpa ada keraguan, tetua Ca Ba juga melepaskan aura membunuh yang sangat kuat, aura membunuh yang menyebar dengan cepat di seluruh arena halaman sekte na
Baca selengkapnya
Terlalu Kuat
"Hahahaha, jangan ada yang ganggu muridku, aku akan hadang siapapun yang akan mengejar muridku!" teriak tetua Ca Ba.Tetua Ca Ba semakin menunjukkan betapa menakutkannya kekuatan hitam yang tersimpan di dalam tubuhnya.Haaaaaaaaaaa!!Empat tetua arah mata angin sama-sama maju lagi, dan arahkan empat serangan ke tubuh tetua Ca Ba.Namun, pukulan yang mereka arahkan dengan kepalan tangan tertahan oleh kekuatan hutan, dan mereka sama sekali tak mampu menembus kekuatan hutan yang selubungi tubuh tetua Ca Ba.Tetua Ca Ba tersenyum lebar, ia tak menduga kalau kekuatan hitam yang baru kali ini ia gunakan sangatlah kuat, itu membuat kepercayaan diri tetua Ca Ba semakin besar. Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ca Ba tiba-tiba rentangkan kedua tangannya, dan itu sudah cukup untuk melemparkan empat lawan yang mencoba untuk melukai dirinya. Empat tetua arah mata angin sama-sama terlempar, meskipun tak alami luka dalam, namun itu cukup sudah membuktikan kalau kekuatan hitam memang sangat berbahaya."Bagaiman
Baca selengkapnya
Kematian Kedua
Di saat pertarungan antara para tetua terjadi di sekte naga emas, tetua Sha Tan yang bawa Lin Jiang ke arah kota, terus pergi jauh tinggalkan kota itu. "Tetua, kita akan kemana?" tanya Lin Jiang."Kita akan ke tempat yang aman! Ikuti saja aku!" kata tetua Sha Tan.Lin Jiang angguk kepala, dan memilih ikuti tetua Sha Tan hingga mereka keluar dari dalam kota Su. Saat sudah tiba di kota Su, tiba-tiba saja tetua Sha Tan hentikan langkahnya, dan itu membuat Lin Jiang heran akan tingkah tetua Sha Tan. "Kenapa kita berhenti, tetua?" tanya Lin Jiang."Maafkan aku Lin Jiang, aku terpaksa melakukan ini!" kata tetua Sha Tan."Terpaksa, apa maksudnya?" tanya Lin Jiang."Hahahah! Tetua Sha Tan, kau melakukan perjanjian dan tugas dengan baik!" ucap satu suara yang terdengar dari udara. Lin Jiang melihat ke arah atas, dan In Don sudah ada di atas sana dengan pedang yang sudah dia pegang di tangannya."Kau berkhianat!" desis Lin Jiang."Maafkan aku! Aku terpaksa melakukan ini. Maafkan!" kata tetu
Baca selengkapnya
Formasi Empat Bintang
"Tidak!" ucap tetua So Un saat melihat tubuh Lin Jiang berlumuran darah di pinggiran kota Su. Lelaki tua itu segera memeriksa kondisi Lin Jiang, dan tahu kalau muridnya itu masih hidup, meskipun nyawanya mungkin tak tertolong lagi."Aku harus segera bawa di ke Sekte naga emas!" kata tetua So Un.Ia buru-buru gendong tubuh Lin Jiang, dan melesat cepat menuju sekte yang terletak ditengah kota Su itu. "Aku sudah temukan Lin Jiang!" teriak tetua So Un dengan sangat keras.Suara tetua So Un menggelegar hingga terdengar ke seluruh kota, dan itu cukup untuk bagi para tetua yang mencari Lin Jiang.Tiga tetua arah mata angin, dan para tetua lain yang mencari Lin Jiang kembali ke sekte naga emas, dan terdiam saat melihat kondisi Lin Jiang yang terluka sangat parah."Lin Jiang!" teriak tetua Phi An.Ketua sekte tengkorak putih itu berlari ke arah tubuh Lin Jiang, dan akan sentuh tubuh muridnya itu."Jangan sentuh Lin Jiang! Dia saat ini tak boleh disentuh lagi!" teriak tetua Shun. "Kenapa?"
Baca selengkapnya
Akhir Menyakitkan
"Hahahah! Kita berhasil!" teriak tetua Ca Ba begitu mereka sampai di lembah racun berduri. "Iya, guru! Saatnya kita meminta apa yang sudah dijanjikan kegelapan pada kita!" kata In Don.Guru dan murid itu melakukan ritual pemanggilan sang kegelapan, dan wajah mereka dipenuhi keyakinan dan cerah akan keberhasilan itu. Tak berapa lama, asap hitam memenuhi gua, dan asap hitam itu membentuk satu tubuh, yaitu tubuh Sang kegelapan."Kami sudah berhasil melakukan tugas yang kau berikan, junjunganku, sekarang berikan apa yang kau janjikan pada kami!" pinta tetua Ca Ba.Haaaaaaaaaaa!!Namun, Sang kegelapan malah arahkan tangannya, dan cahaya hitam menangkap leher tetua Ca Ba dan In Don. Tubuh dua orang itu terangkat ke atas, dan melayang di atas kepala Sang kegelapan."Kalian gagal! Dasar bodoh!" bentak Sang kegelapan."Tidak mungkin kami gagal! Aku sudah membunuh dia Sang kegelapan!" kata In Don."Kau memang melakukan tugasmu, namun kau gagal. Kau menusuk tubuhnya, dan kau pergi begitu saja
Baca selengkapnya
Menyatu Dengan Tubuh
Sebuah cahaya putih melayang-layang di udara, dan menembus paralel antar dimensi, hingga cahaya itu menembus langit. Cahaya itu meluncur turun sangat deras, dan tak ada yang tahu akan turunnya cahaya itu dari langit. Cahaya itu terus meluncur, dan masuk ke dalam satu tubuh yang tergeletak di dalam sebuah jurang yang cukup dalam. Tubuh itu tak lain adalah tubuh Lin Jiang, yang dibuang oleh saudaranya ke dalam jurang itu, itu adalah jurang kematian.Blarrrr!!Ledakan kecil terjadi di dalam tubuh Lin Jiang, dan itu adalah ledakan dari bersatunya kembali tubuh Lin Jiang dengan jiwanya yang sempat berkelana jauh hingga ke dunia bawah. Tranggg!!Tidak hanya jiwa Lin Jiang yang menyatu dengan tubuhnya, dua pusaka juga jatuh di samping Lin Jiang, itu tak lain adalah pusaka pedang api putih dan pusaka Toya setan.Cahaya kuning emas memenuhi seluruh tubuh Lin Jiang, dan cahaya itu sangat terang di dalam lembah kematian itu. Tidak berapa lama, Lin Jiang membuka matanya, dan kaget saat tahu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
41
DMCA.com Protection Status