All Chapters of Pedang Penguasa Kegelapan : Chapter 61 - Chapter 70
405 Chapters
Penyelidikan Dua Tetua
"Tetua Ho, aku tunggu di hutan!" ucap satu suara, dan itu adalah suara tetua Gui. Tetua Ho yang ada di sekte naga emas buru-buru meninggalkan sekte itu, dan menuju ke arah hutan karena dia sangat kenal akan suara tetua Gui. Di hutan yang tak jauh dari kota Su, sudah menunggu tetua So Un dan tetua Shun, dua guru dari Lin Jiang."Ada apa? Apa ada sesuatu yang penting?" tanya tetua Ho saat ia tiba di hutan itu. Tanpa diminta, kali ini tetua Gui menceritakan pertemuan dengan tetua Ca Ba dan muridnya, In Don."Kau yakin kalau itu kekuatan hitam dari dunia lain, tetua Gui?" tanya tetua So Un."Aku sangat yakin, dan itu jelas bukan kekuatan yang berasal dari dunia kita," jawab tetua Gui."Apa kau tahu dari mana mereka datang?" tanya tetua So Un."Lembah racun berduri," jawab tetua Gui.Tetua So Un menatap ke arah tetua Shun."Kita selidiki ke lembah itu," kata tetua So Un pada tetua Shun."Iya, hanya disana kita akan dapatkan jawaban. Jadi tak ada alasan untuk kita tak memeriksa ke lembah
Read more
Tak Terima Nasehat
Di sekte naga emas, babak ketiga atau babak enam belas besar sudah di depan mata. Dan tepat di depan semua para tetua yang datang, enam belas peserta yang melaju babak enam belas besar itu sudah berdiri. Setiap peserta menunggu lawan yang akan dihadapi, namun dari semua yang berdiri itu, sudah ada yang memastikan lawan di pertandingan, yaitu Lin Jiang akan berhadapan dengan Hon Jo, murid dari sekte menara hitam.Lin Jiang masih ingat akan permintaan seniornya, Mi Li yang mana gadis itu meminta agar Lin Jiang ambil mata Hon Jo untuknya.Itu bukan perkara mudah, karena melumpuhkan ataupun hilangkan kemampuan lawan, itu sama saja membunuh, dan bisa-bisa Lin Jiang akan didiskualifikasi dari turnamen pendekar muda.Setelah mendapatkan lawan masing-masing di babak ketiga itu, semua peserta kembali ke arah dimana tetua mereka berada. Dari enam belas orang itu, tiga peserta berasal dari sekte Iblis malam, dan mereka sudah jelas memiliki kans juara lebih besar dari pada sekte lainnya.Selai
Read more
Balaskan Kekalahan Mi Li
Di atas arena turnamen pendekar muda, Lin Jiang yang dipenuhi dendam pada Hon Jo sudah memulai serangan awal pada murid sekte menara hitam itu.Hon Jo terpukul mundur, dan sangat kaget dengan kekuatan yang diperlihatkan oleh Lin Jiang.Hon Jo melirik ke arah tetua Fui Wan, ketua sektenya, dan tetua Fui Wan membalas dengan satu anggukkan kepala.Hiatttttt!Dengan satu teriakan yang cukup keras, Hon Jo melesat cepat, dan gunakan lantai arena sebagai tumpuan untuk menyerang Lin Jiang.Tappppp!!Lin Jiang menahan pukulan Hon Jo dengan telapak tangnnya, dan berniat untuk melukai kepalan tangan Hon Jo, namun dengan cukup cepat, Hon Jo menarik tangnnya.Serangan Hon Jo berlanjut dengan satu tendangan ke tubuh Lin Jiang. Bammmmmmm!!Tendangan Hon mengarah ke kepala Lin Jiang, namun Lin Jiang dengan dengan cepat menahan dengan lengan kanannya.Hon Jo tak berhenti begitu saja, saat melihat serangan ia arahkan gagal. Dia memutar tubuhnya, dan memberikan tendangan balik yang kuat. "Tinju api!"
Read more
Hanya Dua Serangan
Tetua Ca Ba tersenyum karena kemenangan Lin Jiang, dan ia melirik ke arah muridnya, In Don."In Don, apa kau tahu kalau lawan yang akan kau hadapi merupakan sahabat bocah itu?" kata tetua Ca Ba."Benarkah itu, guru?" tanya In Don."Iya, dan mungkin itu akan jadi satu cara agar kau bertarung dengan bocah itu.""Aku tahu guru, aku akan siksa lawanku, dan memancing amarah bocah itu!" kata In Don."Iya, apapun caranya, kau harus secepatnya bertarung dengan bocah itu. Aku merasa ada sesuatu yang terjadi di lembah racun berduri," kata tetua Ca Ba."Baik, guru! Secepatnya aku akan bertemu dengan dia," jawab In Don.***"Terima kasih, Junior Lin. Kau sudah membalaskan kekalahan yang aku terima," kata nona Mi Li."Sebagai saudara seperguruan, kita memang harus saling membantu," kata Lin Jiang.Lin Jiang masih ingin bicara, namun satu teriakan dari atas arena membuat wajah Lin Jiang berubah. "Mei Lin, akan bertarung dengan In Don!" teriak pengawas arena."Nona Mei Lin!" desis Lin Jiang.Wajah L
Read more
Godaan Dua Senior
Kemenangan Lin Jiang atas muridnya, Hon Jo, tidak memberikan kesedihan pada tetua Fui Wan. Apalagi saat ia dengar kalau Lin Jiang akan bertemu dengan In Don di babak yang berikutnya dan itulah yang sangat ia harapkan. Dia orang lain yang merasa senang karena akan terjadinya pertemuan antara Lin Jiang melawan In Don. Selain dia, sudah jelas tetua Ca Ba juga sangat senang akan hal itu. Karena rencana mereka akan segera terlaksana, harapan untuk membunuh Lin Jiang di turnamen pendekar muda itu. "Bagus, In Don! Kau sudah berhasil memancing dia, artinya sudah tidak ada lagi yang perlu kita tunggu di kota ini!" kata tetua Ca Ba."Iya, guru! Aku akan bunuh dia!" kata In Don."Memang itu tugas yang akan kau terima In Don, hanya itu tugas untukmu!" kata tetua Ca Ba."Iya, guru! Setelah ini, maka kita akan mendapatkan kekuatan yang dijanjikan oleh sosok hitam itu!" "Itu sudah jelas! Aku yakin ia tak akan ingkar janji!""Aku harap seperti itu guru!" kata In Don.***"Mei Lin! Mei Lin, buka
Read more
Perintah Mutlak
"Apa? Lin Jiang akan berhadapan dengan pemilik kekuatan hitam itu?" kata tetua So Un tak percaya. "Iya, pertarungan mereka akan terjadi di babak delapan besar," jawab tetua Ho."Bodoh, kenapa ia melakukan itu?" "Itu tak bisa dihentikan, So Un! Lagian cepat atau lambat pertarungan itu akan terjadi! Jadi lebih baik dipercepat saja," kata tetua Gui. "Kita tidak bisa biarkan mereka lakukan apa yang mereka inginkan? Aku akan halangi jika ia ingin membunuh muridku, kata tetua Shun!""Aku setuju," kata tetua So Un."Jangan gegabah, kita lihat dulu keadaan. Kita akan datang sebagai penonton, dan jika keadaan memang sudah tak bisa dikendalikan baru kita keluar," kata tetua Ho."Hanya satu hal yang harus kita jaga, jangan sampai kekuatan hitam itu membunuh Lin Jiang. Kekuatan biasa tidak akan membunuh dia di dunia ini, namun beda dengan kekuatan hitam itu!" kata tetua So Un."Iya, karena itulah kita harus memastikan kalau ia tidak akan membunuh Lin Jiang!" kata tetua Gui. "Baiklah, kita akan
Read more
Meminta Tetua Sha Tan
Dengan langkah yang cepat, tetua Sha Tan berjalan keluar dari sekte naga emas, dan ia menuju ke arah utara kota Su. Di kepalanya, ada suara yang menyuruhnya untuk terus berjalan, dan itulah yang diikuti oleh tetua Sha Tan.Tak berapa lama, ketua sekte iblis malam itu tiba di luar kota Su, dan di dekat sebatang pohon, ia melihat seseorang dengan pakaian merah berdiri dengan tangan di lipat di dadanya. "Aku sudah menunggumu, tetua Sha Tan!" ucap pemilik tubuh itu dan sambut datangnya tetua Sha Tan."Sungguh tak ku duga, tetua Gui dari selatan, datang untuk menjumpai diriku," kata tetua Sha Tan.Dari ucapan itu, tetua Sha Tan cukup tersanjung karena bertemu langsung dengan salah satu tetua yang terkenal di dunia persilatan.Meskipun tetua Gui jarang terlihat di dunia persilatan, namun nama besar sosok dari selatan itu cukup membuat bulu kuduk seseorang merinding jika bertarung melawan dirinya. "Salam hormat dariku, tetua Gui!" kata tetua Sha Tan.Dia jelas hormati tetua Gui, dia merup
Read more
Berjalan Berdua
Dua hari menjelang babak delapan besar dimulai, Lin Jiang memilih untuk menuju ke ruang istirahat sekte walet putih, jelas ia ingin melihat kondisi Mei Lin.Saat ia tiba, nona Mei Lin sudah merasa lebih baik, namun ia merasa malu untuk bertemu dengan Lin Jiang."Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke kota, nona Mei Lin?" tanya Lin Jiang.Mei Lin menatap ke arah gurunya, tetua An Chi. Dia meminta pendapat dari gurunya itu."Jika kau ingin pergilah, Mei Lin! Kita juga tak akan lama lagi di kota ini. Kita akan pulang ke sekte walet putih," kata tetua An Chi."Baiklah, guru! Aku juga ingin menemui orang tuaku," kata Mei Lin.Seperti yang diketahui, Mei Lin berasal dari kota Su, orang tuanya tinggal di kota itu, dan salah satu keluarga yang memiliki nama di kota itu, Mei Lin merupakan orang yang berasal dari keluarga Lin di kota Su."Mari, nona Mei Lin!" ajak Lin Jiang.Mei Lin angguk kepala, dan mereka berdua berjalan berdampingan untuk keluar dari sekte naga emas.Keduanya seperti sepasang
Read more
Rasa Yang Tak Terungkapkan
Hingga saat lewat siang hari, Lin Jiang dan Mei Lin pun tinggalkan rumah besar dimana Mei Lin seharusnya tinggal."Ikuti aku, akan aku tunjukkan salah satu keindahan di kota ini," kata Mei Lin sambil menarik tangan Lin Jiang.Lin Jiang tak menolak, mereka tak ubahnya sedang kencan, hingga Lin Jiang memilih untuk nikmati hari bersama Mei Lin.Mereka berdua berjalan membelah kota Su, dan tiba tepat di tengah kota yang begitu ramai. "Danau di tengah kota?" kata Lin Jiang tak percaya. "Iya, inilah salah satu keunikan dari kota ini. Danau di tengah kota yang tak akan dimiliki kota lain di negeri ini," jawab Mei Lin.Mata Lin Jiang begitu terpana dengan indahnya danau itu, yang mana airnya jernih hingga ikan yang ada di danau yang cukup luas itu terlihat berenang ria.Dua manusia lain jenis itu berjalan di tepian danau, dan itu pun sudah tak ubahnya layaknya pasangan yang sedang pacaran. Dari jauh, orang akan mengira kalau mereka berdua sudah berusia tujuh belasan tahun, padahal karena l
Read more
Ancaman In Don
Dua orang yang dijumpai oleh Lin Jiang dan Mei Lin, tak lain adalah tetua Ca Ba dan muridnya, In Don.Mereka bertemu tepat di tengah jalan, dan tatapan In Don hanya fokus pada Lin Jiang, dia tak perduli akan keberadaan Mei Lin yang ada di samping Lin Jiang."Kita bertemu, Lin Jiang!" kata In Don."Iya, kita bertemu," kata kata Lin Jiang.In Don tersenyum sinis pada Lin Jiang, dengan senyuman yang remehkan Lin Jiang."Apa kau tahu, aku datang ke turnamen ini hanya untuk membunuhmu?" kata In Don."Membunuhku? Apa ada masalah antara kita berdua?" "Tidak ada, namun kau harus mati. Jika tidak semua cita-cita diriku dan guruku, akan gagal," jawab In Don."Aku tak tahu apa maksudmu, namun yang jelas kau akan didiskualifikasi jika membunuhku!" kata Lin Jiang."Hahaha, apa kau pikir aku perduli pada turnamen ini? Sudah aku katakan, aku datang hanya untuk membunuh dirimu, jika itu sudah selesai, maka aku pun tak perduli akan hasil turnamen ini," tegas In Don.Lin Jiang menatap masuk ke dalam b
Read more
PREV
1
...
56789
...
41
DMCA.com Protection Status