All Chapters of Bertahan Hidup di Dunia Komik: Chapter 21 - Chapter 30
109 Chapters
Bab 21. Kepo dengan masa lalu Derick.
BAB 21 Derick berjalan menuju ruang tunggu dengan ekspresi wajah yang kaku, terlihat jelas kemarahan di sana. Begitu pelayan yang menjaga pintu ruang tunggu melihat Grand Duke berjalan menuju ruangan tersebut, buru-buru ia membuat pengumuman.“Yang Mu...”“Hentikan, tidak perlu. Buka saja pintunya,” potong Derick.Pelayan tersebut menganggukkan kepalanya dengan sopan dan lantas segera membuka pintu. Derick langsung masuk dan ia juga bisa langsung melihat keberadaan Lyssa yang sedang duduk di sofa mewah dengan wajah cemberut. Namun dengan cepat ekspresi wajah itu segera berubah sumringah saat ia melihat Derick yang mendatanginya.“Derick!”“Nona! Jaga ucapan An..”Roselia menghentikan ucapannya saat ia melihat Derick mengangkat tangan kirinya sebagai tanda untuknya berhenti berbicara. Lyssa menangkap maksud tersebut sebagai pembelaan Derick padanya yang sedang di tindas oleh Roselia.“Tinggalkan kami b
Read more
Bab 22. tidak sesuai Ekspektasi
Bab 22 Yustas yang sedang berjalan menuju ruang kerjanya berhenti sejenak saat melewati sebuah ruangan dimana adik bungsunya sedang belajar dan di sebelahnya ada seorang remaja laki-laki yang juga sedang menyimak pelajaran dengan fokus, dia adalah Zack.“Aku tidak akan membiarkan Faksi Bangsawan memanfaatkan, Anda. Kami akan menjaga Anda, kalau bisa Anda harus bersekutu dengan Yang Mulia Putra Mahkota,” gumam Yustas seraya menatap Zack.Beberapa waktu yang lalu, Yustas dan Duke Clark sudah memberitahu pada Zack kalau ada kemungkinan kalau dirinya adalah Anak Haram Kaisar yang keberadaannya tidak di ketahui. Meskipun pada awalnya Zack terkejut dengan hal tersebut, namun akhirnya ia mulai percaya dengan perkataan Yustas. Sebab selama ini dirinya selalu dilarang untuk keluar dari rumah, semua kegiatan ringan selalu ia lakukan di dalam rumah, sementara ibunya yang bekerja banting tulang. Ternyata semua hal itu karena ciri fisik pada Zack s
Read more
Bab 23. Grand Duchess Ayesha
Bab 23 Tidak butuh waktu yang lama buat Larry memperhatikan suasana di dalam Salon. Ia segera kembali menuju kereta kuda, dan memberitahukan hal yang ia lihat kepada sang Majikan.“Bagimana Larry?” tanya Ayesha saat Larry sudah kembali masuk ke dalam kereta kuda.Larry tiba-tiba saja membuka koper yang berisi gaun cadangan Ayesha, “Silahkan Anda berganti pakaian, Yang Mulia Grand Duchess. Mereka semua kini sedang menggunakan pakaian dengan warna gelap, sepertinya mereka berharap Anda menggunakan pakaian Pesta yang mewah agar bisa menjatuhkan mental Anda begitu memasuki aula Salon.”Ayesha menyunggingkan senyum miringnya, “Terima kasih Larry. Kalau begitu, bantu aku mengganti pakaianku, Larry. Leonita, tolong jaga di luar agar tidak ada orang yang mendekat.”Larry dan Leonita mengangguk patuh, “Baik Yang Mulia.” *** “GRAND DUCHESS AYESHA DE SWISS MEMASUKI RUANGAN!!” teriak seorang *Domest
Read more
BAB 24. Ayesha Istriku.
BAB 24 Derick dan Yustas tertawa saat melihat wajah Zack yang sudah memerah karena merasa malu. Namun memang pada kenyataannya, Zack memiliki ciri khas yang mirip dengan Zigea saat ia masih remaja. Dengan warna mata dan rambut yang sama, sudah cukup untuk membuktikan kalau mereka adalah saudara kandung.Ciri fisik mereka sangatlah mirip dengan mendiang Kaisar yang sama-sama memiliki rambut silver dan mata merahnya. Itu berarti, anak-anak Kaisar saat ini sama sekali tidak mirip dengannya.“Silahkan duduk,” ucap Derick yang sudah berdiri dari kursi kerjanya, ia berjalan menuju kursi sofa panjang yang ada di pojok ruangannya.“Derick, apakah Ayesha sudah bisa beradaptasi dengan pekerjaannya?” tanya Yustas dengan raut wajah penasaran.Pria yang sedang di tanya itu tersenyum manis, “Dia sangat baik dalam mengerjakan semua tugasnya sebagai seorang Grand Duchess. Hanya saja saat ini dia...” raut wajahnya seketika berubah menjadi resah
Read more
Bab 25. Pembatalan Pernikahan?
BAB 25 Karena sudah merasa muak dan kesal berada terlalu lama di tempat tersebut, dan kebetulan pula hari yang sudah mulai senja. Ayesha berjalan menghampiri Permaisuri Lynea yang sedang duduk bersama para Nyonya dan Dayangnya.“Saya memberi salam kepada Bulan Kekaisaran. Yang Mulia Permaisuri, mohon maafkan saya karena sudah menyebabkan bebberapa kekacauan di acara yang Anda selengarakan. Karena hari sudah mulai menggelap,sepertinya saya tidak bisa lebih lama lagi untuk berada di sini. Tolong maafkan sikap tidak sopan saya ini, Yang Mulia Permaisuri,” ujarnya seraya membungkuk dengan etiket Bangsawan.Permaisuri Lynea mau tidak mau harus mengizinkan Ayesha untuk undur diri, karena kalau tidak begitu, ia khawatir Ayesha akan membuat masalah yang lebih parah lagi. Meskipun hal ini sangat berbeda jauh dari rencana awalnya yang ingin membuat mental Ayesha jatuh, sehingga ia bisa membuat Istri dari penguasa wilayah itu bertekuk lutut di hadapannya.
Read more
BAB 26. 50:50
"Aku tidak tahu dari siapa-siapa, aku hanya sekedar bertanya, mungkin saja ada Bangsawan yang pernah membatalkan pernikahan mereka," dalihnya sambil berdehem pelan dan membuang mukanya ke luar jendela.Meskipun terlihat mencurigakan, tapi Larry dan Leonita tidak berani untuk bertanya lebih banyak lagi. Sepanjang jalan hanya terdengar suara hujan yang terdengar menghantam atap kereta kuda.Untuk jalur Utara menuju Ibukota dan sebaliknya, mereka harus melalui jembatan di tengah hutan yang terbuat dari kayu. Sangat kokoh memang, tapi ketika hujan turun, sungai Citmerun yang terhubung sampai ke Duchy Bren akan meluap dan hal itu menyebabkan jembatan tertutup oleh air.Kereta kuda yang sedang mereka kendarai kini berhenti di tepi sungai yang sedang meluap, hujan sepertinya turun dengan deras di area hutan."Yang Mulia Grand Duchess, apakah Anda yakin ingin kembali sekarang juga? Air sungai sedang meluap sampai menutup akses jembatan, ini bisa
Read more
BAB 27. Menerjang banjir demi Istriku.
BAB 27. BERTAHAN HIDUP DI DUNIA KOMIK. “Brengsek! Uhuk... Uhuk!” maki Cester seraya memegangi dagunya yang terasa sangat sakit.Ayesha sudah terlepas dari bekapan Cester, segera berlari masuk ke dalam kereta kuda. Ia membuka kursi dimana tadi ia duduk, ia mencari sebuah belati yang sebelum pergi sempat Derick selipkan di tangannya.Melihat Ayesha yang malah berlari ke arah kereta kuda, Cester menyeringai, “Kau mempermudah pekerjaanku, Grand Duchess.”Kereta kuda yang belum sempat di ganti posisinya, dan masih menghadap ke arah jembatan yang sudah tertutup dengan genangan air yang tingginya sampai sebetis orang dewasa. Cester mendekati salah satu kuda, dengan teganya ia menancapkan sebuah pisau ke pinggang kuda itu. “NGGIIIIIKKKK!”“Su-suara apa itu?” tanya Ayesha.Ayesha yang sedang mencari belati, di buat kaget dengan suara ringkikan kuda, dan kereta kuda yang tiba-tiba saja bergerak dengan kencang menuju ke
Read more
Bab 28. Sampai ke Barak para Ksatria
BAB 28 Derick menarik tubuh Ayesha naik ke darat dengan susah payah, karena gaun yang sedang di kenakan Ayesha, membuatnya menjadi sangat berat. Pria yang sedang sangat kalut itu langsung memberikan pertolongan pertama begitu mereka berada di darat. “Ayo sadarlah, Istriku. Kumohon,” gumamnya berkali-kali seraya memberikan CPR. Namun, karena sudah beberapa saat tidak ada perubahan, Derick akhirnya memberikan pertolongan pertama dengan opsi lainnya, yakni memberikan nafas buatan. Ia membenarkan letak posisi kepala istrinya dan menjepit hidung Ayesha, kemudian Derick menempatkan mulutnya ke mulut sang Istri. Derick meniupkan udara sebanyak dua kali, dan mengecek dada Ayesha, namun karena belum ada respon juga akhirnya Derick kembali memberikan CPR. Untungnya kali ini Ayesha memberikan respon dengan memuntahkan air dan terbatuk beberapa kali.“Uhuk.. Uhuk.. Ughh!”Ayesha memuntahkan air yang bercampur dengan kotoran, ra
Read more
Bab 29. Mendapat Ilham?
BAB 29. Duke Clark dan Derick terlibat perbincangan serius selama menunggu Ayesha sadar dari pingsannya. Sementara itu jiwa Ayesha kini sedang berada di sebuah ruang hampa, ia celingak-celinguk menatap ke sekeliling, namun hanya ruangan warna putih sejauh ia menatap.“Aku dimana? Bukankah sebelumnya aku sedang tenggelam di sungai? Hal terakhir yang aku ingat adalah... Aku seperti mendengar suara Derick yang memanggil namaku. Apakah aku sudah mati? Lagi?” gumamnya pelan.[Aku memberikan kesempatan padamu untuk menempati cangkang yang kosong, namun kenapa kamu malah menyia-nyiakannya?]Ayesha melihat ke asal suara yang baru saja seperti berbicara padanya. Begitu ia membalikkan tubuhnya, di atas sana ia melihat sosok Entitas yang mengenakan jubah putih bersinar. “Anda siapa?” tanya Ayesha.[Aku adalah Entitas yang kerap kalian sebut sebagai Dewi Fortuna, aku adalah Dewi keberuntungan dan nasib. Anakku, katakan padaku ken
Read more
Bab 30. perjalanan kembali
BAB 30 Pertanyaan yang sangat tepat sasaran itu membuat Ayesha seolah mati kutu, respon Ayesha yang seperti itu membuat Derick langsung terdiam bahkan sampai melepaskan jemari Ayesha yang sedari tadi ia mainkan.“Istriku, apakah kamu ingin bercerai denganku? Tapi mengapa? Apakah aku melakukan suatu kesalahan? Kalau iya, mohon maafkan aku,” tiba-tiba saja Derick menjatuhkan tubuhnya ke lantai kereta kuda dan berlutut di depan kaki Ayesha.“De-derick? Apa yang sedang Anda lakukan?” paniknya karena begitu Derick mengangkat wajahnya, air mata sudah menggenangi pelupuk mata, siap jatuh jika mata zambrud itu berkedip.“Katakan, apa aku melakukan kesalahan? Tidak mungkin kamu mengajukan pertanyaan berbahaya seperti itu tanpa sebab, iyakan?”‘Ya iya sih, tapi kenapa responnya seperti ini sih?’Ayesha menarik lengan bagian atas Derick, “Ayo pindah ke kursi dahulu, jangan seperti ini. Jika ada yang melihat, bisa ada rumor buruk
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status