Semua Bab Bertahan Hidup di Dunia Komik: Bab 31 - Bab 40
109 Bab
Bab 31. Menantu Jeniusku.
 Barak Ksatria, tenda Putra Mahkota Zigea Roxycin Pytolarin. Pria berambut silver itu tampak fokus memperhatikan denah wilayah Utara yang berbatasan langsung dengan Kekaisaran Dombraun. Saat sedang fokus seperti itu, ia menegakkan tubuhnya secara tiba-tiba dan menatap pintu masuk tenda.“Yang Mulia Putra Mahkota, ini saya Jacob dari Ksatria Elang Emas, bolehkah saya masuk? Ada hal penting yang harus saya sampaikan,” seru seorang pria dari luar tenda.“Masuklah,” balas Zig dari dalam.Begitu pintu tenda di buka dari luar, terlihatlah pria bertubuh tinggi dengan kulit Tan berjalan dengan langkah tergesa-gesa sambil membawa sebuah kertas. “Yang Mulia Putra Mahkota, kita mendapat laporan dari ksatria yang berjaga di puncak bukit, kalau pasukan Dombraun sudah terlihat dan sepertinya jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah pasukan kita sekrang,” ucapnya seraya menyerahkan selembar kertas yang tadi dibawanya.
Baca selengkapnya
Bab 32. Merubah Rencana
 “HA?!”“Ada apa Istriku? Bukankah kita memang belum melakukan malam pertama?” tanya Derick dengan wajah bingungnya.‘Iya emang belum, tapi kenapa harus di bahas sih?!’ jeritnya dalam hati.Ayesha menggelengkan kepalanya, “Maafkan aku, Derick. Aku hanya terkejut saja, apakah kita memang harus melakukan ‘itu’? Tapi... Aku belum siap,” cicitnya di akhir kalimat.Derick tersenyum kecil, ia mengusap rambut pirang pucat Ayesha dengan anggukan kepala ia menjawab, “Baiklah, aku akan menunggu. Tapi, jangan terlalu lama ya?” bisiknya.Wajah keduanya tampak memerah, untung saja ada beberapa pelayan yang datang untuk membantu Ayesha mandi. Meskipun keadaan sudah tengah malam, Ayesha merasa tubuhnya sangat lengket sebab beberapa hari tidak mandi dengan benar. Saat berada di dalam kamar mandi, Ayesha hanya diam saja, itu karena di dalam kepalanya sedang memikirkan sebuah rencana jangka panjang.‘Sepertinya, aku harus merub
Baca selengkapnya
Bab 33. Keluarga Cabang yang terasingkan
BAB 33 “Lalu, selanjutnya apa lagi, Istriku?” tanya Derick padaku.Aku memegang tangannya yang sedari tadi memainkan jemari-jemariku, aku mendekatkan bibirku ke telinganya dan berbisik “Kita harus membantu Putra Mahkota merebut Singgasana dan menyingkirkan Faksi Kaisar saat ini yang sudah jelas sangat meresahkan. Kita juga harus membuat Zigea dan Zack menjadi sekutu,” setelahnya aku menjauhkan kepalaku dari telinganya.Namun, aku malah melihat wajah Derick yang sudah memerah. Dia kenapa?"Istriku, apakah kamu sedang menguji diriku?"Menguji apa maksudnya sih? Aku kan hanya memberitahukan rencana kami selanjutnya.Tiba-tiba saja tangan Derick terulur ke balik tengkukku, lagi dan lagi aku tidak sempat menghindar saat pria ini mengecupi bibirku. *** Keadaan di medan perang saat ini terlihat begitu kacau, terutama pasukan Dombraun yang sama sekali tidak akan menyangka kalau mereka akan m
Baca selengkapnya
Bab 34. Rencana keluarga Orien
 Aku mendatangi ruang kerja Grand Duke, pasti di jam segini, pria itu masih di ruang kerjanya. Namun saat sedang dalam perjalanan ke sana, aku justru melihat seorang wanita muda yang sedang berkeliaran di dalam gedung utama. Kalau melihat dari cara berpakaiannya sudah jelas kalau dia bukanlah pelayan apalagi pekerja di kediaman ini. Sebenarnya siapa dia?Saat perempuan itu membalikkan tubuhnya, barulah saat itu terlihat wajahnya yang masih sangat muda  dan cantik. Ah, aku ingat, dia pasti kerabat Derick dari keluarga cabang.“Apa yang sedang Kamu lakukan di sini?” tanyaku dengan dingin.Tampaknya dia terkejut saat mendengar suaraku yang tiba-tiba, “Sa-saya sedang mencari ruang kerja Tuan Muda Derick.”Apa katanya tadi? Tuan Muda Derick? Kocak sekali ya.“Kau siapa?” tanyaku lagi, kali ini dengan tata bahasa yang sedikit kasar.“Aku Sarah, apakah Anda pekerja di sini? Apa Grand Duchess yang katanya sangat cantik itu
Baca selengkapnya
Bab 35. Mengaku juga kau akhirnya!
 “Lalu, darimana kau mengetahui kalau keluarga Orien akan menjualmu ke Benua sebelah sebagai budak? Apa alasan mereka melakukan itu?” tanyaku.“I-itu... Anu... Pasti... karena saya ha-hanya anak angkat mereka saja. Itu sebabnya mereka ingin membuang saya.”Jawabannya terdapat jeda dan gugup, jelas dia berbohong. “Kalau mereka sangat ingin membuangmu, kenapa harus melakukan hal merepotkan seperti itu? Perdagangan budak di kekaisaran ini sangat di tentang, jika ketahuan maka keluarga Orien akan mendapat hukuman, sangat beresiko untuk reputasi yang sangat kalian junjung dengan tinggi itu. Kalau begitu ada satu cara paling mudah, Mereka cukup melenyapkan nyawamu diam-diam, dan jika ada yang bertanya, mereka tinggal menjawab kalau kau sedang pergi ke suatu tempat, aman kan?”Oh My God! Derick, ucapanmu sangat mewakili yang ingin aku katakan. Aku melihat ekspresi wajah Sarah yang sampai terbengong karena saking tidak percayanya ucapan it
Baca selengkapnya
Bab 36. Di hadapan pohon mawar
 Zack mengikuti Ashley yang berlari ke arah rumah kaca, meskipun tubuhnya sangat lelah, ia tidak ingin Ashley membenci dirinya. Ia melihat bocah laki-laki itu yang sedang berjongkok di depan sebuah pohon bunga mawar yang bunganya sangat lebat. Zack ingin mengetahui apa yang ingin Ashley lakukan, jadi remaja itu bersembunyi di balik pilar besar yang berada dekat dengan posisi Ashley berjongkok.“Ibu, sekarang Ashley sendirian. Kak Ayesha sudah memiliki keluarga baru, kak Yustas sibuk dengan pekerjaannya sebagai Duke dan Ayah yang berada di medan perang yang entah akan selamat atau tidak. Ibu, kenapa dulu aku tidak mati saja bersama denganmu? Selama ini yang selalu peduli padaku hanya kak Ayesha, tapi sekarang aku tidak ingin mengganggu kebahagian kakak bersama dengan suaminya.”Zack menutup bibirnya yang sangat terkejut dengan ucapan Ashley barusan, ia tidak menyangka kalau bocah yang selama ini selalu berwajah dingin itu akan menangis dengan beg
Baca selengkapnya
Bab 37. Seperti sekumpulan Piranha
 Suasana Aula tempat di adakannya Interogasi kini terlihat sunyi saat ucapan Derick terucap. Bahkan keluarga Orien yang pernah ingin merebut kursi Grand Duke, kini mereka tidak berani mengangkat kepala saking takutnya pada Derick yang sedang menatap mereka seolah ingin mencabik-cabik itu.“Grand Duke sedang bertanya, kenapa kalian tidak menjawab?!” bentak Grayson.Seorang pria bertubuh gendut dengan takut-takut mengangkat kepalanya, “Yang Mulia, mohon maafkan atas sikap kami selama ini, tapi mohon izinkan kami tinggal di Paviliun. Putra kami sedang sakit, rumah kami di kampung sangat reot dan debu dimana-mana, putra kami butuh tempat tinggal yang layak saat ini. mohon kabulkan permintaan kami ini, Yang Mulia Grand Duke.”Pria gendut itu kembali menundukkan kepalanya, di dalam hatinya ia sedang mengutuk Derick dengan sumpah serapahnya, ‘Sialan kau Derick! Kenapa kau tidak mati saja? Gara-gara perbuatan Ayahmu, Ayahku jadi terasingkan dan kami
Baca selengkapnya
Bab 38. Selangkah lebih maju
 Utrish adalah putra tunggal keluarga Orien, Utrish der Orien. Nyonya Orien mengalami pendarahan hebat sesaat setelah melahirkan Orien, nyaris merenggut nyawanya. Namun karena hal itu, menyebabkan dirinya cacat dan tidak bisa memiliki anak lagi.Untuk itulah mereka sampai mengadopsi bayi perempuan yatim piatu dari pantu asuhan, semata-mata untuk melancarkan rencana mereka. Ketika anak itu dewasa nanti, mereka berniat menikahkan putri angkat mereka dengan Derick yang kala itu masih berusia lima tahun.Kericuhan di aula interogasi saat ini, di dominasi oleh pertengkaran kepala keluarga Orien dan putri angkatnya, Sarah.“TAPI AYAH DAN IBU MENGADOPSIKU DENGAN TUJUAN INGIN MENIKAHKAN AKU DENGAN YANG MULIA GRAND DUKE SAAT INI KAN?! LALU KENAPA SEKARANG DIA MALAH MENIKAH DENGAN PEREMPUAN BERAMBUT PIRANG ITU?!” makinya seraya menunjuk Ayesha dengan wajah yang memerah.“kau... KAU GILA SARAH! DIA ITU NYONYA GRAND DUCHESS! JANGAN BERSIKA
Baca selengkapnya
Bab 39. Berkas Peninggalan Ibu Mertua
Aku menghampiri Ayesha yang sedang bersenandung kecil, terlihat seperti gadis yang baru beranjak dewasa karena tubuhnya yang kecil, pasti jika masuk ke dalam pelukanku, dia akan langsung menghilang tertelan tubuhku.Ehem, kenapa aku berpikir yang tidak-tidak, aku jadi merasa bersalah padanya.“Istriku, apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa hanya bersenandung? Kamu tidak ingin bernyanyi?” tanyaku.Ayesha segera berdiri dengan terburu-buru, ia terlihat salah tingkah, “Tidak, aku hanya teringat dengan sebuah lagu yang sangat aku sukai.”Lagu yang di sukai Ayesha? “Musisi darimana yang kau sukai itu lagunya? Apakah aku mengenalnya?” tanyaku karena penasaran.Namun dia malah menggelengkan kepalanya, “Kau tidak mungkin mengenalnya.”Kenapa dia bisa begitu yakin kalau aku tidak mengenalnya? Hampir semua musisi di Kekaisaran ini aku mengenalnya, bahkan mereka yang sedang naik daun selalu di undang di setiap pesta
Baca selengkapnya
Bab 40. Dua benda di tangan Kiri Zigea
Derick dan Ayesha kembali membahas permasalahan mengenai kotak peninggalan dari Grand Duchess terdahulu. Mereka kembali mendalami beberapa berkas yang sekiranya masih belum tuntas atau belum selesai di selidiki.“Mengenai Count Rester, apakah ada rumor yang beredar tentangnya?” tanya Ayesha yang ingin memastikan sesuatu.Derick mengangkat kepalanya, menatap bingung ke arah Istrinya, “Hm? Tidak ada rumor mengenai Count Rester, tapi beberapa waktu yang lalu, aku mendapat Informasi yang sedikit janggal dari kakak Ipar.”“Informasi apa yang di sampaikan oleh kakakku?” tanya Ayesha.“Kak Yustas dan Jenderal Besar Jade menemukan seorang remaja laki-laki berusia lima belas tahun di hutan perbatasan Utara, katanya anak itu akan di adopsi oleh Count Rester, tapi anak itu justru kabur ke Utara.”‘Jangan-jangan anak itu adalah...’“Ciri-ciri anak itu bagaimana?” tanya Ayesha lagi.Derick mengusap dagunya, “Bermata merah d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status