All Chapters of Vila Melati: Chapter 11 - Chapter 20
32 Chapters
Sapu Tangan yang Terlupakan
Bab 11Tamu mulai berdatangan sebelum jam 12 malam. Deretan mobil mewah terparkir rapi di halaman vila.Bertugas sebagai resepsionis, aku mendaftarkan setiap tamu yang masuk. Mulai dari nama, scan KTP hingga nomor handphone. Tak lupa pula memberi sepiring melati. Setelah itu, mereka diantar Bang Satro ke kamar vila atau ke ruangan Ndoro Putri.Untuk kekasih Nyi Roro Kidul, mereka dipandu ke kamar masing-masing di mana sang Nyai telah menunggu. Sementara para penyembah seperti dukun, pesulap dan artis, mereka dibawa ke ruangan Ndoro Putri untuk bersama melakukan ritual penyembahan.Tak terasa, beres juga menerimai tamu. Tinggal duduk santai sembari menunggu selesainya ritual mereka. Jarum jam pun merangkak ke puncak malam, menatapku yang tersenyum kecut. Ah, jadi ingat saat pertama kali bertugas dulu, selalu saja ngantuk berat. Sekarang sudah terbiasa. Malah lebih senang bertugas malam hari karena lebih banyak santainya.Bosan di ruang resepsionis, aku melangkah ke lobi vila. Sejenak
Read more
Pria Muda Korban Kemarahan NYI Roro Kidul
Bab 12Pada jam empat dini hari, ritual akhirnya selesai. Dikarenakan mereka harus pulang sebelum fajar menyingsing.Satu per satu mobil meninggalkan halaman vila. Para penyembah yang datang tanpa kendaraan, pulang dengan cara terbang menghilang.Hal yang kunanti adalah kembalinya Nyi Roro Kidul dari kamar-kamar. Ke-20 sosok itu bergerak ke lobi vila, lalu terhisap masuk ke tubuh yang asli.Kini tersisa satu Nyi Roro Kidul. Parasnya bertambah ayu dan bersinar cemerlang usai bercint* dengan 20 pria. Kurasakan aura supranaturalnya begitu kuat. Setidaknya bisa membuatmu terlempar saat dia lewat.Aku, Ndoro Putri dan Bang Satro, melepas kepergian Nyi Roro Kidul dengan bersujud di lobi vila. Seperti saat datang, pulang pun ia tak bicara sama sekali. Begitulah ritual malam Jumat kliwon, di mana fokus sang Nyai tak boleh terbagi.Nyi Roro Kidul melesat memasuki portal dimensi yang berupa pendaran cahaya, lalu diikuti oleh seluruh pasukan. Cahaya itu mengecil lantas lenyap. Seakan tak pernah
Read more
Hektor Alexander
Bab 13RS Graha Sehat Medika.Dibantu beberapa perawat, Pria tampan ini dipindahkan ke brankar, lalu didorong menuju ruang IGD rumah sakit.Tenaga medis dan orang-orang di situ, sedikit risih padaku. Betapa tidak? Perhiasan emas yang bergelantungan di tubuhku terlihat sangat menyolok. Mereka mungkin berpikir bahwa aku wanita stres tapi aku tak peduli. Aku sibuk mendaftakan identitas si Pria ke bagian admistrasi, sementara Bang Satro sedang menjelaskan kronologi peristiwa pada dokter yang menangani."Siapa namanya?" Si petugas bertanya dari balik komputer."Hektor Aleksander," ketusku yang sudah hafal namanya sejak semalam."Apa anda istrinya?""Oh, bukan! Dia diserang penyakit saat menginap di vila tempat saya bekerja. Kami hanya beritiket baik mengantarnya ke mari.""Apa ada nomor keluarganya yang bisa dihubungi?" Si petugas bertanya tanpa menatapku. Netranya berfokus ke layar komputer."Mohon sabar, aku carikan," jawabku sembari mencoba mengutak-atik handphone si pria yang kebetula
Read more
Hilangnya Perhiasan Milik Ndoro Putri
Bab 14Meninggalkan vila dan akan pulang ke mess, kulihat Atika berdiri mematung di jalanan dekat danau. Berkacak pinggang serta dagu ditinggikan, sepertinya ia sengaja menungguku.Sorot mata penuh kebencian, ia tak berkedip menatapku. Aku tahu dia sedang berusaha menahan gejolak amarah yang memanas di ubun-ubun.Aku tetap santai berjalan. Sama sekali tak terkecoh pada ekspresi wanita gila harta ini. Sebab aku tahu isi hatinya hanyalah keserakahan dan dengki. Bahkan saat melewatinya, aku tak mau menegur."Arini ...!!!" Ia berteriak nyaring lalu berlari mendekatiku."Ada apa, Atika? Kamu sepertinya marah padaku.""Tentu, Arini. Tentu saja aku marah padamu!!" Suaranya meninggi.Aku lalu tertawa kecil, "Kamu aneh. Aku tak punya masalah denganmu.""Tidak bermasalah denganku, bukan berarti tidak menyakiti perasaanku! Paham kamu?!" Kulit wajahnya bergetar. Menandakan kegeraman teramat sangat.Aku tak menjawab. Melainkan memberi Atika peluang untuk berekspresi. "Dari awal aku sudah curiga
Read more
Santapan Naga Gerbang Pantai Selatan
Bab 15Tepat jam 9 malam, Bang Satro datang ke dapur karyawan saat aku dan Bi Inem sedang makan. "Makan, Bang," tegurku."Udah tadi.""Jadi ke sini ngapain?" tanya Bi Inem."Mau manggil kalian berdua. Disuruh Ndoro agar kita ke ruangannya sekarang." Wajah Bang Satro sedikit gugup. Sementara aku mulai menerka, agenda apa yang akan dibicarakan.Usai makan, kami bertiga bersama menuju vila. Jalanan becek akibat hujan lebat beberapa hari. Kami melangkah hati-hati dan tidak terburu-buru. Kami terpaku, saat melewati danau. Tidak seperti biasa, kali ini energi supranatural meluap di permukaan air. Nampak pintu gerbang menuju laut selatan sedang terbuka. Apa artinya ini? Apa malam ini kami bertiga akan dibawa ke sana? Perasaanku jadi tak tenang. Bisa kurasakan Bang Satro dan Bi Inem pun demikian.Setibanya di ruangan Ndoro Putri, kami mendapati ia tengah bersemedi. Duduk bersila dengan jemari membentuk mudra khusus. Ia membuka mata dan mengode agar kami turut bersemedi dengannya.Kami lan
Read more
Karyawan Baru Incaran NYI Roro Kidul
Bab 16Kedua naga itu sadar bahwa akan diberi makan. Liur kerakusan pun menetes dari rahang kokoh mereka yang membuka lebar. Bau busuk menyeruak dari dalamnya. Bayangkan saja, makanan pokok mereka adalah daging mentah, tapi seumur hidup tak pernah menyikat gigi."Apa mereka kenal siapa yang harus dimangsa? Jangan sampai mereka salah lalu menelan kita semua." Aku bergidik ngeri."Tentu saja naga-naga ini tahu siapa yang ditumbalkan saat ini. Kamu gak perlu ketakutan seperti itu, Arini!" Ndoro Putri menjawab sembari terus menyeret Atika mendekati naga yang berjaga di sebelah kiri gerbang.Kulihat Bang Satro melakukan hal yang sama. Menyeret si Pria ke arah naga yang berjaga di sebelah kanan gerbang. Aku dan Bi Inem hanya berdiri mengamati. Sesekali saling berpadangan gugup kala kedua naga menjulurkan kepala ke bawah. Ke arah tumbal yang mungkin terlihat lezat.Ndoro Putri dan Bang Satro berlari menjauh setelah berhasil menyerahkan Atika dan kekasihnya tepat di kaki kedua naga itu.Pema
Read more
Rencana Bertemu Hektor
Bab 17Aku duduk terpekur di taman vila. Lenganku serasa mau patah saking pegalnya. Membereskan 20 kamar ternyata luar binasa. Apalagi saat menaikkan spring bed ke atas dipan tempat tidur. Tak usah dibayangkan.Untungnya, tugasku sudah kelar dan tinggal menunggu jam pulang saja. Kukeluarkan handphone dari saku, sejenak ingin mencari hiburan. Aku membuka menu daftar kontak, lantas menggeleng kecil sebab belum banyak nomor yang tersimpan. Senyum mengembang kala scroll down berhenti tepat pada satu nama. Hektor Aleksander. Ah, mana mungkin melupakan Pria ini. Tentu saja. Selain menjadi korban keganasan Nyi Roro Kidul, sapu tangannya masih ada padaku.Setiap hari kubawa benda itu saat bekerja. Bahkan detik ini, tersimpan rapi dalam kantong seragamku. Aku menjaga kemungkinan, jangan sampai si Pria tiba-tiba datang demi meminta kembali barang pribadinya.Bukankah ini sapu tangan branded dengan seri limited edition? Kusentuh aplikasi bundar bernama Google. Mencari situs resmi merek fashion
Read more
Ramuan Pemutus Mata Batin
Bab 18Hari menjelang pagi saat aku mengendap menuju dapur mess. Menghidupkan kompor lalu pelan meletakkan panci berisi air ke atasnya. Tiap pergerakanku jangan sampai menimbulkan bunyi. Setidaknya, kali ini saja, tak boleh ada yang tahu apa yang kulakukan. Tujuh lembar daun damar putih dan segenggam garam kurebus dalam panci tersebut. Sekali mendidih langsung kumatikan kompor, lantas membawa air rebusan tersebut ke kamar mandi.Sembari menunggu air ramuan itu dingin, aku pun mandi seperti biasa. Seperti biasa kataku. Nyatanya, aku sangat khawatir. Berbagai kemungkinan bisa terjadi setelah mandi air rebusan ini. Belum sepenuhnya percaya pada anjuran Hektor bahwa ramuan ini bisa menghilangkan jejak dari pantauan Nyi Roro Kidul selama dua belas jam.Air ramuan telah dingin, hatiku malah menghangat. Gugup. Yakinkah aku untuk mengguyurkan ramuan ke badan? Guyur, tidak? Byurrrr .... Kuguyur juga setelah memantapkan tekad. Aku mengerjap. Menunggu beberapa saat. Menanti apa yang akan te
Read more
Awal Mula Terbukanya Mata Batin
Bab 19"Bunda! Jangan marah gitu sama Mbak Arini. Dia cuma karyawan di sana, cuma menjalankan tugas!" Suaminya sedikit menghardik."Loh, Ayah kenapa membela kaki tangan Nyi Roro Kidul? Semua orang di Vila Melati kan antek-anteknya si betina pantai selatan!" Meninggi suara wanita itu. "Ataukah Ayah masih cinta sama perempuan gaib itu?! Ayo ngaku!!" Kini ia melabrak permukaan meja. Udang krispi dan sayap ayam berhamburan keluar dari piring. Melanting, tepat mengenai hidung Hektor."Bun, Bun, Bun, cukup!""Cukup, Bunda!" Hektor bangkit dan meraih Ibunya. Memeluk erat lalu mengusap pundak yang tak lagi tegap.Ia memapah Ibunya ke lantai dua melalui tangga manual di sudut ruangan. Dari atas sana, menggema omelan wanita itu, "Kamu juga, Hektor! Mau mau aja disuruh Ayahmu kawin sama Kidul brengsek! Apa kamu gak jijik? Ayah dan anak sama aja!""Bun, sudah, Bun. Tenang dulu." Terdengar juga Hektor membujuk.Kini tersisa aku dan Ayah Hektor. Kami duduk membisu, menatap makanan yang bertebaran
Read more
Awal Mula Menjalin Kasih dengan Nyi Roro Kidul
Bab 20Aku mengingat-ingat. "Ada beberapa, Pak. Ayah pernah bilang, jika bertemu makhluk astral jangan berkomunikasi melalui ucap bibir, tapi beranikan ruh dalam diriku 'tuk mengoneksi mereka lewat bahasa batin." "Ayahku sudah meninggal. Ibu juga," jelasku lagi. Ayah Hektor terlihat tenang, sementara anaknya berubah sendu. Lebih tepatnya prihatin padaku."Maaf, Mbak Arini. Apa Mbak gak merasa curiga sama mendiang Ayah?" Aku mengernyit mendengar pertanyaan itu. "Gimana, gimana?"Ayah Hektor memperbaiki posisi duduk. Berdeham sebentar lalu meneguk jus yang tersisa."Maaf sebelumnya, Mbak. Tapi saya rasa, Ayah Mbak Arini juga bersekutu dengan Nyi Roro Kidul semasa hidupnya.""Jangan sesumbar, Pak!" Aku berucap tegas. "Gada tanda-tanda kalau Ayah saya bersekutu sama Nyi Roro Kidul." "Ada, Mbak. Pasti ada jika Mbak mau cari tahu!" "Kenapa Bapak begitu yakin?" Sepertinya aku mulai terganggu dengan pembahasan ini. Mulai meluas dan menyikut sana-sini. "Sebab aku pernah memperistri Nyi Ro
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status