All Chapters of CEO Galak Itu Mantan Pacarku: Chapter 31 - Chapter 40
48 Chapters
Pulang
"Terima kasih." Ucap Raya setelah mobil yang mereka tumpangi melaju membelah keramaian jalan. Setelah Awan mengurus segala administrasi pengobatan dan mengurus perpindahan tante Maya ke ruangan VIP, juga memberikan deposit untuk biaya pengobatan sampai tante Maya pulih. Mereka memutuskan untuk segera melanjutkan perjalan pulang. Berhubung hari sudah mulai gelap dan mama Awan terus saja menghubungi dirinya. Pasalnya mereka sudah mendapat kabar dari Tomi bahwa tadi pagi Raya diculik, namun saat ini Awan sudah menemukannya dengan selamat. Namun tetap saja mama Awan masih merasa tidak tenang jika belum melihat secara langsung kondisi calon menantu kesayangannya itu. Sementara bunda hanya duduk tenang, dan menyesap teh yang baru saja di suguhkan oleh pekerja rumah tangga yang di pekerjakan Awan sejak mama nya memilih menetap di Bali bersama dengan dirinya. "Mbak kok tenang banget sih, ini anak gadis mu belum pulang loh udah jam sebelas malam." Tegur mama Awan kepada calon besannya itu.
Read more
Masuk Kerja
Keesokan harinya mereka kembali beraktifitas seperti semula. Pagi-pagi sekali Leo mengantarkan Raya kembali ke kost annya. Sebab kemarin malam Raya menginap di rumah Awan bersama kedua orang tua nya. Dan pagi ini dia harus kembali kantor. "Kemana kau semalam, Ray? Pak boss nelponi aku ngamuk-ngamuj nanyain keberadaaan dirimu. Sarap gak dia tu?" Meysia mengomel bagaikan emak-emak yang sedang berjualan di pajak Sambu Kota Medan."Hihii... Masa iya?""Ishh... sumpah. Aku pening sendiri nengoknya. Dipikirnya cuma dia yang panik kau ilang, aku enggak gitu?" Oceh Meysia lagi. Raya hanya tertawa geli bukan membayangkan ekspresi wajah Awan ketiks kehilangan dirinya, tapi karena melihat ekspresi Meysia yang sedang menjelaskan kronologi nya. "Ehh! Teringatku kemana kau? Kok kau alihkan pertanyaanku, yang kampret juga nya kau ini ya."Plakkk!! Satu pukulan cukup keras mendarat di lengan kanan Raya. "Aww!! Hahaa... Santai napa kak." Gerutu Raya sambil tertawa. Begitulah Meysia, kalau sedang k
Read more
Mengurus Syntia
"Kenapa kamu masih disini?" Raya berusaha memecah kesunyian diantara mereka. Sebab sudah saru jam berlalundia berada diruangan ini hanya bagai sedang berada diruang ujian saja. Bukankah tadi pria itu yang memintanya untuk naik, kenspa sekarang malah dicuekin seperti ini. Bathin Raya terus saja menggerutu melihat kelakuan absurd CEO yang di kenal galak oleh seisi gedung ini. "Kamu lebih suka aku pergi keluyuran tak jelas, begitu?" Balas Awan dengan melempar tatapan dingin pada Raya sesaat setelah dia mengalihkan pandangannya dari pekerjaannya kepada Raya. "Ya, bu... bukan begitu." Jawab Raya terbata-bata karena merasa tak siap jika harus ditatap seperti itu. Air mata nya serasa akan tumpah ketika dia ditatap dengan cara seperti itu oleh Awan. "Bukannya kamu udah bilang sama papa, akan segera mengurus Sintya?" Raya menemukan pertanyaan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Awan tadi. Tadinya dia memang ingin mempertanyakan ini, tapi semua kalimatnya terbang entah kemana sesaat setela
Read more
Video Call
"Iya, silahkan masuk.""Ini bu." Sekretaris yang stay didepan ruangan Awan menyerahkan kotak makanan kepada Raya "Untuk saya?" Tanya Raya memastikan. "Iya, bu. Tadi bapak berpesan kepada saya agar membelikan makan siang untuk ibu." "Oh. Baiklah. Terima kasih." Raya tersenyum sungkan kepada sekretaris itu. Dia merasa tidak enak hati kalau harus diperlakukan seperti ini. "Permisi, bu." "Eh, tunggu!""Iya bu, ada yang bisa saya bantu lagi?" Gadis itu pun menawarkan bantuan lagi kepada Raya, dia tahu dia harus sopan dengan gadis yang ada dihadapannya sebab dia adalah calon nyonya CEO mereka. "Nama kamu siapa?""Reni, bu.""Baik, sekali lagi terima kasih banyak ya, Reni." Ucap Raya lagi. "Iya, bu. Sama-sama. Saya permisi." Raya menganggukkan kepalanya sebelum gadis itu menghilang dibalik pintu. Drttt... drrtt... "Iya halo? Apa kamu sudah mengantar tante Maya pulang?" Raya langsung melontarkan pertanyaan kepada Awan begitu dia mengangkat teleponnya. "Assalamu'alaikum dulu sayang."
Read more
Kesibukan Menjelang Pesta
Pagi ini semua karyawan RK company tampak begitu semangat. Sebab malam ini akan diadakan perayaan aniversary perusahaan yang ke 4 tahun. Sebuah perayaan yang memang dinanti-nantikan oleh semua karyawan. Sebab disinilah akan ada pengumuman karyawan berprestasi dan juga pengumuman bagi mereka yang akan dinaikan jabatannya. Namun acara kali ini selalu digadang-gadangkan akan mencari sebuah pesta yang paling meriah dari aniversary sebelumnya. Karena CEO akan tampil sendiri dan memberikan sebuah pengumuman penting bagi semua orang.Akan ada juga beberapa artis ternama ibukota yang wajah nya selalu seliweran dilayar televisi ikut serta memeriahkan acara. Drttt... drttt... "Iya halo kak?" "Ntar siang kamu pulang ke kost gak?" Tanya Meysia diseberang telepon sana. "Yaiyalah, jadi kemana?" "Ya kali aja langsung kerumah lakik." Jawab Meysia asal. "Ishh, kakak ini." Raya tak mampu mengeluarkan kata-kata lebih dari itu, sebab pria yang sedang mereka bicarakan sedang menatap intens pada dir
Read more
Gaun Pesta
Sebuah gaun lengan panjang berwarna putih dengan detail payet yang tersusun rapi di bagian dada nya, ditaburi banyak permata pada rok nya. Sehingga gaun itu terlihat berkilau ketika terkena pantulan cahaya. Warrna nya yang putih membuat gaun itu kian terasa sangat mewah, siapapun yang mengenakannya pasti bagaikan seorang princess yang siap menanti kehadiran pangeran untuk menjemputnya turun ke lantai dansa menjadi pusat perhatian semua orang. Kedua gadis itu terus terpana tanpa sadar mulut keduanya terbuka kala manekin itu semakin mendekat dan berhenti tepat didepan mereka berdua. Suara langkah kaki seseorang dari pintu yang berlawanan menyadarkan lamunan mereka. "Bagaimana, mbak Raya? Suka dengan gaunnya?" Sapa gadis itu yang mereka taksir berusia sekitar dua puluh lima tahunan. Gadis yang sangat cantik, tinggi dengan rambut pirang dan kulit putih khas wanita bule dan anggun itu tersenyum manis kepada Raya. Namun Raya saat ini belum kembali kepada kesadarannya. Dia malah terpana m
Read more
Kejutan Bertubi-tubi
Benar isu yang menyebar di seluruh perusahaan bahwa aniversary kali ini merupakan aniversary paling meriah dan heboh yang diadakan oleh RK Company. Salah satu artis papan atas yang diundang adalah Melly Goes. Penyanyi, penulis lagu, sekaligus pemain peran asal Indonesia. Yang mana seluruh karya nya sudah diakui oleh seluruh lapisan masyarakat. Terutama Raya yang sangat tergila-gila dengannya. Hampir seluruh memori di HP Raya berisikan lagu-lagu Melly Goes.. Salah satu dari semua lagu nya, Bagaikan Langit Disore Hari adalah lagu terfavorit nya. Dan inilah yang sedang dinyanyikan sekarang oleh beliau. Mata Raya berbinar melihat penampilannya, ini adalah kali pertama Raya melihat Melly secara langsung. Dulu saja ketika berada di Jakarta, dia ingin sekali melihat pertunjukkan konser nya tapi ayah tidak pernah mengizinkannya pergi untuk menonton konser. Sehingga dia terpaksa mengubur keinginan itu. Siapa sangka dia akan menyaksikan betaoa memukaunya penampilan sang idola dengan mata kep
Read more
Sejarah RJ Company
"Kisah tentang seorang anak laki-laki berusia delapan belas tahun yang sedang mencari jati diri. Melanjutkan pendidikan ke kota hujan, bertemu dengan orang baik. Belajar berbisnis mulai dari nol hingga seperti saat iniPepatah mengatakan air tenang menghanyutkan. Mungkin pepatah itu bisa saya ambil kemudian saya sematkan kepada beliau. Hhhh... " Pria itu tersenyum sejenak dan menarik nafas sebelum melanjutkan ceritanya. "Terima kasih saya ucapkan kepada beliau yang tanpa sungkan mau berbagi ilmu nya dengan saya, mendidik saya menjadi seorang pebisnis seperti beliau, hingga sampai pada titik ini. Dan ingin sellau menjadi muridnya sampai kapanpun." Awan tersenyum kepada seseorang yang duduk di meja tengah, sedikit berkumpul dengan kerumunan. Sehingga tidak ada satu orang pun yang mampu menebak siapa yang dimaksud olehnya. "Singkat cerita, apasih itu RK Company? R... K... K diambil dari nama saya sendiri Kurniawan Herlambang. Dan R... " Dia menghentikan sejenak kalimatnya lalu menatap p
Read more
Ulang Tahun Terbaik
Sebuah kue ulang tahun besar diiringi oleh kedua orang tua mereka masing-masing, juga tampak tante Maya dan Ilham disana. Karin beserta Tomi pun ada disana. Sebuah lagu selamat ulang tahun mengiringi mereka hingga menuju ke depan panggung tempat dimana Awan dan Raya berdiri saling bergandeng tangan saat ini. "Bukannya tadi dia bersama ku disana." Bisik Raya pada Awan tepat disamping telinganya. "Dia memang suka menghilang dan muncul secara tiba-tiba. Maka berhati-hatilah dengannya." Balas Awan di telinga Raya. Kemudian kedua nya tertawa. Para rombongan keluarga beserta kue semakin mendekati panggung, dan barulah Raya dapat melihat dengan jelas sebuah ucapan "Happy Birthday Raya" terukir dengan indah disana. Sebelumnya dia mengira itu adalah kue ulang tahun untuk RK Company, dia sungguh tak menyangka bahwa itu adalah kue ulang tahun miliknya. "Awan, ini?" Dia bahkan melupakan ulang tahunya sendiri. Kemudian membelalakkan matanya dan sesaat dia baru menyadari bahwa aniversary RK Co
Read more
Aku Merindukanmu
Matahari sudah hampir mencapai tepat diatas kepala, barulah Raya mengerjapkan matanya. Melihat kesekitar, Bunda sudah tidak ada disampingnya. Dia pun mengarahkan pandangannya kepada jam dinding yang terpasang rapi di dinding kamar. Jarum jam menunjukkan pukul 11.25 WIB. Dia pun tersentak, dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. "Bunda, kenapa gak banguni Raya?" keluh Raya setelah turun dari tangga, dan mendapati kedua ibu yang dia sayangi itu sedang becengkrama mesra di ruang keluarga. "Gimana mau dibanguni, kamu aja baru tidur jam lima." lalu Bunda merangkul Raya yang kini sudah duduk disampingnya. Raya jadi teringat perbincangannya dengan sang Bunda tadi malam perkara pertanyaannya yang memancing tawa Bundanya. Hingga muncullah segala nasihat dan petuah dari seorang ibu yang penuh dengan kasih dan sayang itu. "Hahaa..." gelak tawa Mama Awan memancing perhatian kedua ibu dan anak yang sedang saling berpelukan dalam duduknya itu. "Raya, tidak perlu takut
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status