All Chapters of Tunangan Kontrak Grand Duke: Chapter 31 - Chapter 40
46 Chapters
Chapter XXXI : Cette VS Kenan
Kenan yang pendiam bertemu dengan Cette yang juga pendiam karena baru saja kehilangan ibunya. Sempat membuat Cashel dan tiga anggota Dragon yang lain menjadi cemas.Mereka tidak bisa memprediksikan akan bagaimana nantinya hubungan Cette dan Kenan sebagai murid dan guru dalam hal berpedang.Namun, tidak ada yang menyangka kalau latihan tersebut malah lebih cepat menunjukkan kemajuan yang pesat.Andai teknik berpedang memiliki levelnya masing-masing, maka sword master berada di level yang tak terbatas dalam hal penggunaan pedang dan juga Mana.Cashel dan Kenan tentu saja berada di level pertama setelah sword master. Dax, Ian, Clo berada di level dua. Lalu Cette akan berada satu tingkat di bawah itu, yaitu level tiga.Level tiga penggunaan pedang biasanya sudah setaraf dengan kesatria pelindung biasa atau kesatria kerajaan.Level tiga itu masih masuk dalam kategori level yang tinggi dan biasanya memerlukan waktu sekitar lima tahun untuk bisa berada di level itu. Sementara tanpa diduga, h
Read more
Chapter XXXII : Aliran Mana Cette Diblokir
Adney mulai mengecek tubuh serta aliran Mana milik Cette dengan sihir yang ia miliki.Saat Adney sibuk mengalirkan Mana sihir miliknya, Cette sedikit terpegun karena merasakan ada yang begejolak dalam tubuhnya. Untuk pertama kalinya Cette merasakan pergerakan pada aliran Mana miliknya, terutama pada Root Chakra-nya.Root Chakra itu berwarna merah dengan elemen tanahnya dan terletak di perut bagian bawah. Ini merupakan chakra paling dasar. Bila seseorang sudah mampu menguasai root chakra, maka orang itu akan semakin cepat menstabilkan seluruh chakra dalam tubuhnya."Aku tidak bisa mendeteksi apakah lingkaran yang memblokir aliran Mana milikmu ini dibuat oleh penyihir atau bukan. Tapi aku jelas bisa merasakan ada lebih dari satu blocking-an yang berbeda dalam tubuhmu," jelas Adney dengan posisi di mana ia masih mengecek tubuh Cette sambil memegang kedua tangannya."Ada dua?!" sentak Cette tidak habis pikir. "Apa Anda tidak bisa mendeteksi siapa orangnya melalui warna dari kedua Mana yan
Read more
Chapter XXXIII : Kutukan Di Tubuh Morgan
Saat ini Cette dengan sangat jelas merasakan seseorang sedang berdiri di belakangnya."Siapa orang yang ada di belakangku ini? Kapan dia masuk? Kenapa aku tidak bisa merasakan aura kedatangannya?" batin Cette dengan perasaan cemas."Apa mungkin Pangeran Cashel kembali? Tidak! Itu tidak mungkin. Karena kalau benar Cashel yang datang, aku pasti bisa merasakannya. Mungkinkah dia pembunuh bayaran yang dikirimkan oleh Davlin ataukah Ratu?" batin Cette lagi dalam kegalauannya itu.Cette merasa tegang. Tapi ia berusaha untuk tetap terlihat tenang. "Apa yang harus aku lakukan?" batin Cette lagi masih belum berani melihat ke arah belakangnya. Tapi ...."Hei, Putri Luvena!" bisik orang itu tepat di telinga Cette.Sontak Cette dengan cepat berbalik ke arah orang yang baru saja berbisik itu. Bersikap pura-pura tidak tahu –pun sudah tidak ada gunanya. Karena orang itu sudah memberikan stimulus langsung melalui bisikannya yang barusan itu.Awalnya, Cette tidak bisa melihat wajah orang yang kini bera
Read more
Chapter XXXIV : Point of View Terakhir
Kembali ke novel 'I'm Sorry, But I Don't Love You!' —yang pernah dibaca oleh Jia. Ini akan menjadi point of view terakhir dari novel tersebut.Kenapa novel itu disebut sebagai novel bad ending? Tidak hanya itu saja, novel tersebut bahkan mendapat predikat sebagai novel terfenomenal dan sangat best seller yang memiliki banyak pembaca karena ceritanya yang terlalu sedih.Novel itu mendapatkan banyak kecaman, bahkan authornya sampai dijuluki sebagai 'Author Tidak Punya Hati Nurani' dan diminta untuk berhenti menulis saja. Kalau ia masih memiliki ide gila yang sama diceritanya yang lain.Di sebut terfenomenal karena penulisnya sampai mengalami anxiety yang parah dan harus menjalani terapi yang serius, karena ungkapan-ungkapan kebencian yang ia dapat dari para pembacanya.Memang apa yang membuat novel tersebut dinobatkan sebagai novel bad ending, tersedih, dan terfenomenal?Pertama, tentu saja karena Pangeran Cashel yang perjalanan hidupnya dikisahkan penuh kemalangan juga memilukan. Pange
Read more
Chapter XXXV : "Aku Sword Master!"
"Sudah sejak kapan kau memiliki hubungan dengan Cladios?" tanya Morgan dengan penuh penekanan kepada Cette."Kenapa Anda menanyakan tentang itu kepada saya? Bukankah hubungan kita tidak sedekat itu, hingga saya harus menjawab pertanyaan Anda. Anda jelas bukan sekutu Yang Mulia Pangeran Pertama. Saya juga tidak memiliki alasan untuk mengatakan apa pun kepada Anda. Itu hanya akan membuat posisi Yang Mulia Cashel menjadi semakin berbahaya," tutur Cette panjang lebar tanpa keraguan kepada Morgan. Walaupun ia masih merasa ketakutan kepada Morgan.Morgan tersenyum. "Apa karena Ratu?" tanya Morgan dengan sangat tenang. Seolah ia sedang berusaha untuk memancing Cette berbicara.Cette diam saja tidak menjawab pertanyaan Morgan."Apa kau takut kepada Ratu? Atau ...Cladios yang memintamu untuk melakukan itu?" tanya Morgan lagi."Saya tidak takut kepada Yang Mulia Ratu! Saya membenci Ratu dan semua faksi yang berada di bawahnya. Ter-termasuk Anda juga!" ucap Cette dengan penuh percaya diri dengan
Read more
Chapter XXXVI : Morgan Tidak Waras
"Sejak kapan Anda mengawasi saya?" tanya Cette karena baru mengetahui bahwa orang yang sudah menanamkan lingkaran sihir penyegel ternyata adalah Morgan."Kau tidak perlu mengecohku, Putri Luvena. Aku tahu kau itu seorang pengendali spirit. Kau juga tahu bahwa aku seorang pengguna Mana pedang!" ketus Morgan kepada Cette."Walaupun Anda seorang pengguna Mana. Tapi diperlukan Mana yang sangat besar untuk menanamkan lingkaran sihir pemblokir atau penyegel di tubuh seseorang. Apalagi kepada saya yang merupakan pengendali spirit. Atau mungkin Anda ....""Aku pernah tinggal di Elven Forest!" potong Morgan cepat."Elven Forest? Maksud Anda hutannya para Elf?" tanya Cette sedikit terkejut dengan satu fakta yang tidak pernah dituliskan di dalam novel."Aku sudah terbiasa dengan berbagai macam Mana yang ada di sekitarku. Aku sensitif terhadap Mana dan energi sihir. Sekecil apa pun itu, aku langsung bisa mengenalinya dan dari mana asalnya," jelas Morgan atas pertanyaan Cette."Anda benar-benar pe
Read more
Chapter XXXVII : "Aku Membutuhkanmu!"
"Anda masih waras, kan?!!" seru Cette dengan membelalakkan kedua matanya di depan Morgan."Apa maksud ucapanmu itu, Putri Luvena?" sergah Morgan kepada Cette yang baru saja mengatainya tidak waras.Bagaimana mungkin Cette tidak terkejut, ketika Morgan yang seharusnya melakukan apa pun demi menghalangi Cashel untuk naik ke atas takhta dan menggulingkan Raja. Semua itu ia lakukan untuk balas dendam atas hasutan dari Ratu. Tapi sekarang ia malah mengatakan bahwa dirinya tidak menginginkannya?"Kau mengatakan aku tidak waras?" tanya Morgan lagi kepada Cette yang masih diam dengan gelagat yang kelimpungan."Ah, ma-maksud saya ..." Cette kelabakan untuk menjawab Morgan. "Astaga! Tanpa sadar aku keceplosan ngomong gitu. Aku gak bakalan mati, 'kan ini?" batin Cette mulai meragukan keselamatannya.Morgan kembali mendekati Cette dan memojokkannya ke jendela yang ada di belakangnya. Ia menaruh tangan kanannya di jendela untuk mengunci pergerakan Cette. Kemudian ia menatap Cette penuh dengan aura
Read more
Chapter XXXVIII : Gitte Penyihir
"Kenapa saya harus menerima tawaran Anda?" tanya Cette kepada Morgan. "Saya tidak melihat bahwa saya akan mendapatkan keuntungan dari pertunangan ini."Bukannya menjawab pertanyaan Cette, Morgan malah tertawa kecil. Hal tersebut justru semakin membuat Cette geram."Putri Luvena, sepertinya kamu benar-benar tidak mengetahui apa-apa ya?" tanya Morgan bersamaan dengan tawa kecilnya itu."Apa maksud Anda?!" Cette semakin kesal."Adik Anda!" seru Morgan singkat."Adikku? Kenapa Anda tiba-tiba membahas Gitte? Apa yang hendak Anda lakukan kepadanya? Saya peringatkan Anda, jangan pernah berani-beraninya Anda menyentuh adik saya!" seru Cette memberikan peringatan kepada Morgan.Melihat Cette yang sudah dipenuhi dengan luapan amarah itu, reaksi Morgan bukannya marah. Ia malah memasang ekspresi bingung sambil mengerutkan dahinya."Apa Anda tidak tahu tentang adik Anda yang mendapatkan bantuan dari para penyihir untuk tetap hidup?" tanya Morgan dengan tidak yakin kepada Cette. Karena menurutnya,
Read more
Chapter XXXIX : Kontrak & Kutukan
Masih di pembicaraan antara Cette dan Morgan. Setelah Morgan menjelaskan mengenai situasi yang sedang dihadapi oleh adik Cette yang ternyata seorang pengguna Mana Sihir dan membutuhkan bantuan dari penyihir. Akhirnya, Cette mulai paham kenapa Morgan menargetkan dirinya.Intinya, kalau Cette mau menjadi tunangannya, maka Morgan akan membantu Cette dalam mengurus penyihir untuk membantu Gitte.Namun, di satu sisi Cette belum menemukan keuntungan yang akan didapatkan oleh Morgan bila mereka melakukan pertunangan kontrak. Walaupun sebelumnya Morgan telah mengatakan bahwa ia membutuhkannya. Tapi Morgan belum menjelaskan secara detail apa yang ia butuhkan dari Cette.“Lalu, apa keuntungan pertunangan kontrak ini untuk Anda?” tanya Cette akhirnya.“Aku membutuhkan seorang tunangan, agar Ratu tidak menjodohkanku dengan wanita yang dipilihnya melalui pernikahan politik,” jawab Morgan atas pertanyaan Cette.“Memang apa yang salah dengan itu? Bukannya itu jauh lebih mudah untuk Anda lakukan, dar
Read more
40. Persiapan Perjamuan
Keesokan harinya, seperti biasa Lillian datang untuk membangunkan Cette di kamarnya.“Selamat pagi, Nona!” seru Lillian sambil membuka tirai jendela yang ada di kamar itu. “Apa istirahat Anda menyenangkan?”Cette membuka paksa kedua matanya karena mendengar sapaan dari Lillian. Mata dengan lingkaran hitam yang mencolok karena kurang tidur tertampil dari kedua mata berwarna peridoth milik Cette.Cette hanya berbaring sambil terbengong membayangkan apa yang sudah terjadi padanya tadi malam.“Apa aku semalam bermimpi?” batin Cette tidak tahu harus memercayai yang mana. Ia bahkan tidak tahu situasi yang ia hadapi malam itu adalah kenyataan atau hanya mimpi.“Nona, lingkar mata Anda menghitam. Apa Anda tidak bisa tidur tadi malam?” tanya Lillian saat menyadari ada yang berbeda dengan penampilan Cette.“Tolong jangan tanyakan apa yang terjadi tadi malam, Lillian. Aku tidak ingin mengingatnya,” jawab Cette masih dengan raut wajah bengong yang belum diubahnya.“Apa Anda baik-baik saja? Kenapa
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status