Pagi masih berembun ketika suara burung gereja mulai bersahutan di halaman rumah. Melati membuka tirai jendela kamarnya dan membiarkan sinar matahari masuk perlahan. Udara sejuk menelusup melalui celah jendela, membawa aroma rumput basah yang menenangkan. Namun, batinnya masih jauh dari tenang. Hatinya masih bising oleh suara-suara yang belum juga mereda.Ia menarik napas dalam, lalu mengambil ponsel. Tangannya sempat ragu, tetapi tetap membuka aplikasi pesan.Belum ada balasan.Pesan yang ia kirim semalam masih terlihat centang dua. Dibaca, tapi tetap dibungkam. Tak ada tanda-tanda bahwa Adam akan merespons. Melati menghela napas, lalu meletakkan ponsel di meja kecil dekat tempat tidur.Ia melangkah keluar kamar, membantu ibunya seperti biasa. Hari itu, cucian cukup banyak. Meski tubuh lelah, Melati tidak mengeluh. Justru, pekerjaan membuat pikirannya sedikit teralihkan.***Menjelang siang, saat Melati sedang menyapu halaman, ponselnya bergetar di saku celana. Sebuah nama muncul di
Last Updated : 2025-07-27 Read more