All Chapters of Anak Kembar Mr. Billionaire: Chapter 11 - Chapter 20
356 Chapters
Kedatangan si Kembar di Kantor Alex
Alana tertidur pulas hingga tidak menyadari hari sudah larut dan ia masih berada di apartemen milik Alex. Gadis itu perlahan membuka kedua matanya. Terkaget Alana menyadari dirinya tidak berada di dalam kamarnya, melainkan ia terbaring di sofa, dan seorang Alexsander Verolov yang tengah duduk di sampingnya memangku laptopnya. "Kenapa bangun?" tanya Alex menatap perhatian pada Alana dan menahan selimut yang hendak jatuh. "Ini jam berapa?" Alana terlihat panik menoleh mencari-cari. "Aku harus pulang!" Alana jauh lebih panik, ia hendak menyibak selimutnya sebelum Alex mencekal pergelangan tangannya dan menahannya. "Alana tenang! Ini sudah malam, menginaplah di sini!" pekik Alex menahannya. "Tidak bisa, tidak bisa...." Kali ini Alana benar-benar menangis. Ia menatap jam yang menunjukkan pukul setengah satu malam. Alana menyentak tangan Alex, ia meraih tas miliknya dan langsung bergegas bangun pergi. Gadis itu berlari ke arah pintu yang ternyata sudah dikunci oleh Alex. Laki-laki i
Read more
Pertemuan Mommy dan Om Tampan
"Om tampan-ku!" Kenzo dan Kenzi berlari merentangkan kedua tangannya saat mereka melihat Alex yang berjalan ke arah mereka. Kedua anak itu langsung memeluknya dengan erat. Entah apa yang membuat mereka datang ke tempat ini, Alex juga belum tahu. "Om, orang jelek itu mau ngusir kita!" pekik Kenzo menunjuk ke arah Gerald. "Iya Om, marahin dia Om! Marahin pokoknya!" pekik Kenzi dengan suara kerasnya. Tatapan mata Alex tertuju pada Gerald dan beberapa karyawan di sana yang menatapnya dengan terkejut. Alex berdiri tegap menggandeng si kembar. Tatapannya tidak lepas dari Gerlad yang beraninya memarahi dan mengusir si kembar. "Jangan mengusir anak-anak ini, aku mengenalnya! Lain kali kalau ada hal semacam ini, kau bisa memanggilku!" seru Alex. Gerald menunduk. "Ba... Baik Pak Presdir." "Aaa, baru tahu rasa kan! Kasihan deh loh...." Si kembar bersorak bahagia, kedua anak itu setia memeluk Alex dengan ekspresi mengejek-ejek pada Gerald. Senyuman Alex mengembang seketika, ia langsung
Read more
Tegar Bersamamu
Alex mengantarkan Alana dan si kembar sampai di depan rumah mereka. Kedua anak itu langsung berlari masuk ke dalam pekarangan rumah mereka begitu sampai. Sedangkan Alex dan Alana masih di luar, gadis itu sangat canggung pada Alex. Anaknya sudah membuat keributan di kantor dan kini malah merepotkan dengan minta antar pulang. "Pak Alex, terima kasih banyak sudah mengantarkan saya pulang. Eumm... Terima kasih juga selama ini sudah mengenal dan baik pada anak-anak saya," ujar Alana tersenyum manis. Alex hanya tersenyum dan memberikan Alana senyuman yang tulus. "Bukan masalah besar Alana, aku sangat menyukai anak kecil. Apalagi anakmu sangat pintar dan berani," jawab Alex mengulurkan tangannya menepuk pundak Alana. Semakin canggung Alana di hadapan Alex, ia menggaruk tengkuk lehernya berulang kali dan enggan menatap Alex. "Apa kau tidak mempunyai tawaran mengajakku mampir?" tanya Alex dengan nada bercanda. Alana langsung mengangkat wajahnya dan mengangguk cepat. "Oh, boleh... Mari
Read more
Mommy Kecup Daddy!
"Mommy pagi ini dijemput Om tampan ya?" Alana yang tengah bercermin merapikan pakaiannya, ia menoleh dan tersenyum seraya menganggukkan kepalanya pada sang putra. "Iya Sayang, semalam Mommy sudah membuat janji dengan Om Alex kalau Mommy akan berangkat dengannya," jelas Alana pada mereka. "Good job! Semoga Mommy jadi pacarnya Om tampan," seru Kenzo. Alana langsung mengembuskan napasnya berat. "Mana ada, Om Alex itu Boss-nya Mommy. Jadi tidak boleh kalau Boss dan anak buahnya pacaran!" seru Alana. "Kata siapa sih Mom, kan belum nyoba!" "Pokoknya harus pacaran! Supaya Mommy tidak perlu kerja, tidak usah capek-capek, hanya diam saja di rumah dengan kita berdua, dapat uang dari Om tampan, dan...."Ucapan Kenzo terhenti begitu Alana menggeleng-gelengkan kepalanya dan meninggalkan mereka berdua di dalam kamar. Kenzi berdecak kecil. "Kenapa Mommy susah sekali sih disuruh pacaran!" "Iya, padahal kita kan mencarikan tipekal yang KTMJ! Kaya, Tampan, Mapan, dan Jantan! Jelas-jelas itu sem
Read more
Melindungi dan Menyayangimu
"Kenapa Pak Alex membelaku sampai seperti tadi? Aku merasa menjadi orang penting dalam hidupnya." Alana berdiri menatap pantulan dirinya di cermin. Gadis itu membasuh tangannya dan diam di sana sejenak. Memikirkan Alex tidak akan pernah ada habisnya, Alana juga semakin heran dengan dirinya sendiri. Cukup beberapa menit Alana berdiam diri di dalam sana, ia membuka kembali pintu di hadapannya dan berjalan menuju ke ruangan meeting. "Nyonya Alana!" Suara memanggilnya membuat Alana menoleh cepat, ia memutar tubuhnya ke belakang dan mendapati sosok Harlan yang berjalan mendekatinya, demi apapun Alana sangat membenci laki-laki ini. "Pak Harlan, ada apa?" tanya Alana begitu Harlan mendekatinya. "Aku hanya ingin bertanya sesuatu padamu, Nona Alana," ujar Harlan melangkah mendekat. Alana mundur perlahan. "Ka... Katakan saja, saya ada urusan dan harus segera pergi." "Heem, berapa Alex membayarmu sampai kau bisa membuatnya bertekuk lutut membelamu, hem? Dia bahkan berani membentakku di h
Read more
Daddy Jangan Tinggalkan Kita
"Kasihan deh, si kembar itu tidak punya Papa!" "Huuu... Tidak punya Papa! Jangan temenan sama kita! Sana pergi!" Kenzo menarik lengan Kenzi, adik kembarannya itu menangis karena dijatuhkan dari ayunan hingga terluka dan terbentur. Bukan itu saja, mereka juga diejek tidak punya Papa, itulah hal yang paling menyakitkan untuk si kembar. Keduanya diminta pergi oleh semua teman-temannya karena mereka berdua berbeda. Semua teman-temannya punya kedua orang tua yang lengkap, sedangkan Kenzo dan Kenzi hanya memiliki sosok Mama saja. "Ayo pergi, jangan menangis. Ayo pulang saja, kita adukan mereka sama Mommy," ajak Kenzo membawakan tas milik Kanzi dan merangkulnya. "Sakit Kenzo, kakiku berdarah," ujar Kenzi menunjukkan lututnya yang terluka hingga berdarah-darah. "Ya ampun, ayo aku gendong!" Kenzo langsung duduk di hadapan Kenzi. Dengan cepat adiknya memeluk punggung Kenzo dan sambil terisak-isak keduanya keluar dari taman bermain. Kenzo menggendong adiknya melewati trotar jalanan, denga
Read more
Peluklah Aku Erat-erat
"Kondisi Kenzi cukup serius karena bukan hanya luka robekan di kakinya. Saat kami memeriksa lebih lanjut, kemungkinan dia terjatuh cukup keras dari ayunan sampai ada benturan di kepala bagianbelakang. Itu cukup serius untuk anak seusianya." Dokter Anne menjelaskan hasil pemeriksaannya pada Kenzi setelah beberapa jam lamanya mereka menangani Kenzi yang kini masih dibawa ke ruangan khusus. Alana hanya bisa menangis, tanpa berbuat apapun lagi saat ini. Syukurlah Alex menemaninya, memeluknya, dan mencoba menjadi sosok penenang untuknya. "Ke depannya apa akan bermasalah untuk anak saya dok?" tanya Alex dengan serius. "Ya Tuan, saya takutnya menjadi masalah besar kedepannya untuk Kenzi kalau tidak dipantau dengan sungguh-sungguh." Alana menangis memeluk Alex, ia sudah kacau sejak tadi. "Tolong... Tolong sembuhkan anak saya," pinta Alana pilu. Dokter Anne mengangguk. "Pasti Nyonya, mohon terus berdoa untuk kebaikan Kenzi dan kami akan selalu berusaha yang terbaik. Saya permisi," pamit
Read more
Sosok Pelindung untuk Alana
"Oma siapa? Kok ada di rumah Daddy, sih?" Kenzo duduk bersila di atas ranjang mendongakkan kepalanya memberikan tatapan polos pada Renata yang menyisir rambutnya. Renata seketika menghentikan kegiatannya, ia harap telinganya tidak salah dengar saat Kenzo menyebut kata Daddy barusan. "Daddy?" tanya Renata menyipitkan kedua matanya. Dengan polos Kenzo mengangguk. "Heem, Om tampan tidak masalah kok kalau Kenzo panggil dia sebagai Daddy. Kenzo 'kan tidak punya Daddy," jawab anak itu. Renata kembali menyisir rambut Kenzo, wanita itu hanya tersenyum tipis. Ia baru saja memandikan Kenzo, menggantikan bajunya dengan baju baru. "Oma ini Mamanya Om tampan," jawab Renata meletakkan sisir di atas meja dan duduk di hadapan Kenzo. "Emm... Begitu ya, boleh kan kalau Kenzo panggil Oma?" "Boleh Sayang." Kenzo langsung berdiri dan memeluk leher Renata dengan erat. Kedua tangan Renata membalas pelukan Kenzo yang hangat. Pintu kamar terbuka dan masuk Hans ke dalam sana. Kenzo hanya diam memperh
Read more
Daddy dan Mommy Pacaran!
"Daddy...." Suara Kenzi membuat Alex mengangkat kepalanya. Ia terpana menatap Kenzi yang terbangun dan anak itu tersenyum lemah padanya. "Sayang, kau sudah bangun nak," seru Alex langsung memeluk Kenzi dengan erat. "Kangen Daddy," bisik Kenzi memejamkan kedua matanya dan menyembunyikan wajahnya dalam ceruk leher Alex. "Daddy jangan tinggalkan Kenzi ya, Dad...." "Tidak Sayang, Daddy tidak akan ke mana-mana." Alex menangkup kedua pipi Kenzi dengan hangat. Kenzi memeluk lengan Alex dengan erat. Tatapan anak itu tertuju pada Alana yang tertidur di sofa.Alex mengusap punggung mungil Kenzi dan menunjuk ke arah Alana. Senyuman Kenzi terbit dengan lembut, wajahnya yang pucat tidak melunturkan senyuman manis bocah itu. "Ssshhttt...." Kenzi meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. "Jangan bangunkan Mommy, kasihan Monmy-ku." "Tidak Sayang." Alex mengusap pipi mungil Kenzi. "Kenzi lapar? Atau haus?""Iya Daddy, Kenzi mau minum," pinta anak itu. Baru saja Alex beranjak bangkit perla
Read more
Merebutnya dari Alana
"Oma, ayo antarkan Kenzo bertemu Mommy dan Adik! Ayolah Oma...." Kenzo merengek menarik-narik tangan Renata sejak tadi. Bocah itu sudah banyak protes meminta untuk diantarkan bertemu dengan Mama dan Adik kembarannya. "Sabar Sayang, iya ini Oma antarkan," jawab Renata mengemudikan mobilnya."Kenzo juga kangen Daddy," ujar Kenzo tiba-tiba seraya menatap ke arah luar jendela. Renata tersenyum manis mendengar kata-kata menggemaskan namun pernuh makna yang diucapkan oleh Kenzo. Bersama Kenzo selama dua hari meskipun tidak bertemu dengan Alex, namun Renata merasa kalau dirinya nyaman dengan anak itu. Renata ingin lebih dan sering bersama dengan Kenzo. "Kenzo kalau tinggal dengan Oma, Kenzo bisa meminta apapun yang Kenzo mau," seru Renata tiba-tiba. Kenzo menoleh. "Tapi Kenzo tidak bisa kalau sendirian. Kenzi suka sakit kalau Kenzo tidak ada di samping Kenzo, Oma." "Ya... Nanti kita ajak juga Kenzi, gampang kan? Apapun yang kalian minta, pasti akan Oma belikan!" seru Renata merayu-ray
Read more
PREV
123456
...
36
DMCA.com Protection Status