All Chapters of WANITA UNTUK PAK IMPOTEN : Chapter 11 - Chapter 20
118 Chapters
AKU YANG AKAN MENJADI AYAHNYA
Madam segera menyusul Mela, setelah Vian memberi tahunya jika Mela sedang hamil.Tentu saja Madam tidak langsung percaya dengan apa yang Vian katakan, dan ingin menanyakan langsung pada Mela.Madam menggelengkan kepalanya, setelah mendengar sendiri dari Mela jika ia sedang hamil.Kemudian Madam menatap pada Mela yang sudah duduk diatas kasur, sambil menyandarkan punggungnya disandaran tempat tidur. "Dasar ceroboh!" kesal Madam.Karena aset berharganya yang selama ini membuatnya kaya raya, kini sedang hamil.Mela tidak peduli pada ucapan Madam, yang ada ia hanya menatap pada wanita yang selama ini baik padanya, dan untuk pertama kalinya menunjukkan wajah marah.Padahal selama tinggal bersama dengan Madam, Mela tidak pernah mendapati Madam marah padanya."Madam, tolong tinggalkan aku," pinta Mela, yang benar-benar ingin sendiri untuk saat ini.Namun, tidak membuat Madam mengikuti permintaan Mela, yang ada ia kini duduk di pinggiran tempat tidur, dan menoleh pada Mela. "Berapa usia keham
Read more
KENAPA KAMU BAIK SEKALI PADAKU?
Mendapati sang putra terus muntah-muntah dan juga mengeluh pusing. Bukannya membuat mami Julia kasihan dengan Nick, yang ada ia marah-marah.Membuat Nick hanya bisa menutup kedua telinganya agar tidak mendengar omelan dari sang mami."Syukurin, ini akibatnya menjadi suami yang tidak peduli dengan istrinya. Yang ada di otaknya hanya kerja, kerja dan kerja!" Mami Julia terus mengomel."Mi, keluarlah dari kamarku! Aku pusing dan semakin pusing mendengar omelan Mami!" sahut Nick.Kemudian beranjak dari duduknya, lalu berlari menuju kamar mandi. Ketika rasa mual kembali menghampirinya.Mami Julia dan juga Valen hanya menatap pada Nick, yang sudah lebih dari tiga kali mondar mandir ke kamar mandi untuk muntah."Len,""Iya Mi.""Semalam kamu dan juga Nick pergi makan malam, apa dia makan makanan laut?" tanya mami Julia pada sang menantu. Karena Nick sang putra alergi dengan makan makanan laut tertentu.Bukannya menjawab pertanyaan dari mami Julia. Yang ada Valen menghembuskan nafas kasar.Ma
Read more
TIDAK MUDAH
Vian yang baru saja membuka pintu rumah, di kejutkan dengan kehadiran dua sosok pria bertubuh besar dan juga tegap yang sudah berdiri di depan pintu.Tentu saja Vian tidak mengenali dua pria tersebut, dan penasaran untuk apa kedua pria tersebut mendatangi rumahnya. "Kalian siapa?"Belum juga mendapat jawabannya dari pertanyaannya, kini Vian menautkan keningnya. Ketika kedua pria yang berdiri di depan pintu menggeser tubuhnya, membuat kedua bola matanya kini melihat Madam.Tentu saja hal tersebut membuat Vian terkejut. "Kau?" "Dimana Mela?" tanya Madam langsung karena tujuannya datang ke rumah tersebut adalah untuk menemui Mela, sumber uang yang sudah sebulan lebih hilang kontak.Namun, belum juga mendapat jawaban dari Vian. Madam merangsek masuk ke dalam rumah, karena ia yakin Mela tinggal di rumah tersebut dengan kakak tirinya. "Mela!" teriak Madam memanggilnya."Mela tidak—" Vian tidak jadi meneruskan ucapannya, karena kedua pria bertubuh besar dan tegap yang tadi ia lihat, kini m
Read more
KEHAMILAN SIMPATIK
Benar dugaan Madam jika Mela ternyata sudah kabur, dengan meninggalkan secarik kertas yang ditinggalkan di salah satu kloset yang ada di dalam toilet.Tentu saja Madam memaki kedua anak buahnya yang ia suruh mengawasi Mela, tapi nyatanya ia kehilangannya."Dasar bodoh! Kerja apa kalian seperti ini. Cepat cari dia!" perintah Madam setelah kedua anak buahnya mencari keberadaan Mela di setiap sudut Mall tersebut, tapi tidak menemukannya."Baik!" kedua anak buah Madam kembali berpencar untuk mencari keberadaan Mela.Meninggalkan Madam yang kembali lagi membaca secarik kertas yang ditinggalkan oleh Mela."Tidak! Aku tidak akan membiarkan kamu menyudahi pekerjaan ini." Madam meremas secarik kertas yang berada di tangannya dan melemparnya kesembarang arah, setelah membaca pesan dari Mela.Jika Mela akan berhenti dari pekerjaannya, bukan hanya itu saja. Mela juga menulis ucapan terima kasih untuk Madam yang selama ini sangat baik padanya."Mela, tidak semudah itu kamu pergi!"Sementara itu, Me
Read more
NAFKAH BATIN
Setelah selesai memeriksa keadaan Nick. Dokter Feni menoleh pada Frans satu rekan kerjanya yang bekerja di rumah sakit yang sama, sekaligus sahabat baiknya."Bagaimana? Dugaan aku benar kan, Fen?"Dokter Feni menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan yang Frans tanyakan, kemudian mengalihkan tatapannya pada Nick."Selamat Pak, anda mengalami kehamilan simpatik. Yang artinya istri anda sedang hamil," ujar dokter Feni memberi tahu kebenaran.Namun, yang ada membuat Nick bingung."Fen, jangan panggil dia Pak. Panggil saja Kakek, umurnya sekarang cocok di panggil kakek, kalau tidak percaya tanya saja. Iya kan Kek?" ledek Frans pada sang sahabat.Namun, tidak dihiraukan oleh Nick yang hanya diam terpaku tanpa memberi reaksi apa pun setelah mendengar pernyataan dokter Feni, jika dirinya mengalami kehamilan simpatik."Maaf Nick, aku lupa," kata dokter Feni, yang mengetahui jika Nick lebih muda dua tahun dari Frans."Tidak masalah, untung dia lagi bahagia. Jika tidak, pasti kamu dimar
Read more
KERJA SAMA
Frans yang mendengar pembicara dari mami Julia dan juga Valen, kembali lagi menuju kamar sang sahabat. Tatapan mata penuh tanya dari Frans langsung tertuju pada Nick setelah ia masuk ke dalam kamarnya.Dimana Nick yang sedang menghubungi pak Johan segera menutup sambungan ponselnya, ketika melihat sang sahabat kembali ke dalam kamar. "Untuk apa kamu kembali?" tanya Nick dingin, lalu menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur. "Tinggalkan aku sendiri!" perintahnya, karena Nick sedang memikirkan bagaimana bisa menemukan wanita yang sedang mengandung anaknya, karena ia yakin jika memang wanita yang sudah membuat senjatanya berfungsi–lah, yang sedang mengandung anaknya.Namun, Frans tidak mau mengikuti perintah dari Nick. Yang ada ia duduk di pinggiran tempat tidur dimana sahabatnya berada."Valen baru pulang dan dia ada di bawah Nick. Dia juga bilang tidak sedang hamil, karena kalian belum pernah melakukan hubungan suami istri.""Aku tahu,"Mendengar tanggapan dari Nick, membuat
Read more
ANCAMAN
Tentu saja Madam tidak akan menolak tawaran dari mami Julia. Demi uang tiga ratus juta yang dijanjikan, tentu saja Madam akan melakukan apapun.Apa lagi tugasnya hanya membunuh bayi yang sedang Mela kandung. Karena itu memang tujuan awalnya selama ini mencari keberadaan Mela. Dan Madam yakin, setelah Mela kehilangan bayinya. Bisa dengan mudah Madam memanfaatkan Mela kembali menjadi sumber uangnya.Tak butuh waktu lama, keesokan harinya, Madam di temani oleh kedua anak buahnya mencari keberadaan Mela.Dari rumah Vian, hingga rumah yang pernah Mela tempati sebelum terjun ke dunia malam.Tapi hasilnya tetap nihil, Madam tidak mendapati Mela dimana pun.Hingga akhirnya Madam mengingat sahabat dari Mela yang pernah ia tahu.Bergegas Madam menuju rumah sahabat dari Mela yang ia tahu, tapi tetap saja Madam tidak menemukan Mela, meskipun sudah mencari ke setiap sudut rumah dari sahabat Mela.Sasa segera masuk ke dalam rumah, setelah kepergian Madam dan juga dua pria bertubuh kekar dari rumahn
Read more
PASIEN DOKTER FENI?
Ancaman Nick pada mami Julia tidak membuatnya takut. Yang ada mami Julia terus memantau Madam mencari keberadaan Mela. Meskipun mami Julia mengatakan pada Nick akan mengikuti perintahnya, untuk tidak mengusik Mela dan juga bayinya, tapi itu hanya muslihat dari mami Julia saja.Sementara itu meskipun kondisinya belum benar-benar pulih, Nick memilih mencari keberadaan Mela seorang diri tanpa bantuan pak Johan, dari klub malam satu ke klub malam lain.Namun, sudah lebih dari sepuluh klub malam yang Nick datangi. Belum juga ia menemukan keberadaan Mela."Ya ampun. Ke mana lagi aku harus mencari," kata Nick dan duduk di kursi tepat di depan meja bertender, tujuan klub malam selanjutnya.Belum juga Nick memesan minuman, tiba-tiba ada dua wanita yang mendekatinya."Sendirian? Kami temani ya." ujar salah satu wanita, dimana wanita tersebut kini memeluk salah satu lengan Nick. "Satu juta, tinggal pilih aku apa dia." wanita tersebut menunjuk rekannya. "Atau mau kita berdua yang menemani?""Lim
Read more
REM BLONG
Akhirnya Nick mendapat data Mela dari dokter Feni selaku dokter kadungannya, dan sekaligus sahabat baik Frans.Meskipun awalnya dokter Feni tidak ingin memberi data pasiennya tersebut karena itu termasuk rahasia pasien.Tapi setelah mengetahui kenapa Nick ingin mendapatkan salah satu data pasiennya. Dengan terpaksa dokter Feni memberi tahu pada Nick data pasiennya tersebut.Tidak menunggu waktu lama, keesokan paginya. Nick langsung menuju alamat wanita yang sedang ia cari sesuai data yang diberikan oleh dokter Feni.Namun, ketika sudah tiba di alamat tersebut membuat Nick bingung.Kemudian ia menoleh pada Frans yang dengan suka rela menemani sahabatnya tersebut, ingin menemui wanita yang sedang mengandung anak Nick."Frans, apa Feni membohongi aku?" tanya Nick. Karena alamat yang di berikan oleh Feni, adalah rumah kosong yang sudah tidak terawat."Tidak mungkin Feni melakukan hal itu Nick." sahut Frans."Tapi lihatlah, rumah ini rumah kosong. Tidak mungkin dia akan tinggal di rumah s
Read more
MELA SELALU MENDAPAT RUANG DIHATI ORANG-ORANG
Vian yang baru akan mulai melakukan rapat di perusahaan tempatnya bekerja, segera berpamitan pada pemimpin rapat. Setelah mendapat kabar jika Mela mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit.Setelah memarkirkan motornya di tempat parkir rumah sakit sederhana dimana Mela berada.Bergegas Vian langsung menuju ruang bersalin rumah sakit tersebut.Tentu saja ruang bersalin, dimana Mela sedang menjalani kuretase dadakan, karena dalam kecelakaan yang dialaminya, Mela mengalami keguguran.Vian menghela nafasnya panjang, setelah menghentikan langkahnya tidak jauh dari ruang bersalin.Lalu melangkahkan kakinya kembali mendekati Sasa yang sedang duduk di salah satu kursi tidak jauh dari ruang bersalin."Sa, apa yang terjadi?" tanya Vian pada Sasa.Dimana sahabat Mela tersebut, satu tangannya di lilit oleh kain perban. Bukan hanya itu saja, di bagian wajahnya juga terdapat beberapa luka yang sudah di bersihkan."Mobil Mela blong Vi, terpaksa dia membanting setir dan menabrakkan mo
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status