All Chapters of Boss Baru itu Ayah Anakku: Chapter 11 - Chapter 20
77 Chapters
BAB 11
“Maksud lo apa ngomong kayak gitu?” tanya Kemal, “Lo nyindir gue?” Leon tidak menjawab pertanyaan dari Kemal dan lebih memilih untuk pergi, “Jawab dulu pertanyaan gue!”Caramel sebisa mungkin terlihat biasa saja saat dia melihat Alexa dengan manjanya memeluk lengan Leon. Leon dan Alexa tersenyum sinis, “Lo gak perlu dijawab, lo juga udah sadar sendiri apa yang gue maksud!” kemudian Leon dan Alexa pergi meninggalkan mereka berdua.“Apa-apaan tuh orang?”“Udah Mal, gak usah dilanjutin lagi!” “Gak bisa gitu Mel, gue sama dia itu udah sahabatan dari SMA, dan dengan tiba-tiba dia jauhin gue dengan alasan yang gak jelas terus dia bilang gue orang yang gak tau diri. Gue gak tau apa buat dia bilang kayak gitu ke gue! Btw lo gak apa-apa kan?” tanya Kemal memastikan keadaan Caramel.Caramel menghela nafasnya, “Gue gak apa-apa kok, lagian gue bukan siapa-siapanya lagi kan!” ucap Caramel sambil tersenyum sendu.“Gak bisa gitu Mel”Caramel menarik senyumannya dengan paksa, “Gue gak apa-apa. Yaud
Read more
BAB 12
“Langsung usir aja dia pak!” Teriak seseorang.Caramel kaget melihat orang berteriak itu adalah Alexa, Bagaimana bisa Alexa ada disini?. “Bu, pak saya bisa jelasin semuanya. Itu semua tidak sama seperti apa yang kalian pikirkan!” Caramel berusaha untuk bersikap tenang. “Saya kemarin..”“Halah, alasan aja kamu. Udah gak bener tetep aja gak bener!”“Betul tuh bu, udah mencoreng nama desa ini kenapa masih didiemin aja, langsung aja usir!”Caramel geram melihat tingkah Alexa. “Lo gak usah ikut campur dan memperkeruh uasana yah!”Alexa melipat kedua tangannya didada, “Kenapa? Itu kan fakta, betul gak ibu, bapak?”“Betul itu!” jawab semua orang. “Langsung usri aja dia sama ibunya pak!”“Caramel, saya…”Caramel langsung memotong omongan dari pak rt, “Pak, saya mohon pak. Kasih saya dan mamah saya kesempatan pak, saya bisa jelasin semuanya!” Caramel masih berusaha untuk tetap membujuk pak rt, sedangkan Yuni hanya diam tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun.“Halah, udah ngotorin nama desa in
Read more
BAB 13
“Ngeselin banget sih!” gerutu Caramel, lalu Caramel menatap laki-laki yang ada disampingnya ini dengan sangat kesal, bagaimana tidak? Setelah apa yang terjadi tadi, lelaki ini seperti tidak ada rasa bersalah dan bahkan dia tidur disamping Caramel sambil memeluknya dengan erat.Caramel sudah berusaha untuk kabur, namun Leon sudah terlebih dahulu mengganti pin apatremennya dan lebih mirisnya lagi Leon memergoki Caramel yang akan kabur. Tampak sekali lelaki ini tersenyum sangat puas.Disatu sisi Caramel senang akhirnya Leon tidak bersikap dingin lagi padanya, tetapi disisi yang lain dia pun merasa tidak enak pada Alexa yang sekarang menjadi tunangan Leon. Terlebih lagi perkataan Leon tadi yang membuat Caramel semakin kebingungan. “Sebenernya kamu itu kenapa sih Leon? Apa sih yang ada diotak kamu itu?” jujur saja Caramel masih bingung, mengapa Leon berubah mendadak seperti ini.“Gak ada apa-apa, isi otakku kosong!”Caramel kaget ternyata Leon masih belum tidur. “Belum tidur?” tanya Caram
Read more
BAB 14
[Sudah mendapatkan kejutan yang aku bilang semalam?]Jadi ini yang dimaksud dengan kejutan untuk Caramel. Lalu kenapa Leon mengirim Alexa bekerja satu ruangan dengannya? Apa yang direncanakan oleh Leon?[Apa Alexa yang kamu maksud?]Tak lama kemudian Leon kembali membalas pesannya, [Iya, semoga kamu menjadi bersemangat dalam bekerja karena ada Alexa bersama kamu!]Caramel menatap isi chatnya, dia sama sekali tidak percaya kalau Leon berkata kalau dia akan bersemangat. Padahal pasti akan sebaliknya, dan Caramel yakin kalau Alexa akan mengacaukan pekerjaannya muali hari ini. Caramel memilih untuk tidak membalas isi chat dari Leon. “Ngapain lo?” tanya Alexa penuh selidik.Caramel menatap Alexa dengan sangat malas, “Jadi orang gak usah kepo!” jawab Caramel ketus. “Gue disini juga mau ngawasin lo, ya seenggaknya dengan gue ngasih tau lo, lo bakalan tau diri, lo siapa dan gue siapa!” Alexa berucap seperti membedakan kasta mereka, dan tentu saja karena dia adalah calon tunangan Leon.Caram
Read more
BAB 15
“Untung banget Leon memilih Alexa, dasar jalang!”Caramel menahan nafasnya saat Martia mamah dari Leon itu berjalan kearahnya. Lalu Martia melirik kearah Kemal, “Ternyata kamu orangnya? Saya tidak menyangka kalau kamu berani sekali menusuk anak saya dari belakang!”“Tante jaga omongan tante yah,” ucap Kemal geram, “Ini semua tidak seperti apa yang tante lihat dan pikirkan!”Martia tersenyum miring, “Oh ya? Lalu buat apa kamu nganter wanita jalang ini ke rumah sakit, selain mengantar dia memeriksa kandungannya?” tanya Martia menantang.“Tante! Saya tidak tau apa yang membuat tante begitu membenci saya, tetapi anak yang saya kandung itu beneran anak Leon!” ucap Caramel.Martia tertawa, “Bahkan saat kebusukan kamu sudah terkuak saja kamu masih berani untuk berbohong,” Martia menatap Caramel dengan tatapan tajam, “Untung sekali anak saya tidak kembali berhubungan dengan kamu!” lalu Martia mengucapkan sesuatu yang sangat menusuk untuk Caramel, “Kalau anak itu adalah anak Leon saya tidak ak
Read more
BAB 16
Leon menatap Caramel, “Kenapa kamu bersikap seperti itu? Aku emang bakalan tetap bertunangan dengan Alexa. Tetapi kamu masih tetap jadi pacarku!”Caramel menggelengkan kepalanya, dia sama sekali tidak percaya dengan apa yang sudah Leon katakan barusan. Kenapa Leon begitu egois sekali, dia seperti ingin memiliki dua wanita sekaligus dalam genggamannya. Apa dia berfikir kalau Leon bersikap egois tidak ada yang sakit hati?. “Jadi itu maksud kamu Leon?” tanya Caramel sambil menggelengkan kepalanya.Melihat Caramel yang sepertinya salah paham dengan apa yang Leon katakan, Leon pun langsung membantahnya. “Tidak! Bukan itu maksud aku!” ujar Leon.“Lalu apa maksud kamu berbicara seperti itu? Apa kamu berfikir tentang perasaan aku dengan Alexa? Bahkan sampai sekarang kamu belum pernah mengakui anak yang ada didalam kandungan aku ini anak kamu Leon!” ucap Caramel menggebu-gebu.“Pertunanganku dengan Alexa memang tidak bisa dibatalkan Caramel, aku saja sulit menjelaskan apa yang terjadi kepada k
Read more
BAB 17
Caramel hanya tersenyum mendengar pujian dari Kemal, “Lalu lo sendiri, apa lo udah rela?” tanya CaramelKemal tersenyum singkat, “Apa yang harus gue relain? Lo juga tau antara gue dan Alexa itu gak ada apa-apa!” jawab Kemal.Caramel sangat tau, dibalik senyuman itu Kemal merasa sangat sakit sama seperti dirinya sekarang. “Yang gue tanyain itu hati lo!”Kemal merubah raut wajahnya menjadi serius dan datar, “Kalau itu yang buat dia bahagia, gue bakalan mundur.” Kemal menatap Caramel, “Gak ada lagi yang harus gue lakukan, selain menerima kenyataaan kalau Alexa mencintai Leon!”“Iya, lo bener!” Caramel tersenyum kecut, andai saja permasalahan Leon dan Caramel seperti apa yang dirasakan oleh Kemal, mungkin saja Caramel akan dengan ikhlas dan tidak merasa sakit hati yang berlebihan seperti ini. Saat ini mereka berdua sudah sampai ditempat acara pertungan Leon dan Alexa. Dari luar saja Caramel melihat dekorasi ruangan yang sangat megah, mewah dan banyak juga para tamu yang sudah datang, Car
Read more
BAB 18
“Itu bapak-bapak yang sama mamah lo siapa Mel?”Caramel langsung menyipitkan matanya, Caramel memblalakkan matanya disaat dia dengan sangat jelas melihat mamahnya sedang digandeng oleh seorang laki-laki yang sama sekali Caramel tidak mengenalnya karena posisi mereka berdua membelakangi Caramel.“Itu calon bokap lo?” tanya Kemal.Caramel menggelengkan kepalanya, karena dia sama sekali tidak mengetahui siapa laki-laki itu. Caramel langsung berdiri dari tempatnya. “Lo mau kemana?”“Mau nanya langsung sama mamah!”“Gue ikut!”Caramel langsung menggelengkan kepalanya, “Gak usah lo duduk aja disini, lagian bentar lagi kayaknya makanannya datang!” Kemal pun menganggukkan kepalanya, karena Kemal sadar kalau Caramel tidak ingin Kemal tau tentang urusan keluarganya.Caramel langsung mendekati kedua orang yang tampak mesra itu. “Mamah!” panggil Caramel.Yuni yang posisinya membelakangi Caramel langsung membalikkan badannya. Caramel melihat raut keterkejutan dari wajah mamahnya itu, dan tak lama
Read more
BAB 19
“Kenapa malam tadi kamu tidak datang Caramel?” Caramel tersentak melihat Leon yang sudah berada didepan pintu sambil menyenderkan badannya dengan kedua tangan yang dilipat didadanya. “Kenapa gak datang?” tanya Leon kembali.“Kenapa kamu bisa disini? Ini itu toilet perempuan!” protes Caramel.Leon mengerutkan keningnya, “Lalu kenapa?”Caramel memandang Leon aneh, bagaimana bisa dia bertanya seperti itu. “Ini itu toilet perempuan bukan laki-laki, dan kamu gak boleh masuk ke dalam sini!”Leon mengangkat bahunya dengan acuh, “Aku tidak perduli, lagian disini hanya ada kamu doangkan gak ada siapa-siapa lagi!” lalu Leon melihat bibir Caramel yang tampak basah. “Kamu kenapa?”Caramel yang menyadari masih ada sisa air di area bibirnya langsung membersihkan sisa air tersebut, “Gak apa-apa!” Leon berjalan mendekati Caramel sambil menganggukkan kepalanya. “Kamu gak boleh masuk kesini!”Leon sama sekali tidak mendengar perkataan Caramel, “Kalau perempuan berkata dia gak apa-apa itu pasti sebalikny
Read more
BAB 20
Caramel kini sedang berada di café milik Kemal, dia akan bertemu dengan sebelum dia pulang, Yuni mengajaknya untuk bertemu diluar dan pada akhirnya Caramel menyarankan untuk bertemu di café milik Kemal.Saat sedang menunggu kedatangan mamahnya, Caramel masih teringat dengan ucapan yang telah dikeluarkan oleh Alexa. “Apa semua itu benar yah?” gumam Caramel.“Lagi ngapain neng, ngelamun mulu?”Caramel langsung tersadar dari lamunannya dan menatap Kemal yang sudah ada duduk didepannya. “Lo ngapain disini?” tanya Caramel.“Ini café punya gue. Terserah guelah mau kesini atau enggak!” jawab Kemal.“Bukan gitu maksud gue Kemal!” ucap Caramel jengah.Kemal mengerutkan keningnya, “Terus apa dong?”“Lo kenapa duduk disini? Gak bantuin pegawai lo aja?” ucap Caramel sambil melihat kesekitar café yang terlihat ramai, kebanyakan dari mereka adalah anak remaja yang sedang nongkrong bersama dengan teman-temannya.Kemal menganggukkan kepalanya, “Oh lo ngusir gue gitu yah?”Caramel langsung menggelengk
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status