Bab 18. Penilaian Audrey
Elleana berjalan santai di tepi pantai. Setelah beberapa hari mendekam di dalam kamar sambil bergelut panas dengan David, akhirnya Elleana bisa juga keluar menghirup udara segar. Menikmati semilir angin pantai, senandung deburan ombak, juga burung-burung yang berkicau merdu. Elleana merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya, menikmati keindahan pantai. Tiba-tiba lengan kekar melingkar posesif di perutnya yang tidak terbungkus pakaian. Elleana membuka matanya, ia melirik, ternyata si pemilik tangan kekar itu tak lain David. Padahal tadi pria mata hazel itu sedang tertidur nyenyak di kasurnya. "Kau pergi ke pantai sendirian tanpa memberitahuku? Apalagi dengan pakaian seperti ini?" Bisik David berat tepat di depan telinganya membuat Elleana merinding. "Kau sengaja? Huh? Lihatlah, semua pria di sini sedang menatapmu dengan tatapan laparnya. Aku tidak menyukainya." Bisik David lagi, masih dengan memeluk Elleana dari belakang. Elleana menelan salivanya kasar sambil menggeleng pel
Read more