Semua Bab Istri 2 Miliar CEO Arogan: Bab 21 - Bab 30
135 Bab
Bab.21 - perbuatan mesum pak bos padaku!🔞
Wanita itu sampai tak sadar kalau sedari tadi dirinya yang berada di bawah sana bersama pria lain terus diperhatikan oleh Andreas. Dari atas sana, Clara dan Ken bisa melihat Andreas yang terus memperhatikan Reyna di bawa sana. “Kamu membawanya juga?” tanya Ken pada Andreas yang terdengsr menghela napas sebelum menganggukan kepalanya. Sedangkan Clara malah salah fokus pada cincin yang di kelilingi berlian saat Andreas mengangkat gelasnya sebelum meminum winenya. Modelnya memang tidak sama, tapi cincin Andreas dan Reyna terlihat seperti cincin pasangan jika di samdingkan pastinya. “Cincinmu bagus, apa itu baru?” tanya Clara yang dijawab santai Andreas dengan menganggukan kepalanya saja. Sepertinya saat kemarin ia bertemu Andreas di kantor, pria itu belum memakainya. Clara jadi semakin curiga dengan hubungan Andreas dan sekretarisnya. “Kalau mau ke bawah, bilang saja. Kamu terus memperhatikannya dari atas?” goda Ken pada Andreas yang menggelengkan kepala menolaknya. Sedangkan Reyna
Baca selengkapnya
Bab.22 - Bosku memerintahku untuk membeli pengaman!
Keesokan paginya, Reyna terbangun dipelukan Andreas yang masih setengah tidur. Wanita itu dengan perlahan bangkit dari sofa meninggalkan Andreas yang masih tidur. Setelah berhasil Reyna masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan siap-siap bekerja, tak sampai tiga puluh menit saat dirinya keluar dari kamar ia berpapasan dengan Andreas yang terlihat baru bangun. “Kenapa tidak membangunkan saya dari tadi?” tanya Andreas membuat Reyna tersenyum lebar. “Saya baru mau bangunkan Bapak, karena saya melihat Pak Andreas sangat kelelahan sedari malam,” ujar Reyna sebelum bergegas ke dapur untuk memasak sarapan. Hanya telur dan bakar roti serta beberapa slive daging yang kini menjadi sarapan keduanya, tak lupa Reyna juga menyiapkan segelas susu untuk bosnya. Seraya menunggu bosnya selesai bersiap sebentar lagi, Reyna memanfaatkan waktu dengan membaca berita tentang perusahaan Hilton House. “Semua masih terlihat stabil,” gumam Reyna dengan senyuman di wajahnya. “Apa yang membuatmu tersenyum sele
Baca selengkapnya
Bab.23 - kerandoman bosku!
Reyna menahan tawanya melihat Andreas yang kini menggunakan celemek seraya memberikan makanan pada beberapa karyawan yang mengantri. Seumur ia bekerja dengan Andreas, ia tidak pernah melihat bosnya melakukan hal seperti ini. Karena biasanya Andreas hanya bergaul dengan perlengkapan yang biasa ia pakai untuk bekerja di dalam kantornya. Prang!Reyna segera menghampirinya ketika Andreas baru saja terlihat menjatuhkan piring besi yang akan diberikannya pada karyawan. “Pak Andreas, sepertinya sudah waktunya kita beristirahat,” ucap Reyna. Andreas menganggukan kepalanya sebelum berbalik badan seakan meminta Reyna membantunya untuk melepaskan celemek di lehernya. Reyna dengan senang hati membangu membukakan celemek yang dipakai Andreas. “Tolong berikan saya dua porsi,” ucap Reyna pada pelayan kantin disana yang mengangguk. Reyna membawa Andreas untuk ikut duduk di cafe karyawan. “Kenapa kamu menyuruh saya duduk disini?” tanya Andreas sebelum dua porsi makanan tiba di atas meja mereka.
Baca selengkapnya
Bab. 24 - bosku memegang bra milikku!🔞
“Saya hanya bercanda,” ucap Andreas sembari tertawa dihadapan Reyna yang hanya bisa menatap bosnya dengan pandangan aneh. “Pak Andreas, saya merasa Bapak harus melakukan pemeriksaan otak di rumah sakit,” ujar Reyna membuat Andreas menaikan satu alisnya. “Pak Andreas akhir-akhir ini sangat aneh, biasanya Bapak tidak pernah tertawa selebar ini lalu berbicara lebih dari tiga kata,” ucap Reyna pada Andreas kini mencubit hidungnya. “Setelah semua yang saya lakukan, kamu berfikir bahwa saya tidak normal dan menyuruh saya segera ke periksa ke rumah sakit. Menurutmu siapa disini yang tidak normal, meminta bosnya untuk melakukan pemeriksaan. Wah, hebat sekali,” kesal Andreas. Reyna mengelus hidungnya yang sempat dicubit bosnya. “Saya hanya memberikan solusi pencegahan sejak dini, kalau Bapak tidak mau yasudah,” ujar Reyna membuat Andreas merasa tak tertarik untuk membalas perkataannya. “Mendekat,” ucap Andreas pada Reyna yang menurut, wanita itu nampak mendekatkan wajah serta tubuhnya pad
Baca selengkapnya
Bab.25 - mulai cemburu dengan teman wanita bosku!
Kini keduanya duduk bersebrangan, Reyna meminta Andreas untuk menjelaskan mengapa pria itu dengan berani membuka paket miliknya. "Di paket tersebuy bertuliskan nama saya Reyna," ujar Andreas membuat Reyna memastikannya kembali dan benar saja, karena memang ia baru mengingatnya. "Saya memang sengaja pakai nama Bapak, kan apartemen ini punya Pak Andreas. Ini hanya untuk memudahkan paket agar bisa masuk kemari, toh kalau memang Bapak tidak memesan paket kenapa harus merasa penasaran dan membukanya?!" kesal Reyna membuat Andreas menaikan satu alisnya. "Apa kamu baru saja mengomeli saya?" tanya Andreas pada Reyna yang langsung diam di tempat. "Saya hanya bercanda," ucap Reyna seraya tersenyum lebar sebelum mengambil kotak di atas meja dan pergi ke kamarnya, meninggalkan Andreas sendirian di ruang tamu. "Wah, apa akhir-akhir ini aku terlalu lembut kepadanya," pikir Andreas. Sedangkan di dalam kamarnya Reyna meruntuki dirinya sendiri yang dengan bodonya mencoba memerahi Andreas seperti
Baca selengkapnya
Bab.26 - menemani bosku renang pagi!
Reyna membuka matanya dan terkejut ketika melihat dirinya berada di atas sofa. “Apa aku tidur disini malam tadi?” pikir Reyna. Andreas keluar dari kamarnya yang hanya menggunakan handuk baju. “Bapak mau kemana?” tanya Reyna. “Ikut saya, saya mau ke rooftop, berenang,” ujar Andreas membuat Reyna mengangguk lalu izin untuk setidaknya hanya mencuci muka dan gosok gigi yang untungnya Andreas mengizinkannya. Selesai melakukan keduanya, Reyna tanpa berganti baju menghampiri bosnya. Keduanya keluar dari unit apartemennya menuju ke dalam lift. “Saya hanya menunggu Bapak saja nih, memangnya Pak Andreas tidak bisa berenang sendirian?” tanya Reyna membuat Andreas menoleh pada sekretarisnya yang nampak pemalas itu. “Kamu saja gaji untuk bekerja dengan saya juga, lalu hanya disuruh menemani saja kamu sudah mengeluh begini?” tanya balik Andreas membuat Reyna memanyunkan bibirnya. “Tapi inikan hari minggu, lalu kapan saya punya waktu istirahat,” ucap Reyna. Andreas membuang mukanya. “Anggap sa
Baca selengkapnya
Bab.27 - menemani sesi pemotretan bosku!
“Sudah selesai?” tanya Reyna pada Andreas yang baru saja duduk di tepian kolam renang. Andreas mengangguk sebelum mengambil handuk yang sebelumya Reyna bawa sengaja untuknya. “Besok Bapak ada pemotretan majalah,” ujar Reyna membuat Andreas menoleh padanya. “Tentang apa, saya belum pernah dengar sebelumnya?” tanya Andreas pada Reyna yang nampak menggaruk leher bagian belakangnya. Wanita itu tersenyum kecil. “Saya memang mengubah jadwalnya secara mendadak, tapi itu semua saya lakukan karena saya percaya Pak Andreas bisa melakukannya,” ujar Reyna membuat Andreas menghela napas berat. “Itu semua karena ketampanan yang saya miliki,” ujar Andreas pada Reyna. Reyna tertawa kecil. “Ayo naik, saya mau tidur lagi nih Pak,” ujar Reyna yang lebih mirip seperti rengekan manja di telinga Andreas. Reyna dan Andreas akhirnya masuk kembali ke dalam lift setelah pria itu berhasil mengeringkan tubuhnya dahulu. Sesampainya di dalam apartemen, ternyata deringan telepon dari ponsel Reyna yang sengaj
Baca selengkapnya
Bab.28 - kecemburuan bosku yang tak ada habisnya!
Andreas menghela napas berat karena ingin segera mengakhiri sesi pemotretan ini. “Saya Nadia,” ucap seorang wanita di hadapan Andreas. “Andreas, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik agar proses pemotretan ini bisa berjalan cepat,” ujar Andreas pada Nadia yang nampaknya sama sekali tidak tersedot oleh pesona wanita itu. Sedangkan Reyna sudah sejak tadi memperhatikan keduanya yang berbicang. “Oke kita mulai saja, ya!” ucap fotografer tersebut pada semua disana. “Temanya adalah dua orang rekan kerja yang sudah lama bekerja bersama, kalian harus membangun chemistery secepat mungkin ya?” ujar fotografer tersebut pada Andreas dan Nadia. Nadia dan Andreas dengan luwes tersenyum seraya berhadapan. “Aku pikir Pak Andreas tidak bisa tersenyum di hadapan siapapun, ternyata dengan Bu Clara dan Mba Nadia bisa,” gumam Reyna yang ingin sekali pergi dari sini hanya saja ia tidak bisa melakukannya. Melihat dirinya disini juga ikut bertanggung jawab atas hasil dari pemotretan ini. Kuncir
Baca selengkapnya
Bab.29 - melihat anuan milik bosku!
Tanpa basa basi Andreas mencoba untuk memblokir kontak tersebut dari ponsel Reyna. "Apa dia tidak tahu bahwa Reyna sudah punya suami?" ujar Andreas dengan wajah percaya dirinya.Reyna kembali masuk seraya membawakan cemilan. “Saya belikan coklat pahit untuk bisa Pak Andreas makan sebelum makan besar,” ujar Reyna pada Andreas yang baru saja mengelus dadanya sendiri. Hampir saja ia ketahuan oleh Reyna tentang apa yang sebelumnya pria itu lakukan pada ponsel milik Reyna. Andreas memakan coklat tersebut untuk menetralisir rasa curiga Reyna. Sampai Reyna terlihat tertawa tertawa dibuatnya, saat itu juga Andreas menatapnya dengan pandangan kebingungan. Reyna menunjuk bibirnya sendiri ketika melihat di bibir bawah Andreas terdapat sisa coklat yang celemotan. “Disini?” tanya Andreas dengan wajah yang nampak menahan senyum. Andreas menarik tangan Reyna yang dimana pria itu langsung mencium wanita itu. Reyna menelan salivanya sangkin terkejutnya dengan apa yang Andreas lakukan padanya saat
Baca selengkapnya
Bab.30 - rencana busuk bosku untuk memilikiku!
Tak jauh dari percakapan tersebut, Andreas terlihat melepaskan handuk yang sebelumnya melilit di pinggangnya. "Huwaaaaaa!" teriak Reyna ketika tak sengaja melihat bokong milik bosnya dari belakang.Andreas menggunakan sweater bewarna gelap dan celana pendek seperti style khasnya ketika tengah di luar kantor. “Mandilah, kamu menyuruh saya mandi tapi kamu sendiri belum siap sama sekali!” ujar Andreas yang telah menggunakan pakaian lengkap pada Reyna yang sedari tadi nampak menutup matanya. “Bapak sudah selesai pakai baju?” tanya Reyna seraya mengintip di sela jemari tangannya. Andreas berjongkok lalu menyingkirkan tangan Reyna dari matanya sendiri. “Lebih tepatnya saya sudah sangat siap untuk pergi,” ujar Andreas tepat di hadapan wajah Reyna yang sedikit memerah karena jarak keduanya cukup dekat. Reyna mengancingkan koper Andreas lalu dirinya bawa keluar bersamanya meninggalkan bosnya yang masih setia menatapnya. Setelah membiarkan koper Andreas bersebelahan dengan koper miliknya d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status