Andreas mengelus punggung Reyna, berakting seperti tengah menenangkan tangis wanita itu. "Jangan membuat saya semakin gemas denganmu," ujar Andreas yang kini kedua tangannya berani meremas serta menampar kecil bokong sekretarisnya.“Ah,” lenguh Reyna membuat Andreas tersenyum kecil disana. “Kamu terlihat seperti seorang yang sedang cemburu, Reyna,” ucap Andreas membuat Reyna menatap lelaki tersebut sembari menggelengkan kepalanya. Andreas mencium leher Reyna yang beraroma sangat wangi. “Kamu menggunakan parfum apa malam ini, rasanya berbeda dengan yang biasanya,” tanya Andreas pada Reyna yang malah menjatuhkan kepalanya ke pundak sang bos. Tok…tok…tok…, Suara ketukan dari luar jendela depan mobil membuat Andreas membuka kaca di sampingnya. “Silahkan masuk,” ujar Andreas kepada supir panggilan tersebut. Di perjalanan, Reyna masih setia berada di atas pangkuan Andreas. “Kapan kamu mau pindah dari sini Reyna?” tanya Andreas pada Reyna yang bergumam sendirian dalam tidurnya. Reyna j
Read more