[21+++] BANYAK ADEGAN DEWASA DI SETIAP BABNYA! SEPERTI ADEGAN RANJANG, KATA-KATA DAN PERILAKU YANG MESUM! Terjebak menikah dengan direktur sendiri, Reyna tidak menyangka dirinya telah menandatangi kontrak perjanjian pernikahan yang syaratnya harus melahirkan keturunan si pengusaha kaya raya selaku bosnya sendiri. Seakan diberikan cobaan bertubi-tubi Reyna mencoba untuk tidak jatuh cinta pada Andreas yang semakin hari sikap nya berubah, dari pria yang ia kenal arogan kini menjadi pria penggoda. “Ah! Pak Andreas jangan diremas kencang-kencang,” lenguh Reyna ketika buah dadanya dimainkan oleh bosnya. Cerita ini bergenre: romance, comedy, dewasa
Lihat lebih banyakAndreas dan Reyna saling menatap dengan pandangan yang penuh gairah. "Kenapa menatap saya seperti itu?" tanya Reyna dengan terbata-bata. “Memangnya tidak boleh, toh saya yang punya mata,” ucap Andreas membuat Reyna terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali menggigit bibir ketika ia merasa dua jari Andreas berada di dalam miliknya. “Sebentar lagi kita sampai, saya tidak bisa melanjutkannya lagi,” ujar Reyna membuat Andreas tertawa kecil sebelum akhirnya melepaskan jemari tersebut dari bibir bawah istri kontraknya.Kini Reyna bisa bernapas sedikit lebih lega. “Biasanya kamu keluar lebih banyak dari ini, haruskah kita melakukannya lagi?” tanya Andreas membuat Reyna menggeleng dengan cepat. Pemberitahuan bahwa sebentar lagi kereta akan berhenti membuat Andreas harus berhenti juga menggoda Reyna. Andreas melihat Reyna yang nampaknya kesusahan menggunakan kembali tali branya, alhasil Andreas membantu Reyna untuk mengaitkannya dari belakang. Sentuhan tangan Andreas di punggungnya sudah p
Andreas bisa mendengar lenguhan yang nampaknya sengaja di tahan oleh Reyna. “Buka kakimu jika ingin aku segera menghentikannya,” bisik Andreas. Reyna menelan salivanya dengan sulit walau akhirnya ia menuruti juga perintah Andreas yang berada di sampingnya. “Ah!” lenguh Reyna sembari menggigit bibir bawahnya. Mata Reyna mulai sayup-sayup terpejam ketika tangan Andreas mulai meraba dinding kewanitaannya. “Pak! Saya tidak bisa melakukannya disini,” ujar Reyna sembari menatap mata Andreas. “Kalau begitu temui saya di dalam toilet satu menit lagi, jika tidak saya akan melakukannya disini,” bisik Andreas sebelum akhirnya pergi meninggalkan Reyna ke dalam bilik toilet lebih dahulu. Sedangkan Reyna, nampaknya wanita itu sudah tak bisa melakukan apapun lagi selain pasrah mengikuti kemauan bosnya. Entah sejak kapan Reyna terus menuruti kemauan bosnya hingga dirinya lupa bahwa mereka tak memiliki hubungan yang lebih dari kawin kontrak.Dan dengan perasaan yang gugup, Reyna mulai melangkahkan
Setelah sesi bercinta mereka sebelumnya di dalam kantor yang cukup panas kemarin, Andreas dengan sedikit kekhawatiran menunggu dokter pribadinya itu menghubunginya. "Hah, kenapa jam segini masih belum ada kabar?" gumam Andreas sendirian di ruang tamu. Sedangkan Reyna yang baru bangun tidur tak sengaja melihat keberadaan Andreas yang terkiuat bengong di hadapan televisi yang menyala. "Pagi Pak," sapa Reyna membuat Andreas melirik ke arahnya sebentar dengan cuek. Reyna memanyunkan bibirnya saat tak mendapat balasan apapun dari Andreas, alhasil Reyna berjalan ke dapur untuk mengambil air mineral seperti rencana sebelumnya."Ah, iya. Pak Andreas saya izin untuk keluar rumah hari ini, karena tanggal merah seharusnya saya bebas dan memiliki waktu sendirikan," ujar Reyna membuat Andreas kini mengerutkan dahinya penasaran. "Kamu bilang apa?" tanya Andreas untuk memastikan lagi. "Saya hari ini tidak dirumah, toh kantor juga liburkan," ucap Reyna membuat Andreas masih saja penasaran ingin
"Aaaannmngh!" lenguh Andreas ketika miliknya berhasil tertanam di dalam rahim Reyna. Namun entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, atau mungkin saja kehamilan Reyna benar adanya. "Ahmngsh!" lenguh Reyna sembari menggerakan sendiri miliknya. Andreas menggigit bibirnya. "Ah, Reyna tunggu!" ucap Andreas dengan sedikit ketakutan.Andreas tidak ingin menyakiti calon bayinya jika benar memungkinkan Reyna benar benar tengah hamil anaknya. "Ah, mnghshg Reyna jangan digerakanmngsh ah!" lenguh Andreas. Reyna menelan salivanya dan terlihat masa bodoh dengan apa yang dikatakan Andreas, entah mengapa pula Reyna merasa dirinya kali ini lebih bersemangat ketika bercinta dengan bosnya ini. Andreas dengan paksa mengeluarkan juniornya yang masih keras itu dari kewanitaan Reyna. "Ah, kenapa dilepas?" tanya Reyna penuh tanda tanya kepada Andreas. "Bagaimana jika kamu yang di atas saja?" ujar Andreas yang tanpa basa-basi menarik tangan Reyna ke sofa yang ada di ruangan ker
Reyna memanyunkan bibirnya seharian ketika mengingat Narumi kembali ke hadapan Andreas, bahkan seharian ini Andreas tidak sama sekali tersenyum kepadanya setelah kedatangan teman masa sekolahnya dulu.Reyna inhin menanyakan percakapan apa saja yang dibahas oleh mereka pada Andreas, namun ia tidak mau nantinya hal itu akan menjadi bumerang bagi hubungan mereka sekarang. “Bapak lagi ada masalah ya?” tanya Reyna memberanikan dirinya mendekati Andreas yang berada di atas kursi meja kerjanya.“Memangnya kelihatan?” pertanyaan balik dengan respon positif dari Andreas membuat Reyna sedikit lebih berani untuk mendekat pada pria itu. Andreas menyadarinya, namun pria itu berpikir sejak kapan Reyna bisa menjadi wanita yang selalu penasaran begitu. “Kemarilah, lebih dekat lebih baik,” ujar Andreas pada Reyna yang saat itu tak memiliki kecurigaan sama sekali. Reyna kini tepat berada di samping kursi yang tengah di duduki Andreas seraya memandang pria itu. “Lucu sekali,” ucap Andreas membuat Rey
Hari ini adalah peringatan hari olahraga, Andreas dan Reyna pergi ke lapangan milik perusahaan untuk menyaksikan acara yang memang sedang diadakan disana. "Kamu ikut lombanya juga?" tanya Andreas ketika sedari tadi melihat Reyna yang menggunakan pakaian olahraga sejak tadi di apartemen. Reyna menganggukan kepalanya sebelum melihat keramaian di depan sana. "Wah, hari ini semua divisi berkumpul menjadi satu!" ujar Reyna. Andreas menyentuh jidatnya seakan pusing hanya dengan melihat segerombolan manusia di depan sana yang tak lain adalah seluruh pegawainya yang memakai rompi warna-warni. "Kenapa mereka memakai pakaian yang tidak nyaman saat dilihat?" tanya Andreas dengan gaya seakan menahan silau. Reyna tertawa dibuatnya. "Maksud Bapak warna yang mencolok, itu tanda pembeda setiap divisi Pak," jelas Reyna pada Andreas yang hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Sepertinya tahun lalu tidak begini," ujar Andreas dalam hati pria itu. Andreas berjalan ke atas tempat duduk yang sudah dis
"Ah!" Reyna menahan lenguhannya sebaik mungkin, ia tidak sangka Andreas akan melakukan hal tidak senonoh ini sekarang juga di dalam ruangan kantornya sendiri Tak dapat dipungkiri Reyna menyukainya, hanya saja ini terlalu berlebihan disaat perusahaan yang sedang genting karena sebuah masalah beberapa menit lalu. Dan kini mereka malah melakukan sesi bercinta. Apalagi kali ini dilakukan secara paksa, rasanya benar-benar diluar dugaan untuk Reyna. "Shmmahhng... Reyna!" lenguh Andreas membuat wanita di hadapannya seketika panik karena desahan Andreas yang terdengar cukup kencang. Dengan sengaja Reyna menutup mulut Andreas menggunakan satu tangannya, namun tangan Andreas yang menganggur malah membawa dua jemari tangan Reyna masuk ke dalam mulutnya. "Eeeehhmmngh," lenguhan Andreas tertahan karena jemari Reyna yang berada di dalam mulut pria itu. Dari mulut Andreas menetes air liur yang membuat Reyna bisa merasakan sensasi basah di jemarinya selain di area bawah tubuhnya. "Mnggmngsh,"
Reyna memberikan kemeja baru untuk digunakan Andreas saat itu juga, dengan cepat pria itu meraih kemeja tersebut dari tangan Reyna dan mulai membuka kemejanya yang basah. Reyna melebarkan matanya saat dirinya melihat dengan jelas tubuh bosnya, walau memang tak bisa di bilang jarang juga Reyna melihat pemandangan tersebut. Andreas yang baru saja melepaskan kemejanya terlihat mengeluarkan smirk nakalnya, pria itu tersenyum menatap sekretarisnya yang nampaknya tak mengalihkan pandangan kepada tubuhnya yang keren ini. “Kamu menyukainya?” tanya Andreas membuat Reyna tersadar dan mengeluarkan ekspresi yang kikuk. “Pak Andreas, saya keluar dulu ya. Jangan lupa dimakan makan siangnya,” ujar Reyna sebelum memutar tubuhnya. Namun tak semudah itu Reyna keluar dari kandang harimau, karena belum sempat wanita itu melangkah lebih jauh Andreas sudah menarik tangannya hingga tubuh Reyna menabrak tubuh Andreas. “Pak Andreas,” geram Reyna ketika tangannya di tarik paksa oleh Andreas. “Bukankah i
Kini keduanya berada di dalam ruang rapat bersama para jajaran direksi. Sudah cukup lama salah satu orang di dalam ruang rapat tersebut mempresentasikan produk keluaran terbaru perusahaan mereka, namun Andreas nampaknya tak fokus sejak tadi. "Kenapa aku mendesah di hadapannya," pikir Andreas tepat di tengah rapat. Sedangkan Reyna tak henti terus memperhatikan Andreas yang berada di depan sana, wanita itu nampak tak mengalihkan pandangannya sedikitpun. Reyna menghawatirkan Andreas setengah mati, ia takut jika bosnya itu sakit seperti sebelumnya. Hingga selesai rapat tiba, Andreas berjalan keluar ruangan lebih dulu yang membuat Reyna harus berjalan cepat untuk menyusul langkah kaki bos di depannya. "Bapak mau makan siang apa untuk hari ini?" tanya Reyna di dalam lift yang tengah mereka naiki. "Kenapa bertanya di jam segini," ucap Andreas dengan wajah datarnya. Reyna melihat jam di pergelangan tangannya yang telah menunjukan pukul sebelas siang. "Memangnya Pak Andreas tidak lapar
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.