Semua Bab Menjadi Istri Kedua Billionaire : Bab 41 - Bab 50
123 Bab
Satu dan Dua yang Berbeda
"Aku bertanya padamu, kenapa Disha yang kau pilih sebagai madumu, humm?"Kinja menaikkan kedua alis, cukup kaget dan heran dengan pertanyaan Damon. Dalam hati, dia bertanya-tanya kenapa Damon menanyakan hal ini? Setelah sekian lama? 'Mungkin Damon bosan dengan Disha. Ah, itu bagus.' batin Kinja. "Karena usianya saat itu masih sembilan belas tahun dan usia kamu tiga puluh tahun. Kau tidak suka perempuan muda, jadi aku memilihnya," jawab Kinja dengan senyuman manis di bibir. "Humm." Damon hanya berdehem, tetapi evil smirk kembali muncul di bibirnya– mengisyaratkan sesuatu yang tak bisa dibaca oleh Kinja. 'Yah, aku tidak menyukai perempuan yang sangat muda. Tetapi Disha pengecualian.' ***"Aku hanya mengantarkannya jam tangan Mas Damon saja. Semoga dia tidak marah aku ke kamarnya," monolog Disha yang sudah berada di depan kamar Damon. Dia menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Kemudian dia mengulurkan tangan, memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar suamin
Baca selengkapnya
Bukti yang Terlihat
"Bu--bukan. Tapi … Kinja juga Istri Mas Damon. Ke--kenapa …-"Ucapan Disha seketika berhenti, Damon mencengkeram pipinya dan mengangkatnya dengan paksa. "Kinja dan kau berbeda!""Tapi Mas Damon sendiri yang mengatakan jika aku dan Kinja sama derajatnya, sama-sama istrimu. Kenapa sekarang Mas mengatakan kami berbeda?" ucap Disha memberanikan diri, mendongak dan melayangkan tatapan marah bercampur kecewa pada Damon. "Aku mencintai Kinja," jawab Damon, sontak membuat raut wajah marah Disha hilang– berganti dengan air muka sendu dan sedih. Matanya yang menatap berani dan menantang pada Damon, seketika meredup– tak berwarna dan hilang binarnya. "Kau hanya istri kedua! Tugasmu untuk merawat Marc dan mengurus kebutuhanku. Selebihnya kau tidak berhak apapun!" geram Damon menambahi. Disha menoleh ke arah lain, mengerjab beberapa kali untuk menahan air matanya yang akan jatuh. Dadanya terasa sangat sakit dan jantungnya berdebar dengan kencang serta perih. "Oke, aku paham," ucap Disha tanpa n
Baca selengkapnya
Mengobati Luka dengan Istri
"Mas, aku ada diskusi dengan Stella untuk …-" Damon memotong cepat perkataan Disha. "Apa salahnya kau menemaniku?" ucap pria itu dingin, membuka pintu mobil dan mengisyaratkan agar Disha masuk ke dalam. 'Baiklah, aku akan menemaninya. Mungkin Mas Damon sedang patah hati karena orang yang dia cintai lagi-lagi menyelingkuhinya.' batin Disha, berusaha memahami apa yang Damon rasakan dan memilih mengalah– menimbun perasaan sesak dan sakit hatinya. Level cinta Disha pada Damon sudah begitu tinggi. Walau terluka dengan sikap dan perkataan Damon saat tadi, tetapi Disha lebih memilih menahannya; tetap bersama pria ini untuk menangkannya. Mendahulukan orang yang dicinta adalah bukti dari cinta itu sendiri. Saat ini Damon tak mencintainya, tetapi suatu saat Disha yakin Damon akan membalas cintanya. Namun, jika perjuangan Disha harus pupus, Damon tidak kunjung mencintainya, maka Disha akan menyerah. "Mas Damon, aku ingin bertanya sesuatu," ucap Disha ketika mobil sudah melaju dan meninggal
Baca selengkapnya
Obat adalah Perhatian
"Kamu tahu bukan, Minggu depan DSL akan mengadakan fashion show. Ada banyak persiapan dan pekerjaan, tetapi kamu sebagai pemimpin DSL malah menghilang. Gimana sih?!" marah Kinja, tak tahu situasi dan kondisi sama sekali. Wajah Damon terlihat marah, rahangnya mengatup dan matanya menghunus tajam ke arah Kinja. Tangannya perlahan mengepal dan gigi bergemeletuk, dia berusaha menahan emosi– mengingat jika Kinja adalah istrinya dan cintanya. Namun …-'Jangan bilang jika kamu mencintai kami berdua, Damon.''Jika Mas Damon mencintai Kinja, Mas Damon tidak akan mau menyentuh wanita lain.''Aku mencintaimu tetapi kau sibuk dengan pekerjaanmu. Jadi jangan salahkan jika aku selingkuh, Damon.''Cinta tidak cukup, Mas. Karena cinta harus diiringi oleh rasa saling menghargai dan mempercayai pasangan. Cintamu dan Kinja rusak, karena salah satu dari kalian ada yang bisa menghargai pasangannya.' Kepala Damon semakin pening ketika mendengar suara-suara Kinja dan Disha– dua wanita yang sama-sama meru
Baca selengkapnya
Kamar Kita
"Mama sudah mengatakannya. Tetapi-- kenapa Mas Damon menceraikannya?" tanya Disha dengan nada lembut dan lirih. "Kau harusnya senang, Disha." Damon mengerutkan kening, menatap penuh tanda tanya pada Disha. Kenapa Disha mempertanyakannya, seolah Disha tidak senang jika Damon menceraikan Kinja?"Mengambil keputusan dalam keadaan marah itu hal yang buruk, Mas. Bisa saja lama kelamaan Mas menyesal menceraikannya," ucap Disha menjelaskan. "Aku tidak ingin Mas Damon terburu-buru mengambil keputusan. Aku tahu Mas Damon sangat mencintai Kinja, dan aku bisa memakluminya jika Mas Damon kesulitan untuk melepaskannya. Aku tidak apa-apa ada dia diantara kita, perlahan saja ubah rasanya menjadi tidak ada, Mas. Jangan memaksa untuk melupakannya seperti sekarang. Suatu saat Mas bisa menyesal.""Tidak akan menyesal." Damon berkata penuh keyakinan. "Kau bersamaku dan kau akan membantuku lepas dari jeratannya," ucap Damon lagi, menggenggam tangan mungil Disha kemudian mengecup punggung tangan Disha den
Baca selengkapnya
Keluarga Bahagia dan Pengganggu Kecil
"Kau terlihat gugup, Darling."Disha diam, tak menjawab dan terus mundur– Damon melangkah dan terus mengikis jarak dengan Disha. Tak bisa dipungkiri, jantung Disha berdebar kencang di setiap langkah."Kenapa kau terus mundur?" tanya Damon dengan nada serak dan rendah, meraih pinggang Disha sembari merangkulnya erat. Possessive dan mesra– pinggang ini miliknya dan hanya tangan Damon yang boleh melingkar di sini. "Pipi mu sangat cantik jika sedang bersemu. Seperti peach matang," ucap Damon kembali, mengusap-usap pipi Disha dengan menatap lamat ke arah perempuan tersebut. Dia mendekatkan wajah ke Disha, mencium aroma perempuan tersebut dengan rakus– merasakan aroma manis dan segar yang menguar dari tubuh perempuan ini. Ah, shit! Aroma dan feromon Disha selalu berhasil menggodanya. Cup'Dengan lembut, Damon mencium pipi Disha– membuat rona merah di sana semakin terlihat nyata dan timbul. Damon kembali menciumnya lalu mengelusnya. Merah alami yang cantik! "Kenapa diam?" Damon menoleh se
Baca selengkapnya
Sera VS Kinja
"Terus saja menatapnya dan perhatikan dia sepuasmu!" peringat Damon dengan nada dingin dan penuh penekanan di setiap kata. "Aku akan memulangkannya besok ke tempat asalnya! Dia pengganggu!"Disha sontak mengalihkan tatapan dari Gebara dan beralih pada suaminya. Melihat tatapan tajam dan tak suka Damon, Disha hanya menghela napas dengan pelan– memilih memakan sarapannya tanpa menanggapi perkataan Damon. 'Masih ada sisa cinta dalam hatimu untuk Kinja, Mas Damon. Tetapi kamu membencinya juga. Karena itu kamu ikut membenci Gebara.' ***"Kenapa kau begitu peduli pada anak itu, Disha?" tanya Damon– dalam kamar dan tengah dipakaikan dasi oleh Disha. Di mana Disha duduk di pangkuannya. Yah, hanya ada dua pilihan. Mereka berdiri dan Disha menggunakan bantuan kursi untuk memasang dasi Damon, atau duduk seperti ini– di mana Disha duduk dipangkuan Damon dan dengan mudah bisa meraih serta memasang dasi di leher sang suami. "Karena dia anak angkat Mas Damon," jawab Disha pelan dan lembut. "Ana
Baca selengkapnya
Terkurung Lama
"Lihat, Dee, kelakuan Wanita sialan itu!" ucap Sera, menangkup pipi Disha dan mengarahkannya ke depan. Disha menatap ke arah depan, memperhatikan Kinja yang tengah memeluk lengan Damon– entah alasan apa Damon masuk ke ruangan ini. Namun, bisa-bisanya dia membiarkan Kinja memeluk lengannya. Mungkin karena Damon merahasiakan perceraiannya dengan Kinja, tak ingin terlihat mencolok dan dicurigai. Atau ….'Kinja memanfaatkan keadaan. Dasar wanita iblis.' batin Disha, mendadak hilang mood dengan menepis tangan Sera dari pipinya kemudian segera keluar dari ruangan tersebut dari pintu lain. Cik, kenapa jadi begini? Tapi, dia merasa Damon sudah menjadi miliknya dan Kinja tak seharusnya memeluk lengan Damon. Mereka sudah bercerai. Damon juga salah, dia membiarkan Kinja memeluk lengannya. 'Aku rasa perceraian Mas Damon dan Kinja membuatku semakin lebih serakah pada Mas Damon. Aku ingin memilikinya sepenuhnya dan tak peduli pada perasaannya yang baru saja melepas istri pertamanya, Cintanya.'
Baca selengkapnya
Mumpung Daddy Tak dirumah
Kinja menoleh panik ke arah Disha, sedangkan Disha– dia berjalan terburu-buru dan dengan langkah cepat ke arah Kinja, melepas sebelah heels yang dia kenakan lalu …-Bug' "Agkhhh … Damon, tolong aku!" jerit Kinja, spontan melindungi kepala dengan tangan saat Disha menghantam kepalanya menggunakan heels. "Da--Damon …." Damon berdiri cepat kemudian menarik Disha dan memisahkannya dari Kinja. "Stop!" ucap Damon dengan nada meninggi, berhasil membuat Disha terdiam dan berhenti memukuli Kinja, "apa yang kau lakukan?" sentaknya, menatap penuh peringatan pada Disha. Kinja yang masih syok, mendadak tersenyum. Cih, terlihat jelas bukan jika Damon masih sangat mencintainya? Damon membelanya dan membentak Disha. "Tanya pada mantan istrimu itu apa yang dia lakukan padaku!" balas Disha, mendorong Damon menjauh darinya. Dia berkata dingin, melayangkan tatapan penuh kebencian dan kemarahan yang kentara jelas terlihat di matanya. "Minggir!" tambahnya, sengaja menyenggol lengan Damon dengan kuat k
Baca selengkapnya
Ayo Bersembunyi, Nak!
"Mommy, Marc akan membantu Mommy memasak. Apa yang bisa Marc lakukan?" tanya Marc, wajahnya ceria dan tatapan matanya penuh dengan binar. Sehabis belanja, mereka langsung pulang dan sekarang sudah sampai di rumah. Marc sudah tak sabar untuk memakan kue beras buatan Mommynya, jadi dia berniat membantu sang Mommy untuk memasak. "Cuci tangan dulu kalau begitu," ucap Disha lembut, beberes dengan menyusun belanjaan mereka. Tentunya ada beberapa jajan yang harus Disha sembunyikan supaya aman dari Damon. "Siap, Mommy." Dengan semangat, Marc langsung mencuci tangan. "Kamu juga cuci tangan, Bara. Bantu Mommy masak yah," ucap Disha, sengaja menyebut dirinya mommy agar lebih dekat dengan anak ini. Anak itu terlihat kaget, mungkin tak percaya jika Disha menyebut dirinya Mommy. Gebara menganggukkan kepala kemudian dengan semangat berlari ke arah wastafel pencuci piring– untuk mencuci tangan. Namun, melihat Marc masih ada di sana, Gebara spontan terdiam serta mematung. Sedangkan Marc, dia m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status