Semua Bab Misi Menggoda Hati: Bab 21 - Bab 30
76 Bab
Ayo Pulang
Aveline memutuskan untuk menenangkan diri di tepi pantai, namun karena sesuatu hal dia tidak bisa kembali lebih cepat. ~~~ Hal yang paling dibenci Aveline adalah sisi pengecutnya. Dia lebih memilih untuk berkutat dengan spekulasinya sendiri tanpa mencari tau dulu kebenarannya. Seperti saat ini. Bukannya menghampiri Cassian dan memperkenalkan dirinya, like “Hai aku Aveline. Aku istrinya Cassian. kamu siapa, yah?”, Aveline justru berbalik dan membawa semua rasa campur aduk yang dirasakannya sekarang. Hiks hiks Terduduk di tepi pantai yang sunyi, air mata Aveline tak tertahankan lagi. Dia sungguh tidak memperkirakan kalau Cassian punya cintanya sendiri. Pantas saja Cassian menginginkan perceraian mereka setelah satu tahun. Ternyata dia memiliki rumahnya sendiri. “Kita harus gimana, baby?” Isak Aveline sambil mengusap perutnya. “Ayah punya orang yang dia cintai. Apa kita harus lepasin ayah? Tapi kita juga kan butuh ayah..” Tangis Aveline semakin kencang saja. Bagaimana bisa dia melep
Baca selengkapnya
Aku Rindu Kamu, Sera
Aveline salah tingkah sendiri saat Cassian bertingkah manis seperti ini.. ~~~ Ra.. Sera.. Aveline tidak mungkin salah mendengar panggilan itu dari Cassian, kan? Panggilan itu adalah panggilan Cassian untuknya dulu karena Cassian tidak ingin repot-repot memanggilnya Aveline, seperti orang lain memanggilnya. Bagi Cassian, nama Aveline begitu susah diucapkan oleh lidahnya. Jadi dia memutuskan untuk memanggil Aveline dengan nama tengahnya, Seraphina, yang dipenggalnya menjadi Sera. Tapi saat mereka menikah, Aveline tidak pernah mendengar panggilan itu lagi dari Cassian. Seakan tak ingat dengan panggilan itu, Cassian justru ikut memanggilnya dengan Aveline. Padahal Aveline dulunya merasa spesial karena Cassian memanggilnya berbeda dengan yang lain. “Kenapa?” Tanya Cassian saat Aveline tidak berhenti menatapnya dari tadi. Saat ini, Cassian tengah membantu memasangkan Aveline sebuah mantel lain yang dibawanya. Aveline sudah menolak untuk dipasangkan oleh Cassian karena dia merasa aneh.
Baca selengkapnya
Jadi Maniak
Aveline mendesah lelah. Kenapa suaminya berubah jadi maniak sekarang? ~~~ Kruyukk Aveline terbangun dari tidurnya dan memegang perutnya yang terasa lapar. Gara-gara kejadian tadi, dia dan Cassian sampai melupakan makan malam mereka. Mengingat kejadian tadi, membuat pipi Aveline memerah. Bagaimana Cassian memperlakukannya dengan lembut, membuatnya terbuai, dan membuatnya merasakan kasih sayangnya. Ah sudahlah. Aveline semakin malu saja saat mengingatnya. Lebih baik sekarang dia mencari makanan pengganti makan malam mereka. “Apa disini ada layanan antar makanan, yah?” Gumam Aveline saat melihat jam di layar ponselnya yang sudah menunjukkan waktu lewat tengah malam. Aveline menyingkap selimutnya dan memindahkan tangan Cassian yang membelit pinggangnya dengan hati-hati, berusaha untuk tidak membangunkan suaminya itu. “Mau kemana?” Aveline berbalik menatap Cassian yang menatapnya sayu. Sepertinya pergerakannya yang sudah diusahakan sehati-hati mungkin, membangunkan Cassian. “Aku l
Baca selengkapnya
Misi Lainnya
Cassian: Kamu punya rencana lagi? (Aveline menggeleng dengan panik) ~~~ "Udah mau pulang aja kalian? Baru nginep semalam, masa balik sih?" Ujar Samuel mengeluh sambil menatap Aveline dan Cassian yang tengah berdiri di samping mobil Cassian, lengkap dengan koper mereka. Dua hari ini adalah liburan bersama, dan Cassian juga Aveline akan kembali yang hanya numpang tidur satu malam di villa? Benar-benar buang energi. "Yah mau gimana lagi, Sam. Ada kerjaan mendadak dari Randy." Ujar Cassian sambil menyerahkan kunci villa yang ditempatinya bersama Aveline. Samuel berdecak. "Sok banget udah punya perusahaan sendiri, malah ngurusin perusahaan besar. Jadinya kan gak bisa nikmatin liburan." Samuel tidak menyadari kalau kata-katanya menyinggung Aveline. "Aku masuk ke mobil duluan, yah.." ujarnya dengan tersenyum tipis. Tanpa menunggu balasan mereka, Aveline masuk ke dalam mobil. Meninggalkan kopernya di luar. Biarlah Cassian yang memasukkannya nanti. Cassian menyadari apa yang terjadi pada
Baca selengkapnya
Ancaman
Baru saja hubungan pasutri ini membaik, tapi entah kenapa ujian sekaligus ancaman menghampiri keduanya.. ~~~ Mobil yang ditumpangi Aveline dan Cassian tiba di rumah mereka. Aveline turun terlebih dahulu, berikut dengan senyum di wajahnya. “Waduh.. waduh.. cerah banget kalian. Honneymoon satu malamnya sukses pasti.” Ujar Ibu Diana di teras depan, menyambut anak dan menantunya. Aveline tersipu, rona merah muncul di wajahnya jika mengingat kenangan tadi malam. Sementara itu Cassian tidak terpengaruh dengan godaan ibunya. “Tolong bawa koper ke kamar, yah, pak!” Perintah Cassian yang diangguki oleh pelayan yang tadi dipanggilnya. Setelah memastikan kopernya sudah dibawa, Cassian kembali menoleh pada ibunya. “Randy belum dateng, bu?” Tanyanya saat tida melihat mobil Randy dimanapun. Padahal Randy tadi sudah mewanti-wanti dirinya untuk segera bersiap, karena mereka akan berangkat tepat setelah Cassian sampai di rumah. Mendengar itu, Aveline merengut kesal dan khawatir kalau Cassian aka
Baca selengkapnya
Racun
Dasar Wanita, racun dunia.. ~~~ “Tadi kak Valen kesini loh, bang.” Seru Adelia memecah kesunyian di meja makan. Adelia, Cassian, Aveline dan Ibu Diana tengah menikmati makan malam mereka saat ini. “Valen? Ngapain Valen kesini?” Tanya Cassian sambil mengerutkan keningnya. “Tadi kan nebeng temen aku yang mau kesini, trus aku minta diturunin di MI aja karena mau beli sesuatu. Eh pas pulang, gak sengaja ketemu sama Kak Valen. Trus dia nawarin tumpangan. Jadinya aku iyain aja.” “Oh ya?” Cassian terdengar tertarik, membuat Aveline penasaran. Siapa itu Valen? Kenapa Adelia kedengarannya dekat dengan dia? Adelia mengangguk antusias. “Dia juga tadi nyariin abang, tapi kata ibu abang ada kerjaan.” Ujar Adelia. “Emangnya kerjaan apa hari minggu ini, bang?” “Hemm. Ada meeting penting.” Ujar Cassian sembari menyuapkan makanan ke mulutnya dengan tidak minat. Aveline yang menyadari itu tidak bisa menahan rasa penasarannya. “Makanannya gak enak, yah?” Tanya Aveline. Pasalnya hampir semua menu
Baca selengkapnya
Pengganggu
Mereka tau etika bertamu di rumah orang tidak, sih? ~~~ Dasar Wanita, racun dunia.. Cassian menggeram sambil menenggelamkan wajahnya di Pundak Aveline. Dia tidak boleh terpengaruh. Pekerjaan ini penting bagi Rinaldi Corp. dan bolos hari ini bisa berdampak buruk bagi perusahaan papa mertuanya itu. “Kamu gak bisa pengaruhin aku, Ave. Ini masalah profesionalitas dan tanggung jawab. Gak bisa dihubungkan dengan kehidupan pribadi.” Ucap Cassian dengan suara teredam karena masih belum mengangkat kepalanya. Dia berusaha mempertahankan dirinya untuk tidak terpengaruh dengan godaan istrinya ini. Meskipun itu sulit. Aveline lagi-lagi berdecak. Suaminya ini benar-benar gila kerja. Tapi Aveline juga tidak akan menyerah secepat itu. “Yaudah..” Ujar Aveline yang membuat Cassian mengangkat kepalanya. Aveline tersenyum manis. “Tapi minum obat dulu, yah!” Cassian menggeleng. “Nanti ngantuk. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesain hari ini.” Aveline diam-diam mendengus. “Oke kalau gitu, aku bu
Baca selengkapnya
Egois
Apa Aveline sudah keterlaluan? Padahal dia kan hanya mengkhawatirkan Cassian.. ~~~ “Kamu udah dateng, Ran?” Randy, sekertaris CEO Rinaldi Corp., sontak berdiri saat mendengar suara lembut dan tegas milik putri sulung Vincent Rinaldi. Memang buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Vincent dan Aveline sama-sama mampu membuat Randy merinding hanya dengan mendengar suaranya. Randy sendiri merupakan putra dari Asisten Vincent Rinaldi. Jadi dia memang sudah lama mengenal Aveline dan keluarganya. “Selamat siang, bu.” Ujarnya dengan gugup. Aveline mengangguk ramah dan tersenyum tipis. “Kamu kerja sendiri, yah. Suami saya lagi istirahat.” Kening Randy mengerut. Dia menggaruk pipinya yang tidak gatal. Sepertinya dia salah dengar. “Maksudnya, bu?” “Iya. Kamu kerja sendiri aja. Suami saya tadi malam sakit. jadi dia harus istirahat.” Jelas Aveline. Randy meringis mendengar itu. Dia tentu saja sudah mendengar kabar kalau Cassian sedang sakit. Makanya, schedule hari ini kebanyakan dialihkan ke dar
Baca selengkapnya
Maaf
Aveline dengan wajah sendu dan bibir melengkung ke bawah, "Maaf!!" ~~~ Aveline menopang dagunya dengan tangan yang satunya terlipat di atas meja. Matanya sejak tadi memperhatikan karyawan yang keluar masuk dari Gedung kantor Rinaldi Corp. Sudah beberapa hari ini dia terus mengunjungi sebuah coffee shop yang letaknya persis di hadapan Gedung Rinaldi Corp., juga di meja yang sama yang dia duduki saat ini. Di sisi kanan terdapat kaca tebal transparan yang membantunya melihat pemandangan di luar. “Masih ngitungin karyawan Rinaldi Corp.?” Aveline mendongak dan mendapati seorang Wanita yang membawa minuman pesanannya. Aveline mengedikkan bahunya dan mengabaikan Wanita yang sekarang duduk berhadapan dengannya. Matanya kembali dialihkan pada penampakan Gedung kantor Rinaldi Corp. “Ternyata mereka banyak, Lau. Ribuan deh kayaknya.” Ujar Aveline sambil menghela napas. Wanita yang dipanggil Lau itu mengetukkan jarinya di meja. “Lah kan emang perusahaan keluarga lo itu perusahaan besar. Ja
Baca selengkapnya
(Bukan) Ajakan Kencan
Aveline terlalu berekspektasi tinggi, makanya dia merajuk.. ~~~ “Jadi kamu maafin aku?” Tanya Aveline penuh harap, ditambah mata dan hidung yang memerah. “Hemm..” Cassian mengangguk. Aveline merasa lega. “Makasih..” Ujarnya seraya tersenyum manis. “Yaudah ke kamar, yuk!” Cassian memicingkan matanya sambil menatap Aveline. “Apa?” Tanya Aveline yang merasa bingung dengan tatapan itu. “Aku ngerasa ada niat terselubung dari ajakan kamu itu.” “Hah?” Ucap Aveline tidak paham. “Kan kamu tadi bilangnya capek, makanya aku ngajakin istirahat di kamar.” Ujar Aveline dengan heran. Cassian tersenyum misterius. “Ngaku aja deh.” Aveline yang mulai paham maksud Cassian, ikut memicingkan matanya. “Gak ada yah. Itu mah alesan kamu aja. Dasar maniak!” Cibirnya. “Eh.. udah mulai berani ngatain suami kamu, yah..” Cassian berkacak pinggang. Aveline memasang wajah menantang dan menjulurkan lidahnya. “Awas kamu, yah..” “Hahaha..” Dan terjadilah kejar-kejaran antara pasutri itu hingga di kamar m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status