Share

Misi Lainnya

Author: Fin Nabh
last update Last Updated: 2023-11-09 09:00:55
Cassian: Kamu punya rencana lagi? (Aveline menggeleng dengan panik)

~~~

"Udah mau pulang aja kalian? Baru nginep semalam, masa balik sih?" Ujar Samuel mengeluh sambil menatap Aveline dan Cassian yang tengah berdiri di samping mobil Cassian, lengkap dengan koper mereka.

Dua hari ini adalah liburan bersama, dan Cassian juga Aveline akan kembali yang hanya numpang tidur satu malam di villa? Benar-benar buang energi.

"Yah mau gimana lagi, Sam. Ada kerjaan mendadak dari Randy." Ujar Cassian sambil menyerahkan kunci villa yang ditempatinya bersama Aveline.

Samuel berdecak. "Sok banget udah punya perusahaan sendiri, malah ngurusin perusahaan besar. Jadinya kan gak bisa nikmatin liburan." Samuel tidak menyadari kalau kata-katanya menyinggung Aveline.

"Aku masuk ke mobil duluan, yah.." ujarnya dengan tersenyum tipis. Tanpa menunggu balasan mereka, Aveline masuk ke dalam mobil. Meninggalkan kopernya di luar. Biarlah Cassian yang memasukkannya nanti.

Cassian menyadari apa yang terjadi pada
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Misi Menggoda Hati   Rasanya Aneh tapi Bahagia

    Aurora menunduk, menyembunyikan rona merah di pipinya. Rasa hangat yang aneh menyelinap di dadanya.Nicholas berdeham kecil, lalu berdiri. “Lo pasti lapar. Gue bawain sarapan.”Tanpa menunggu jawaban, ia berjalan ke meja kecil di sudut ruangan. Sebentar kemudian, Nicholas kembali dengan nampan berisi roti panggang, omelet, dan segelas susu hangat.Aurora memandangi nampan itu dengan ragu. “Kamu… masak sendiri?”Nicholas mendengus. “Lo pikir gue nggak bisa masak?””Aku kirain kamu cuma bisanya bentak-bentak doang.” Aurora sedikit mencibir.Nicholas melotot kecil. “Diam, makan.”Ia duduk di sisi kasur, lalu tanpa bertanya lebih dulu, menyuapkan roti dan omellet yang telah ia potong kecil menggunakan garpu di depan mulut Aurora.“Eh—” Aurora hampir protes, tapi akhirnya membuka mulut juga. Sarapan hangat itu terasa sederhana, tapi ada sesuatu yang membuat tenggorokannya tercekat.“Gimana? Enak?” tanya Nicholas pura-pura datar, padahal matanya memerhatikan ekspresi Aurora.Aurora mengangg

  • Misi Menggoda Hati   Gue Juga, Ra

    Suara dering telepon memecah keheningan ruang kerja Papa Vincent. Di layar ponsel, tertera nama menantunya.Vincent menghela napas. “Nicholas…” gumamnya, lalu menekan tombol hijau.“Halo?”“Papa.” Suara Nicholas terdengar berat, nyaris seperti menahan emosi. “Saya mau nanya satu hal. Aurora… beneran hamil?”Vincent terdiam sejenak sembari menyandarkan tubuhnya pada kursi kerjanya, sedang matanya menerawang menatap langit malam.“Iya. Rora hamil. Kenapa?”Hening beberapa detik di seberang. Lalu tawa pendek Nicholas terdengar, getir. “Kenapa kalian tidak ada yang ngasih tau saya? Apa kalian sengaja?”“Aurora… butuh ketenangan. Jangan ganggu putri saya.”“Saya suaminya!” suara Nicholas meninggi. “Saya punya hak buat ketemu sama istri dan anak saya sendiri!”

  • Misi Menggoda Hati   Menghilang

    Saking sibuknya kembali merintis showroom mobil mewah yang reputasinya sempat hancur, Nicholas hampir tak punya waktu memikirkan hal lain.Hampir.Karena meskipun ia marah dan kesal pada Aurora. Perempuan yang telah membuatnya kehilangan hampir seluruh sumber pemasukannya, yang entah kenapa, malam-malamnya selalu dihabiskan untuk menunggu telepon dari wanita itu.Nicholas berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit kamar yang remang. Jemarinya tanpa sadar menggulir layar ponsel, membuka kontak yang sama, menunggu nama “Rara” muncul di layar.Dia membenci dirinya sendiri karena ini.Dia tahu seharusnya dia marah, menjauh, atau bahkan melupakan perempuan itu. Tapi setiap kali mengingat suara lirihnya yang menangis di panggilan terakhir, ada bagian dari dirinya yang melunak.Panggilan terakhir dari Aurora adalah hampir sebulan yang lalu. Setelahnya sudah tidak ada lagi. Namun, ia masih menunggu hingga kini."Dasar bodoh…" gumamnya pada diri sendiri, membuang ponsel ke kasur, lalu me

  • Misi Menggoda Hati   Cukup Begini

    “DASAR PENGKHIANAT! LO SEMBUNYI DI MANA, HAH?”Suara Nicholas menggelegar begitu keras hingga Aurora nyaris menjatuhkan ponselnya. Tubuhnya menegang. Mata membelalak, bibir bergetar. Tapi ia tetap diam, tak mematikan video. Hanya menatap wajah itu. Wajah yang selama ini ia rindukan, meski kini penuh amarah.Aurora tidak tahu apa yang terjadi di sana, tapi dari sikap Nicholas, sepertinya Ryan sudah bertindak.“Apa lo puas sekarang?” Nicholas menggeram. “Bisnis gue ancur. Gue kehilangan semuanya dan lo...—lo ternyata dalangnya?”Meski terbiasa dengan nada sinis dan bentakan Nicholas, kali ini tetap mengguncangnya. Dulu, sebelum hamil, Aurora masih bisa menahan diri. Tapi sekarang, entah karena hormonnya atau luka yang lama, air mata itu tak bisa lagi dia cegah.HiksSebuah isakan lolos dari bibirnya sebelum ia memutuskan panggilan secara sepihak.“Gak bakal gue telepon lo lagi,” ujarnya serak, masih dengan suara tangis.Air matanya belum sempat kering saat ponselnya kembali bergetar.Ni

  • Misi Menggoda Hati   Katanya Pengkhianat

    “Jadi cowok yang di story lo itu tunangannya Letta, sekaligus sepupu lo?” Tunjuk Adit, salah satu teman seperjuangannya di bawah bimbingan Ryan, pada Bima yang duduk berdampingan dengan sang tunangan.Adelia mengangguk dengan raut wajah bingung. Begitupun dengan Bima dan Letta. Pasalnya, Adit secara tak terduga menghampiri meja mereka dan menanyakan pertanyaan itu tanpa berbasa-basi lebih dulu. Mereka saat ini tengah menghadiri acara ramah tamah fakultas mereka, karena besok sudah akan diadakan wisuda.Yah... Adelia bisa ikut wisuda besok. Bukan karena Ryan yang berubah pikiran, tapi karena bagian administrasi yang memperpanjang deadline pendaftaran sidang tutup.“Emangnya kenapa lo tiba-tiba nanya kek gitu, Dit?” Tanya Letta.Adit menghela napas lelah, lalu menatap Adelia dan Letta bergantian. “Kalian tau kan kalau gue sepupuan sama Pak Ryan?”Mood Adelia tiba-tiba jelek. Kenapa dosen menyebalkan itu disebut?“Iya kita tau..” Ujar Letta cepat. Dia merasa penasaran kenapa Adit membaha

  • Misi Menggoda Hati   Hamil

    Di sebuah ruang kerja dengan konsep tradisional, yang hampir semua furniturenya tampak mahal karena terbuat dari kayu jati, termasuk sofa yang tengah di duduki oleh dua pria paruh baya. Mereka duduk berhadapan dengan suasana berat disekitar mereka.“Bayu… aku terus terang aja, aku udah gak tenang lihat Aurora terus-terusan pasang badan buat Nicho.” Papa Vincent menghela nafas berat.Papi Bayu terlihat merenung sebentar sebelum menjawab. “Aku ngerti perasaan kamu, Vincent. Seharusnya suami yang melindungi istrinya. Bukan sebaliknya.”Papa Vincent mengangguk pelan. “Setelah kejadian itu… setelah semua yang Nicho lakukan ke Cassian dan Aveline, Aurora malah tetap pasang badan buat dia. Seolah-olah semua salah dunia kecuali Nicholas.”Papi Bayu menggenggam cangkir tehnya yang sudah mulai dingin. “Dia anak yang keras kepala… dan terlalu banyak menelan luka sendirian. Tapi bukan berarti kamu salah kalau ingin menyelamatkan putrimu dari pernikahan yang gak sehat.”Suasana hening sesaat, hany

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status