All Chapters of Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA): Chapter 81 - Chapter 90
131 Chapters
81. Di mana Max? (2)
Jester mengatakan bahwa Max mungkin akan kembali sebelum petang, tetapi Ivory bahkan menunggu sampai dirinya hampir bosan dan tak ada tanda-tanda Max akan datang kembali ke tempat di mana Ivory tertinggal, atau mungkin dengan sengaja Max tinggalkan entah dengan alasan apa pun. Ivory merasa kesal, apakah memang ini yang Max rencanakan sejak tadi? Apakah mungkin Max memang tak berniat mengajak Ivory sejak awal? Ivory bahkan tak tahu jawaban atas semua pertanyaan itu. Ia kini masih menunggu, di taman, masuk ke kamar, lalu kembali ke taman, begitu seterusnya. Ia jenuh dan bosan karena tak tahu apa yang harus ia lakukan. Jester berusaha menemani dan menghibur, tetapi sesekali ia akan masuk ke kamarnya dan kembali tenggelam dalam kesunyian. Ivory kali ini sudah berada di ruangannya. Ia lelah dan memutuskan untuk beristirahat saja. Ponsel Max tak bisa ia hubungi dan ia tak tahu bagaimana cara memastikan keberadaan Max, karena Ivory tak juga bisa menjangkaun
Read more
82. Air Pasang
“Maafkan kami, Luna. Anda tidak diperbolehkan keluar dari daerah ini selama Alpha Max belum kembali. Itu adalah perintah dari Alpha Jester dan demi keselamatan anda maka sebaiknya anda mematuhi aturan yang ia buat,” ucap salah seorang yang membuat Ivory terduduk lemah. Namun, tak lama ia merasakan hal tersebut, karena ia sadar bahwa ia harus mencari Max ke wilayah barat. Ivory bangkit dan berhadapan degan lelaki tinggi besar itu demi menjelaskan apa tujuannya pergi dari tempat itu. “Katakan pada Alpha Jester, aku tidak bisa mematuhi perintahnya, karena aku harus mencari suamiku lalu segera pulang. Ada dua bayi yang harus aku urus dan aku tak mungkin berlama di sini,” tutur Ivory yang membuat pengawal tersebut menoleh pada kawanannya. “Kumohon, panggilkan saja Alpha Jester.” “Ia sedang beristirahat, Luna.” Ivory tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan selain berlari. Ia tak indahkan panggilan pengawal yang berusaha mengejar langkah cepat Ivory untuk keluar dari tempatnya berada saa
Read more
83. Bulan Biru dan Sebuah Siluet
“Apakah terjadi sesuatu pada Luna Ivory?” tanya Ronan yang mengantarkan Mirielle ke mana pun pergi dan kini mereka telah berada di Westmont di mana Odephius Pack berada. Namun, mereka belum bisa bertemu dengan Markus Odephine dikarenakan pria itu berprofesi sebagai seorang dokter dan di Westmont tengah terjadi wabah penyakit yang cukup meresahkan. Kini Mirielle dan Ronan berada di sebuah ruangan untuk karantina agar keduanya tidak terjangkit penyakit tersebut. Ada beberapa orang juga selain mereka, tetapi tak ada Max di sana. “Tampaknya kita sedang terjebak dalam sebuah masalah, Ron. Aku tak bisa jelaskan apa masalahnya, tetapi lihatlah.” Mirielle menunjuk ke seluruh ruangan. “Dari sekian banyak orang, tak ada Max di antara mereka. Dan di Southernshore kini sedang terjadi air pasang. Ivy tidak bisa keluar dari wilayah itu dan entah apa yang terjadi padanya hingga ia mengakhiri panggilan begitu saja.” Keduanya terdiam sejenak, tampak raut cemas tergambar di wajah Mirielle dan Ronan.
Read more
84. Ruang Misterius di Tempat Misterius
Ivory terbangun saat cahaya rembulan sedikit memudar. Konon katanya, saat bulan biru, malam akan jauh lebih panjang dibanding biasanya, seperti yang saat ini ia sadari. Bahkan fajar belum menyingsing tetapi ia tak menemukan Max di sampingnya. Apakah pria itu sedang membersihkan diri? “Max ...” panggilnya, yang kemudian disusul langkahnya mencari sang suami. Di seluruh ruangan, dan lagi-lagi ia tak menemukan apa pun selain ruangan kosong yang hanya terisi olehnya. “Ke mana lagi kau, Max?” Ivory mengambil ponselnya dan menghubungi sang suami, tetapi sama seperti beberapa hari sebelumnya, hanya terhubung dengan pesan suara dan itu membuat Ivory menjadi kesal. Ia tak habis pikir apa yang ada di kepala Max hingga datang hanya malam ini, tetapi pagi harinya ia justru kembali pergi. Namun, Ivory menatap ke arah dirinya sendiri yang masih mengenakan pakaian lengkap seperti malam tadi. Ivory ternganga dan melorot ke atas ranjang, mengingat kembali dan yakin b
Read more
85. Odephius Pack
“Apa yang bisa kita lakukan sekarang, Elle? Apakah kita akan berdiam di sini?” tanya Ronan sembari mengedar pandangan ke sekeliling ruang karantina yang terisi beberapa orang yang tidak mereka kenali. Mereka yakin, orang-orang tersebut merupakan anggota kawanan dan beberapa adalah manusia biasa yang hendak melakukan perjalanan dan terpaksa berakhir di tempat ini karena wabah seperti yang mereka katakan. “Tidak mungkin kita berdiam diri, Ron. Ivy dan Max sedang dalam bahaya. Kau tunggulah di sini. Aku akan mencari Alpha Markus untuk bicara dengannya dari hati ke hati.” Mirielle meraih tas selempangnya, kemudian bangkit dan hendak melangkah pergi, tetapi Ron memanggil namanya. “Apakah tidak sebaiknya aku ikut denganmu untuk menjagamu?” tanya Ronan, memastikan. Bagaimana pun, terlepas hubungan mereka sebagai sepasang kekasih, Ronan adalah pengawalnya dan sudah seharusnya ia melindungi Mirielle. Namun, gadis itu menggeleng. “Aku tidak ingin melibatkanmu
Read more
86. Dewi Alam Semesta
Mirielle telah siap dengan pengawalan dari kawanan Odephius untuk menuju ke Southernshore menjemput Max dan Ivory. Sebelumnya ia ingin menghubungi Ivory sebelum datang dan menjemput kedua anggota keluarganya itu. Namun, beberapa kali Mirielle menghubungi, ia selalu terhubung dengan pesan suara. “Di mana kau, Ivy?” gerutunya setiap kali memanggil dan selalu hasilnya sama. Ronan yang sejak tadi sudah siap hendak tancap gas akhirnya mengurungkan niat. Begitu juga anggota kawanan lain yang telah menunggu di kendaraan masing-masing. Mirielle beruntung karena Markus masih bersedia untuk memberikan bantuan untuk menolong Max, tetapi tetap saja, keberadaan Max masih belum mereka ketahui dan Ivory tak mampu ia jangkau. Mirielle tidak bisa menggunakan telepati karena kekuatannya yang belum kembali hingga saat ini. Ia berharap melihat perjuangan semua orang dan bagaimana sulitnya ujian yang harus mereka hadapi, Amethyst bisa sedikit saja melunak. “Bagaimana? Apakah kau sudah berhasil menghubu
Read more
87. Bulan Biru dan Rencana Penyelamatan
Mirielle dan rombongan kawanan Odephius Pack tiba di perbatasan antara Southernshore dan Westmont. Mereka sudah keluar dari wilayah Westmont dan akan melanjutkan ke Southernshore. Namun, sebelum melewati gapura pertama, Mirielle menghentikan rombongannya. Ronan yang mengemudikan sejak tadi, menepikan mobil dan memandang Mirielle dengan tatapan tak mengerti. “Mengapa kita harus berhenti di sini?” tanya Ronan, yang melongok ke luar jendela mobil memastikan bahwa tak ada yang aneh dari daerah yang kan mereka masuki. Namun, Mirielle terus menajamkan tatapannya ke satu arah seolah ia bisa melihat apa yang ada jauh di hadapannya. “Aku hanya memastikan. Ivy mengatakan bahwa daerah ini terendam air laut yang membuatnya seolah bagai pulau di tengah samudera. Apakah di sini tempatnya, Ron? Apakah kau melihat air laut di sekitar kita?” Mirielle menanyakan hal itu dengan serius, tetapi Ronan justru tergelak. “Oke, aku bukan bermaksud menganggap Ivy sedang membual, tetapi, Ron ... aku sungguh t
Read more
88. Penyelamatan atau Bunuh Diri
Ronan mengikuti apa yang Mirielle perintahkan padanya juga anggota kawanan Odephius, sementara dirinya mulai melangkah masuk ke sebuah bangunan yang tampak seperti sebuah hotel dengan beberapa pegawai yang terlihat begitu sibuk. Mirielle bermaksud memastikan, jika memang benar Jester adalah sahabat Max, ia pasti akan langsung mengenali Mirielle sebagai saudara kembar Max, begitu pula anggota kawanannya. Terlebih Mirielle adalah seorang elder, maka sudah seharusnya mereka tahu dengan siapa mereka berurusan kali ini. Sayangnya, Mirielle tak bisa mendapatkan jaminan itu jika berurusan dengan Jester, karena seperti yang elah ia katakan pada Ivory bahwa dirinya tak percaya pada elder dan tidak menyembah dewi bulan melainkan dewi alam semesta. Mirielle tak peduli akan hal itu, ia hanya ingin menyelamatkan Ivory dan Max serta ingin tahu, apa tujuan utama Jester melakukan semua ini terhadapnya saudara kembarnya itu. “Hai, apakah ada yang bisa kami bantu?” sapa salah seorang yang mengenakan
Read more
89. Mirielle Bergabung dalam Permainan
Ronan sudah mendatangi Amethyst seperti yang Mirielle perintahkan. Ia bersungguh-sungguh melakukannya bahkan jauh lebih baik dibanding bagaimana cara Mirielle ketika menghadapi sang dewi bulan. Dan kini, berhadapan dengan sosok yang tak mudah ditemui, secara langsung, membuat Ronan tak bisa berkutik selain menundukkan kepala dan tak mampu menatap sang dewi langsung. “Mengapa kau menundukkan wajahmu, Ronan Zavency? Angkat kepalamu dan lihat aku,” titah sang dewi, mendekat pada pria yang merupakan seorang serigala biasa dengan kasta omega. Kasta yang tidak seharusnya menatap seorang alpha, elder, bahkan dewi bulannya secara langsung. Namun, ketika Ronan mengangkat wajah, Amethyst tahu mengapa pria itu mendapatkan tempat istimewa di dalam keluarga Reynz-Alsen, bahkan mungkin ia pun akan melakukan hal yang sama. “Ronan ... aku tahu sekarang mengapa Elle sangat menyukaimu, bahkan sampai terpesona dan rela mengorbankan kastanya sebagai seorang elder.” Amet
Read more
90. Mirielle Bergabung dalam Permainan (2)
Ivory terbangun di ranjangnya dengan sisi ranjang yang masih kosong, meski ia berharap Max akan kembali dengan segera, atau datang di malam hari, tetapi nyatanya ia tidak datang. Ivory bangkit dan memutuskan untuk keluar dari ruangannya. Mungkin ia akan mengunjungi ruangan bawah tanah yang misterius itu dan menemukan sesuatu di sana. Ia melangkah hati-hati dan memutuskan untuk melihat-lihat ada apa saja di daerah yang ia tinggali saat ini. Dan ketika menemukan sebuah ruangan lain, ia mendengar suara aneh yang membuatnya bergidik. Ivory tidak tahu ruangan apa dan apa yang sedang terjadi di dalam, tetapi ketika makin dekat dengan ruangan itu, ia tahu apa yang sedang terjadi di dalam sana. Terlebih saat ia mengenali suara siapa yang terdengar di sana. Suara pria yang tak asing dan tentu saja selalu menemaninya untuk menghibur atas kedukaannya karena Max yang pergi tanpa pamit tetapi tak juga kembali. “Mungkin itu kamar Alpha Jester dan ia tengah menikma
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status