Semua Bab HUKUMAN DEWA KEMATIAN: Bab 51 - Bab 60
111 Bab
Memeriksa Kamera Pengawas
Hari kini kembali berganti. Di sana, di dalam satu kamar, terlihat sosok pria yang sedang memperhatikan sebuah benda. Dia sendiri tidak tahu benda apa yang saat ini berada dalam genggaman tangannya. Dia menemukan benda tersebut, semalam setelah dia bercinta dengan dua wanita di dalam kamar itu. Kedatangan dua wanita ke dalam kamarnya memang cukup mengejutkan, dan salah satu dari dua wanita itu, secara diam-diam mengeluarkan benda berjarum tersebut.Meski heran, pria itu awalnya terlihat biasa saja. Dia sama sekali tidak mencurigai benda berjarum runcing yang di dalamnya berisi sebuah cairan tersebut. Namun pria itu terkejut saat tangan wanita yang memegang benda tersebut bergerak menuju ke arah pinggangnya. Dengan gerakan tangan yang terbilang sangat cepat, pria itu langsung mengambil kain untuk mengamankan pinggangnya dari jarum tersebut.Beruntung kamar yang digunakan pria itu memiliki pencahayaan yang tidak terlalu terang. Bahkan karena terlalu remang-remang, kamar yang dihuni soso
Baca selengkapnya
Kejanggalan
"Tuan, apa itu kamera pengawasnya masih berfungsi dengan baik?" pria berjaket biru melempar pertanyaan, di saat rasa terkejut yang dia rasakan masih tercetak jelas dari kerutan di keningnya. Sekian detik pria itu terdiam dengan mata yang hampir tidak berkedip, menatap layar televisi di hadapannya. "Tentu saja masih berfungsi. Bahkan kamera pengawas yang berada di depan rumah, baru saja terpasang empat minggu yang lalu. Kenapa? Apa ada masalah?" Tuan rumah membalas dengan tenang, tanpa menaruh curiga sedikitpun kalau beberapa orang tamunya sedang merasa heran dengan hasil rekaman tersebut. Si Tuan rumah juga ikut menelisik hasil remakan dengan teliti dan dia tidak menemukan keanehan apapun dengan hasil rekaman itu."Kok aneh ya? Bukankah kemarin kita melawan tiga orang?" salah satu rekan pria berjaket biru ikut bersuara. Pria berkepala plontos itu masih menyaksikan rekaman kejadian yang mereka alami kemarin dengan benak yang penuh dengan pertanyaaan. "Tiga orang?" si pemilik rumah te
Baca selengkapnya
Dia Yang Mana
Ketika rombongan yang diikuti Jasuke memasuki pintu gerbang, sosok Dewa yang s tubuhnya sedang tidak terlihat itu sempat tertegun begitu melihat bangunan yang ada di balik gerbang. Jasuke segera turun dari motor yang dia tumpangi, dengan mata mengedar ke segala penjuru tempat tersebut. Di saat itu juga cincin yang melingkar di jari tengah tangan kirinya mengeluarkan cahaya remang, membuat Jasuke langsung memperhatikan setiap wajah yang ada di sana.Saat ini Jasuke sedikit bingung. melihat banyaknya orang yang ada di gedung itu, membuat Jasuke terdiam dengan otak yang sedang berpikir. Keberadaannya yang memang tidak terlihat oleh mata manusia membuat dia lebih fokus untuk mengambil tindakan yang lebih akurat. Jasuke tidak ingin membiarkan kesempatan untuk menemukan Dick pergi begitu saja.Setelah merenung beberapa saat, Jasuke mengambil keputusan untuk tetap mengikuti orang-orang yang sama, yang tadi dia ikuti. Jasuke berpikir, lebih baik memantau keadaan terlebih dahulu sampai cincin
Baca selengkapnya
Ketahuan
"Sebaiknya kita pulang saja, kita tidak tahu, kemana perginya mereka," salah satu sosok dewa berwujud manusia tampak memberi usul, setelah sedari tadi dia dan sosok dewa lainnya mencari keberadaan Dewa satunya yang tadi bersama mereka. Dia lah Nano. Dia dan Zano, saat ini terlihat cukup frustasi.Sejak Jasuke memilih pergi sendirian karena Zano dan Nano berdebat, dua dewa berwajah kembar itu berusaha pergi untuk menyusul Jasuke. Namun sayang, mereka kehilangan jejak karena terlambat bergerak. Mereka memutuskan untuk mencari Jasuke, tapi sampai beberapa puluh menit mencari, mereka tidak menemukan jejak Jasuke, karena tidak ada petunjuk yang bisa mereka gunakan."Kamu sih, tadi, tinggal ngikutin aja, pakai ngajak berdebat segala," sungut Zano yang masih agak kesal dengan tingkah kembarannya. "Kalau tadi kamu langsung setuju kita menggunakan kekuatan kita, tidak mungkin Jasuke pergi sendirian.""Kan aku tidak tahu Jasuke akan bertindak seperti itu," balas Nano masih ada perasaan tidak te
Baca selengkapnya
Adu Kekuatan
"Apa yang terjadi, kenapa leherku seperti ada yang mencekik?" gumam Dick dalam hatinya. Matanya membelalak, mencoba menatap ke arah bawah. Dick jelas sekali merasakan ada tangan yang mencekik lehernya saat ini.Seketika otaknya langsung berpikir cepat. Setelah Dick menemukan jawabannya, sosok dewa itu terperangah dan matanya langsung mencari sosok yang mencekiknya.Bugh!"Akh!" pekikan kencang terdengar dari suara orang yang tadi sempat mendapat ancaman dari Dick. Mereka dilepaskan begitu saja karena saat ini Dick sedang dalam keadaan terhimpit. Dia tidak mungkin terus mempertahankan sanderanya di saat dirinya juga sedang dalam bahaya. Bahkan tubuh Dick kini juga mulai terangkat secara perlahan.Apa yang terjadi pada Dick tentu saja membuat mata semua orang yang ada di sana, menatap Dick dengan penuh rasa heran dan banyak tanda tanya. Mereka hanya bisa saling pandang satu sama lain dengan tatapan yang rumit diartikan."Siapa yang menyerang Dick?" tanya mereka dalam benak masing-ma
Baca selengkapnya
Dick Kabur
"Sial!" umpat Jasuke begitu cahaya yang bersinar dari cincinnya langsung meredup. Hal itu menandakan kalau sosok dewa yang sedang dia buru, sudah kabur ketika perhatian Jasuke teralihkan pada mobil yang dijadikan sandra oleh Dick untuk melarikan diri.Beruntung Jasuke cepat bertindak untuk menyelamatkan seseorang yang berada di dalam mobil. Begitu mobil sudah berada di tempat yang aman, Jasuke lantas mendekat untuk memastikan keselamatan orang ada di dalamnya. Begitu Jasuke sudah berada di salah satu sisi mobil, sosok dewa berwujud manusia itu terperangah kala melihat seorang pria terdiam dengan mata nyaris tak berkedip. Pria itu bahkan mematung dengan tatapan mata lurus ke depan."Tuan, apa anda tidak apa-apa?" tanya Jasuke melalui kaca pintu mobil yang terbuka. "Hallo!"Pria itu tergagap. Dia seperti orang bingung sampai suaranya belum dia keluarkan karena masih terlalu syok dengan apa yang baru saja dia alami. "Hallo!" Jasuke kembali mengeluarkan suaranya agak keras, dan hal itu
Baca selengkapnya
Menolong Pria Tak Di Jalan
Pria yang memakai kemeja putih berlengan panjang itu menatap Jasuke dengan sorot mata penuh tanya. Apa lagi pria itu sempat melihat senyum tak biasa pada bibir lawan bicaranya, membuat isi kepala pria tersebut dipenuhi dengan banyak pemikiran."Memang dengan cara seperti apa?" setelah melempar pertanyaan, pria tersebut kembali menyesap batang rokok yang tinggal setengah. Namun, bukannya mendapat jawaban, pria tersebut malah mendapat senyuman dari Jasuke, membuat dia semakin diliputi rasa penasaran."Saya tidak bisa memberi tahu anda, solusi yang ada dalam kepala saya, tapi jika anda bersedia saya bantu, anda bisa mengajak saya untuk menemui istri anda," dengan entengnya Jasuke mengatakan semua itu sampai lawan bicaranya terlihat tercengang sembari menatapnya.Pria itu menjatuhkan sisa batang rokok, dan menginjaknya agar lekas padam. Selera merokoknya menghilang karena ucapan Jasuke cukup mengusik relung hatinya, dan sukses membuat pria itu agak meragu."Apa mungkin..." pria itu tidak
Baca selengkapnya
Menipu Sedikit
Bebera puluh menit kemudian, Bona dibuat tercengang dengan apa yag terjadi pada dirinya saat ini. Pria itu memperhatikan tubuhnya sendiri yang sudah tidak berbusana dan juga jejak keringat di beberapa bagian tubuh kekarnya. Mata pria itu juga melirik sang istri, yang juga dalam keadaan yang sama dengan dirinya."Apa yang terjadi?" gumamnya lirih, "Apa aku habis bercinta dengan istriku?" Bona terlihat begitu bingung, sampai sikap pria itu mengundang perhatian wanita di sebelahnya."Kamu kenapa, Mas? Kok kayak orang bingung gitu?" tentu saja melihat keanehan pada sikap sang suami, mengundang wanita itu untuk bertanya.Bona menoleh, masih dengan tatapan bingung. "Apa kita habis bercinta?"Seketika istri Bona menatap tajam dengan mata agak melebar. Sudah bisa dipastikan kalau wanita itu cukup terkejut dengan pertanyaan yang keluar dari mulut suaminya."Kamu ngigau apa gimana sih, Mas?" bukannya menjawab, sang istri malah melempar perkataan yang agak mengejek, "Orang kamu yang ngajakin, pa
Baca selengkapnya
Menyusup Kembali
Setelah berbincang cukup lama dengan sepasang suami istri, Jasuke akhirnya memutuskan untuk pamit pulang. Karena obrolannya terlalu mengasyikan, Jasuke tidak menyadari kalau dia cukup lama berada di rumah besar tersebut. Awalnya Bona menawarkan diri untuk mengantar. Tapi dengan berbagai alasan, Jasuke menolaknya.Jasuke memang sengaja menolak karena dia ingin sampai di tempat dia tinggal dengan cepat. Dia merasa tidak enak dengan dua dewa berwajah kembar yang mungkin saat ini sedang cemas karena Jasuke belum kembali. Jasuke ingin menggunakan kekuatan agar sampai di rumah dalam waktu kurang dari satu menit.Setelah pura pura menanyakan letak kendaraan umum yang menuju ke kota kecil tempat tinggalnya, Jasuke langsung pamit. Karena penolakan yang dilakukan Jasuke, dengan terpaksa, Bona hanya mengantar kepergian pria itu sampai gerbang rumahnya. Beruntung, keadaan di komplek tempat tinggal Bona merupakan daerah yang sepi. Dengan sangat mudah, Jasuke langsung menghilangkan tubuhnya untuk
Baca selengkapnya
Lolos Lagi
"Kalian tahu, siapa anak nuda yang mereka bicarakan?" melihat dua dewa yang nampak terdiam sembari mendengar percakapan yang dilakukan para anggota Naga merah, membuat Jasuke seketika melempar pertanyaan yang membuat Zano dan Nano menggeleng serentak."Mereka sedang membicarakan tentang Mato." Jika tadi Zano dan Nano nampak mengerutkan keningnya, sekarang mata mereka melebar begitu Jasuke memberikan jawaban atas pertanyaan yang dia ajukan sendiri."Mato? Bagaimana bisa?" Zano bertanya, mendahului Nano yang juga akan melempar pertanyaan yang sama. Mereka tentu saja butuh penjelasan dari jawaban yang dikatakan oleh Jasuke."Kalian ingat, saat kalian pergi bertiga beberapa hari kemarin? Bukankah kalian berkelahi dengan beberapa orang. Ternyata, orang yang kalian lawan memang benar, mereka para anggota dari kelompok ini," terang Jasuke sambil mengedarkan pandangannya, kearah gerombolan anggota Naga merah."Lalu, darimana mereka tahu tentang Mato?""Di tempat kalian berkelahi itu ada kamer
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status