"Aku tidak apa apa buk, aku baik- baik saja," bohong Shafira. "Tidak nak, kamu tidak baik. Kandunganmu sudah besar begitu, lagi pula Satria tidak peduli kepadamu. Urusan sepenting ini saja, dia tidak ada datang mendampingimu nak. Suami macam apa itu? egois sekali si Satria," umpat Murni kesal. Keponakan yang sudah dianggap anaknya sendiri itu pulang dengan perut buncitnya demi mengurus sertifikat tanah warisan dari orang tuanya. Datang sendirian tanpa didampingi sang suami, sungguh sangat kasihan. Semua orang di desa pun turut prihatin melihat kondisi Shafira saat ini. "Sudah Safira, kamu menurut saja sama ibu. Kamu di sini saja, tidak usah kembali ke Jakarta ya?!" putus Murni. Mungkin terkesan egois tapi Murni mengkhawatirkan kondisi Shafira. "Bu, jika aku tak kembali ke Jakarta, kasihan Mira di sana sendirian. Tolong mengertilah dan aku akan selalu menghubungimu lewat telepon jadi kamu tenang saja ya? Jangan memikirkan aku," jelas Shafira. Murni mengangguk, mencoba untuk
Baca selengkapnya