Perselingkuhan berkedok Iba

Perselingkuhan berkedok Iba

Oleh:  ZuniaZuny  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
63Bab
1.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Orang bilang, wanita hamil itu terlihat sexy? Jika menggauli rasanya nikmat sekali berbeda dengan kondisi tidak hamil. Namun hal itu tak berlaku dengan Satria. Satria terlibat cinta segitiga dengan Thika, wanita di masa lalunya. Thika datang merusak kebahagiaan Satria dan istrinya yang tengah hamil tua, Shafira dengan alasan meminta bantuan pada Satria. Karena rasa iba, Satria memilih menolong Thika namun rasa itu semakin membuat Satria bimbang dan berubah sikap pada Shafira. Mampukah Shafira mempertahankan rumah tangga atau pergi meninggalkan Satria? Apakah Satria akan berubah dan kembali kepada Shafira?

Lihat lebih banyak
Perselingkuhan berkedok Iba Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
63 Bab
01. Pertengkaran dan Talak
"Maaf, mas!" lirih Shafira mulai terisak."Maaf, jika diriku belum bisa mengikuti semua keinginanmu," imbuh Safira memulai pembicaraan pada Satria, suaminya.Nyatanya hati Safira masih belum bisa menerima keinginan sang suami yang ingin menikahi wanita di masa lalunya."Shaf, bukankah aku sudah memberitahukan semua kebenarannya?"Satria memandang sayu wanita yang berstatus istrinya itu.Ya memang benar, Satria telah menceritakan semua kejadian yang menimpa wanita bernama Tika yang tak lain adalah mantan kekasih Satria.Tika datang di tengah kebahagiaan rumah tangga Satria dan Safira."Maaf, mas. Maaf.""Hiks.""Hiks."Safira berlari ingin pergi jauh dari rumah ini jika dia mampu. Sayang sekali, kehamilan yang berusia sembilan bulan dan tinggal menunggu hari kelahiran itu membuat Shafira mengurungkan niatnya.Satria berlari mengejar Shafira yang kini berlari menuju ke taman belakang rumah tempat di mana Shafira sering berdiam diri, mendinginkan pikiran dari beban masalah yang menimpany
Baca selengkapnya
02. Awal pertemuan dengan Thika
"Chat dari siapa mas?" tanya Shafira penasaran dengan sikap sang suami. Satria tak menanggapi, dia masih terus senyam senyum sendiri menatap layar pada benda pipih yang di pegang. "Mas Satria?" bentak Shafira membuat Satria kaget. "Ada apa?" Shafira menggeleng, merasa heran karena Satria tak pernah mengabaikannya. "Ah ini ma, dari teman lama. Aku tanya siapa dia dan sudah di balas kok. Dia dapat nomorku mungkin dari grup Smp." "Siapa?" "Dari Thika." Shafira merasa asing dengan nama wanita yang dilontarkan Satria. Selama ini Satria selalu menceritakan tentang siapa klien dan teman lamanya. Baru kali ini Satria mengatakan nama "Thika" membuatnya penasaran, teman lama seperti apa seorang Thika bagi Satria. "Siapa Thika mas?" "Thika itu teman lamaku ma. Dia menghubungiku karena ada masalah dan memintaku memberikan solusi." Satria menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. Jari lentiknya dengan lihai terus menekan nekan layar gawainya. "Oh begitu." Shafira ha
Baca selengkapnya
03. Siapa sebenarnya Thika
"Brukh."Tiba tiba ada seorang wanita cantik memeluk tubuh Satria dengan air mata membasahi pipi mulusnya. Bukan memeluk, lebih tepatnya menabrakkan diri pada dada bidang Satria.Satria hanya diam terpaku melihat sikap wanita cantik yang tak lain adalah mantan kekasihnya selama delapan tahun itu.Alih alih menolak pelukan karena mereka bukan muhrim, Satria malah mengelus pundak si wanita, sesekali menepuk nepuk punggungnya."Menangislah sepuasnya jika itu bisa meringankan beban hidupmu Thika," lirih Satria.Suara merdu dan sikap welcome dari Satria membuat Thika semakin mengeratkan pelukan dan menangis sepuasnya."Hiks.""Hiks.""Maaf. Maafkan aku Mas, aku sungguh bingung harus mengadu kemana lagi dan kepada siapa? hiks, hiks."Thika menangis sesenggukan di pelukan Satria.Semua sahabatnya ikut menangis haru melihat apa yang kini terjadi di depan mata.Sahabat Satria terdiri dari sembilan laki laki dan mereka di dampingi istrinya masing masing. Sedangkan Satria sengaja datang sendiria
Baca selengkapnya
04. Kepergok bercinta
Desahan yang begitu keras dan sepertinya aku tak asing dengan suara si lelaki membuatku tak tahan lagi dan membuka pintu kamar anakku."Angel!?"Aku sungguh syok melihat apa yang terjadi saat ini."Dan kamu!?"Lebih syok lagi saat mataku bersirobok dengan lelaki yang baru saja menoleh padaku.Ya, Anakku bergumul dengan lelaki yang kukenal.Akhtar dan Angel sungguh terkejut melihatku."Kalian!?"Aku mundur selangkah dan menabrak pintu kamar. Rasanya sangat sakit melihat orang yang aku cintai melakukan hubungan terlarang dengan wanita lain. Dan wanita itu tak lain adalah anakku sendiri, Angel. Sungguh aku tak percaya dan tak pernah membayangkan jika Akhtar tega melakukan hal ini."Cepat pakai baju kalian!""Ayo kita bicara di ruang tamu!?" ucapku bergetar.Hampir sepuluh menit mereka baru keluar kamar dan duduk berjajar di sofa panjang."Sudah berapa kali kalian melakukannya?" tanyaku memandang nanar Angel.Aku pikir anakku itu akan takut kepadaku namun nyatanya tidak sna sekali."Tiga
Baca selengkapnya
05. Pertemuan membekas di hati
"Mas, jangan talak aku mas, aku mohon?!""Sekarang juga kamu pergi dari sini dan bawa anak anak. Pergi dari sini! Aku tak mau tahu pokoknya besok kalian sudah enyah dari rumahku!" ucap Sholeh pergi meninggalkanku.Aku bingung harus pergi kemana lagi hingga aku memutuskan untuk menghubungi Johan.Panggilan pertama,Panggilan kedua.Dan panggilan ketiga di reject.Seketika aku tak bisa menghubungi Johan, mungkin aku telah di blokir.Flashback off."Begitu mas ceritanya," ucap Thika berlinang air mata.Thika menceritakan bagaimana suami menyiksa dan mengusirnya tanpa menceritakan perselingkuhan yang dialami.Hal ini membuat Satria ikut merasakan rasa sakit yang dialami Thika."Aku harus bagaimana mas? Aku tak tahu harus kemana lagi?"Satria segera memeluk Thika."Kamu tenang ya dek, aku janji akan membantumu mengatasi masalah yang kamu hadapi. Aku akan ada di sisimu.""Benarkah mas?""Iya dek, mas Satria janji."Semua sahabat tersenyum mengangguk, setuju dengan sikap Satria.Teguh member
Baca selengkapnya
06. Izin dari Shafira?
'Thika!?' Dengan penasaran Satria segera membuka pesan tersebut. {Assalamualaikum mas, apakah sudah tidur? Aku mau berterima kasih banyak karena mas sudah mau bertemu dan mendengarkan keluh kesahku. Mimpi indah ya mas, good night.} Satria tersenyum dan menutup mata berharap bisa bertemu Thika di alam mimpi. Esok hari. "Tadi malam pulang jam berapa kamu mas?" tanya Shafira saat duduk santai setelah sarapan bersama dan mengantar sekolah kedua anaknya. Satria menyesap kopi dan menjawab santai, "jam satu pagi ma." Satria memandang sang istri yang menanggapi biasa saja. "Ma, ada yang mau aku katakan." "Apa itu mas?" "Ini soal Thika." "Ada apa dengan Thika??????" Satria memandang intens Shafira, memegang tangannya. "Kemarin aku bertemu Thika di acara halal bihalal ma," ucap Satria membuka omongan. "Lalu?" "Dia terlihat sangat sedih, aku baru sadar jika kondisinya tak seperti dulu." "Apa maksud mas?" tanya Shafira. Satria menelan ludah seolah tak bisa mengucapkan kata yang s
Baca selengkapnya
07. Perubahan drastis Satria
Satria bahagia bukan main, seperti mendapatkan durian runtuh saja."Benarkah Sayang?!" tanya Satria memastikan.Lagi lagi Shafira mengangguk membuat Satria memeluk penuh kasih.Satria segera mengirim pesan WA kepada Thika, memberitahukan jika dirinya diberi izin oleh sang istri untuk membantunya.Tentu saja, gayung bersambut. Thika juga senang sekali membaca pesan dari Satria. Dia bebas menghubungi Satria kapanpun dia mau dan tak khawatir bakalan disebut pelakor. Tak seperti dulu, saat dia meminta bantuan teman lelakinya, sang istri marah marah pada Thika dan menyebutnya pelakor."Mas, bukannya kamu akan berangkat kerja?" ucap Shafira mengingatkan sang suami."Oh iya, ini aku mau berangkat. Aku pergi dulu ya?" ucap Satria disambut ciuman tangan dari Safira.Jika biasanya Satria mengecup keningnya, tidak untuk hari ini membuat Safira begitu kecewa.'Tenang Shafira, mungkin mas Satria lupa mencium keningmu,' batin Shafira mencoba menenangkan hatinya. Sejak saat itu, Satria mengubah pen
Baca selengkapnya
08. Satu fakta terungkap
Shafira harus menelan pil kekecewaan dimana semua tamu keluarga berbondong bondong pergi dari rumahnya. Mereka bahkan tak menyentuh makanan yang disajikan di meja makan.Semua tamu kecewa karena tuan rumah mereka tak ada di acara penting ini. Terlebih Shafira harus menahan rasa malu yang terdalam karena semua menuduh jika Shafira berbohong padahal Shafira mengatakan yang sebenarnya."Sebenarnya kemana perginya anak nakal ini?" gerutu sang mertua membuat Shafira tak tahu harus menjawab apa."Apa benar, suamimu berpamitan pergi bersama Indra?" telisik sang mertua."Tentu saja bu. Untuk apa aku berbohong?" jawab Shafira tak mengira jika ibu mertua juga tak percaya kepadanya.Meski merasa dibohongi dan kecewa dengan sikap sang ibu mertua, Shafira tetap tersenyum dan meyakinkan diri jika suaminya itu pasti punya alasan tidak hadir di acaranya sendiri.Shafira mulai membersihkan ruang tamu dan beristirahat. Maklum saja, kandungan sudah delapan bulan akhir membuatnya cepat lelah dan sakit pu
Baca selengkapnya
09. Pertemuan Thika dengan Mira
Rumah Satria tidak pernah sepi, selalu ada teman ataupun saudara yang datang hanya sekedar silaturahmi ataupun meminta kritik serta saran sesuai profesi Satria yaitu konselor.Seperti saat ini, ada tamu yang datang. Mereka adalah teman Satria yang merasa tertolong berkat saran dan arahan dari Satria."Assalamualaikum.""Wa'alaikumsalam. Mari masuk Pak Trio, Bu Marmi," ucap Shafira mempersilahkan masuk dan segera membuatkan minuman."Dimana Pak Satria, bu?""Silahkan diminum dulu Pak, Bu" ucap Aini yang kini duduk di depan para tamu, dia suka sekali nimbrung jika ada tamu yang datang."Satria sedang ke rumah adik saya dengan Mira.Setelah mendengar kabar jika adik saya sedang sakit, saya menyuruh mereka ke sana. Maklum saja, kaki saya sakit linu linu sedangkan Shafira ditinggal karena hamil tua," jelas Aini pada tamu Satria.Mereka mengangguk dan berbicara pada Aini sekedar basa- basi sedangkan Safira hanya duduk mendengarkan."Assalamualaikum.""Waalaikumsalam."Satria datang dengan M
Baca selengkapnya
10. Menyadap ponsel Satria
Satria Pambudi, lelaki umur 35 tahun, mapan, body goals, tajir melintir, dan kini menjabat konselor.Jika dibandingkan dengan masa lalunya, Satria yang dulu bukanlah siapa- siapa.Terlahir dari keluarga kaya membuatnya semena- mena, semua keinginan harus terpenuhi, hidup berfoya- foya sesuai keinginan hatinya, terjerumus dalam berbagai maksiat.Satria pernah masuk penjara akibat tawuran, mabuk dan narkoba.Perubahan diri terjadi setelah putus cinta dengan Thika. Satria bersikap anarkis seperti lelaki tak berpendidikan padahal Ayah dan Ibunya dari orang kaya dan terkenal sangat alim, terlebih lagi sang ayah, Budiman dikenal sebagai lelaki pemberi petuah dan menjadi pemuka dalam menyiarkan agama islam.Budiman kewalahan mengurus Satria, setiap malam dia meminta pada sang Khaliq agar Satria sadar dari maksiat yang dilakukannya.Budiman juga meminta saran kepada teman- temannya yang menjadi ustad dan Kyai.Kebetulan Kyai Harun mendengar berita itu merasa simpati dan tergugah hatinya ingin
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status