All Chapters of Pernikahan Rahasia (Aku, Suamiku dan Istri Pertamanya): Chapter 21 - Chapter 30
32 Chapters
Acara Dadakan
Bab 21 Acara DadakanMeski merasa agak kesal karena penasaranku tak terjawab, namun aku sendiri juga tak bisa memaksa kalau Mas Fathan sudah bersikap demikian. Alhasil aku pun hanya menuruti apa yang ia perintahkan sebelumnya. Tentu saja dengan bantuan Budhe Sri yang juga sama tak tahunya dengan acara malam ini. Setelah semua jamuan tersedia, sekitar seperempat jam kemudian tiba-tiba aku dikejutkan dengan kehadiran sepasangan suami istri yang aku tak pernah bayangkan sebelumnya. Dan sepasang suami istri itu adalah ... Pak Yanto dan Bu Ratmi. Benar. Tamu utama yang datang malam ini adalah Pak Yanto dan Bu Ratmi yang mana keduanya merupakan orang tua dari Mbak Mira. Aku tahu mereka karena pernah melihatnya di poto pernikahan antara Mas Fathan dan istri pertamanya itu yang terpajang di rumah Bu Joko. Entah, alasan apa yang membuat mereka datang ke rumah Budhe Sri di waktu seperti ini. Mungkinkah keduanya akan melayangkan protes dan ancaman seperti yang dilakukan anaknya? Atau justru se
Read more
Kehadiran Orang Tua Mbak Mira
Bab 22 Kehadiran Orang Tua Mbak Mira "Padahal sebelumnya Mbak Arum sudah saya incar mau ta jadiin mantu, lho, Mas. Malah ternyata sudah bersuami," celetuk seorang pria seraya terkekeh. Membuat yang lain bersorak ke arahnya dan menjadikan suasana kembali mencair. "Sudah, sudah! Kita lanjut ke berikutnya," lerai Pak Rt yang kemudian membuat para tetangga kembali serius. Beberapa saat setelah situasi kembali tenang, Pak Rt pun melanjutkan ucapannya. Dimana kali ini beliau memberikan kesempatan pada Pak Yanto yang akan menyampaikan isi hatinya. Dimana Pak Yanto berkata jika tujuan kedatanganya bersama istrinya ke rumah ini adalah untuk meminta maaf kepadaku dan Mas Fathan atas perbuatan anaknya. Pak Yanto mengaku kalau dirinya dan istrinya tidak akan menghalangi jika Mas Fathan akan menceraikan Mbak Mira. Sebab, mereka berdua menyadari betul tindakan yang dilakukan anaknya tersebut memang tidak bisa dibenarkan. Bukan hanya itu, Pak Yanto dan Bu Ratmi juga meminta untuk tidak memperpa
Read more
Berniat Pindah
Bab 23 Berniat Pindah "Iya, Budhe juga ngerasa gitu. Janggal. Bukan apa, tapi setau Budhe, pak Yanto memang terkenal tidak begitu baik dengan masyarakat. Ini aja Budhe sampe kaget pas lihat mereka mau datang ke rumah Budhe yang begini kondisinya," ungkap Budhe Sri. Mendengar hal tersebut sontak membuatku dan Mas Fathan seakan satu pemikiran. Dimana, Pak Yanto dan istrinya memang ada sesuatu yang direncanakan untuk kami berdua. Tapi ... karena lagi-lagi hal ini hanya asumsi semata, sebab itu lah aku dan Mas Fathan berusaha untuk tetap berpikir positif. Tentu saja sembari terus berdoa supaya aku dan suamiku senantiasa dalam perlindungan Sang Mana Pencipta. Dan jikalau memang Pak Yanto dan Bu Ratmi memiliki rencana buruk terhadap kami, semoga hal tersebut segera diperlihatkan oleh Alloh sehingga kami pun dengan cepat bisa menanggapinya secara tepat. ***Hari berganti, sudah sepekan aku dan Mas Fathan menjalani hari sebagai pasangan suami istri yang tak lagi harus bersembunyi dari pen
Read more
Suamiku Ternyata ...
Bab 24 Suamiku Ternyata ... "Iya, kenapa? Ada masalah? Tapi, bukannya kemarin Mas bilang gak terjadi apa-apa pas di rumah ibu? Mas cuma bilang kalau ibu menerima kedatangan, Mas. Terus kalian ngobrol biasa. Iya, kan?Mas Fathan kembali menatapku. Dengan pelan lalu ia menggelengkan kepalanya yang menandakan kalau perkataanku barusan tidaklah benar adanya. Lantas, jika demikian apa yang sebenarnya terjadi antara Mas Fathan dan ibunya waktu itu? Mas Fathan menghela napas beratnya. Dengan serius lalu ia berkata yang mana membuatku tercengang saat mendengarnya. "Ibu bilang aku bukan anak kandungnya."Seketika kedua mataku membulat tak percaya mendengar kalimat yang barusan diucapkan suamiku itu. Bagaimana bisa Bu Joko berkata demikian yang padahal selama ini yang aku tahu semua surat-surat yang berkaitan dengan Mas Fathan memperlihatkan kalau Bu Joko adalah ibu kandungnya. Dari akta kelahiran sampai kartu keluarga. "Kamu gak lagi bercanda, kan, Mas?" aku menatap serius ke arah Mas Fath
Read more
Akhir Permainan
Bab 25 Akhir Permainan "Tolooonggg!!!!" teriak Bu Joko kencang. Tentu teriakan Bu Joko barusan seketika membuatku panik. Aku takut kalau aksiku akan ketahuan orang. Namun, dengan cepat aku pun berusaha membungkam mulut Bu Joko dengan lakban hitam yang aku bawa. Sreeettt!!! Bu Joko masih saja mengoceh meski mulutnya sudah tertutup. Aku pun tak memedulikan hal tersebut dan memilih bergegas keluar kamar lalu menuju ruang depan. Mengintip dari balik gorden guna memeriksa keadaan di luar rumah. Dan ternyata karena teriakan Bu Joko sebelumnya membuat keadaan di luar ... masih tenang. Aku menghela napas lega. "Syukurlah. Masih aman."Karena merasa keadaan masih berpihak padaku, aku pun bergegas kembali ke kamar Bu Joko. Dimana wanita tua itu masih saja mengoceh tak jelas lantaran lakban yang tertempel di mulutnya. Melihat waktu yang kurang dari dua jam lagi memasuki waktu subuh, tanpa pikir panjang aku pun segera memulai aksi keduaku. Aksi dimana aku menyebutnya sebagai puncak dari pem
Read more
Isi Pesan Dari Secarik Kertas
Bab 26 Isi Pesan Secarik Kertas "Ada apa, Budhe?" tanyaku ketika sudah berhadapan dengan wanita paruh baya itu. "Itu di depan ibu kalian datang," jawab Budhe Sri yang membuatku terkejut mendengarnya. Pasalnya baru beberapa menit yang lalu, aku memikirkan tentang nasib ibu mertuaku itu, kini tanpa aku duga sama sekali, bahkan terpikirkan pun saja tidak, Bu Joko malah mendatangi rumah ini. Tentu saja hal itu membuat rasa ketakutan yang ada pada diriku semakin meningkat. Sedangkan ingin menepisnya lagi pun rasanya teramat sulit. Aku betul-betul merasa takut kalau Bu Joko datang karena mengetahui bahwa aku lah pelaku yang memasuki rumahnya tadi malam."Gak mungkin. Wanita tua itu pasti gak tau kalau aku pelakunya. Gak! Gak mungkin!!" ucapku dalam hati. Berusaha menenangkan diri sendiri dan mencoba bersikap biasa. Aku berdeham kecil. "Ibu ke sini? Tumben? Ada apa, ya, Budhe?" Aku berpura-pura tidak mengerti. "Budhe juga gak tau. Kita ke sana dulu, yuk!" ajak Budhe Sri. "Aku gak mau
Read more
Penyesalan?
Bab 27 Penyesalan? "Kita lapor polisi aja, ya, Dek?" Tentu saja usulan dari Budhe Sri itu semakin membuatku panik juga ketakutan. Tapi di lain sisi aku juga tak mungkin mencegah Bu Joko kalau ia ingin mengiyakan usulan tersebut. Dan kalau sampai Bu Joko benar-benar mengiyakan usulan dari kakak iparnya itu... ah, mati lah aku! Mendapati usulan dari kakak iparnya tersebut, saat itu Bu Joko tidak langsung menanggapinya. Ia malah terdiam untuk beberapa saat seolah sedang memikirkan sesuatu. Yang mana sikapnya itu malah membuat terheran-heran. "Dek!"Bu Joko terkesiap mendengar panggilan dari Budhe Sri. "Aduuh, gimana, ya, Mbak?" Bu Joko memperlihatkan sikap kebingungan yang membuatku semakin merasa aneh. Aku bertanya-tanya dalam hati, ada apa sebenarnya? Apa yang sedang dipikirkan ibu mertuaku itu? Yang padahal kalau ia benar-benar merasa ketakutan dengan apa yang sudah menimpanya, seharusnya tanpa banyal berpikir pasti ia sudah mengiyakan usulan dari kakak iparnya itu. "Fathan m
Read more
Mas Fathan Sebenarnya Anak ...
Bab 28 Mas Fathan Sebenarnya Anak ...Dari respon yang ditunjukkan Budhe Sri yang terlihat sangat marah kepada Bu Joko lantaran memberitahukan perihal status Mas Fathan? Lalu, pesan apa yang dimaksud oleh Budhe Sri dari suami Bu Joko yang memang merupakan kakak kandungnya. Mungkinkah ini semua ada hubungannya dengan status pengangkatan Mas Fathan dalam keluarga Bu Joko? Jika benar demikian ... Aiish, sungguh jelimet!! "Tunggu tunggu Ini maksudnya apa sih?" sela ku yang semakin bingung dengan keadaan.Budhe Sri mengalihkan pandangannya ke arahku. Kemudian beliau menarik napas beratnya dan mulai berbicara. Dimana beliau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan masa lalu keponakannya itu. Yang mana selama ini Mas Fathan memang anak diadopsi dari Bu Joko dan mendiang suaminya.Namun sebetulnya Mas Fathan bukan hanya sekedar anak adopsi begitu saja. sebab waktu itu kondisinya Bu Joko baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki yang mana tak selang beberapa hari kemudian bayi terseb
Read more
Pelakunya Adalah Aku!
Bab 29 Pelakunya Adalah Aku! "Aaarrghh!!!" kesal Mas Fathan. Terlihat di waktu yang bersamaan Bu Joko yang masih terdiam itu kembali meneteskan air matanya. Di momen itu situasi betul-betul kembali menegang. Dan aku juga yakin, saat ini suamiku itu lagi-lagi merasa kecewa dan marah pada dirinya sendiri maupun pada Bu Joko. Yang padahal baru beberapa menit yang lalu, Mas Fathan sudah terlihat akan menerima permintaan maaf dari ibu angkatnya itu. Tapi ternyata .... Entahlah. Di tengah-tengah kondisi yang menegangkan itu tiba-tiba Mas Fathan menoleh ke arah Bu Joko. Dengan amarah yang masih tertahan, suamiku itu lantas bertanya pada ibu angkatnya. "Ibu yakin nggak akan memperpanjang masalah ini? Sekalipun Ibu tahu siapa pelakunya."Bu Joko mengangkat kepalanya dan menatap anak lelakinya yang sangat ia sayangi itu seraya menghapus air matanya. Dengan penuh keyakinan Bu Joko lantas menjawab bahwa ia tidak akan memperpanjang masalah ini. Sekalipun ia mengetahui siapa pelaku yang menyera
Read more
Akhir dari Permintaan Maaf
Bab 30 Akhir dari Permintaan MaafWalaupun Bu Joko sudah memberikan keputusan tidak akan memperpajang masalah ini, namun, sanksi sosial kemungkinan besar tak akan bisa aku hindari. Terlebih, baru sekarang ini Bu Joko menyatakan permintaan maafnya padaku atas sikapnya selama ini. Dan jika ia tahu kalau aku lah pelakunya, pasti hal ini akan membuatnya kembali membenciku. Bahkan lebih dari sebelumnya. Namun, apa yang dilakukan Mas Fathan kali ini malah membuat hatiku semakin tak kuasa. Karena sekarang aku percaya dan yakin, kalau suamiku itu sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dan setelah ini selesai, selanjutnya hubungan rumah tanggaku lah yang akan dipertaruhkan. "Ibu maafkan kamu, Fat. Ibu maaafkan kamu sekalipun kamu membun*h Ibu," ucap Bu Joko. Reflek Mas Fathan menoleh ke arah ibu angkatnya itu saking terkejutnya.Mas Fathan masih terdiam menatap Bu Joko. Entah apa yang ada di pikiran suamiku itu, namun terlepas dari itu, sepenglihatanku aku mengira kalau Mas Fathan
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status