Pernikahan Rahasia (Aku, Suamiku dan Istri Pertamanya)

Pernikahan Rahasia (Aku, Suamiku dan Istri Pertamanya)

Oleh:  OptimisNa_12  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
32Bab
4.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ketika cinta pertama menjadi yang kedua. Ya, hal tersebut lah yang kini dialami oleh Arum. Karena sebuah alasan membuat calon suaminya yang bernama Fathan harus lebih dulu menikahi wanita lain. Alasan apakah itu? Lantas bagaimana kelangsungan hubungan antara Arum dengan Fathan? Temukan jawabannya dengan mengikuti ceritaku ini, ya! Happy reading dan tetap utamakan baca alqur'an.

Lihat lebih banyak
Pernikahan Rahasia (Aku, Suamiku dan Istri Pertamanya) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
OptimisNa_12
Rekomandeeeddd..
2023-10-31 13:50:27
0
32 Bab
Pernikahan Rahasia
Bab 1 Pernikahan Rahasia "Fathaaaann!!!"Terdengar teriakan yang cukup kencang memanggil nama suamiku. Siapa lagi kalau bukan Bu Joko. Wanita paruh baya yang hampir setiap hari kerjaannya hanya marah-marah. Meski begitu aku diharuskan menghormatinya karena statusnya yang mana ia adalah ibu mertuaku sendiri. Alias ibu dari suamiku.Oke! Namaku Setiana Arum. Biasa di panggil Arum oleh keluargaku, teman-temanku juga orang-orang di sekitarku. Aku menikah dengan Mas Fathan baru sepekan yang lalu. Itu pun secara mendadak dan karena pernikahan yang tanpa direncana sebelumnya itu pula lah menjadikan statusku hanya sebagai istri siri sekaligus istri kedua dari Mas Fathan.Tapi tenang, sehari setelah mengucapkan ijab qobul tersebut aku dan Mas Fathan langsung mengurus surat-surat pernikahan kami. Dan itu artinya aku dan suami baruku itu akan segera menjadi pasangan halal di mata negara.Mendengar panggilan dari Ibunya, Mas Fathan bergegas untuk keluar kamar. Sayangnya belum juga melewati pintu
Baca selengkapnya
Sifat Mbak Mira
Bab 2 Sifat Mbak MiraDi momen itu lah yang menjadi titik terberat dalam hidupku. Aku yang awal mulanya menjadi cinta pertama Mas Fathan harus terpaksa menjadi istri keduanya. Apalagi Bu Joko sendiri begitu senang mendapati anaknya menikah dengan wanita kaya yang tentunya membuatku semakin insecure.***"Kenalin, aku Mira. Istrinya Mas Fathan." Mira mengulurkan tangan kanannya padaku yang membuatku sedikit tersentak.Ku sambut uluran tangan Mira. Sembari mengulas senyum yang memang perlu dipaksa aku membalas perkataannya. "Aku Arum ... Mbak."Entahlah di saat itu aku merasa begitu berat untuk memanggil Mira dengan sebutan "mbak". Tapi, mau bagaimana lagi? Toh, pada kenyataannya memang ia adalah istri tua dari suamiku yang memang semestinya aku memanggilnya dengan lebih sopan.Di tengah makan malam yang sekaligus menyambut kepulangan Mbak Mira, tiba-tiba saja Mas Fathan menghentikan makannya karena adanya panggilan telepon. Entahlah siapa orang yang menelepon saat itu, karena Mas Fatha
Baca selengkapnya
Ancaman
Bab 3 Ancaman"Aku mau tanya sesuatu ke kamu," kata Mbak Mira dengan nada agak ketus.Ku letakkan pisau yang berada di tanganku. Dengan terbata-bata aku lantas menjawab, "ta-tanya apa, Mbak?" "Soal Mas Fathan!" kata Mbak Mira yang menatapku serius.Mendengar perkataan Mbak Mira barusan membuatku sedikit terkejut. Pertanyaan apa yang ingin ia ajukan perihal suami kami itu ? Atau jangan-jangan ia tahu akan keberadaan Mas Fathan tadi malam? Astagfirullah ... Bagaimana ini???Ku tarik nafas sebentar, mencoba menenangkan diriku supaya Mbak Mira tidak mencurigaiku."Tanya apa, Mbak?" tanyaku lagi setelah sedikit merasa tenang.Mbak Mira melipatkan kedua tangannya di atas dadanya lalu sedikit mencondongkan badannya ke arahku. "Sedekat apa kamu sama suamiku sampai dia mau menerima kamu di rumahnya? Apalagi aku lihat-lihat aku gak kerja, kan?" Aku tersenyum kecil mendengar pertanyaan Mbak Mira barusan. Sebelumnya aku sudah menduga jika ia pasti akan mengajukan pertanyaan seperti ini. Dan unt
Baca selengkapnya
Sebuah Permintaan
Bab 4 Sebuah Permintaan Sampai lah beberapa saat setelah diriku lebih tenang, aku memutuskan untuk berjalan kembali masuk ke dalam kamar. Di ruang pribadiku itu barulah air mataku terjatuh membasahi kedua pipiku.Meski aku merasa yakin Mas Fathan akan tetap mencintaiku, tapi di sisi lain aku juga tahu betul kalau suamiku itu begitu menyayangi ibunya. Bahkan saking sayangnya sampai permintaan gil* untuk menikahi wanita lain yang sudah hamil pun ia lakukan. Kalau pun tidak sayang pastilah aku dan Mas Fathan bisa menikah dengan baik dan tidak akan ada surat perjanjian itu.***Karena masih merasa syok dengan ucapan Bu Joko tadi sampai-sampai membuatku tak kuasa untuk menyampaikan pesan yang sudah ku niatkan untuk Mas Fathan sebelumnya. Alhasil waktu pun berlalu begitu saja.Sampai akhirnya waktu malam pun tiba. Seperti biasa Mas Fathan tiba-tiba saja mendapatkan sebuah panggilan telepon disaat kami tengah melakukan makan malam. Dan sudah bisa ditebak, sesaat setelah Mas Fathan kembali d
Baca selengkapnya
Jangan-jangan ....
Bab 5 Jangan-jangan ....Aku pun berjalan meninggalkan Mas Fathan begitu saja. Ku biarkan ia untuk berfikir dan mempertimbangkan apa yang sudah aku sampaikan barusan. Meski hati ini sakit jika harus melihat Mas Fathan satu ranjang dengan wanita lain, tapi ... di sisi lain aku juga tak bisa membiarkan suamiku terus-menerus berbuat dzolim pada orang yang notabene juga istrinya sendiri.Setelah meninggalkan Mas Fathan aku tak lagi berselera untuk makan. Alhasil aku lebih memilih untuk pergi menuju kamar tidur ku saja dan menenangkan hati serta pikiranku. ***Seperti biasa setelah beberapa saat usai melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslimah, aku pun melanjutkan aktivitas pagiku dengan memasak. Dan ketika aku akan memasuki dapur, saat itu juga langkahku terhenti. Sebab betapa terkejutnya aku ketika melihat Mbak Mira tengah sibuk di depan kompor yang sedang menyala.Bukan merasa tersaingi justru aku merasa heran dengan apa yang dilakukan istri pertama Mas Fathan itu. Karena selama
Baca selengkapnya
Kehadiran para warga
Bab 6 Kehadiran para warga Bu Joko hanya terdiam mendengar pertanyaan yang ditodongkan menantunya itu. Ia bahkan tak mengalihkan pandangannya menghadap ke Mbak Mira. Entahlah mengapa Bu Joko malah terlihat ketakutan yang mana padahal ia bisa saja menjelaskan dengan keinginannya tersebut supaya Mas Fathan bisa berduaan dengan Mbak Mira.Atau jangan-jangan malah .....Jangan-jangan malah ... Bu Joko takut jika ia mengatakan hal yang sebenarnya akan membuat Mbak Mira curiga padanya. Tetapi, jika dipikirkan kembali aku rasa Mbak Mira tidak akan curiga. Malah bukannya seharusnya ia merasa senang karena dengan permintaan Bu Joko tersebut adalah bentuk usaha untuk menyatukan Mas Fathan dengan dirinya."I—Ibu cuma .....""Ibu cuma mau minta ke aku bilang ke Mas Fathan supaya dia mau tidur sama Mbak Mira!" potongku.Sengaja aku mengatakan hal demikian. Sebab aku penasaran dengan reaksi apa yang akan muncul dari Mbak Mira ketika aku mengatakan hal yang sebenarnya. Selain itu aku juga sudah mer
Baca selengkapnya
Fitnah
Bab 7 Fitnahan "Apa yang dikatakan Bu Yati itu benar. Kamu dan Fathan kan bukan mahrom, jadi lebih baik tidak tinggal satu rumah," ucap Pak RT yang membenarkan perkataan warganya barusan yang rupanya bernama Bu Yati.Suasana yang tadinya sudah agak tenang kini kembali mulai riuh. Sedangkan di waktu itu juga Mas Fathan tak kunjung memunculkan keberadaannya. Arghh! Apa iya suami rahasiaku itu tak mendengar keributan di rumahnya yang terus-menerus memojokkanku. Menyebalkan!"Bu!" ku alihkan pandanganku ke arah Bu Joko yang sejak tadi hanya mengunci mulutnya.Dengan tatapan tak suka Bu Joko lalu berkata, "yaaa ... yang dibilang Bu Yati itu ada benarnya."Mendengar perkataan dari Bu Joko barusan seketika membuat emosiku tersulut. Dan seharusnya aku pun tahu mengharapkan pembelaan dari ibu mertuaku itu sama saja hanya sebuah kesia-siaan. Nihil!"Iya, Rum ... Apa yang dikatakan Bu Yati itu benar. Lagian aku juga udah capek setiap hari harus ngeliat kamu deketian Mas Fathan terus," sahut Mba
Baca selengkapnya
Pamit
Bab 8 Pamit Dan aku tahu fitnahan ini adalah perbuatan mereka. Aku percaya apa yang Bu Joko dan Mbak Mira lakukan tersebut guna mengusirku dari rumah ini dan memisahkanku dengan suamiku sendiri. Tetapi seandainya diriku memang harus meninggalkan tempat ini, aku tidak akan membiarkan mereka merusak nama baikku. Lihat saja nanti apa yang akan ku perbuat untuk membalas perbuatan mereka padaku ini.***Setelah bubarnya keributan yang ada, Mbak Mira dan Bu Joko pun ikut melengos pergi tanpa bersuara padaku. Menatap kepergian dua wanita menyebalkan itu sungguh membuatku ingin mencakar-cakar keduanya. Namun, karena kejadian ini aku betul-betul tersadar tentang sifat Mbak Mira yang sebenarnya. Dimana pada awalnya aku begitu bersimpati padanya karena nasibnya yang diham*li orang tak bertanggung jawab ditambah diperlakukan kurang baik oleh Mas Fathan. Akan tetapi setelah fitnahan ini terjadi, aku berjanji dalam hati tidak akan lagi ada rasa iba untuk dua manusia jah*t seperti mereka. Akan ku
Baca selengkapnya
Teror?
Bab 9 Teror?"Ada apa? Kok ke sini lagi?" tanya Mas Fathan padaku.Aku tersenyum manis pada suami rahasiaku itu. Dan belum sempat menjawab pertanyaannya tiba-tiba saja terdengar suara teriakan dari dalam rumah. Mas Fathan berlari masuk ke rumahnya tanpa menunggu jawaban dariku. Aku tak mempermasalahkannya karena aku tahu suami rahasiaku itu pasti khawatir setelah mendengar teriakan yang ku yakini berasal dari ibunya itu."Yes! Rencanaku berhasil!" senangku dalam hati.Benar. Aku merasa senang karena aku percaya teriakan dari dalam rumah barusan pasti berasal dari penghuninya. Dimana aku yakin Bu Joko ataupun Mbak Mira sudah terkena imbas dari apa yang sudah ku buat sebelum aku pergi meninggalkan rumah tadi pagi."Ada apa, Mbak Arum?" tanya seseibu yang tiba-tiba hadir di sebelahku. Seseibu itu celingukan ke arah dalam rumah seakan sedang mencari sesuatu. Ternyata teriakan dari dalam rumah Bu Joko juga mampu mengundang kehadiran para tetangga. Tentu saja hal ini membuatku semakin sena
Baca selengkapnya
Bagaimana Bisa?
Bab 10 Bagaimana Bisa?Mbak Mira mengangguk dan membenarkan pertanyaan suaminya itu. "Tapi gak sama pakaianmu, Mas," sambung Mbak Mira.Mas Fathan pun merasa heran dan bertanya-tanya mendengar perkataan Mbak Mira barusan. Ekspresi yang sama pun ditunjukkan dari para tetangga yang ada. Sedangkan aku berusaha untuk tetap tenang supaya tidak dicurigai karena sebenarnya yang terjadi sore ini adalah karena perbuatanku."Kok, bisa ya?" tanya Mas Fathan pada dirinya sendiri. Terlihat jelas raut wajah suami rahasiaku itu tengah kebingungan dengan apa yang terjadi hari ini. Karena sama-sama merasa tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut membuat suasana menjadi hening sejenak. Sampailah beberapa saat kemudian aku membuka suara untuk mencairkan suasana. "Yaudahlah Mas lebih baik kita bersihkan aja baju-bajunya Ibu," ajakku.Mas Fathan menoleh ke arahku seakan menyetujui usulanku barusan. Berbeda dengan Mbak Mira yang tiba-tiba menyahut karena aku menyebut Bu Joko dengan panggilan ibu."I
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status