All Chapters of Terjerat Cinta Fotografer Pribadiku: Chapter 21 - Chapter 30
120 Chapters
Bab 21
Clara menatap pantulan wajahnya di cermin. Ia memulas sedikit demi sedikit riasan di wajahnya. Membuat wajahnya yang cantik semakin tampak sensual dan menggoda. Setelah beres, Clara memilih salah satu dari sekian banyak koleksi lingerie yang ia dapatkan dari pemotretan dahulu. Pilihannya tertuju pada babydoll hitam berpotongan rendah dengan renda di bagian dada dan paha."Kurasa sebaiknya aku memilih yang tidak terlalu terbuka pada siaran pertama." Gumam Clara.Clara lalu mengenakan toping kucing yang menutupi matanya. Ia tidak ingin wajahnya terpampang nyata di seantero dunia maya dan dikenal sebagai streamer porno. Pekerjaannya sebagai model lingerie sudah cukup memberikannya pelajaran pahit untuk selalu merahasiakan identitasnya. Apalagi di dunia seperti ini.Jemarinya lihai meluncur di keyboard laptopnya. Setelah beberapa menit selesai membuat akun, Clara menekan tombol untuk menyalakan siaran langsung. Jantungnya berdebar-debar. Ia tidak sabar melihat berapa banyak orang yang aka
Read more
Bab 22
Ansel melangkah dengan cepat menyusuri jalanan menuju apartemennya. Sepuluh menit berjalan, ia pun tiba di depan gedung bertingkat itu. Dan tanpa ragu, Ansel berjalan cepat membelah lobi dan masuk ke lift apartemen. Ia segera menekan tombol sepuluh dan lift mengantarkannya ke lantai unitnya dalam sekejap mata.Senyum Ansel sumringah. Ia sudah tidak sabar lagi ingin bertemu Clara. Hatinya sudah merindu dan jantungnya berdebar begitu cepat. Ansel masuk dan segera berjalan ke depan pintu kamar Clara. Ia mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu kamar gadis itu, namun seketika pintu itu melayang terbuka di depan matanya.Ansel melihat Clara yang keluar dari kamarnya. Gadis itu mengenakan babydoll hitam yang sangat seksi. Salah satu lingerie yang pernah Clara gunakan saat pemotretan. Ansel tersenyum sumringah. Hatinya senang karena merasa Clara sengaja berpakaian seperti itu untuk menyambutnya pulang."Hi, Clara." Sapa Ansel riang.Clara menoleh ke arah Ansel dan tersenyum tipis."Oh, hai
Read more
Bab 23
"Kamu ingin pergi kemana lagi?" Ansel bertanya pada Clara saat mereka selesai makan. Clara tampak berpikir. Bingung ingin menentukan kemana tujuan mereka selanjutnya."Maukah kamu mengajakku berjalan-jalan? Ke tempat yang indah seperti taman misalnya." Pinta Clara pelan.Ansel tertawa pelan."Tentu saja, Clara. Aku akan mengajakmu bersenang-senang seharian ini. Kamu bebas menentukan kemana kamu ingin pergi. Ayo sebutkan namanya! Universal Studios?" Balas Ansel antusias.Clara tampak berpikir lagi."Tidak, aku tidak ingin ke tempat seramai itu." Tolak Clara halus. Walaupun sebenarnya dia sangat ingin pergi kesana, tapi rasanya Clara tidak enak jika harus menghabiskan uang Ansel begitu banyak."Lalu kemana?" Tanya Ansel bingung."Singapore Botanic Garden? Aku dengar tempatnya sangat indah dan teduh. Sepertinya menyenangkan." Jawab Clara sungkan.Ansel mengangguk antusias. Tempat itu memang sangat indah. Dan juga sangat romantis. Entah kenapa hati Ansel menjadi berdebar membayangkan akt
Read more
Bab 24
Mata Ansel melihat Nick dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia tak habis pikir bagaimana bisa ia bertemu dengan temannya di tempat ini. Seorang Nick? Mengunjungi taman bunga? Omong kosong macam apa itu?"Jadi apa yang akan kalian lakukan sekarang?" Tanya Nick dengan nada ceria. Ansel dapat melihat bahwa Nick tampaknya tertarik pada Clara."Kami akan langsung pulang, Nick." Jawab Ansel singkat."Pulang? Maksudmu? Kalian tinggal serumah?" Ucap Nick seolah tidak percaya.Clara mengangguk."I-""Tidak, kami hanya bertetangga saja. Kebetulan unit kami berdekatan." Potong Ansel sebelum Clara menyelesaikan kata-katanya.Clara menatap Ansel bingung. Kenapa Ansel harus berbohong dan tidak mengatakan bahwa mereka tinggal serumah?"Wah, kalau begitu bolehkah aku berkunjung ke rumahmu, Clara? Aku ingin mengobrol banyak denganmu tapi tampaknya kalian sudah ingin pulang, kan?" Ucap Nick sambil berusaha menarik perhatian Clara.Clara tertawa canggung. Ia bingung harus menjawab apa."Ah, sepertinya
Read more
Bab 25
"Ah, sayang sekali kita harus berpisah sekarang, Clara."Nick mengeluh karena ia harus berpisah dengan Clara. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Clara adalah seseorang yang tidak terlalu kuat untuk begadang. Jadi mau tidak mau, Clara harus pulang sekarang."Aku akan mengantarmu sampai ke apartemen, Clara." Ucap Nick sambil mengerling ke arah Clara.Clara hanya tertawa canggung. Sepertinya Ansel tidak akan menyukai ide itu. Jadi Clara berpikir lebih baik jika ia menolak tawaran Nick itu."Ah, tidak perlu, Nick. Aku akan pulang bersama Ansel." Balas Clara tidak enak.Ansel tersenyum pongah. Seolah ia telah mencetak satu skor lebih banyak daripada Clara. Pria itu langsung meraih tangan Clara dan menggandengnya."Kalau begitu, aku dan Clara pulang dulu ya, Nick." Pamit Ansel dengan nada yang bagi Nick terdengar sangat menyebalkan.Nick mendengus kesal. Sialan sekali Ansel ini. Sepertinya ia merasa di atas angin hanya karena ia mengenal Clara lebih dulu."Sayang sekali kamu menolak
Read more
Bab 26
Ansel terperanjat melihat Clara yang berpakaian begitu seksi. Seolah sengaja ingin menggodanya. Bagian bawahnya berontak ingin segera lepas dari kurungan. Ansel meneguk liurnya sekali. Berusaha mengumpulkan akal sehatnya namun gagal.Tanpa ragu, Ansel langsung menangkap bibir Clara dalam ciumannya yang buas. Ia lalu mengungkung gadis itu dengan kedua tangannya sementara punggung Clara menempel pada bagian belakang pintunya. Bibir keduanya saling melumat, lidah saling membelit, dan nafas saling bertukar. Clara melingkarkan lengannya di leher Ansel dengan manja sementara pria itu memegangi pinggang Clara dengan erat.Keduanya sibuk memiringkan kepala, memeperdalam ciuman masing-masing. Sepersekian detik kemudian, tangan Ansel sudah mengangkat babydoll yang dikenakan Clara. Melepaskannya dalam sekali gerakan dan membuat pakaian itu jatuh ke lantai. Tangan keduanya saling meraba dan menyentuh setiap bagian tubuh yang mereka gapai sementara bibir tetap saling berpagut dalam ciuman yang mem
Read more
Bab 27
Suara senandung lembut memenuhi kamar Clara. Dan karena suara itu Ansel terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Matanya memicing karena sinar matahari yang menyilaukan. Ia lalu mengedipkan matanya beberapa kali, berusaha menerka sosok yang sedang bersenandung di depannya."Kamu mau pergi kemana? Sepagi ini sudah berdandan seperti itu?" Tanya Ansel pada Clara yang sibuk mematut dirinya di depan cermin."Entahlah, Nick mengajakku jalan-jalan hari ini. Tapi aku belum tahu dia akan membawaku kemana." Jawab Clara sambil masih sibuk mempercantik dirinya.Ansel membelalak. Ia terlonjak kaget mendengar nama Nick terlontar dari mulut Clara. Apalagi gadis itu mengatakan ia akan pergi dengan Nick si buaya darat?"Apa kamu bilang? Kamu akan pergi bersama Nick?" Seru Ansel tidak percaya.Clara mengangguk cuek."Kenapa kamu tidak bilang padaku?" Tanya Ansel terdengar sebal."Nick baru mengajakku dua jam yang lalu, Ansel. Bagaimana mungkin aku memberitahumu kalau kamu saja masih tertidur pulas?" Balas
Read more
Bab 28
Jessica tampak mengenali sosok gadis yang bergandengan erat dengan pria bertubuh tinggi itu. Ia kenal benar gadis mungil berkulit putih itu. Siapa lagi kalau bukan sahabatnya, Clara. Tapi Jessica hanya heran melihat pria yang bersama Clara. Rasanya Jessica tidak pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya.Jessica bergegas mempercepat langkahnya, meninggalkan kekasihnya yang kebingungan melihatnya."What's wrong, babe?" Tanya Mark, kekasih Jessica.Tapi Jessica tidak menggubrisnya. Ia tetap berlari menghampiri gadis itu dengan antusias."Clara?!" Seru Jessica bersemangat saat Clara sudah berjarak beberapa langkah saja darinya.Clara menoleh. Matanya membelalak karena kaget melihat siapa yang ditemuinya."Jess!!!" Jerit Clara bahagia. Sudah cukup lama ia tidak bertemu dengan Jessica. Jadi bisa bertemu secara mengejutkan seperti ini tentu saja sangat menyenangkan.Clara berlari kecil ke arah Jessica yang meloncat senang melihat sahabatnya."I miss you!" Ucap Jessica memeluk Clara erat."A
Read more
Bab 29
Sepanjang perjalanannya dari pintu masuk gedung hingga ke dalam elevator, Clara terus menerus mengulang adegan manis yang dilakukan Nick tadi. Semuanya terasa seperti mimpi. Seolah Clara berada dalam drama Korea dimana ia adalah pemeran utama wanitanya."Apa-apaan Nick tadi?" Gumam Clara pada dirinya sendiri.Ia lalu memegang pipinya yang memanas karena tersipu malu. Dan Clara berteriak sendiri karena merasa gemas dengan perlakuan Nick kepadanya. Untung saja saat itu ia hanya sendirian di dalam lift. Jika ada orang lain yang melihatnya, sudah bisa dipastikan mereka akan melabeli Clara sebagai orang gila.Sembari tersipu seperti anak remaja, Clara melangkah hingga akhirnya ia tiba di depan apartemennya. Clara menarik nafas dalam berkali-kali agar jantungnya sedikit lebih tenang. Ia tak ingin Ansel memergokinya sedang salah tingkah dan malah menggodanya habis-habisan.CKLEK!Clara menekan kenop pintu dan pintu itu melayang terbuka. Ia melangkah masuk dan mendapati Ansel yang tengah dudu
Read more
Bab 30
Sekujur tubuh Clara merinding mendengar kata-kata Ansel. Suaranya sangat berat dan terdengar seksi. Tanpa Clara sadari, bagian bawahnya berdesir hangat karena perlakuan Ansel barusan."Maksudmu?" Tanya Clara dengan suara halus."Mau aku tunjukkan caraku melakukannya?" Balas Ansel.Clara mengangguk pelan. Di dalam hati, ia mengutuk dirinya sendiri. Betapa ia begitu mudah termakan rayuan Ansel."Sialan, Clara! Kenapa kamu bodoh sekali!" Umpat Clara pada dirinya sendiri.Sepersekian detik kemudian, Ansel sudah menjerat Clara dalam ciumannya yang basah dan ganas. Bibirnya menjamah setiap jengkal bibir Clara. Gadis itu mendesah dan membuka mulutnya. Membiarkan lidah Ansel menari-nari di dalamnya."Mmmm..."Ansel berjalan mendorong Clara masuk kembali ke kamar mandi sementara bibir mereka tetap menempel satu sama lain. Clara ikut melangkah mundur dan kembalu berada di kamar mandi. Ansel memegang bahu Clara dengan lembut, mengisyaratkannya untuk duduk di atas toilet yang tertutup. Gadis itu
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status