Terjerat Cinta Fotografer Pribadiku

Terjerat Cinta Fotografer Pribadiku

Oleh:  Alina Tan  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
120Bab
3.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Clara Deolindra selalu bercita-cita untuk pergi merantau ke tempat yang jauh. Dan ketika kesempatan itu datang, tidak mungkin baginya untuk melewatkannya. Clara akhirnya pergi merantau ke Singapura, negara dengan biaya hidup termahal di Asia Tenggara. Tapi siapa sangka ternyata merantau tidak semenyenangkan itu? Clara harus terus menerus berjuang mencari uang bahkan hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hingga suatu hari, kesempatan itu datang. Clara ditawari untuk menjadi model lingerie dengan bayaran yang sangat tinggi. Namun untuk itu Clara harus memiliki banyak koleksi foto dirinya berbalut pakaian dalam seksi itu! Clara bingung harus meminta tolong kepada siapa? Mungkinkah Ansel, teman serumahnya, bisa membantunya?

Lihat lebih banyak
Terjerat Cinta Fotografer Pribadiku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
120 Bab
Bab 1
Merantau memang bukanlah hal yang mudah. Tapi mengadu nasib di negara orang sudah menjadi impian bagi Clara. Gadis cantik dari daerah pinggiran yang selalu bermimpi menjadi salah satu gadis ibukota dengan gaya mentereng. Clara selalu bermimpi untuk keluar dari tempurung kecilnya dan hidup penuh petualangan di dunia yang lebih luas. Jadi ketika ia mendapatkan kesempatan itu, Clara tidak akan menolaknya sama sekali.Ibunya turut membantu Clara mengemasi pakaiannya ke dalam koper besar yang akan ia bawa ke Singapura. Clara baru saja ditawari untuk ikut bekerja bersama saudara ibunya yang sedang merantau di Singapura. Kebetulan restoran tempat saudara Ibunya bekerja sedang membutuhkan pelayan. Dan ketika Clara ditawari untuk mengisi posisi itu, Clara langsung setuju tanpa berpikir dua kali."Kamu sudah membawa seluruh perlengkapanmu?" Tanya Ibunya seraya membantu Clara menyusun dokumen penting milik anaknya ke dalam map."Sudah, Ma. Semuanya sudah Clara siapkan sejak semalam. Sekarang Cla
Baca selengkapnya
Bab 2
Hari ini adalah hari pertama Clara bekerja di restoran tempat Tante Ana mengajaknya. Dengan menaikki MRT, mereka berdua berangkat sejak pagi dan tiba di restoran itu pada pukul 7 pagi. Tante Ana menyuruh Clara untuk menunggu di luar sejenak karena ia akan berbicara dengan atasannya sejenak. Clara menurut dan menunggu Tante Ana di luar restoran. Selama menunggu, mata Clara menjelajah ke segala sudut lingkungan itu. Restoran tempatnya akan bekerja adalah sebuah restoran Cina yang terletak di jalan yang lumayan sibuk. Waktu masih pagi tapi sejak tadi Clara sudah melihat banyak oramg bersliweran disana. Clara kembali menebar pandangannya dan kali ini ke dalam area restoran. Restoran itu tampak seperti restoran zaman dulu dengan tempat yang cukup luas. Persis seperti restoran Cina yang sering Clara lihat di film kungfu kesukaan mendiang ayahnya. Dindingnya putih bersih dan hanya dihiasi oleh beberapa foto hitam putih. Lalu tentu saja terdapat ornamen-ornamen khas restoran Cina lainnya. M
Baca selengkapnya
Bab 3
"Empat ribu dollar katamu? Kenapa mahal sekali?" Sulit bagi Clara untuk mempercayai kata-kata Jessica, sahabatnya itu. Bagaimana mungkin ia bisa segera pindah jika gajinya sebulan bahkan jauh di bawah itu? Tapi di sisi lain, Clara tidak mungkin terus bertahan tinggal bersama Tante Ana dan Jo. Clara tidak ingin kehadirannya menjadi sumber perpecahan bagi rumah tangga kedua Tantenya."Iya, memang sangat mahal, Clara. Pendatang seperti kita hanya bisa tinggal di condo dan bukannya HDB. Jadi, yah seperti itulah." Ujar Jessica lagi.Clara memijat keningnya yang berdenyut. Mengapa susah sekali baginya untuk bisa hidup tenang dan nyaman?"Lalu dimana kamu tinggal sekarang, Jess? Bisakah aku menumpang di tempatmu?" Pinta Clara memelas.Namun Jessica tampak keberatan."Sungguh, Clara. Bukannya aku tidak mau atau tidak suka padamu. Tapi sekarang aku tinggal bersama kekasihku. Jadi rasanya tidak mungkin jika kamu ikut tinggal denganku. Maafkan aku ya, Clara." Balas Clara dengan menyesal.Clara
Baca selengkapnya
Bab 4
MilkBun22 ternyata adalah seorang pria. Pria berusia 23 tahun bernama Ansel Brooks. Ayahnya adalah orang Australia dan ibunya adalah wanita Indonesia. Ansel tinggal di Singapura karena ia sedang menyelesaikan kuliah seninya. Dan Clara sama sekali tidak tahu menahu soal itu. Clara mengira si pemilik iklan adalah seorang gadis karena username yang digunakan sangatlah feminim.Clara duduk di ruang tamu apartemen pria itu dan menatapnya dengan tidak percaya. Bagaimana bisa pria dengan tubuh atletis ini menggunakan nama yang begitu lucu sebagai identitasnya di internet?"Jadi kamu adalah MilkBun22? Orang yang sedang mencari roommate?" Tanya Clara sekali lagi sambil menatap Ansel dari ujung kaki hingga ujung kepala.Ansel berjalan dari dapur menuju sofa tempat Clara duduk. Ia lalu memberikan Clara segelas teh dan duduk di depan gadis itu."Iya, apakah ada yang salah dengan itu?" Balas Ansel bingung."Tapi kukira kamu adalah seorang wanita! Karena namamu terdengar sangat feminim! Lagipula ke
Baca selengkapnya
Bab 5
Clara menatap Ansel tidak percaya. Bahkan matanya tidak berkedip lagi karena terkejut. Penipuan macam apa ini? Jangan-jangan besok Ansel akan meminta Clara mencuci bajunya juga?"Apa?! Kamu bilang aku akan tidur di kamar kosong dan bukannya bersamamu, Ansel! Wah, ini penipuan namanya!" Seru Clara emosi.Clara menatap Ansel penuh amarah. Namun tiba-tiba pria itu tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Clara hanya menatap Ansel dengan tatapan bingung. Mungkin pria bernama Ansel ini sebenarnya memiliki gangguan jiwa? Bukankah banyak seniman yang memang sedikit gila? Clara mulai berpikir untuk melarikan diri saja daripada harus tinggal bersama Ansel yang tampan namun tidak waras."Kenapa kamu tertawa? Tidak ada yang lucu, Ansel!" Seru Clara sewot.Ansel menyeka air matanya yang sedikit menetes karena terlalu asyik menertawai Clara."Aku bercanda, Clara! Mana mungkin aku akan menyuruhmu tidur bersamaku!" Jelas Ansel lalu tertawa lagi.Mata Clara membelalak kesal. Sialan! Baru har
Baca selengkapnya
Bab 6
Gara-gara bahan masakan yang digunakan Clara tadi pagi, kini baik Clara maupun Ansel tergolek lemas karena keracunan makanan. Clara terpaksa izin untuk pulang kerja lebih awal karena fisiknya yang terasa sangat tidak sehat. Sementara Ansel harus absen dari kuliahnya karena ia terus bolak balik ke kamar mandi.Clara terduduk lemas di sofa apartemen bersama Ansel yang terguling di sampingnya. Mereka sudah ke dokter dan mendapatkan obat untuk mengurangi gejala keracunan makanan yang dialami. Namun urusan perut mereka yang terus menerus mual tampaknya belum kunjung berhenti.Mereka berdua sedang menatap kosong ke TV tanpa melakukan apapun. Lalu tiba-tiba Ansel berlari menuju kamar mandi lagi. Perutnya mules dan terus memanggil Ansel untuk ke kamar mandi."Sialan! Aku harus ke kamar mandi!" Seru Ansel sembari berlari meninggalkan Clara.Gadis itu melihat teman serumahnya dengan tatapan geli. Ia tertawa lemas karena Ansel terlihat seperti orang bodoh. Namun tak lama kemudian perut Clara iku
Baca selengkapnya
Bab 7
Satu persyaratan yang diberikan perusahaan modeling itu membuat Clara menjadi pusing tujuh keliling. Bagaimana mungkin ia bisa membangun portofolionya sebagai model lingerie hanya dalam waktu satu minggu? Clara harus setidaknya memiliki beberapa lingerie yang akan dipakainya. Belum lagi ia harus membayar fotografer untuk melakukan sesi pemotretan! Padahal uangnya sekarang saja sudah sangat minus."Jess, agensi yang aku ceritakan padamu kemarin berkata akan menerimaku sebagai model mereka." Ungkap Clara pada Jessica saat mereka bertemu.Mata Jessica terbelalak. Ia tersenyum sumringah mendengar kabar baik dari temannya itu."Serius? Wah, bagus dong, Clara! Tapi kenapa kamu malah terlihat pusing?" Balas Jessica tidak mengerti.Clara menghela nafas pelan."Iya, karena ada satu syarat yang mereka berikan." Jawab Clara."Apa syaratnya?" Tanya Jessica penasaran."Aku harus punya portofolio sebagai model lingerie." Sambung Clara lesu.Jessica tertawa mendengar kecemasan sahabatnya itu."Oh! K
Baca selengkapnya
Bab 8
Ansel mengedipkan matanya tak percaya. Apakah gadis ini sudah gila? Mengapa ia memilih pekerjaan yang sangat beresiko seperti itu?"Kamu masih waras kan, Clara?" Tanya Ansel heran.Clara mengangguk."Lalu kenapa kamu mau bekerja seperti ini?" Ujar Ansel kesal."Karena aku butuh uang, Ansel! Bayaran pekerjaan ini sangat tinggi dan pekerjaannya mudah! Sesederhana itu!" Seru Clara sebal.Ansel masih memalingkan wajahnya. Selama ini ia selalu melihat Clara dalam balutan piyama atau pakaian rumah lainnya. Ini pertama kalinya Ansel melihat Clara berpakaian seperti ini dan sejujurnya jantung Ansel menjadi sedikit tidak karuan karenanya."Tenang, Ansel! Tenang! Kamu harus kendalikan dirimu! Kamu bukan buaya darat yang tidak bisa melihat wanita seksi, kan?" Batin Ansel berusaha mengingatkan dirinya.Clara menatap Ansel yang tampak seperti salah tingkah. Seolah tanpa rasa bersalah, Clara dalam balutan pakaian dalam seksi itu berjalan menghampiri Ansel."Kamu tidak apa-apa?" Tanya Clara bingung.
Baca selengkapnya
Bab 9
Clara membuka emailnya dengan tidak sabar. Sudah tiga hari berlalu sejak ia mengirimkan portofolionya dan apabila ia memang diterima, seharusnya ia akan mendapatkan balasan dari agensinya hari ini. Jantung Clara berdebar kencang tidak karuan. Ia merasa sangat deg-degan sembari menunggu laman yang ia tuju sedang dimuat."Ada email masuk!" Seru Clara heboh saat melihat email balasan dari agensi yang ia lamar.Dengan mantap Clara membuka email itu dan membaca isinya. Matanya menjelajah setiap kalimat berkali-kali. Seolah tidak percaya, ia kembali membaca surat elektronik itu dari kalimat pertama. Setelah benar-benar yakin, Clara berteriak histeris karena bahagia."Aku diterima! Yeay! Aku diterima kerja!" Seru Clara heboh.Kakinya berjingkat-jingkat bahagia. Clara benar-benar merasakan euforia karena pekerjaan yang ia nanti-nanti akhirnya berhasil ia dapatkan. Dengan semarak ia berloncat dan menari-nari di atas kasurnya. Lalu kepalanya teringat dengan teman serumahnya yang sudah membantun
Baca selengkapnya
Bab 10
Tanpa terasa, sebulan telah berlalu sejak Clara bekerja sebagai model lingerie. Ia sungguh mencintai pekerjaan barunya karena ia tidak perlu capek-capek mengelap meja hingga malam seperti dulu ketika bekerja di restoran. Bahkan Clara berpikir untuk berhenti bekerja dari restoran itu dan fokus pada kariernya di bidang ini. Namun Clara belum bisa memantapkan hatinya karena ia khawatir Tante Ana malah akan mengkhawatirkan atau bahkan mencurigai pekerjaan barunya.Dan Ansel, meskipun awalnya terasa canggung berpose menantang di depan teman serumahmu, namun lama kelamaan Clara mulai terbiasa melakukannya. Dan tampaknya Ansel juga tidak bertingkah aneh lagi seperti biasanya. "Ah! Betapa menyenangkannya pekerjaan baruku!" Seru Clara bahagia.Ponsel Clara berdenting singkat. Sebuah notifikasi masuk ke dalamnya. Clara baru saja mendapatkan paket dari agensinya dan itu berarti ia harus melakukan pemotretan lagi dalam waktu dekat. Clara berjingkat riang. Pemotretan baru itu artinya penghasilan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status