Semua Bab Istri Kecilku Bos Mafia: Bab 41 - Bab 50
123 Bab
Menginginkan Istri Orang
“Aku akui keberanianmu mengalahkan usiamu, Tuan. Tapi sayang sekali karena aku tidak bisa melakukan apapun. Seperti yang kau tahu, aku sudah menikah dan punya anak. Dari mana jalannya aku bisa mengabulkan keinginanmu?” Alexa menjawab santai.“Jika tidak ada lagi yang ingin dibahas selain omong kosong yang kau katakan, mari kita akhiri dan pintu keluar ada di sebelah sana, Tuan Darwin. Atau aku yang akan keluar lebih dulu? Aku mau pulang, masih banyak pekerjaan rumah yang belum kuselesaikan hanya karena aku ingin menghormatimu yang datang ke kantorku.” Sambung Alexa mengusir Darwin secara halus."Tidak, Alexa. Kau tidak bisa pulang! Kalaupun ada tempat untukmu pulang, maka itu adalah rumahku. Aku tidak akan membiarkanmu kembali ke sisi pria sombong seperti Aaron Hobbs itu!" Darwin mulai menunjukkan warna asli dan keegoisannya."Kenapa membawa Aaron dalam percakapan kita? Kau tersinggung karena dibohongi orang-orang dari Keluarga Abbott, tapi kenapa malah membawa suamiku dalam kemarahan
Baca selengkapnya
Kemarahan Aaron
Aaron baru saja tiba di rumah setelah Austin menyuruhnya pulang. Ia kaget karena tidak menyangka ada dokter mereka duduk di ruang tamu dan belum tahu siapa yang sakit.“Kau sedang apa, Dokter? Apa Austin sakit?” tanyanya sedikit cemas karena adiknya itu jarang sekali sakit. Ia juga menoleh pada Karina yang ikut duduk di sana, tapi ia masih enggan menyapa.“Bukan aku, tapi Axel. Dia pingsan setelah nyaris tertabrak mobilku di depan pintu utama.” Austin menjawab ketika baru bergabung di ruang tamu.Aaron membelalakkan mata, “Apa kau gila? Kenapa bisa sampai seperti itu?!” ia jelas marah.“Jangan marah padaku. Tanya saja pada Mama. Mama di dalam bersama Nanny-nya Axel.” Austin menjawab, “Dokter, mari kuantar ke depan. Terima kasih karena sudah repot datang ke sini.” sambungnya berucap pada dokter pribadi mereka dan berlalu meninggalkan Aaron yang mulai geram.Setelah Austin kembali ke ruang tamu, ia pun langsung bertanya lagi,”Di mana Alexa? Bukankah dia akan pergi bersama Axel ke sekola
Baca selengkapnya
Siapa Bilang Aku Mengalah
“Semuanya sudah berkumpul tapi aku tahu kalian tidak akan bicara karena di sini juga ada ibuku.” Aaron berucap dingin sebelum menoleh pada pengawal Axel, “Aku tahu kau pasti tidak akan diam jika aku bertanya tentang bosmu, kan?” “Jawab aku, ke mana bosmu pergi dan apa yang terjadi di rumah ini setelah aku dan Austin berangkat?” Aaron langsung bertanya. “Yang terjadi adalah bos kami pergi setelah dua orang wanita yang ada di hadapan kita datang. Aku juga mendengar perdebatan sebelum bos keluar. Sepertinya saat itu Nyonya itu mengusir bos, dan Axel mengejarnya. Itu saja yang aku tahu, Tuan Aaron.” Anak buah Alexa mengatakan pokok masalah dengan tenang, sambil merujuk ke arag Nyonya Rachel. Aaron langsung menoleh ke Nyonya Rachel, “Benarkah Mama mengusirnya?” “Tentu saja. Aku tidak ingin melihat wanita itu di sini. Bagaimana mungkin dia mengakui dirinya adalah istrimu dengan sikap sombongnya itu padaku?!” Nyonya Rachel tidak repot menutupi kebenciannya, terlebih ketika Alexa tiba-tib
Baca selengkapnya
Terselip Kata Cinta
Di dalam kamar Axel, Alexa terduduk di lantai di pinggiran ranjang si kecil. Ia merasa sangat bersalah karena meninggalkan Axel sampai sesedih itu hingga nyaris tertabrak. Kemarahan dan kekesalannya pada perdebatan yang dibuat Nyonya Rachel padanya pun ia hilangkan. Hanya ada rasa bersalah pada si kecil saat ini.“Maafkan aku, Axel. Kalau saja aku tidak meninggalkanmu tadi, pasti kau tidak akan sesakit ini, kan, Nak?” Alexa bergumam pada Axel yang masih terus tertidur. Ia terus membelai wajah Axel yang sejak pertemuan pertama mereka membuat kesan mendalam bagi Alexa.Pintu kamar terbuka dan Aaron masuk dari sana, “Axel belum bangun?” tanyanya.“Hmm, sepertinya dia baru tertidur. Biarkan saja, aku tidak ingin mengganggunya.” Alexa menjawab lemah, “Urusan dengan ibumu sudah selesai? Maafkan aku kalau ucapanku padanya keterlaluan menurutmu.”“Tidak, kau sudah benar. Aku juga sudah mengatakan padamu tentang mamaku, kan? Dia memang keras dan butuh lawan yang seimbang. Kalau aku tega, mungk
Baca selengkapnya
Khayalan Tak Dipungkiri
Sepanjang malam bercinta membuat tubuhnya lelah. Robert bahkan enggan bangun hingga hari mulai redup lagi. Dan saat membuka mata, bukannya waktu yang ia lihat, melainkan mencari keberadaan sosok tercinta.“Alexa?” gumamnya langsung.Satu hal yang paling penting baginya saat ini hanyalah Alexa. Memikirkan Alexa membuatnya kembali mengingat momentum nikmatnya bersama wanita yang dianggapnya sebagai Alexa semalaman suntuk.Ia begitu bahagia membayangkan kalau wanita yang dulu pernah dicintai, lalu ia buang karena Megan, kini malah bersedia kembali lagi kepadanya.Bahkan penyatuan tubuh yang dulu tidak pernah ia bayangkan saat remaja bersama Alexa, kini menjadi kenyataan. Mengingat itu bahkan membuat adik kecilnya kembali tegak gagah.Robert begitu bersemangat hingga ia pun segera bangkit dari ranjang. Akan tetapi ia tidak menemukan keberadaan Alexa saat matanya terbuka sempurna.“Lexa. Kau di mana, Sayang?” panggilnya dan sangta berharap Alexa menjawab. Tapi sepertinya keadaan tetap heni
Baca selengkapnya
Mengunjungi Kantor Suami
Seperti pagi-pagi sebelumnya, Aaron bangun lebih awal dibandingkan dengan Alexa. Tapi beberapa hari belakangan ini ia terlihat menghindari Alexa dengan tidak duduk untuk sarapan bersama.Ketika Alexa bangun dan mendapati hal yang sama dari Aaron pagi ini, ia pun mulai bosan. Ia harus melakukan sesuatu dan itu semua dimulai ketika ia harus rela melepaskan guling dan selimutnya yang nyaman.Alexa sudah mandi ketika mendapati ada Kay di ruang tamu sedang bermain bersama Axel.“Selamat pagi, Bos.” Sapa Kay padanya.“Hmm, pagi. Kenapa tidak memberitahuku kalau mau datang sepagi ini? Kau hanya sendirian? Di mana Vin?” Alexa langsung bertanya ketika ikut duduk dan kecupan selamat pagi dari Axel langsung ia dapatkan.“Memangnya kapan aku dan Vin berani membangunkanmu yang sedang tidur? Lagipula aku sedang bosan di kantor dan sepertinya aku ingin bermain saja dengan Axel.” Jawab Kay santai dan mulai mengganggu Axel yang sudah duduk di samping ibunya.“Hei, Axel harus sekolah. Kau ini,” gerutu
Baca selengkapnya
Menghancurkan Hati Dua Wanita
“Ada apa ini? Kenapa kau di sini dan memarahi resepsionis, Ken?” suara Aaron yang tiba-tiba muncul di sana mengagetkan semuanya.Alexa yang awalnya duduk, kini berdiri menyambut suaminya. Tapi alih-alih mendapatkan sapaan diiringi senyuman, Aaron hanya menoleh padanya sedetik dan membuang pandangannya lagi. Dan rasa sakit seketika dirasakan Alexa saat itu juga.“Maafkan aku, Wakil presdir. Aku hanya menjalankan tugas dan memberitahukan pada resepsionis untuk lebih berhati-hati menerima tamu.” Kennan menjawab.Aaron tidak menjawab tapi menoleh pada Karina di belakang Kennan.“kau kembali ke tempatmu.” Ucap aron pada pegawai wanita yang dimarahi Kennan. Setelah itu dia menoleh lagi pada Kennan, “Siapa yang datang lebih dulu?”“Nona Karina yang datang lebih dulu, tapi tidak lama ada Nyonya Alexa yang juga datang.” Jawab Kennan ragu.“Kalau begitu antarkan Karina masuk ke ruanganku. Bawakan dia makanan dan minuman untuk menunggu, sementara aku harus bicara dengan Alexa dulu.” Aaron beruca
Baca selengkapnya
Kedatangan Reed Parker
Sementara itu Alexa yang kesal karena sikap Aaron begitu aneh dan tak acuh padanya, membuatnya tidak bisa memikirkan hal lainnya selain ingin minum. Ia menghentikan mobilnya di sebuah bar yang buka dua puluh empat jam.Dalam ruangan yang berpencahayaan remang sekalipun masih siang dan juga ditemani music semi disco yang tidak terlalu nyaring, Alexa duduk di depan meja bar tender dengan menyesap tequila di tangannya sampai habis.“Satu lagi.” Ucapnya pada bar tender untuk mengisi ulang gelasnya yang kosong.“Tapi ini masih terlalu siang untuk mabuk, Nona. Apa kau yakin ingin tambah lagi?” pria berseragam pelayan minuman itu memberi Alexa pandangan.“Tidak bisakah kau melakukan pekerjaanmu saja tanpa peduli padaku?” Alexa memprotes sambil melirik tajam pada Bartender tersebut, “Suamiku saja bahkan tidak peduli padaku.” Sambungnya bergumam kesal dan menyebut nama Aaron yang membuatnya jengkel.“Berikan saja yang wanita ini mau. Kalau dia mabuk, aku yang akan membawanya pulang.” Seorang p
Baca selengkapnya
Kakak Ipar Yang Aneh
“Orang akan disebut patah hati jika mencintai, sedangkan aku dengannya tidak mungkin.” Alexa menjawab tak acuh, tapi ekspresinya itu tidak bisa membohongi Reed yang jeli.“Tapi aku tahu kau berbohong. Kau tidak mungkin setuju menikahinya hanya karena anak itu. Pasti ada rasa yang tidak kau akui pada ayah anak itu, dan itu yang membuatmu sakit hati saat ini. Itu dinamakan cinta, Rain.” Reed memberi pandangan lagi.“Apa kesal karena diabaikan juga termasuk bagian dari cinta? Tidak mungkin, kan?” Alexa tersenyum miris mengatakan itu, terlebih setelah Reed menjawabnya.“Hmm, itu bagian dari cinta. Kau ingin diperhatikan dari orang yang kau harapkan, tapi sayangnya kau diabaikan. Rain yang kukenal tidak pernah seperti ini sebelumnya.” Reed menjawab singkat dan kemudian keduanya terdiam menikmati pikiran masing-masing.***Malam hari ketika Aaron baru kembali ke rumah, ia heran kenapa tidak ada sosok wanita tersayang yang menyambutnya. Tidak di kamar atau di manapun. Yang terlihat hanya Kay
Baca selengkapnya
Aku Mengenal Istriku Dengan Baik
Kalian mengobrol saja. Aku mau mencari angin.” Ucap Alexa setelah Aaron baru saja duduk di sofa.“Kau mau ke mana?” Aaron bertanya seketika.“Di mana aku bisa duduk dan bernapas lega. Di sini terasa sesak. Kau bicara saja dengan kakakku.” Jawabnya langsung dan masuk ke dalam kamarnya lagi.Tidak menunggu lama, Alexa keluar dengan dandanan dan pakaian simple. Hanya mengenakan kaos putih oversize dengan Jeans biru dongker. Ia juga terlihat menyampirkan jaket yang senada dengan warna celana yang ia kenakan, di bahunya.Alexa menghampiri Reed untuk berpamitan, “Aku keluar sebentar, Kak.” ucapnya singkat dan langsung pergi tanpa menghiraukan Aaron di sana.“Sudah kau lihat? Sepertinya adikku marah padamu.” Reed berucap pada Aaron.“Itulah yang ingin kuketahui malam ini. Aku juga tidak tahu apa yang Alexa pikirkan.” Aaron menjawab.“Well, sebelum kita membahas adikku, sepertinya aku harus memperkenalkan diriku dulu. Aku Reed Parker dari Jepang. Aku kakak angkat Alexa sekaligus gurunya sela
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status