Saat keduanya saling merenung, juga meratapi kegelisahan yang membara. Dua orang lelaki dengan perawakan tinggi besar, mendekat ke arah mereka. Untung saja, Rani menyadari hal tersebut. Gegas mencengkeram tangan Una dan menariknya dengan kuat. Keduanya lari tanpa berlama-lama. "Tunggu … tas saya ketinggalan!" teriak Una berusaha melepaskan genggaman wanita yang sudah berlari di depannya. "Sudahlah, kita dalam bahaya!" tandasnya, tak mau membuang kesempatan untuk segera pergi. Suasana tiba-tiba menengang, saat jarak dua lelaki berbaju serba hitam makin dekat. Namun aksi nekat Una tak bisa ditahan, ia tetap kembali untuk mengambil tasnya. Rani tak bisa diam, mau pergi lebih dulu, namun tak tega dengan Una. Ia hanya khawatir, dua lelaki yang tak lain adalah ajudan dari suaminya itu, mengenali Rani juga Una. Berhasil, Una dengan cepat mengambil tas yang dirasa sangat penting untuknya. Bukan karena harganya, tapi ada barang penting di dalamnya. Perjalanan har
Read more