All Chapters of Istri Muda sang Mafia: Chapter 11 - Chapter 15
15 Chapters
Bab 11. Di Balik Wajah Dinginnya
Membiasakan diri dengan tanggung jawab menjaga Lana memang tidak begitu menyenangkan. Jika saja Pascal punya pilihan, dia memilih untuk tidak menjadi putra dari Isac Morino. Tapi entah kenapa, setiap yang ayahnya katakan tidak pernah bisa ia bantah sedikit pun. Rasa hormat mungkin alasan yang mendasari Pascal melakukan perintah Isac selama ini. Namun, di lubuk hati terdalam, ada selipan tidak nyaman, ketika Pascal menyadari ia begitu rentan sejak mengenal istri muda ayahnya tersebut. Tanpa Pascal bisa jelaskan, ia memikirkan Lana terus menerus. Meski sedemikian rapat menutupi, tapi gejolak yang terjadi dalam batinnya sulit untuk ia singkirkan. Dia tahu, apa yang saat ini ia rasakan adalah salah …. Akan tetapi, tak peduli seberapa kuat Pascal mencoba mengabaikan, Lana selalu menyita waktu dan pikirannya. ‘Aku bahkan mulai berfantasi menikmati tubuhnya!’ Pascal mencemooh diri sendiri. Ia mencoba mengenyahkan, tapi Lana selalu hadir dalam lintasan. Gadis itu mencuri fokus juga meng
Read more
Bab 12. Istri Muda Ayahku
Ia melarang siapa pun membawa Lana masuk ke dalam. Pascal membopong sendiri wanita muda tersebut ke kamar. Membaringkan dengan hati-hati, aroma alkohol tercium dan itu membuat dia sangat jengkel. “Apa yang bikin kamu tertarik sama dia, Pas?” Melan muncul di pintu kamar Lana, kehadirannya cukup mengejutkan walau wanita itu terbiasa datang ke rumah tersebut. Pertanyaan itu tidak segera dijawab. Dia membetulkan gaun yang tersingkap, lalu menyelimuti penuh kehati-hatian, seolah-olah tubuh itu terbuat dari porselen. “Begitu banyak perempuan di luar sana yang sama menariknya dengan gadis kecilmu itu. Mau perawan atau pengalaman, tinggal pilih.” Lelaki itu masih mengabaikan, dia justru menyingkirkan rambut yang ada di dahi Lana. Jarinya mengelus wajah yang didandani, pria itu tidak menyukainya. Pascal lebih menyukai raut muka polos yang selama ini dia gilai. “Hapus riasan itu, Mel. Aku ganti baju dulu.” Dia menegakkan tubuh, lalu melenggang dari kamar yang sangat mewah dengan interior p
Read more
Bab 13. Lengah
Menghindar dari Pascal adalah langkah pertama yang Lana lakukan. Dia berusaha menyibukkan diri di kamar dan tidak keluar sejak pagi. Sayang, itu tak menghentikan pria muda itu untuk mendatangi dirinya.Ketukan keras di pintu membuat Lana memucat. Ia menoleh ke arah akses masuk dengan gugup. Lana ingin mengabaikan, tapi ketukan itu terus terdengar. Bayangan akan murka Pascal menyangkut kecerobohannya mabuk semalam, terbayang jelas di benaknya. ‘Selamatkan aku dari manusia itu, ya, Tuhan ….’ Lana membasahi bibirnya yang kering. Saat mengayun kaki, detak jantungnya tak bisa ia hentikan. Tangan itu bahkan gemetar, menarik gagang pintu keemasan dengan untaian doa mengalir.Ceklek!Pascal dengan tampilan rapi dan aroma parfum khasnya, berdiri di depan kamar Lana. Pandangannya memang tajam, tapi ekspresi wajah itu tak menunjukkan kemarahan. “Kamu nggak keluar buat sarapan. Semua baik-baik aja?”Selama sekian detik Lana terpana, tidak menduga jika Pascal akan bersikap seperti biasa. Kekhaw
Read more
Bab 14. Aku Tidak Dendam
BUK!BUK!“Biar mampus sekalian! Dasar perempuan nggak tahu diriiii! Mata duitan, pelacur menjijikkan!!” Mona begitu brutal menghajar Lana yang terkapar di lantai, tak berdaya menangkis tendangan dan injakan di tubuhnya.‘Papa … Papa, tolong aku ….’ Lana berharap dia tidak mati, tapi hantaman demi hantaman itu terus menimpa.Ia menjerit lemah, memohon ampun yang terus diabaikan oleh Mona. Wanita itu seperti sudah kerasukan setan, kalap dan lepas kendali. Di ruangan yang sama, Johan juga Esther menyaksikan dengan wajah puas, sakit hati mereka telah dibalaskan.Dari sudut pandang manusia-manusia di rumah ini, kesialan yang dialami sekarang adalah akibat pengaduan Lana. Gadis itulah yang menyebabkan semua orang mengalami kesulitan dalam segala hal.Dari jatah royalti yang tak lagi mereka terima, sampai uang hasil menipu Isac dengan berbagai cara juga dibekukan. Akses ke beberapa fasilitas mewah pun ditutup. Mereka dibatasi untuk melakukan segala sesuatu, termasuk harta kekayaan pribadi j
Read more
Bab 15. Jika Aku Mati, Jangan Peduli!
Meminta Asmi menjaga Lana selama di rumah sakit, Pascal juga menempatkan penjagaan ketat. Peringatan keras pada pihak pengelola juga ia tegaskan, bahwa Lana tidak boleh diliput oleh wartawan mana pun. Ia kembali ke rumah malam itu, untuk menuntaskan urusan yang harus dia selesaikan. Permintaan Isac agar mengendalikan dirinya sempat ingin Pascal tentang, tapi … untuk saat ini dia tidak memiliki kekuatan membantah.Ayahnya menekankan jika Pascal boleh memberikan pelajaran asalkan tidak melebihi batas. Jujur, Pascal tidak tahu sama sekali, jika Isac ternyata masih peduli terhadap kekuarganya walau mereka telah melakukan tindakan anarkis kepada Lana, istrinya. Apa yang Mona dan seluruh keluarganya lakukan bukan hanya melebihi batas, tapi nyaris membunuh Lana seandainya dia terlambat datang. Biarpun pernikahan antara mereka hanya sekedar berdasarkan keterpaksaan belaka, tapi setidaknya Isac bertindak atas nama nuraninya sebagai sorang suami. Laki-laki seperti apa pun sepatutnya mengamb
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status