All Chapters of Perginya Istri Manis Sang Pewaris: Chapter 31 - Chapter 40
129 Chapters
Kemesraan di Tempat Parkir
“Alex!” jerit Lea seraya menghambur ke arah Alexandre. Dia tak menyangka bahwa lemparannya akan mengenai kening pria itu. “Astaga. Apa yang sudah kulakukan?” Lea menangis. Dia bermaksud mengusap darah yang menetes dari luka robek pria itu.Namun, dengan segera Alexandre menepiskan tangan Lea. Tanpa mengatakan apapun, dia berlalu dari hadapan sang model seksi tersebut. “Tidak, Alex!” Lea berusaha mencegah agar sang kekasih tidak pergi dari sana. “Tunggu, Sayang! Biarkan aku mengobati lukamu terlebih dulu.” Lea terus membujuk. Dia bahkan mengikuti Alexandre hingga ke lift. Akan tetapi, Alexandre tetap tak menggubris wanita itu. Dia langsung masuk ke lift, membiarkan Lea dengan rasa bersalah yang teramat besar di hatinya. 
Read more
Tamparan vs Stiletto
“Angin apa yang membuatmu tiba-tiba tertarik ikut ke acara seperti ini?” tanya Julien dengan tatapan penuh selidik. Dia memperhatikan Damien yang tengah mengenakan jas serta merapikan diri. Malam itu, mereka akan menghadiri acara penggalangan dana. “Bukankah Ayah menyuruhku pulang dari Inggris untuk acara-acara seperti ini?” Damien menoleh kepada Julien, lalu tersenyum kalem. “Ingat, Nak. Aku ingin kau kembali ke Perancis demi perkembangan kariermu. Kuharap, kau tidak berulah macam-macam,” ucap Julien seraya menepuk lengan putra bungsunya. Dia seakan tengah mengingatkan sang putra, agar tidak membuat masalah. “Tenang saja, Yah. Aku tahu apa yang kulakukan.” Damien kembali menyunggingkan senyuman kalem. “Apa kita akan berangkat sekarang? Semoga aku tidak terbang karena dasi kupu-kupu ini,” celetuknya diiringi keluhan pendek. “Kau bersemangat sekali,” sindir Julien halus. Dia merengkuh pundak Damien, lalu mengajak pria tiga puluh empat tahun
Read more
Terpojok
Seketika, Majandra menghentikan geraknya. Terlebih, karena ada beberapa wanita lain yang juga masuk ke sana. Majandra bergerak mundur sambil memegangi sebelah sepatunya, ketika dua orang wanita menghampiri Lea dan membantu wanita itu. “Astaga. Bagaimana mungkin wanita secantik dirimu bisa melakukan perbuatan keji seperti ini?” Majandra tidak menjawab. Dia hanya berdiri terpaku, dengan sebelah kaki yang berjinjit. Wanita berdarah Meksiko tersebut menatap tajam Lea. Model cantik tersebut diperlakukan bak korban, oleh para wanita yang ada di toilet. Satu hal yang membuat Majandra tersadar, ketika ada wanita lain datang ke sana bersama seorang pria. Sepertinya, pria itu merupakan petugas keamanan. “Wanita itu!” tunjuknya pada Majandra. Aku melihatnya sedang mengangkat sepatu yang bersiap untuk dipukulkan kepada korban,” ujarnya yakin. "Ya. Hanya karena salah paham, dia menyerangku tanpa alasan yang jelas," ujar Lea seraya bangkit. Dia meringis kes
Read more
Bujuk Rayu Damien
"Apa maksudmu, Ayah?" Alexandre mencoba berkilah. Dia berpura-pura tak mengerti dengan ucapan Phillipe. "Sudahlah, Alex. Aku telah mengetahui hal ini sejak lama. Kau pikir bisa membodohi ayahmu dengan begitu mudah?" Phillipe menaikkan sebelah alisnya. Pria paruh baya tersebut mengembuskan napas berat. Dia lalu berdiri di hadapan Alexandre, yang masih duduk sambil memandang ke arahnya. "Aku tidak mengerti ...." Belum sempat Alexandre melanjutkan kata-katanya, satu tamparan keras mendarat di pipi pria tampan tersebut. "Jangan bertindak macam-macam, Alex!" ucap Phillipe penuh penekanan. "Kau tahu apa akibatnya, jika dirimu sampai membuat masalah dengan Majandra. Aku tak akan pernah membiarkan hal itu terjadi." Tegas dan terkesan penuh ancaman, ucapan Phillipe terhadap putranya. Selagi Alexandre memberikan penjelasan kepada Phillipe, Majandra tak langsung pulang. Dia menghentikan taksi yang ditumpanginya di tengah perjalanan. Wanita itu berjalan,
Read more
Dilanda Kegalauan
"Kenapa kau ingin membantuku, Damien?" Majandra menatap lekat pria yang pernah bercinta dengannya, saat mereka sama-sama berlibur ke Maldives. Damien tersenyum kalem. Dia masih menggenggam erat jemari Majandra. "Aku akan melakukan apapun untukmu," jawabnya ringan, tapi meyakinkan."Apapun?" Majandra mengernyitkan kening. "Ya. Apapun," sahut Damien menegaskan. "Jika kau berpikir bahwa aku menginginkan sesuatu darimu, anggap saja begitu. Aku ingin timbal balik. Ya, segala hal yang dilakukan harus memberikan keuntungan bagiku, termasuk dengan membantumu. Aku tak akan menjadi seseorang yang munafik.""Kau terlalu jujur," ucap Majandra. Tangisnya sudah mulai reda. Wanita itu dapat kembali tersenyum, meski tampak sangat dipaksakan. "Apa lagi yang kau inginkan darik
Read more
Kejutan dari Lea
Majandra menoleh seraya tersenyum sinis. Dia membalikkan badan, meski bahasa tubuhnya terlihat malas. “Kenapa? Kau takut jika tak lagi menyandang nama besar LaRue? Hanya sampai di situ nyalimu, Alex?” cibirnya diiringi senyum puas. Alexandre berjalan menghampiri Majandra. Dari langkahnya, terlihat jelas bahwa pria itu membawa amarah besar saat mendekati wanita yang telah dinikahi selama tiga tahun tersebut. “Ini bukan hanya tentang nama besar, Majandra! Kau pikirkan saja sendiri, apa yang akan terjadi andai publik tahu dengan kemelut yang terjadi dalam keluargaku!”Majandra kembali tersenyum mencibir. “Saat ini, aku sedang tak ingin memikirkan apa atau siapa pun selain diri sendiri. Kau tahu bukan? Semua orang seakan memojokanku. Aku cemburu buta karena mengira bahwa suamiku telah berselingkuh. Luar biasa, Alexandre.” M
Read more
Wanita Bodoh
“Apa?” Alexandre meletakkan tas berisi perlengkapan bermain golf di dekat kursi. Dia langsung meraih kertas tadi, lalu membacanya sambil berdiri. “Astaga, apa yang dia lakukan?” gumamnya seraya menautkan alis. Alexandre meletakkan kembali surat panggilan dari pihak kepolisian, yang ditujukan untuk Majandra. “Aku tidak menyangka bahwa Lea akan nekat melakukan ini,” ucapnya. Tiba-tiba, dia memutuskan duduk di sebelah Majandra. “Dia kekasihmu. Kau jauh lebih mengenalnya.” Majandra menggeser tubuh ke sebelah, sehingga memberi sedikit jarak dari Alexandre. “Aku akan bicara dengan Lea,” ucap Alexandre tanpa menoleh. Dia kembali mengenakan topi yang tadi sempat dilepas, saat dirinya duduk di sebelah Majandra. “Kurasa, biasanya juga kalian l
Read more
Kemarahan Alexandre
Damien meletakkan sendok dan garpu yang sedang dipegangnya. Dia menatap lekat Majandra, kemudian menggeleng tak mengerti. “Apakah suamimu tahu tentang hal ini?” tanyanya dengan raut teramat serius.  “Ya,” jawab Majandra enteng. “Dia membaca sendiri surat panggilan yang ditujukan untukku.”  “Bagaimana tanggapannya?” tanya Damien lagi. Dia seakan ingin terus mencecar Majandra, demi memuaskan rasa ingin tahu yang teramat besar.  “Entahlah. Aku tak mengharapkan apapun darinya. Aku akan berusaha sendiri,” jawab Majandra diiringi seulas senyuman penawar rasa perih di dada.  “Keterlaluan! Akan kuhajar dia!” Damien mengepalkan tangan di sebelah piring.  “Tidak, Damien. Aku tak ingin kau melakukan apapun.
Read more
Kunjungan Sang Mertua
Lea membelalakan mata. Sorot mata yang tadinya sayu karena menangis, seketika menajam. “Apa maksudmu, Alex? Kau akan selamanya menjadikanku sebagai simpanan?” Nada bicara model berambut pirang itu menyiratkan tanda protes keras terhadap sang kekasih. “Ya. Bukankah memang seperti itu cara permainannya?” Alexandre menaikkan sebelah alis. “Kau keterlaluan, Alexandre! Aku tidak menyukai ini!” tolak Lea keras. “Kau selalu mengatakan bahwa dirimu menyukaiku! Segala hal yang ada dalam diriku membuatmu bahagia! Namun, setelah mendengar kata-katamu barusan … kau tidak mungkin berpikir demikian. Katakan bahwa itu hanya gertakan.” Sorot mata Lea kembali melunak dan terlihat penuh harap.  Alexandre tertegun, lalu menoleh. Dia seakan tak terpengaruh oleh wajah memelas  yang Lea tunjukkan. Amarah besar masih terlihat
Read more
Merelakan dan Melepaskan
“Aku sudah melakukannya tanpa harus Ayah minta,” ujar Alexandre, seraya merapikan kerah kaos polo yang dia kenakan. “Namun, Lea menolak. Dia tak terima mendapat perlakuan seperti itu dari Majandra,” jelas pria tiga puluh empat tahun tersebut. “Aku tidak mau tahu, Alex. Terserah kau! Bagaimanapun caranya, wanita itu harus bersedia menarik kembali laporan yang sudah dia buat. Kau tahu apa akibatnya, andai semua orang tahu bahwa tindak kekerasan yang dilakukan Majandra, diakibatkan oleh perselingkuhanmu dengan wanita berambut pirang itu? Suka atau tidak, semua masalah ini berawal dari dirimu, Alex!” Tegas dan penuh penekanan, kata-kata yang terlontar dari bibir Phillipe. Alexandre tak membantah ucapan sang ayah. Dia hanya mengeluh pelan. Sementara, Phillipe memilih
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status