All Chapters of Perginya Istri Manis Sang Pewaris: Chapter 51 - Chapter 60
129 Chapters
Mencabut Gugatan Hukum
Majandra tak ingat, kapan terakhir kali Alexandre menciumnya selain di altar. Dia tak pernah mengira, bahwa dirinya akan kembali merasakan sentuhan lembut bibir pria tiga puluh empat tahun itu. Majandra ingin menolak, tapi satu sisi hatinya justru menahan agar tetap di sana.“Nikmati, Majandra. Bukankah itu yang kau inginkan?” Bisikan halus terdengar di telinga wanita dua puluh lima tahun terebut. Majandra seketika diam dan mencoba menikmati, hingga akhirnya larut dalam buaian indah selama beberapa saat. Namun, pada detik berikutnya. Paras tampan Damien dengan senyum menawan tiba-tiba melintas di benak Majandra. Sontak, wanita berambut cokelat itu tersadar. Dia melepaskan diri dari pertautan mesranya bersama Alexandre. “Tidak, Alex. Maafkan aku.” Majandra menutupi bibirnya dengan punggung tangan. Dia beranjak dari duduk, k
Read more
Mempersiapkan Hal Baru
Majandra meletakkan ponselnya di tempat semula. Wanita dengan midi dress lengan panjang tersebut kembali termenung. Lea sudah mencabut gugatan hukum yang dilayangkannya. Itu berarti, Majandra akan segera dinyatakan bebas. Ya, bebas dalam segala hal. Dia harus bersiap melepaskan nama LaRue, sebagai nama belakang yang disandang selama tiga tahun ke belakang. Helaan napas berat meluncur dari bibir wanita dua puluh lima tahun tersebut. Majandra menyibakkan poni yang menutupi keningnya. Dia harus menekankan bahwa ini memang jalan terbaik bagi dirinya. Namun, perasaan itu ternyata belum cukup kuat untuk dia pertahankan. Terlebih, saat Alexandre masuk ke kamar. Majandra langsung berdiri, kemudian membalikkan badan. Sepasang suami istri itu saling berpandangan beberapa saat. Majandra dan Alexandre sama-sama terlihat kikuk. Namun, keduanya segera menguasai diri, agar tidak terjadi kecanggungan yang semakin be
Read more
Rencana Rahasia Phillipe
Hari berganti tanpa terasa. Siang itu, Pengacara Roger Bleu dan Elroy Florent datang ke kediaman milik Alexandre. Mereka membawa beberapa berkas yang harus Majandra periksa dan tanda tangani. Kedatangan dua pengacara tadi, disambut baik oleh sang tuan rumah.Pengacara Roger Bleu dan Elroy Florent tak banyak basa-basi. Keduanya langsung membahas inti kedatangan mereka ke sana. Dua pengacara itu bahkan mengizinkan Alexandre, memeriksa berkas-berkas yang harus Majandra tanda tangani. “Terima kasih atas bantuan Anda, Tuan-tuan,” ucap Majandra, diiringi senyum lebar penuh kelegaan. “Ini sudah menjadi tugas kami, Nyonya,” balas Roger. Setelah semua urusan selesai, kedua pengacara itu pamit, dengan diiringi tatapan Majandra dan sang sua
Read more
Menjelang Makan Siang
Alexandre menatap lekat sang ayah. Dia seakan tengah menganalisa bahasa tubuh pria itu dengan detail. Suami Majandra tersebut, merasakan ada sesuatu yang tak beres dengan bahasa tubuh Phillipe. “Kuharap kau tak merencanakan sesuatu yang tidak-tidak, Ayah,” ujar Alexandre sedikit was-was. Phillipe tidak menjawab. Pria paruh baya itu hanya menyunggingkan senyuman aneh. “Kau pikir, aku akan membiarkan reputasi serta nama baik LaRue dipermalukan oleh seorang wanita tak tahu diri? Tentu saja tidak, Alex!” seringainya, seraya kembali mengisap cerutu dalam-dalam. “Lihatlah. Betapa bodoh wanita yang telah kau jadikan sebagai kekasih gelap itu. Hanya dengan satu janji manis yang belum dibuktikan, dia sudah langsung mencabut gugatannya terhadap Majandra. Betapa tidak berotaknya dia. Akan jadi apa anakmu nanti, jika kau menikahi wanita seperti itu?” 
Read more
Setelah Bercinta
Beberapa saat berlalu. Damien terus memperhatikan Majandra yang tengah merapikan dirinya. Damien tak ingin hanya duduk diam. “Ssst!”Majandra yang sudah selesai merapikan penampilan, langsung menoleh. Dia tertawa pelan, melihat ulah konyol Damien. Pria itu meletakkan bolpoin di atas bibir. “Kau jelek sekali,” ledeknya. “Tak masalah. Asalkan kau menyukainya,” ujar Damien tak acuh. “Kemarilah,” suruh pria yang tengah duduk di kursi kebesarannya. Damien memberi isyarat menggunakan telunjuk, agar Majandra mendekat. “Aku tidak mau. Kau sangat nakal,” tolak Majandra. Namun, tak berselang lama dia berjalan mendekat, lalu duduk menyamping di pangkuan Damien. “Aku sudah terlalu lama di sini. Sekretaismu yang cantik pasti curiga. Apalagi, kulihat di
Read more
Debaran Menggila
“Baiklah. Tidak apa-apa.” Meski kecewa, tapi Majandra tetap memaksakan diri untuk tersenyum. Dia menyelipkan helaian rambut ke belakang telinga. Baru saja dirinya akan bergerak ke dekat pintu, Damien lebih dulu menahan dengan cara menghalangkan tangannya. Alhasil, Majandra kembali menghadapkan tubuh kepada pria tampan berkemeja putih tadi. “Kau harus segera makan siang. Bukankah sebentar lagi ada pertemuan penting?” Damien tidak menjawab. Dia terus menatap Majandra. Pria itu seakan tahu, bahwa wanita cantik di hadapannya tengah merajuk. Damien bergerak semakin mendekat ke hadapan Majandra, lalu menggeser poni istri Alexandre LaRue tersebut. Tak ada kata-kata dari bibir CEO muda berambut gelap itu. Hanya sentuhan lembutnya yang berbicara, mewakili segala perasaan terdalam bagi sang pujaan hati. Segenap kekesalan Majandra sirna
Read more
Pesona Damien Curtis
Majandra bergegas masuk ke mobil. Dia bermaksud mengikuti sedan hitam yang sudah melaju lebih dulu. Niatnya untuk pergi ke tempat Agathe, dilupakan sejenak. Majandra begitu penasaran, dengan wanita yang berada di dalam mobil milik sang ayah mertua. Beberapa saat di perjalanan, sedan hitam milik Phillipe berhenti di depan sebuah bangunan apartemen yang terbilang mewah. Si wanita keluar dari mobil, lalu melambaikan tangan diiringi senyum hangat. Setelah itu, dia berjalan masuk ke gedung beberapa belas lantai tadi. Majandra hanya memperhatikan dari dalam mobil. Namun, dia sempat mengambil beberapa foto si wanita. Entah mengapa, bayangannya tiba-tiba tertuju pada Alexandre yang tengah bersama Lea. “Ah, tidak! Itu tidak mungkin,” tolak wanita cantik berkacamata hitam tersebut. Pandangan Majandra kembali ke depan, pada sedan hitam Phillipe yan
Read more
Destinasi Baru
Majandra membuka pesan dari Alexandre terlebih dulu. Dia menautkan alis, sebelum membalasnya.[Kau di mana? Aku ingin bicara penting]Majandra tersenyum kecil sambil mengetik di layar ponselnya. [Aku akan pulang setengah jam lagi]Setelah membalas pesan dari Alexandre, Majandra lalu membuka pesan dari Damien. [Hai, cantik]Kali ini, senyum Majandra terlihat jauh lebih lebar. Dia segera membalas pesan itu. [Hai juga, tampan]Tak berselang lama, Damien membalas dengan emoji hati. Sesaat kemudian, pria itu mengirimkan pesan teks. [Aku akan menghubungimu nanti malam. Sekarang, aku harus melanjutkan pertemuan. Bye]Majandra hanya membaca pesan itu tanpa membalas, karena Damien tak akan membukanya. Pria tampan tersebut sudah kembali ke meja pertemuan, setelah tadi istirahat sebentar. Merasa tak ada lagi yang perlu dibahas dengan Agathe, Majandra akhirnya memutuskan berpamitan. Dia kembali mengendarai mobilnya, menyusuri jalanan Kota Paris di siang menuju sore. Selama dalam perjalanan,
Read more
Kegelisahan Alexandre
“Apa? Bukankah kita akan ke Venice?” protes Lea dari seberang sana. “Kau tahu bahwa dari dulu aku ingin sekali mengunjungi kota itu.” Dia terdengar kecewa. “Um, ya. Akan tetapi, sebenarnya aku sudah beberapa kali ke sana. Jadi, kupikir … Swiss tak kalah indah. Kau akan menyukainya. Negara itu memiliki bentangan alam yang indah ….”“Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Alex?” Lea menyela ucapan Alexandre. Nada bicaranya masih menyiratkan sikap protes keras, atas keputusan pria itu. “Haruskah kujabarkan? Terserah kau. Jika bersedia mengubah destinasi ke Swiss, maka aku akan mengurus segala biaya akomodasi perjalanan kita. Namun, jika kau bersikeras ingin pergi ke Venice … berangkat saja sendiri,” pu
Read more
Kenakalan Damien
[Aku akan menjemputmu pukul tujuh nanti malam]Satu pesan masuk dari Damien, saat Majandra tengah memanjakan diri di salah satu salon mewah Kota Paris. Wanita itu tersenyum, lalu membalas pesan tadi. [Memangnya, kau akan mengajakku ke mana?]Tak berselang lama, satu balasan kembali masuk. [Berdandanlah yang cantik]Hanya itu jawaban dari Damien. Hingga malam tiba dan Majandra sudah tampil cantik, pria tampan tersebut belum juga mengatakan akan ke mana dia mengajak wanita pujaannya. Tepat pukul tujuh malam, Damien sudah tiba di halaman depan kediaman milik Alexandre. Dia keluar dari mobil, lalu berdiri sambil bersandar pada pintu samping untuk penumpang. Damien se
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status