Semua Bab DISELINGKUHI SUAMI DIBUCININ BERONDONG: Bab 11 - Bab 20
123 Bab
Ada Untukmu
“Ayah ... .” Lirih Ratih bersuara.Ia sangat terkejut saat melihat Pak Samudro, mantan mertuanya berada di tempat ini.“Tepatnya mantan ayah, Ratih. Kamu lupa kalau Wisnu sedang mengurus perceraian kalian,” sahut Pak Samudro.Ratih hanya diam dan menganggukkan kepala. Ia tidak lupa, bagaimana mungkin ia bisa melupakan perceraiannya. Bukankah dia yang lebih menginginkan hal itu, bukan Wisnu. Hanya saja Ratih masih menjaga tata krama dalam berinteraksi dengan orang yang lebih tua.“Siapa, Pak?” tanya seorang wanita.Sepertinya wanita itu salah satu relasi bisnis Pak Samudro. Perempuan paruh baya itu terus menatap Ratih tanpa kedip. Memindainya dari ujung rambut hingga ke ujung kaki seakan sedang mencari cela pada Ratih.“Dia mantan menantuku. Mandul, makanya dicerai anakku,” jawab Pak Samudro.Entah mengapa pria paruh baya itu sengaja mengeraskan suaranya saat menyebut kata ‘mandul&r
Baca selengkapnya
Sakit yang Tergantikan
“Sa—saya ... saya baik-baik saja, Pak,” ucap Ratih terbata.Wanita berwajah manis itu berusaha tegar dan melupakan apa yang baru saja dialami di resto tadi. Sementara Derryl hanya diam, meliriknya dengan tajam membuat Ratih risih dibuatnya. Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya Derryl bersuara.“Oke, baiklah. Maaf, bukan maksud saya untuk mencampuri urusanmu.”Ratih hanya manggut-manggut paham dengan maksud ucapan bosnya. Dia kembali fokus mengamati lalu lintas di depan sana. Hingga selang beberapa saat, mobil yang mereka tumpangi sudah masuk ke parkiran kantor.Ratih sudah bersiap turun, tapi Derryl menahan tangannya membuat wanita manis itu urung membuka pintu mobil dan menoleh ke arah Derry.“Sekali lagi aku ucapkan terima kasih mau menemani kencan makan siang bersamaku,” ucap Derryl.Ratih hanya mengangguk sambil tersenyum. “Iya, Pak.”Kemudian Derryl turun lebih dulu dengan
Baca selengkapnya
Pertemuan Tak Terduga
Ratih tersenyum menyeringai kemudian langsung mengarahkan ponsel yang sedari tadi dia bawa dan dengan cekatan mengambil beberapa kali gambar dua insan dalam keadaan polos itu.“Ratih!! Kamu apa-apaan?” Wisnu bergegas bangkit sambil menutup bagian bawah tubuhnya dengan kain seadanya.“Aku hanya mengumpulkan bukti untuk mempercepat proses perceraian kita.” Ratih terus tersenyum.Sementara wanita patner bercinta Wisnu itu hanya duduk terdiam di atas kasur sambil menutupi tubuhnya dengan sisa selimut yang tersisa.“Jadi tidak hanya dengan Fani kamu melakukannya. Bahkan asisten rumah tangga kita kamu embat juga?”Wisnu berdecak sambil menggelengkan kepala.“Aku pria normal, Ratih. Kamu pergi meninggalkan aku dan Fani sedang sibuk dengan pekerjaannya. Wajar jika aku menuntaskan hasratku dengan Sumi, lagian Sumi juga tidak keberatan. Kami melakukannya atas dasar sama-sama suka,” bela Wisnu.Rat
Baca selengkapnya
Tetangga Baru
“Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Derryl kemudian.Ia sudah masuk ke dalam lift dan terkejut saat melihat ada beberapa barang yang dibawa Ratih. Ratih hanya diam membisu. Memang ini adalah salah satu alasan Ratih tidak mau tinggal di apartemen ini. Ini adalah tempat Derryl tinggal, tempat dia pernah menghabiskan malam bersama pria berondong itu.“Eng ... mulai hari ini Ratih tinggal di sini, Pak,” Mawar menyahut. Tentu saja jawaban Mawar membuat Ratih terkejut begitu juga Derryl.Pria tampan itu menoleh ke arah Ratih dengan kedua alis yang terangkat. “Benarkah? Jadi kita tetanggaan mulai sekarang?”Ratih tidak menjawab hanya meringis menunjukkan gigi putihnya.“Kamu tinggal di lantai berapa, Tih? Siapa tahu aku bisa main ke sana.” Ratih semakin terkejut dengan pertanyaan Derryl, matanya sontak terbelalak menatap pria tampan itu. Lagi-lagi ia menyesal harus menuruti saran Mawar malam ini. Kalau
Baca selengkapnya
Serangan Derryl
GUBRAK!!Ratih jatuh dan menyenggol meja sudut di sampingnya, membuat semua benda yang ada di atasnya jatuh berserakan ke lantai. Derryl sontak berdiri, menghampiri Ratih dan membantunya berdiri.“Kamu baik-baik saja?” tanya Derryl penuh kekhawatiran.Ratih hanya diam mengangguk sambil bersunggut-sunggut menatap Derryl. Kalau saja dia tidak menghindari bosnya pasti dia tidak akan jatuh seperti ini.“Iya, saya baik-baik saja.” Ratih berdiri sambil menepuk pantatnya yang kesakitan. Derryl yang berdiri di depannya hanya mengulum senyum melihat ekspresi menggemaskan Ratih.“Sebenarnya tadi Bapak mau ngomong apa?” Ratih kembali teringat dengan ucapan Derryl.“Oh ... itu. Aku mau nebeng kamu ke kantor. Mobilku saatnya service berkala hari ini. Apa kamu tidak keberatan?”Ratih menelan ludah sambil melirik sekilas. Kalau mau jujur, dia sangat keberatan. Dia tidak suka mereka semakin akrab, bagai
Baca selengkapnya
Berondong Ganteng
Seketika Ratih menghentikan kunyahannya, entah mengapa bubur yang baru masuk ke mulutnya terasa sulit ditelan saat mendengar ucapan Derryl. Sementara pemilik kata-kata itu tampak acuh dan seakan tidak mempedulikan reaksi Ratih malah sibuk menghabiskan bubur ayamnya.“Eng ... saya ... saya mau bayar buburnya dulu, Pak.” Ratih mengalihkan pembicaraan dan bersiap pergi.“Jangan!! Ini giliranku!!” Tangan Derryl mencegah dan menarik Ratih untuk duduk kembali.Mau tak mau Ratih kembali duduk di tempatnya. Derryl tersenyum sambil menatap wanita cantik berparas manis nan imut di depannya ini.“Aku sudah sering kamu traktir dan sekarang giliranku. Anggap saja ini hadiah pindah rumahmu.”Derryl tersenyum lagi, memperlihatkan gigi rapinya dan hal yang sama juga dilakukan Ratih. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Mengapa tiba-tiba suasana canggung meliputi sarapan pagi mereka kali ini. Selang beberapa saat mereka sudah kembal
Baca selengkapnya
Cemburu Membara
“Eng ... maaf, Pak. Apa tidak salah?” ujar Ratih bertanya.Derryl berdecak kemudian menarik ponselnya dan dia langsung terkejut begitu melihat gambar yang ditunjukkan ke Ratih. Derryl buru-buru menjentikkan jari dan mengubah gambar di ponselnya.“Maksudku yang ini. Mana yang lebih bagus?”Derryl kembali menunjukkan dua buah gambar kemasan sebuah produk minuman. Sepertinya Derryl mempunyai keinginan untuk mengganti bentuk kemasan produk yang sudah ada.“Apa Bapak hendak mengganti kemasan produk yang sudah ada?” Ratih malah kembali bertanya.“Iya, tepat sekali. Aku ingin mengganti kemasannya. Produk minuman kesehatan kita sangat laris di pasar, baik dalam maupun manca negara. Namun, menurut survey yang aku lakukan ada beberapa kekurangan pada produk kita.”Derryl menjeda kalimatnya dan Ratih masih mendengarkan dengan seksama. Ratih tidak tahu kalau Derryl sudah melakukan survey seperti itu. Apa j
Baca selengkapnya
Menang Telak
“Demikian presentasi dari saya, terima kasih,” ucap Ratih mengakhiri.Tak ayal tepukan tangan sudah bergema dan yang paling terdengar keras adalah dari Derryl. Ratih sampai tersipu malu dibuatnya.“Silakan, Pak! Jika ada pertanyaan, saya akan mencoba menjawab,” imbuh Ratih.Perwakilan PT Buana Sakti hanya manggut-manggut kemudian memperhatikan contoh sample produk di atas meja yang baru saja dipresentasikan Ratih.“Saya sudah mendengar lama tentang produk Anda. Memang penggemarnya sangat banyak di pasar dalam dan luar negeri. Hanya yang kurang dalam hal ini adalah kemasannya sedikit kurang menarik dan mungkin kurang pas digenggam. Apa Anda tidak berniat mengubahnya atau bagaimana?”Ratih tersenyum dan melirik ke arah Derryl. Derryl membalas lirikan Ratih dan menganggukkan kepala sebagai isyarat jawabannya.“Untuk itu, kami sudah mempunyai jalan keluar, Pak. Paling lambat akhir tahun ini kemasannya ak
Baca selengkapnya
Siapa Derryl?
“Pak!!” Ratih berseru sambil tersentak kaget.Derryl langsung terkekeh melihat ekspresi kaget Ratih. Sementara Ratih hanya diam sambil terus menatap tajam ke arah Derryl. Berulang kali ia membasahi bibirnya sambil menelan ludah. Ratih tidak habis pikir dengan semua ucapan dan ulah Derryl hari ini.Apa karena kedekatan mereka di malam itu membuat berondong ganteng ini terus-menerus menjeratnya dan membuat Ratih kebingungan sendiri.“Aku hanya bercanda, jangan dimasukkan hati.” Derryl meralat ucapannya sambil mengibaskan tangan ke udara.Ia sudah berjalan mendahului Ratih dan Ratih hanya terdiam menatap punggung lebarnya dari belakang. Tanpa diminta ada debaran aneh yang tiba-tiba bertalu lirih di hati Ratih.“Pak, saya turun di sini saja. Saya ada janji dengan orang jam 12 dan kalau ke kantor dulu nanti tidak keburu,” ujar Ratih. Mereka bertiga sudah di dalam mobil perjalanan balik ke kantor.“Memangn
Baca selengkapnya
Tukang Iseng yang Meresahkan
“Hai!! Jadi kamu pria yang akan ditemui Bu Ratih,” ujar Derryl.Tiba-tiba pria tampan bermata kecil itu sudah berdiri di samping pengacara Ratih dan menepuk bahunya. Ratih makin terkejut dibuatnya.“Bapak saling kenal dengan Pak Surya, pengacara saya?” tanya Ratih kebingungan.“Iya, kami saling kenal. Derryl teman saya saat SMA,” jawab Surya, pengacara Ratih.Ratih tampak manggut-manggut dan Derryl memilih langsung duduk di samping Ratih berhadapan dengan Surya.“Akhirnya kamu sukses juga jadi pengacara padahal waktu sekolah dulu kamu sering membolos.” Derryl mengawali pembicaraan mereka.“Kamu juga, Ryl. Aku pikir kamu masih di luar negeri. Kapan kamu pulang?”“Baru saja, kok.”“Jadi akhirnya kamu nyerah, nih. Kamu mengikuti permintaan papamu untuk ---“Belum sempat Surya melanjutkan kalimatnya, kaki Derryl sudah menyenggol kaki Surya se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status