Semua Bab DISELINGKUHI SUAMI DIBUCININ BERONDONG: Bab 41 - Bab 50
123 Bab
Mantan Pacar Derryl
“Pak!! Kok lama banget, saya pikir kesasar,” ujar Kresna.Ternyata Kresna sudah lebih dulu tiba di parkiran lalu kembali untuk menyusul Derryl dan Ratih.“Iya, banyak halangannya tadi,” jawab Derryl asal.Kresna tersenyum lebar kemudian matanya tanpa sengaja melihat tangan Derryl yang sedang menggenggam tangan Ratih. Sekali lagi Kresna menatap dengan bingung seperti waktu itu. Ratih panik dan buru-buru menarik tangannya dari genggaman Derryl.“Saya duluan, ya!!” Ratih langsung ngeloyor pergi meninggalkan Derryl dan Kresna yang masih bergeming di tempatnya.Selang beberapa saat mereka sudah berada di salah satu restoran ternama. Kali ini sengaja Derryl sekalian mengajak makan siang para SPG juga. Mereka memesan satu area lesehan, memang resto yang didatangi kali ini menyajikan suasana yang konvesional.Berbagai menu sudah tersaji di atas meja. Derryl duduk bersebelahan dengan Pak Herman dan Priska, sebelah
Baca selengkapnya
Cemburu Itu Melelahkan
“Mantan pacar?” ulang Ratih memperjelas.Priska tersenyum manis dan menganggukkan kepala. Berbanding terbalik dengan Ratih yang langsung tampak lesu. Sekarang dia tahu mengapa mereka berdua terlihat sangat akrab, bahkan Priska tahu apa yang disukai Derryl saat makan tadi.Tanpa sengaja Ratih menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Ada amarah yang tiba-tiba menguar di udara tanpa diminta. Apa dia sedang cemburu saat ini? Ratih tidak tahu, yang pasti dia sangat menyesal hadir di sini saat ini.“Apa sudah selesai makannya? Kalau sudah kita balik kantor, yuk!” Derryl muncul sambil berkata seperti itu.“Iya, aku dan Bu Ratih sudah selesai. Kita balik, Ryl.” Priska langsung berdiri dan menghampiri Derryl. Derryl hanya mengangguk dan kini tampak memperhatikan Ratih yang tiba-tiba menjadi pendiam.Mereka sudah berjalan beriringan keluar dari resto, kali ini Priska dan Kresna berjalan di depan sementara R
Baca selengkapnya
Morning Shock
BRUMM!!Mobil Derryl sudah melaju meninggalkan pelataran parkir dan Ratih hanya terdiam bergeming di tempatnya. Tanpa terasa buliran bening luruh perlahan membasahi pipinya. Ratih menarik napas panjang sambil menyeka air matanya.“Apa yang aku lakukan? Kenapa aku menangis? Kenapa aku sesedih ini? Akhgrr ... .”Ratih menarik napas panjang sambil menggelengkan kepala.“Aku harus pulang. Aku gak mau jadi pecundang seperti ini. Bukankah aku sudah menolak saat dia menyatakan perasaannya, jadi kenapa aku harus cemburu saat dia ingin balikan dengan mantannya?”Sekali lagi helaan napas panjang keluar begitu cepat dari bibir Ratih. Untuk malam ini, Ratih sangat membenci kebodohannya. Dengan langkah lunglai, Ratih menghampiri mobilnya. Masuk dan melajukan dengan kecepatan tinggi menuju apartemen. Ratih hanya ingin bergegas istirahat saja malam ini.**Pagi yang indah menyambut Ratih, tapi tidak dengan dirinya. Semalaman di
Baca selengkapnya
Aku Menerimamu
“Pak Derryl, apa-apaan, sih!” seru Ratih.Ia mendorong tubuh Derryl dan mengurai pelukannya. Derryl hanya diam dan memperhatikan Ratih dengan seksama.“Maaf, Pak. Saya gak mau menyakiti hati sesama perempuan. Kasihan Bu Priska,” lanjut Ratih.Derryl kini makin bingung bahkan menatap Ratih dengan kedua alisnya yang terangkat.“Memangnya kenapa dengan Priska?”Ratih menghela napas panjang sambil melihat Derryl dengan sebal. Semua pria selalu sama, melupakan yang lama kalau ada yang baru.“Bukannya Pak Derryl dan Bu Priska pernah punya hubungan spesial. Kemarin Bu Priska mengatakannya kepada saya.”Derryl kini yang tampak menarik napas panjang dan mengangguk. “Kalau tentang itu memang benar. Priska memang mantan pacar saya, tapi kejadiannya sudah lama banget dan kami sudah melupakannya. Kami sudah tidak memiliki rasa apa-apa satu sama lain.”“Melupakannya? Bukannya
Baca selengkapnya
Ini Rahasia
Derryl mengulum senyum sambil sesekali melirik ke arah Ratih yang duduk di sebelahnya. Hari ini mereka sengaja berangkat ke kantor bareng untuk menghemat waktu. Gara-gara pagutan mereka yang sedikit lama, membuat mereka berangkat terlambat.“Hati-hati dong, Pak!” seru Ratih saat Derryl hampir saja menabrak pengemudi motor di depan.“Kok, ‘Pak’ manggilnya?” ujar Derryl.Sontak Ratih terkejut dan menoleh dengan cepat ke arah Derryl. Derryl meliriknya sekilas dengan mata yang masih fokus ke lalu lintas di depannya.“Terus minta dipanggil apa?”Derryl tersenyum. “Sayang kek atau apa gitu yang beda dikit. Masa udah jadian ama belum sama aja manggilnya.”Ratih berdecak sambil melirik Derryl dengan kesal. “Kamu ingin semua orang tahu tentang hubungan kita?”Derryl tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Sontak Ratih memelotot ke arahnya membuat Derryl terkekeh.&l
Baca selengkapnya
Sedikit Tentang Derryl
“Heh!! Siapa juga yang manggil ‘sayang’?” ujar Derryl.Ratih yang berada di tengah-tengah mereka hanya diam dan tampak sedang menahan tawa. Kini Kresna tampak bingung dan berulang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Apa saya salah dengar, ya? Beneran Bapak gak manggil ‘sayang’?” ulang Kresna bertanya.Derryl segera menggelengkan kepala. Kemudian Kresna melirik ke arah Ratih.“Ibu juga gak denger?”Ratih bergegas menggelengkan kepala. “Enggak. Saya gak denger apa-apa.”“Waduh, gawat!! Kayaknya cuman saya aja yang denger suara itu. Jangan-jangan di sini ada penghuninya.” Kresna langsung berhenti dan melihat kanan kiri memperhatikan area produksi tempat mereka berada. Sesekali ia peluk tangannya sambil bergidik.Ratih dan Derryl yang melihatnya hanya terdiam sambil berusaha menahan tawa yang siap meledak. Mereka tidak mau Kresna bahkan karyawan di peru
Baca selengkapnya
Priska Tahu
“PRISKA!!”Karena seruan Derryl itu membuat Ratih menoleh ke belakang juga. Mereka langsung terkejut saat mendapati Priska sedang berdiri di belakang sambil melipat tangan di depan dada tersenyum manis menatap mereka. Ternyata Priska mampir ke toilet dulu sebelum kembali ke mobil dan sayangnya baik Derryl ataupun Ratih tidak memperhatikannya.“Jadi kalian pacaran?” tuduh Priska.Derryl dan Ratih tidak menjawab, tapi tangan Ratih sudah menarik tangan Derryl untuk menjauh dari pinggulnya. Dia malu dan juga gugup harus mengatakan apa. Ini adalah salah satu hal yang ditakutkan Ratih.“Iya, kami pacaran!” Derryl malah langsung menjawab tanpa menunggu isyarat dari Ratih. Seketika Ratih menoleh ke arah Derryl dengan mata melotot marah kepadanya.Sementara Priska langsung tertawa melihat interaksi dua orang dewasa yang tampak mengemaskan di depannya ini. Ratih kini melihat ke arah Priska dengan tatapan bingung, sedangkan
Baca selengkapnya
Panggilan Kesayangan
“Akhrgg ... .”Helaan napas panjang keluar dari mulut Derryl berbarengan dengan erangan. Pria tampan berwajah oriental itu teringat akan ucapan Priska sore tadi. Sepertinya dia memang harus memikirkan cara untuk menyelesaikan satu persatu masalah yang siap menghampirinya.Cepat atau lambat semua juga akan tahu tentang hubungannya dengan Ratih. Derryl harus bergerak cepat untuk mengatasi semua. Dia tidak mau kalau pada akhirnya Ratih yang tersakiti. Sebuah bunyi bip membuyarkan lamunan Derryl. Ia segera meraih ponsel dan melihat ada pesan masuk di sana. Tak lain dan tak bukan Ratih-lah pengirimnya.“Kamu sudah selesai? Aku mau pulang,” gumam Derryl. Sebuah senyuman tergambar di wajahnya.Masih dengan tersenyum, Derryl menjawab pesan itu. “Iya, Sayang. Aku udah selesai, tungguin bentar lagi aku keluar.”Derryl tersenyum usai mengeja pesan itu berulang. Dia bergegas bangkit dan membereskan semua berkas sebelum menin
Baca selengkapnya
Tamu Tak Diundang
“Siapa yang datang?” tanya Derryl sambil berjalan mendekat.Ratih bergeming di posisinya sambil berulang menggigit bibirnya.“Mawar. Mawar tadi telepon kalau sudah berada di depan pintu. Dia ... dia yang membunyikan bel.”Sontak Derryl terperangah kaget.“Terus ... terus kamu bilang apa? Kamu bilang kalau aku di sini?”Ratih menggeleng dengan cepat. “Enggak. Hanya saja dia masih menunggu di depan. Masa aku tidak membukakan pintunya.”Derryl tampak panik, berjalan mondar mandir sambil menepuk keningnya berulang. Kemudian tak lama ia berhenti sambil berdiri sejajar di depan Ratih.“Ya udah bukain saja,” putus Derryl.“Terus Abang gimana? Mau sembunyi?” Derryl terdiam sesaat, lagi-lagi warna merah merambah wajah putihnya saat Ratih memanggilnya ‘abang’.“Eng ... iya. Aku ... aku sembunyi saja kalau gitu.”Ratih mengangguk
Baca selengkapnya
Siapa Dia?
“Duh, kok kamu segitu kagetnya sih. Kayak ketahuan maling aja,” ujar Mawar berkomentar.Ratih hanya diam sambil berulang melirik ke arah pintu kamarnya. Kalau tujuan Mawar ke sini untuk menginap itu artinya dia tidak akan pulang. Lalu bagaimana dengan Derryl? Masa iya, dia harus sembunyi di kamar semalaman.“Eng ... kok kamu dadakan, gak ngasih tahu. Kamarku berantakan dan aku belum merapikannya.”“Gampang. Aku bantuin merapikan, yuk! Kita langsung ke kamarmu saja.” Mawar berdiri dan langsung menarik tangan Ratih.Ratih bergegas menahannya dan meminta Mawar duduk lagi. “Eng ... gak usah. Kamu tamu, gak usak repot-repot. Tunggu di sini aku rapikan dulu!”Mawar mengangguk dan kini malah mengambil remote TV. Ia sudah menyalakan TV dan langsung asyik menonton tayangan drama di salah satu chanel. Sementara Ratih bergegas masuk setelah sebelumnya dibukakan kunci oleh Derryl.Ratih tampak terkejut saa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status