All Chapters of DISELINGKUHI SUAMI DIBUCININ BERONDONG: Chapter 1 - Chapter 10
123 Chapters
Kepergok Selingkuh
“Kamu apa-apaan, Ratih!” seru Wisnu. Pria tampan berusia 32 tahun itu terus memegang pipinya yang terasa panas usai ditampar Ratih. “Aku yang seharusnya bertanya, Mas. Apa yang kamu lakukan dengan Fani? Bukankah dia sekretaris barumu. Mengapa kalian berpelukan bahkan saling cium tadi?” sergah Ratih penuh amarah. Wanita berambut ikal dengan tinggi 165 cm itu masih berdiri mematung menatap Wisnu dengan tatapan penuh amarah. Sementara Fani, gadis yang duduk di sebelah Wisnu hanya terdiam tak berani bersuara. Sebuah helaan napas panjang keluar begitu saja dari mulut Wisnu. Pria berwajah manis itu menatap Ratih dengan sendu kini. “Aku akan jelaskan semuanya, Ratih. Duduklah!” pinta Wisnu. Ia sudah merendahkan suaranya dan tampak trenyuh menatap Ratih. “TIDAK!! AKU TIDAK MAU!! Aku mau pulang. Aku tunggu penjelasanmu di rumah!” Ratih sudah membalikkan badan dan berjalan cepat meninggalkan suami bersama sekretaris barunya. Rencana Ratih Apsari untuk menikmati sajian ikan bakar di restor
Read more
Bertemu Mas Sopir Ganteng
“Kamu siapa?” tanya sosok pria itu.Ratih terdiam, mengerjapkan mata berulang sambil menatap dengan bingung ke arah pria yang duduk di sebelahnya. Pria itu sangat tampan, wajahnya putih bersih, khas oriental, dengan rambut lurus berpotongan model koma macam oppa Korea yang sedang booming kali ini. Belum lagi postur tubuhnya yang porposional, kelihatan sekali kalau dia pecinta olah raga.“Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Kenapa kamu berada di mobilku?” ucap Ratih setelah terdiam sejenak.Pria yang tak lain bernama Derryl Dariawan itu hanya membelalakkan mata dengan kedua alis yang terangkat. “Mobilmu? Apa kamu gak salah?”Ratih berdecak kesal melihat dengan jengkel ke arah Derryl. Ia sedang sedih saat ini dan tak mau berdebat terlalu lama.“Sudah jangan ngoceh. Cepat jalan dan antar aku pulang!” pinta Ratih kemudian.“HAH!!” Lagi-lagi Derryl terbelalak kaget membuat mata kecilnya membola sempurna.Ratih menoleh cepat ke arah Derryl dengan tatapan mata yang mengancam. “Aku akan m
Read more
Salah Sangka
“Aah ... hoek!!” Tiba-tiba Ratih muntah mengeluarkan semua isi perutnya.Parahnya Ratih memuntahkan semuanya tepat di atas perut Derryl. Derryl memelotot sambil menatap cairan lengket yang sudah menempel di tubuhnya.“What’s the hell?” maki Derryl kesal.Dia ingin marah ke Ratih, tapi wanita itu sudah ambruk ke samping tubuhnya kemudian terlelap tak bergerak di sana.“Ya Tuhan, mimpi apa aku bertemu wanita aneh ini,” gumam Derryl.Akhirnya malam itu terpaksa dia membersihkan kamar, kasur dan juga tubuhnya. Sementara Ratih masih terus tertidur tak bergerak meski Derryl berulang kali memindah posisinya. Keadaan kembali tenang hingga pagi menjelang.“Aku di mana?” ujar Ratih dengan pelan. Matanya terus mengerjap sambil melihat ke sekeliling ruangan dengan seksama.Ratih sangat terkejut begitu mendapati dirinya terbangun di sebuah tempat asing. Parahnya lagi dia tertidur tidak berpakaian lengkap hanya bra dan brief yang menempel di tubuhnya kali ini. Ratih mengerjapkan mata sambil berulan
Read more
Ketahuan
“Tih!!" panggil Mawar.Ratih terjingkat kaget dan menoleh ke arah Mawar."Kamu dipanggil Pak Samuel, tuh!” lanjut Mawar.Memang sejak perkenalan CEO barunya tadi, Ratih hanya diam dan memundurkan tubuhnya seakan berusaha menyembunyikan visualnya. Acara perkenalan CEO sudah usai dan kini tinggal perkenalan tiap divisinya saja.Ratih menoleh ke arah Mawar. “Pak Samuel manggil aku?” ulang Ratih bertanya. Ia sudah menuding hidungnya kini.Mawar mengangguk sambil tersenyum. “Iya, Pak Samuel mau ngenalin kamu dengan CEO baru kita. Bukankah kamu memegang peran utama di sini.”Ratih diam, melirik sekilas ke arah Pak Samuel dan CEO baru yang sedang asyik berbincang. Ratih menarik napas panjang kemudian buru-buru memalingkan wajah saat Derryl melihat ke arahnya.“Mati aku! Apa yang harus aku lakukan kini?” gumam Ratih pelan. Mawar yang duduk di sebelahnya hanya diam sambil menatapnya bingung.Padahal biasanya Ratih selalu sigap jika Pak Samuel memanggilnya, mengapa kini dia malah ogah-ogahan se
Read more
Kekasih Baru
“I—iiya saya, Pak,” jawab Ratih gugup.Derryl berdecak sambil menatap kesal ke arah Ratih. Ratih hanya diam sambil bangkit dari jatuhnya. Derryl melihat Ratih kesusahan kemudian mengulurkan tangan membantunya berdiri.“Jadi kamu kerja di sini juga?” tanya Derryl kemudian.Ratih tidak menjawab hanya mengangguk sambil menundukkan kepala.“Itu alasan kamu menutupi wajah tadi?” Kembali Derryl menebak dan langsung diiyakan dengan anggukkan Ratih.Derryl menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala kemudian sudah kembali duduk di kursi kerjanya. Ratih hanya diam masih bergeming di tempatnya sambil sesekali melirik ke arah Derryl.“Duduk!! Sampai kapan kamu berdiri di sana terus?”Ratih menarik napas panjang kemudian berjalan menghampiri meja kerja Derryl, menarik kursi di depannya dan duduk dengan manis di sana. Perlahan Ratih mengangkat kepala dan tanpa sengaja empat netra itu kembali bertemu. Ratih merutuki dirinya dan cepat-cepat menunduk lagi. Derryl hanya mengulum senyum melihat
Read more
Selingkuhan Ratih
“APA!!??” seru Wisnu terkejut.Ratih yang berada dalam rengkuhan Derryl tidak kalah kagetnya. Dia spontan menoleh ke arah Derryl dan dengan mata terbelalak melihat ke arahnya.Tak lama kemudian terdengar tawa berderai keluar dari bibir Wisnu. Tentu saja Ratih makin bingung, hanya Derryl yang terlihat tenang kali ini.“Jadi ... jadi kamu selingkuhannya istriku,” imbuh Wisnu kemudian.Ratih tidak terima dengan ucapan Wisnu. Ia memelotot ke arah Wisnu dan berusaha melepaskan rengkuhan Derryl di pinggulnya.“Kamu jangan sembarangan ngomong, Mas. Aku dan dia ---“Belum sempat Ratih membela diri, Derryl sudah memotong pembicaraannya. “Kalau iya, kenapa? Apa tidak boleh? Ratih masih cantik dan menarik di mataku. Apa aku tidak boleh menyukainya?”Ratih semakin tercengang mendengar ucapan Derryl. Sementara Wisnu tampak kesal mendengar ucapan pria tampan yang usianya lebih muda darinya ini. Wisnu
Read more
Resto Penuh Kenangan
“Maksud Bapak, saya hamil,” seru Ratih dengan mimik terkejut.Derryl tidak menjawab hanya mengendikkan bahu sambil berjalan menuju mobilnya. Ratih hanya diam menatap dengan jengkel pria yang berusia lebih muda darinya ini berlalu begitu saja di depannya.“Ayo, masuk!! Aku gak mau kena sakit maag gara-gara telat makan,” ujar Derryl. Dia sudah masuk ke dalam mobil dan kini melonggokkan kepala keluar dari jendela mobil memanggil Ratih.Ratih menghela napas panjang kemudian menggelengkan kepala. “Eng ... terima kasih, Pak. Saya naik taxi online saja.”Derryl berdecak sambil menggelengkan kepala kemudian tiba-tiba keluar mobil dan berjalan menghampiri Ratih yang berdiri tak jauh dari mobilnya.“Apa kamu ingin aku bukakan pintu mobil?” Sontak Ratih menoleh ke arah Derryl dan menggeleng dengan cepat.“Enggak, bukan begitu, Pak.”“Gak perlu malu. Aku tahu, kok menjadi pria gent
Read more
Menangis di Dadamu
“Kamu mau ke mana?” tanya si Pemilik tangan.Ratih melirik sekilas dan melihat Derryl sedang berdiri di belakangnya sambil menyentuh bahunya. Ratih menghela napas panjang, merasa lega saat tahu bukan Wisnu yang sedang mencegat langkahnya.“Saya ... saya mau ke toilet, Pak,” jawab Ratih lirih.Derryl hanya manggut-manggut kemudian mengizinkan Ratih melangkah pergi meninggalkannya. Sementara dia sendiri kembali duduk di tempatnya tadi. Sedikit bergegas Ratih masuk ke dalam toilet. Ia terpaksa bohong kali ini. Ratih tidak mau Derryl tahu apa yang sedang dialaminya saat ini.Ratih menarik napas panjang sambil menatap pantulan bayangnya di depan cermin dekat vanities di toilet restoran tersebut. Toilet di restoran tersebut mempunyai dua bilik dan keduanya tampak tidak ada yang memakai sepertinya Ratih sedikit lega kali ini.“Aku harus kembali dan tidak boleh membuat Pak Derryl curiga,” gumam Ratih.Memang sudah
Read more
Mas Berondong nan Menggoda
“Sudah puas?” tanya Derryl sambil mengurai pelukannya.Ratih mengangguk sambil tersenyum kemudian mengambil beberapa tisu dan menyeka air matanya.“Syukurlah, jadi kamu bisa mengemudikan mobilnya dengan baik kali ini,” lanjut Derryl.Ratih kembali mengangguk. Derryl ikut mengangguk kemudian sudah bersiap keluar dari mobil Ratih. Ratih mengikuti bos barunya itu keluar mobil dan berdiri di samping mobilnya.“Bapak mau langsung pulang?”“Iya. Sudah malam. Kamu juga harus pulang. Aku tidak mau kamu besok datang terlambat gara-gara pulang larut malam.”Ratih hanya tersenyum cengengesan mendengar ucapan Derryl.“Apa Bapak sudah hapal jalan pulangnya?”Derryl menghentikan langkahnya dan membalikkan badan menoleh ke arah Ratih sambil tersenyum.“Kamu mau mengantarku pulang?”Buru-buru Ratih menggeleng dengan cepat. Entah mengapa tanpa diminta bayangan
Read more
Ajakan Kencan Pak Derryl
“HAH!!?”Mata Ratih terbelalak kaget sementara mulutnya sudah terbuka lebar. Ia sangat terkejut saat Derryl mengatakan dengan santai tentang ajakan kencannya.“Bapak sedang bercanda, ‘kan?” lanjut Ratih.“Apa wajahku terlihat bercanda sekarang?” Derryl menunjuk wajahnya dengan telunjuk dan menatap tajam ke arah Ratih.Ratih hanya diam, buru-buru menunduk dan bergegas bangkit. Kenapa juga bos barunya ini bersikap makin aneh padanya. Sepertinya memang sudah terjadi sesuatu di malam itu dan Derryl bertingkah seolah ingin bertanggung jawab atas diri Ratih kali ini.“Aku tunggu jam 12 di ruanganku nanti,” ucap Derryl kemudian. Dia sudah bangkit kemudian berlalu pergi begitu saja mendahului Ratih yang masih tertegun di tempatnya.“Apa memang telah terjadi sesuatu antara aku dan dia di malam itu?” gumam Ratih pelan.Kemudian wanita berwajah manis itu melirik ke arah perutnya.
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status