Semua Bab RASA CINTA UNTUK OMKU : Bab 31 - Bab 40
50 Bab
PART 31 : ORANG ITU PERBUAT
Mobil terparkir area rumah sakit, membuat orang di dalamnya menghela nafas panjang, tangannya kini menutup mata, guna menetralkan pikirannya yang kacau. Jika bisa ia lebih baik tak pulang saat itu, ketika bersama dengan Puspita hari lalu membuat dia merasa sangat hidup. Segala kerumitan dunia hilang begitu saja jika bersamanya. Tapi kali ini dia harus menjauh dari gadis manis itu, bagaimana ia bila melakukannya? "Sial! Sial! Sial!" ucapnya sambil memukul-mukul setir cukup keras, namun kala ia menoleh kearah pintu mobil Nicky terkejut dengan Puspita yang ada di sana.Tepatnya di jendela mobil dengan posisi yang mengintip kedalam. Kaca itu hanya dapat melihat dari dalam, sedang diarea luar tak terlalu. Pintu mobil terbuka sedikit membuat gadis yang tadinya mengintip untuk mengetahui ada orang di dalam, sekarang terkejut setengah mati. "Om?" panggil Puspita yang tak lama Nicky keluar dengan wajah datarnya. "Ada apa?" tanya Nicky yang membuat Puspita melihat tangan kirinya yang meme
Baca selengkapnya
PART 32 : LIMA PULUH
"Archer!" panggil seorang wanita yang begitu familiar, tapi nada suaranya terdengar marah. Pria paruh baya yang di panggil namanya itu menoleh, melihat istri yang tertatih-tatih mendekat kearahnya. "Ada apa? Hari ini aku gak mood untuk bertengkar Emery." "Lalu kenapa kamu menjodohkan Nicky begitu saja?" tanya sang isteri yang terlihat tak terima dari raut wajahnya. "Tau dari mana kamu?" tanya pria itu, ia rasa belum bicara apapun pada wanita itu, atau Nicky. Tapi saat ia telepon lagi sebelum pulang anak itu masih sibuk di ruang sakit. Atau lewat telepon? Anak sialan memang, dia tau kelemahannya. "Anak gadis itu tadi datang juga membawa makanan, yang begitu banyak." "Kalau begitu bagus, dia tau menyenangkan calon mertuanya." "Archer aku bahkan belum tau apapun dan anak itu main sok akrab saja. Aku sama sekali tak setuju jika dia bersama putraku.""Anak itu akan kuliah bersama Nicky, jika mereka bersama maka itu akan sangat luar biasa Emery.""Tapi yang aku tau, Nicky hanya ingin
Baca selengkapnya
PART 33 : TERSENYUM PAKSA
Puspita berjalan gontai menuju motor ibunya, sedangkan wanita itu sekarang menatap heran dengan perubahan Puspita yang begitu jauh. Anak itu jadi tidak mengeluh lagi, tapi lemas, apa gara-gara yang 100 rb itu. "Pita! Puspita!" panggil ibunya yang membuat Puspita menatapnya. "Apa mah?""Kamu kenapa sih? Gara-gara uang?" tanya ibunya yang membuat sang anak menggeleng. "Enggak kok mah." "Terus kamu kenapa?"Puspita pun teringat tentang ucapan pelayan tadi, dia hanya merasa sedih kala mendengar bahwa pria itu memiliki kadang calon isteri, bahkan beberapa hari yang lalu mereka bertemu tak ada tanda-tanda dia bicara seperti itu. Hari ini jadwal penerbangan pria itu, dan setelahnya mereka akan kembali berpisah seperti dulu. Mata Puspita kini menatap jalanan di sebelah kanan, membuat sang ibunda tercinta menatapnya bertambah heran."Apa ketempelan ya ni anak?" tanya ibunya, tak lama dia memegang kening anaknya yang membuat Puspita melihatnya. "Mama ngapain?" "Takut kamu panas, tapi en
Baca selengkapnya
PART 34 : GAK MAU MENIKAH?
Tangan itu menyentuh tengkuk lehernya, hingga dalam sekali gerakan ciuman di bibir Puspita membuat gadis itu melebarkan matanya karena terkejut. Apa pria di depannya ini sedang mabuk, tapi tunggu ini di depan umum. Tangan berusaha mendorong dada Nicky tapi pria itu mengalungkan lengannya di pinggang ramping gadis itu. Hingga ciuman itu terlepas, pipi Puspita kembali memerah. "Om!" "Jangan salah paham! Apapun yang terjadi jangan dengarkan omongan orang! Paham!" ujar Nicky yang membuat Puspita menunduk.Sekarang Nicky mendekati Teling gadis yang membuat Puspita meremang karena aksinya, mata menutup satu karena geli. "Om!""Aku menyukaimu," ucap berbisik membuat detak jantung Puspita seakan ingin meledak. Tangan mendorong dada Nicky kembali agar menjauh, tapi pria itu dengan jail menjilat telinganya yang membuat Puspita terkejut. Beberapa orang melihat itu dan kembali ke aktivitas masing-masing, ada juga yang memotret video itu tapi Nicky sama sekali tak perduli. Dia kini melihat Pu
Baca selengkapnya
PART 35 : JADI ISTRI DULU
Seorang gadis yang beranjak dewasa kini memasuki rumah makan dengan terburu. Saat masuk kedalam ia terkejut dengan banyak pelanggan yang sedang makan. Banyak yang melihatnya seperti orang yang dikejar setan, semuanya tergambar karena nafas yang memburu juga keringat yang membasahi tubuhnya. Melihat itu gadis itu masuk kedalam masih tersenyum sambil sesekali menunduk guna meminta maaf, karena membuat mereka semua hrtan dan menahan malu yang tak tertahankan. Saat ia fokus kembali kedepannya, dua sosok anak laki-laki kembar memeluknya dengan gembira. "Kakak Pita!" Puspita yang tadinya malu mendadak sangat senang. "Ah kakak rindu sekali pada kalian." Tubuhnya berjongkok untuk menyamakan tinggi kedua anak yang akan berusia 5 tahun itu. "Mama kalian mana?" "Puspita! Kamu habis ngapain kok keringet gitu?" Ketiganya menoleh kebelakang tepat seorang wanita paruh baya yang masih cantik layaknya usia 20 tahunan. Walau begitu tubuhnya amat kurus membuat siapa saja khawatir dengan kondisiny
Baca selengkapnya
PART 36 : HARI BESAR
"Oh jadi harus jadi istri dulu baru mau di kasih uang, Oke!" ucap Nicky yang membuat Puspita menutup mukanya karena malu, bahagia juga tak bisa berkata-kata.Setelah menetralkan hatinya, juga membuat wanita sedang mencuci piring dibelakang menggeleng karena tingkah keduanya yang semakin lama semakin bucin saja. Puspita akhirnya kembali menatap layar dengan wajah merah merona juga senyuman yang tak kunjung hilang. "Ih maksud aku bukan gitu, Om!" Nicky tersenyum di balik masker sambil menyangga kepalanya dengan tangannya di meja. "Terus harusnya gimana?" Puspita salah tingkah dengan mata yang kesana-kemari mencari alasan yang tepat, di sisi lain pria itu terus menatap gadis di depannya ini dengan lekat. Sudah lebih dari 4 tahun tak berjumpa secara langsung membuat dia semakin rindu saja. Walau sering sekali menelpon seperti ini tapi secara fisik itu tidak sama jika berjumpa secara langsung. Dia ingin mendekap gadis yang semakin lama semakin mempesona ini."Apa di kampus ada yang me
Baca selengkapnya
PART 37 : MENCARI BERKAS
Langka kaki Puspita melangkah sedikit cepat guna mempersiapkan ruang rapat yang akan di pakai hari ini, pekerjaan yang harusnya di lakukan oleh Ob malah dirinya yang suruh mengerjakan. Tapi demi gaji guna meringankan bebas ibunya, dia akan berusaha semaksimal mungkin, walau kesehatan yang menjadi ketakutan terbesarnya. Setelah meletakan kopi dengan sempurna, dia berjalan keluar namun langkah tertahan karena Ayah Nicky sudah datang bersama Klien yang akan bekerja sama dalam bisnis miliknya. Sontak Puspita yang melihat itu segera menunduk sambil mempersilahkan mereka semua masuk, beserta karyawan dibelakang mereka.Setelah semuanya masuk, Angga sang asisten ayah Nicky menarik Puspita keluar, sambil memasang ekspresi datar seperti biasanya. Puspita yang mereka semuanya aman, merasa heran dengan tingkah bujang lapuk itu. "Ada apa ya Tuan? Apa saya melakukan kesalahan?" "Tidak, semuanya sempurna tapi ada berkas penting kamu yang tertinggal di ruang Tuan Archer, tolong kamu ambil!" Te
Baca selengkapnya
PART 38 : KITA KENCAN?
"O-om?!" ucapnya dengan tatapan syok, dari mana pria ada di sini? Kapan dia pulang? Kenapa tak ada kabar apapun. "Ka-kapan om datang?" Tunggu apa dia bermimpi? Belum sempat Nicky menjawab tatapan yang tadinya mati kutu tiba-tiba berubah menjadi bingung, tapi tak ayal hal itu membuat Puspita nampak lucu. Kedua tangannya memegang pipi Nicky, membuat pria itu kini heran. Apa yang akan anak ini lakukan? Setelahnya pipi itu di bucit keras hingga Nicky sontak berteriak. "Aw, aw ah aduh sakit," teriaknya sambil melepaskan tangan itu, kini Puspita kembali syok. "Kamu ngapain sih? Aduh sakit ah?" "Ternyata bukan mimpi," balas gadis itu yang membuat tanda tanya besar pada otak Nicky. Dengan cepat tangan besar itu menarik pipinya yang membuat gadis itu berteriak sekarang. "Aw ah iya iya aduh sakit." "Jadi kamu pikir ini mimpi?" tanya Nicky yang tak terima, bukannya mendapat tangisan bahagia atau pelukan hangat gadis itu malam dengan polosnya memeriksa kalau dia ini nyata atau semacamnya, b
Baca selengkapnya
PART 39 : KOLEKSI MOBIL
Pulang dari Kantor, Puspita segera berlari masuk kedalam rumah tanpa mengucapkan apapun, tentu saja hal itu membuat ibunya yang libur dan sedang makan heran. "Puspita!" panggil ibunya kala melihat gadis itu hendak masuk kedalam kamar. Sontak gadis itu melihat ibunya. "Apa mah?""Kamu kenapa kayak gitu? Kayak di kejar setan aja," ucap ibunya, yang membuat gadis itu menghampirinya. Setelah Sampai gadis belia itu duduk di samping ibunya dengan wajah lesu, seperti yang dia perlihatkan setelah bekerja. "Kenapa? Capek?" Puspita menatap ibunya sebentar, lalu menatap lurus kedepan sambil menghela nafas. "Ya capek lah mah, namanya juga kerja." "Rasain, itu sebabnya ngeyel sama mama, capek sendiri kan?" ucap ibunya yang kembali kesal, Puspita sama sekali tak menghiraukannya karena ucapan itu kerap kali keluar dari bibir yang sedang kotor karena remehan makan itu. Saat sedang bergerutu tentang ibunya yang sama sekali tak mendukung langkahnya, tiba-tiba Puspita ingat tentang barang-barang
Baca selengkapnya
PART 40 : PASTI MAHAL
Mobil mewah berwarna putih itu terparkir di depan rumah Puspita, yang membuat ayah sang gadis yang baru saja pulang heran. "Seperti aku kenal mobil ini." Nicky muncul dari balik mobil sambil tersenyum pada ayah Puspita, tentu saja mereka yang tak lama ini berpapasan, membuat dia merasa heran. "Tuan muda?" "Paman!" sapa Nicky, ia kira pria itu sudah pulang dari tadi tapi ternyata dia baru sampai, kalau saja ia tau hal ini dia akan mengajaknya bersama. “Puspita ada?” Ayah Nicky terdiam sebentar, anak ini baru saja pulang dan sudah mencari putrinya, ya ia kerap kali mendengar percakapan seru mereka di kamar jika malam hari, ia rasa mereka semakin dekat saja. “Entahlah, saya baru saja pulang Tuan muda, ayo masuk dulu!” ujar ayah Puspita sambil membuka pintu, tapi ternyata Puspita sudah ada di baliknya. Kala pintu itu terbuka Puspita yang sudah cantik tersenyum lebar padanya di sana, tentu saja ayahnya yang melihat itu kaget. “Loh Puspita?” “Ayah!” panggil Puspita sambil menarik tan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status