All Chapters of Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda: Chapter 51 - Chapter 60
203 Chapters
Belum di terima
Dewi berjalan perlahan, memasuki pintu besar bak istana dan menatap lekat dekorasi mewah pada dindingnya di dalam. Lampu gantung dengan model yang indah membuat Dewi semakin jatuh hati dengan gaya rumah lama suaminya.Masuk ke ruangan tengah, Rendi sedang duduk bersama Beni di ruang keluarga, Lelaki itu masih ada di atas kursi rodanya, sementara Beni membelakangi tempat Alif berdiri."Mas harus pertimbangkan Askara untuk jadi pemimpin perusahaan dulu mas, dia masih harus banyak belajar." Ucap Beni tanpa tau orang yang sedang dia bicaran ada di belakangnya."Ada masalah apa dengan Aska?""Tidak ada masalah, hanya saja dia lama tak pulang dan aku rasa dia tak bisa langsung mengambil alih semua nya tanpa tau apapun mas.""Aku tak mengerti Beni, Askara bukan anak bodoh, lagi pula putraku sudah belajar memimpin perusahaan sebelum dia pergi.""Itu sepuluh tahun lalu mas, semua berbeda sekarang." Beni masih mencoba mempengaruhi kakaknya."Aska!" Rendi yang menyadari kedatangan putranya langs
Read more
52
Rendi menatap lekat wajah sang puta dan meminta Alif mendorongkan lagi kursi rodanya menjauh dari Nadia. Mereka duduk di kursi taman yang terbuka, menyaksikan Nadia riang bermain dengan taman kecil dan trampolin di sisi kolam renang, Rendi menatap cucunya dengan hati senang dari kejauhan."Apa papa harus bersikap begitu pada Dewi?" Pertanyaan Alif membuat Rendi terdiam."Papa tau, aku bukan lagi Aska yang dulu, jika papa tak bisa menerima Dewi sebagai istriku, maka tak ada juga tempat untuk aku dan Nadia di sini!" Alif memperjelas segalanya, dia seolah mengatakan pada sang ayah bahwa Dewi adalah segalanya sekarang!Rendi menghela napas dalam, Dewi memang terlihat wanita baik dan istimewa, namun setelah mendapat kabar dia gadis desa yang biasa saja, Rendi merasa putra nya terlalu istimewa."Nampaknya Dewi bukan dari kalangan kita." Rendi berucap dengan dingin."Ya lantas?" Alif berbalik meminta penjelasan."Sebagai seorang CEO harusnya kamu punya cinta yang lebih sepadan Aska, yang sama
Read more
53. Sikap tegas Dewi
Dewi mengangguk dengan cepat, dia tak mau jadi istri yang durhaka, cintanya pada sang suami terlalu besar untuk di pisahkan ayah mertuanya, mereka telah banyak melalui waktu bersama, meski berat dia tau harus berbuat apa sekarang."Kita berjuang bersama mas, aku mau menemanimu berjuang dan meluluhkan hati8 papa" Ucapnya dengan senyum mengembang, Dia tau tak mudah memang masuk ke keluarga sang suami, latar belakangnya yang biasa saja membuat dirinya pasti di remehkan, namun dia harus mencobanya juga agar bisa benar-benar menjadi menantu keluarga suaminya."Terimakasih ya Wi, terimakasih!" Ucap Alif memeluk istrinya dengan bahagia, dia tau istrinya adalah wanita hebat dan murah hati, papanya hanya tak bisa mengenali bagaimana Dewi yang sebenarnya."Mas, bolehkah aku menemui Diana?" Kalimat dari Dewi membuat Alif terkejut dan menatapnya lekat."Kenapa kamu ingin menemui Diana?"Dewi tersenyum, dia tau suaminya pasti takut jika Diana melakukan hal yang buruk padanya."Aku akan datang deng
Read more
54
"Apakah Diana mengatakan sesuatu pada papa? mengatakan aku wanita miskin yang hanya menginginkan harta dari suamiku?"pertanyaan Dewi membaut Rendi terdiam sejenak, dia terkejut bagaimana mungkin Dewi tau soal Diana dan masa lalunya, apakah anaknya sendiri yang bercerita?"Bukankah Diana juga wanita miskin yang menjalin hubungan dengan anak dari keluarga Wijaya dan karena serakahnya wanita itu dia lantas berkhianat dan menjalin cinta dengan Rendi sanjaya? bukankah itu sangat menjijikkan pa, wanita murah yang tak hanya mau dengan anaknya tapi juga Ayahnya.""Diam kamu Dewi, beraninya kamu bicara begitu!" Rendi meninggikan suaranya, merasa tersinggung dengan kalimat Dewi padanya."Apa yang salah dengan kalimatku? semua orang tau itu pa dan mereka masih mempertanyakan hati papa sebagai orang tuanya langsung, bagaimana papa bisa tega melakukan itu pada putra tunggalnya?""Diam kamu! Apa yang kamu tau tentang aku?" Rendi menjawab dengan marah."Papa juga tak tau apapun tentang aku dan meni
Read more
55.
Selesai sarapan Rendi membawa Nadia ke kebun binatang, dia sudah berjanji menemani gadis itu hari ini. Senyum Nadia tak berhenti terurai sepanjang jalan, bahkan semua pertanyaan di utarakan gadis itu pada kakeknya.Rendi selalu memjawab tanya sang cucu dengan senyum mengembang, gadis kecil itu sudah mencuri hatinya sejak awak. Di sebuah lampu lalulintas mobil mereka berhenti, Nadia membuka kaca jendela saat melihat patung kuda yang besar di tengah bundaran jalan, gadis itu begitu menikmati perjalanannya ke kebun binatang.Di sudut sebelah sebuah kaca juga terbuka, memperlihatkan wajah seorang gadis yang begitu Rendi kenali."Papa!" Gadis itu memanggil Rendi dengan lantang, namun lampu lalu lintas berubah warna saat keduanya hanya bisa saling menatap dalam diam.Rendi melihat putri nya yang tumbuh bersama mantan istri keduanya di dalam mobil, gadis itu seusia Nadia, mungkin lebih tua sedikit, Rendi tak pernah benar-benar dekat dengannya sejak lahir, merasa bersalah dengan istri pertaman
Read more
56. Wanita tak tau diri
Alif menggandeng tangan Dewi nain ke ruangannya, semua mata menatap tajam ke arah mereka, hingga satu tatapan tajam di salah satu sudut membuat Dewi mengeratkan tangannya pada suaminya.Tatapan itu terus mengukuti kemana langkah Dewi dan Alif, hingga mereka masuk ke dalam ruang kerja Alif."Kita tunggu di sini dulu sayang." Ucap Alif mengajak Dewi duduk di sofa ruangannya."Bagaimana jika aku ke kamar mandi sebentar?" Dewi meminta izin pada suaminya.""Hanya sebentar ya, kita akan segera ke aula sayang.Dewi tersenyum. "Iya hanya sebentar." Ucapnya meyakinkan lalu berjalan keluar ruangan Alif.Dewi menikmati suasana sekitar tempatnya berada, gedung megah itu di kelilingi banyal foto lama dari awal terbentur nya pabrik ini, langkah kakinua terhenti menatap foto mertuanya yang terlihat masih muda bersanding denhan wanita yang paras ayunya begitu mirip dengan Nadia, wanita itu sedang menangis seorang anak lelaki yang di yakini Dewi sebagai foto kecil suaminya."Apakah menyenangkan menjad
Read more
57
Alif hampir tertawa mendengarnya. "Otakmu sudah bergeser Diana, bagaimana mungkin kamu berpikir aku memilihmu? sementara aku memiliki wanita yang bahkan levelnya jauh di atasmu!""Wanita kampungan itu? dia hanya beruntung bertemu denganmu saat hatimu terluka Askara, kamu tak benar-benar mencintai dirinya.""Kamu salah Diana, aku yang beruntunh bertemu wanita seperti Dewi.""Jangan bercanda Askara, sejak kapan wanita desa menjadi seleramu?""Sejak beberspa tahun lalu, aku mulai sadar lebih banyal wanita baik di luar sana dan kenapa aku begitu bodoh hanya menatapmu dulu.""Kita bisa coba lagi Askara, aku sungguh menyesali segala kesalahanku.""Bangunlah dari mimpimu Diana, mungkin otakmu yang kotor itu perlu di cuci!" Ucap Alif sembari berbalik menjauhi mantan kekasihnya."Aku belum selesai biacara Askara!""Aku sudah, tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan!" Ucap Alif lalu berjalan menjauhi Diana."Askara! Askara!" Diana tiba-tiba berlari memeluk Alif dari belakang dan membuat lelak
Read more
58
Deren maju ke depan membawakan map tebal berwarna biru tua dan berdiri di belakang Alif. Alif segera tersenyum dan kembali ke atas podium membawa serta Beni bersamanya."Hari ini secara resmi saya berikan satu anak perusahaan di Surabaya pada om Beni untuk di kelola dan di besarkan, ini sebagi ucapan terimakasih kami pada om Beni atas dedikasi dan loyalitasnya." Alif memberikan map biru itu pada Beni dan tepukan riuh terdengar setelahnya.Beni yang tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menerima dengan diam apa yang Alif rencanakan padanya.Semua pasang mata menatap dengan keheranan, banyak kepala anak perusahaan yanh menjadi cemas karena berita ini, Beni yang mereka kira punya kedudukan yang kuat dan sama dengan Rendi Wijaya, ternyata hanyalah adik tiri yang bahkan tak punya kekuatan hukum yang sah untuk mengelola semua aset Sanjaya."Bagaimana ini!" "Iya, kok pak Beni bukan lagi pemilik Sanjaya GRUP."Bisikan demi bisikan seolah riuh terdengar, suara itu bagai dengung kumbang di dalam
Read more
59
Diana yang tak tau sedang di ikuti menjalankan mobilnya menuju tempat anaknya berada. Caca masih menuggu di depan kebun binatang dan menunggu Rendi keluar lagi, gadis kecil itu merada sakit hati saat lelaki yang di panggilnya papa memilih membahagiakan gadis lain di bandingkan dirinya."Nona, mari kita pulang!" Pengasuh Caca berdiri di dekat gadis itu dan membujuknya dengan lembut."Aku nggak mau, aku mau di sini!" Kukuh dia tak ingin pergi."Nanti mama nona bisa marah.""Bilang mama aku mau sama papa, bukan gadis itu yang harus nya sama papaku, tapi aku!" Ucapnya menjelaskan, membuat pengasuh itu hanya bisa diam seketika.Lama gadis itu menunggu di parkiran kebun binatang, hingga mobil Diana datang dan mendekat, wanita itu turun dengan wajah merah padam, menatap ke arah Caca yang kimi bahkan tak berani meatap ibunya"Cantika Sanjaya, jelaskan apa yang terjadi!" Ucapnya dengan lantang, membelalak pada anaknya."Mama, ma..." Caca berucap lirih, namun tangan Diana sudah mencengkeram leng
Read more
60
Sejak Pertemuannya dengan Alif, Tri tak pernah tidur dengan nyenyak, surat panggilan dari pabrik membuat dirinya mau tak mau harus datang kembali ke tempat itu. Sepagi ini dia sudah bangun memoles wajahnya dengan make up agar tak terlihat pucat, dan beberapa kali berkaca seperti dirinya tak bisa merasakan percaya dirinya yang entah hilang kemana."Kamu sudah bangun?" Aziz bertanya pada istri nya dengan lembut, lelaki itu berusaha membuat Tri merasa lebih baik di rumahnya.Tri tak menjawab, duduk dengan diam di kursi makan dan menatap menu sarapan yang masih sama seperti kemarin."Pa, baju seragamku mana?" Tanya Lisa dari lantai atas rumahnya."Di kamarmu!" Teriak Aziz dengan kesal.Sejak pagi gadis kecil itu tak berhenti membuatnya kerepotan. Di kamar mandi saja dia sudah berteriak beberapa kali meminta papanya memgambilkan sikat gigi baru, membukakan botol shampo dan memgambilkan handuk, 5 beberapa detik lalu dia sudah berteriakencari baju dalamnya dan sekarang sudah berteriak lagi me
Read more
PREV
1
...
45678
...
21
DMCA.com Protection Status